Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

( P-2 )
KAJIAN MIKROSKOPI SIMPLISIA FOLIUM
Efa Amaroh (19020200054) , Alvina Hidayanti (19020200056), Riska Aprilia Anggraeni
(19020200057), Galang Nusa Bangsa (19020200062)
Progam Studi S1 Farmasi 2019 Stikes RS Anwar Medika Sidoarjo, Indonesia

ABSTRAK
Simplisia daun (folium) merupakan jenis simplisia yan paling umum digunakan
sebagai bahan baku ramuan obat tradisional atau minyak atsiri. Simplisia daun
biasanya dipakai dalam bentuk segar atau dikeringkan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui mengenai daun (folium) diantaranya adalah mengetahui pengertian daun,
bagian-bagian daun yang ada ditanaman Datura metel L, Elephantopus Scaber L,
Guazuma Ulmifolia lamk, Melaleuca Leucadendra L, Sericocalyx Crispus L.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu melakukan pengujian
mikroskopik pada beberapa sampel folium di laboratorium Mikrobiologi Stikes RS
Anwar Medika serta mendeskripsikan hasilnya. Pada daun terdapat sel- sel
epidermis , rambut penutup , jaringan mesofil daun dan stomata .

Kata kunci : Simplisia Folium , Daturae Folium , Elephantopi Folium, Guazumae


Folium , Melaleuca Folium , Sericocalycis Folium.

Pendahuluan (Introduction)
Tren kembali ke alam atau back to nature di negara-negara barat menjadi populer
pada era 1970-an, tentu saja ini berbeda bagi kita bangsa Indonesia. Sejak zaman
dahulu hingga saat ini bangsa Indonesia tetap hidup dengan alam. Hal ini dibuktikan
dari prasasti prasasti dan dokumen lainnya yang tertulis pada batu, daun-daunan
maupun pada kertas yang ditemukan di seluruh kepulauan Indonesia. Jadi bagi kita
bukan kembali ke alam tapi yang lebih tepat adalah menyatu dengan alam. Pola pikir
dan cara pandang ini penting dalam pembentukan konsep jamu sebagai obat asli
Indonesia pustaka dan luhur warisan budaya bangsa.
Penggunaan tanaman obat sebagai obat sudah terbukti dan teruji oleh zaman selama
ribuan tahun tidak hilang oleh peradaban zaman. Hal ini membuktikan bahwa
penggunaan tanaman obat sebagai obat terbukti efektif dalam upaya peningkatan
kesehatan. Karena penggunaannya dilakukan dari generasi ke generasi selama ribuan
tahun sehingga tanaman obat dikenal sebagai obat nenek moyang. Berdasarkan fakta
inilah maka penggunaan tanaman obat sudah merupakan bagian dari tradisi
masyarakat Indonesia. Hanya saja, kehebatan tanaman obat yang dialami masyarakat
secara turun menurun hanya diceritakan dari generasi ke generasi berikutnya. Tidak
ada dokumentasi yang baik untuk menyimpan informasi ini dalam suatu buku
sehingga dapat dimanfaatkan lagi oleh generasi penerus berikutnya.
Penggunaan obat herbal tidak hanya sekedar menggantikan obat kimia dengan
tanaman atau tumbuhan berkhasiat obat, tetapi termasuk dalam pendekatan yang
berbeda dalam rangka peningkatan kesehatan dan memperbaiki ketidakseimbangan
dalam tubuh (Herbal Remedies)
Simplisia daun (folium) merupakan jenis simplisia yan paling umum digunakan
sebagai bahan baku ramuan obat tradisional atau minyak atsiri. Simplisia daun
biasanya dipakai dalam bentuk segar atau dikeringkan. Sebagian simplisia daun
terkadang berupa pucuk tanaman yang terdiri dari beberapa daun muda.Daun adalah
salah satu organ bagian dari tubuh tumbuhan. Secara umum, pada tumbuhan harus
mempunyai daun batang dan akar. Daun sendiri merupakan organ bagian tumbuhan
yang sangat penting, karena daun adalah tempat pengambilan zat-zat makanan
terutama pada berupa zat gas CO2, selain itu sebagai pengelola zat-zat makanan,
penguapan air dan pernafasan bagi tumbuhan itu sendiri.
Dengan adanya jurnal praktikum ini tentu banyak hal yang diketahui mengenai daun
(folium) diantaranya adalah mengetahui pengertian daun, bagian-bagian daun yang
ada ditanaman Datura metel L, Elephantopus Scaber L, Guazuma Ulmifolia lamk,
Melaleuca Leucadendra L, Sericocalyx Crispus L.

Metodologi : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu


melakukan pengujian mikroskopik pada beberapa sampel folium di laboratorium
Mikrobiologi Stikes RS Anwar Medika serta mendeskripsikan hasilnya.
Alat : Beaker glass , Pipet tetes , Batang pengaduk , Cover glass, Objek glass ,
Mikroskop cahaya / elektron, Lampu , Tisu.
Bahan : Daturae Folium , Elephantopi Folium , Guazumae Folium , Melaleucae
Folium , Sericocalycis Folium , Aquadest .
Hasil dan Pembahasan
A. Hasil
Simplisia Daturae Folium. Latin Datura metel L. (Solanaceae). Kecubung termasuk
tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang kayu dan tebal, bercabang
banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter . Daun kecubung berwarna hijau
berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada bagian tepinya berlekuk lekuk tajam
dan letaknya berhadap-hadapan. Ujung dan pangkal daun meruncing dan
pertulangannya menyirip (Tampubolon, 1995). Bunga tunggal menyerupai terompet
dan berwarna putih atau lembayung, panjang bunga lebih kurang 12-18 cm, bunga
bergerigi 5-6 dan pendek 3-5 cm. Tangkai bunga sekitar 1-3 cm, kelopak bunga
bertajuk 5 dengan tajuk runcing Tabung mahkota berbentuk grong, rusuk kuat, dan
tepian bertajuk 5, tajuk di mahkotar oleh suatu runcingan. Benang sari tertancap pada
ujung dari tabung mahkota dan sebagai bingkai berambut mengecil ke bawah.

Gambar mikroskopik Daturae folium


Yang diperhatikan pada mikroskopis yaitu , Rambut kelenjar dan rambut penutup
bersel banyak (multiseluler) , Jaringan mesofil daun dengan berkas pengangkut
bercabang , Kristal kalsium oksalat bentuk roset atau bintang terdapat dalam satu lapis
sel parenkim bunga karang , Stomata tipe anisositik

Gambar hasil pengamatan pada mikroskop


Pada gambar diketahui terdapat rambut pembuluh dan berkas pembuluh . Berkas
pembuluh daun terdapat pada tulang daun dan terdiri dari xilem dan floem.
Tulang daun memiliki fungsi sebagai penguat daun, membentuk struktur helai daun,
dan merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh
pada bagian lain dari tumbuhan. Jaringan pengangkut bertugas mengangkut zat-zat
yang dibutuhkan oleh tumbuhan.

Simplisia Elephantopi folium , latin Elephantopus Scaber L . Warna hijau tua, bau
tidak berba, rasa mula-mula tidak berasa lama-lama agak pahit . Secara makroskopik
daun tunggal warna hijau tua sampai ke hijau kelabu, rapuh, bentuk jorong sampai
bundar telur sungsang, ujung runcing, pangkal daun mengecil, panjang daun 5 sampai
25 cm, umumnya 20 cm lebar 2 cm sampai 7 cm, umumnya 5 cm.

Gambar mikroskopis Elephantopi folium


Yang diperhatikan pada mikroskopis yaitu , Sel epidermis atas dan bawah , Rambut
penutup berdinding tebal, besar, banyak, kadang-kadang terdapat gelembung udara di
dalamnya , Kristal kalsium oksalat bentuk roset atau prisma , Pembuluh kayu dengan
penebalan tangga atau spiral serta serabut sklerenkim , Stomata tipe anisositik.

Gambar hasil pengamatan pada mikroskop


Pada gambar diketahui terdapat fragmen mesofil dan rambut sklerenkim .
Jaringan mesofil memegang peran penting dalam fotosintesis karena sel-selnya
mengandung klorofil. Mesofil dibagi menjadi dua, yaitu mesofil palisade
dan mesofil spons. Mesofil palisade tersusun atas sel-sel yang rapat dan brbentuk
silinder. Jaringan sklerenkim adalah jaringan penguat atau jaringan penyokong
dengan dinding sekunder yang tebal karena mengandung zat lignin. Jaringan
sklerenkim ini hanya dijumpai pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan
pertumbuhan dan perkembangan.
Simplisia Guazumae folium. Latin Guazuma Ulmifolia lamk .Warna hijau tua
kecoklatan , bau aromatik lemah , rasa agak telat. Secara makroskopis daun tunggal,
bentuk bundar telur sampai lanset, panjang nilai daun 4 cm sampai 22,5 cm, lebar 2
cm sampai 10 cm, pangkal daun berbentuk jantung yang kadang-kadang tidak
setangkup ujung daun meruncing pinggir daun bergigi permukaan daun kasar,
( Materia Medika jilid 1 - 4 halaman 44 )

Gambar mikroskopis Guazumae Folium


Yang diperhatikan pada mikroskopis yaitu , Sel-sel epidermis dengan rambut
penutup , Rambut penutup bentuk bintang (spesifik) , Jaringan mesofil dan kristal
kalsium oksalat bentuk prisma , Stomata tipe anomositik.
Gambar hasil pengamatan pada mikroskop
pada gambar diketahui terdapat rambut penutup berbentuk bintang dan hablur kalsium
oksalat. Kalsium oksalat merupakan salah satu bahan ergastik di dalam sel bersifat
padat dan tidak larut karena berikatan kovalen sehingga mengendap
berbentuk Kristal di dalam jaringan tumbuhan. Kristal ini terbentuk sebagai hasil
akhir metabolisme di dalam jaringan tumbuhan.(Setijahartini, 2010 :45) 
Simplisia Melaleucae folium. Latin Melaleuca Leucadendra L.. Warna hijau sampai
hijau kelabu , bau aromatic, rasa pahit. Secara makroskopik daun tunggal bertangkai
pendek, panjang tangkai 5 mm sampai 7 MM, Lay daun berbentuk jorong atau
berbentuk langset pangkal dan ujung daun umumnya meruncing, tepi daun rata,
panjang helai daun 3,5 cm sampai 10 cm, lebar 0,5 cm sampai 1,7 cm
( Materia Medika jilid 1- 4 halaman 60 )

Gambar mikroskopis Simplisia Melaleucae folium


Gambar hasil pengamatan pada mikroskopis

Pada gambar diketahui terdapat rambut penutup dan hablur kalsium oksalat bentuk
prisma . Kalsium oksalat merupakan salah satu bahan ergastik di dalam sel bersifat
padat dan tidak larut karena berikatan kovalen sehingga mengendap
berbentuk Kristal di dalam jaringan tumbuhan. Kristal ini terbentuk sebagai hasil
akhir metabolisme di dalam jaringan tumbuhan.(Setijahartini, 2010 :45) 

Simplisia Sericocalycis folium. Latin Sericocalyx Crispus L. Warna hijau sampai


hijau kelabu, bau lemah, rasa agak sepat dan agak pahit. Secara makroskopik daun
tunggal berhadapan, tangkai daun pendek, lai daun berbentuk jorong sampai bundar
memanjang, ujung daun dan pangkal daun meruncing, pinggir daun bergerigi panjang
daun 9 cm sampai 18 cm lebar daun 3 cm sampai 8 cm, permukaan atas sangat kasar.
( Materia Medika jilid 1 sampai 4 halaman 97 )

Gambar mikroskopis Simplisia Sericocalycis folium


Yang diperhatikan pada mikroskopis yaitu , Sel-sel epidermis atas dengan sistolit ,
Rambut penutup multisel (spesifik) , Sistolit , Jaringan mesofil daun , Stomata tipe
bidiasitik.
Gambar hasil pengamatan pada mikroskop
Pada gambar diketahui terdapat rambut penutup dan berkas pembuluh . Berkas
pembuluh adalah ikatan pembuluh yang dibentuk oleh xilem dan floem .
Tulang daun memiliki fungsi sebagai penguat daun, membentuk struktur helai daun,
dan merupakan sistem transpor yang berhubungan dengan sistem pembuluh
pada bagian lain dari tumbuhan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
Pada daun terdapat sel- sel epidermis , rambut penutup , jaringan mesofil daun dan
stomata .
Pustaka

Materia Medika Indonesia.1977-1980.jilid 1-IV


Materia Medika Indonesia.1989-1995.jilid V-VI
Arista Wahyu, Irvan Charles.2020.Buku petunjuk praktikum farmakoknosi.Stikes RS
Anwar Medika.Sidoarjo

Anda mungkin juga menyukai