Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Farmakognosi dapat mengacu sebagai ilmu mengenai sumber dan
sifat fisika–kimia bahan obat. Jean Bruneton, seorang ahli farmakognosi
dari Perancis, menjelaskan farmakognosi sebagai ilmu dari bahan pembuat
dan zat yang dimaksudkan untuk terapeutik, berasal dari makhluk biologis,
yang artinya berasal dari tumbuhan, hewan, atau dari fermentasi oleh
mikroorganisme.
Dalam farmakognosi yang menjadi objek diamati adalah bahan alam
beberapa tumbuhan. Tumbuhan memiliki banyak kandungan yang biasanya
dimanfaatkan sebagai obat. Salah satunya adalah tanaman cengkeh
(Syzygium aromaticum L.)
Minyak cengkeh mengandung etanol sebanyak 78-98%. Zat tersebut
dihasilkan dari kelenjar minyak yang terdapat pada permukaan batang
bunga cengkeh. Daun dan ranting cengkeh juga mengandung euganol
dengan konsentrasi yang lebih banyak dibandingkan bunga cengkeh.
Minyak cengkeh setidaknya mengandung 7 jenis senyawa kimia yaitu
eugenol, transcaryophyllene, phenol, ethenone, benzene, naphalena, dan 2
3 4 trimetoxya-cethapenone.
Tujuan dilakukannya praktikum farmakognosi ini adalah agar
praktikan dapat mengetahui struktur morfologi maupun anatomi pada
semua bagian tumbuhan melalui percobaan anatomi dan uji mikroskopik,
mengetahui berbagai kandungan kimia dari beberapa simplisia contohnya
daun kumis kucing pada uji histokimia., mengetahui proses pembuatan
simplisia dan pengawetan tumbuhan pada pembuatan herbarium dan dapat
mengetahui kebenaran simplisia dalam uji organoleptic.

1
B. Maksud Praktikum
a. Mengetahui morfologi akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada
tanaman.
b. Mengetahui anatomi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji pada
tanaman.
c. Mengetahui cara pembuatan herbarium dengan tepat.
d. Mengetahui cara pembuatan simplisia melalui tahapan pembuatan
simplisia secara berurutan.
e. Mengetahui bentuk, warna, rasa, dan bau dari simplisia tanaman obat.
f. Mengetahui unsur-unsur anatomi yang khas dari simplisia tanaman
obat.
g. Mengetahui cara penetapan susut pengeringan, kadar sari larut air, dan
kadar sari larut etanol dari simplisia tanaman obat.
h. Mengetahui cara melakukan identifikai berbagai kandungan kimia dari
simplisia tanaman obat.

C. Tujuan Praktikum
a. Mengenal bermacam-macam morfologi, bentuk dan modifikasi dari
akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji pada tanaman.
b. Mengenal bermacam-macam anatomi dari akar, batang, daun, bunga
buah dan biji pada tanaman.
c. Untuk menghasilkan herbarium tanaman yang dijadikan specimen
tanaman.
d. Untuk menghasilkan simplisia tanaman yang bermutu melalui tahapan
pembuatan simplisia yang dipersyaratkan.
e. Mengetahui kekhasan bentuk warna, rasa dan bau dari simplisia
tanaman obat.
f. Mengenal fragmen spesifik simplisia tanaman obat melalui pengamatan
mikroskopik.

2
g. Mampu melakukan proses uji penetapan susut pengeringan kadar, sari
larut air dan kadar sari larut etanol dari simplisia dengan menggunakan
metode gravimetri.
h. Mampu mengidentifikasi kandungan kimia dari simplisia tentang obat
dengan menggunakan perasi spesifik.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
a. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium aromaticum (L.) Merr. & L. M. Perry

b. Nama lain
Clove (Inggris); Cengkeh (Jawa, Sunda); Wunga Lawang (Bali);
Cengkih (Lampung); Sake (Nias); Bunga Lawang (Gayo); Cengke
(Bugis); Sinke (Flores); Canke (Ujung Pandang); Gomode (Halmahera,
Tidore).

c. Kandungan Kimia
Tanaman cengkeh mengandung minyak atsiri dengan jumlah cukup
besar, baik dalam bunga (10_20%), tangkai (5_10%) maupun daun
(1_4%) (Nurdjannah, 2007). Semua bagian tumbuhan cengkeh,
terutama daun dan bunga bersifat aromatik. kandungan kimia cengkeh
telah diteliti oleh berbagai ahli karena potensinya. Cengkeh dikenal
sebagai salah satu sumber senyawa fenolik sebagai flavonoid,
hidroxibenzoic acids, hidroxicinamis acids dan hidroxiphebyl propens.
Minyak atsiri dari bunga cengkeh memiliki kualitas terbaik karena hasil
rendemennya tinggi dan mengandung etanol mencapai 80 sampai 90%.

4
Kandungan minyak atsiri bunga cengkeh didominasi oleh eugenol
dengan komposisi eugenol (81,20%), teans_b_kariofilen (3,92%),
a_humalene (0,45%), eugenol asetat (12,43%), kariofilen oksida
(0,25%) dan trimetoksi acetofenon (0,53%) (Prinato, dkk. 2013).

d. Khasiat Tanaman
Pemanfaat dan fungsi dari cengkeh telah dilaporkan secara luas, baik
secara empirik maupun ilmiah. Cengkeh dimanfaatkan dalam bentuk
segar, kering, serbu, dan larutan ekstraksi dari materi cengkeh. Secara
luas, masyarakat mengenal bunga kering cengkeh sebagai bahan baku
rokok kretek. Bunga kering cengkeh juga dimanfaatkan dalam minuman
dan pembuatan kue. cengkeh dipanen secara langsung dari kebun dan
dikeringkan dengan cara tradisional di bawah terik sinar matahari.
Manfaat cengkeh bagi kesehatan antara lain adalah membantu
mengatasi dan mengobati sakit gigi, peradangan, mengatasi mual dan
muntah, meningkatkan sistem pencernaan, dan meredakan batuk. Secara
empirik, cengkeh juga digunakan sebagai obat kolera. Campuran
cengkeh dengan herbal lainnya seperti adas, asam trengguli, pulasari
kencur, dan daun blusture secara empirik digunakan untuk mengatasi
haid tidak lancer.
Untuk pemakaian luar cengkeh dimanfaatkan untuk mengatasi
jerawat, menghilangkan noda di kulit, mengobati campak dan sumber
antioksidan yang bermanfaat dalam menjaga kesehatan wajah dan kulit.
Cengkeh dilaporkan dapat berperan sebagai anti jamur dan anti bakteri
minyak. Cengkeh beserta komponen-komponen minyak herbal lainnya
dimanfaatkan dalam aroma terapi cengkeh juga dilaporkan sebagai
conditioner dan mencegah rambut rontok untuk penggunaan lainnya
sehingga berpotensi sebagai pengusir nyamuk.

5
Tanaman cengkeh banyak dimanfaatkan dalam industri rokok
kretek, makanan, minuman dan obat-obatan. Tanaman cengkeh bahkan
dijadikan sebagai obat tradisional karena memiliki khasiat untuk
mengobati sakit gigi, rasa mules sewaktu haid, rematik, pegal linu,
masuk angin sebagai ramuan penghangat badan dan penghilang rasa
mual (Nuraini, 2014). Bagian tanaman cengkeh yang banyak
dimanfaatkan adalah bunga tangkai bunga dan daun (Nurdjannah,
2007).

bunga cengkeh yang dikeringkan dapat digunakan sebagai bahan


penyedap rokok dan obat penyakit kolera. Minyak cengkeh yang
didapatkan dari hasil penyulingan bunga cengkeh kering (cloves oil),
tangkai bunga cengkeh (cloves stem oil), dan daun cengkeh kering
(cloves leaf oil) banyak digunakan sebagai pengharum mulut mengobati
bisul dan sakit gigi sebagai penghilang rasa sakit penyedap masakan dan
wewangian (Nuraini, 2014).

6
B. Morfologi
a. Latar Belakang
Istilah Morfologi berasal dari kata Morphologi (Morphe: bentuk,
logos:ilmu) berarti ilmu yang mempelajari bentuk-bentuk luar dari
tumbuhan,khususnya tumbuhan berbiji mengenai organ-organ tubuhnya
dengan segalavariasinya.
Morfologi merupakan ilmu pengetahuan yang mendasari
pemahamantentang sistematika tumbuhan. Banyak istilah yang kita
jumpai dalam morfologisebagai identitas nama atau penunjuk utama dari
suatu divisio, anak division,kelas, anak kelas, bangsa/ordo,
keluarga/famili, marga/genus, maupun penunjukspesies/jenis tumbuhan.
Pada dasarnya, tumbuhan terdiri atas tiga organ pokok, yaitu akar,
batang,dan daun. Tumbuhan yang mempunyai ketiga unsur pokok
tersebut adalahgolongan kormofita. Selain itu bagian lain dari tubuh
tumbuhan dapat dikatakansebagai turunan (derivat) dari salah satu atau
dua bagian pokok tersebut yang telahmengalami perubahan bentuk, sifat
dan fungsi, seperti buah, bunga dan biji.
Tumbuhan merupakan organisme autotrof atau organisme yang
dapatmembuat makanannya sendiri. Tumbuhan sangat banyak
jumlahnya di dunia ini.Tumbuhan yang tersebar memiliki berbagai
perbedaan satu sama lain. Ilmu yangmempelajari tumbuhan disebut ilmu
botani. Ilmu botani mencakup beberapakajian salah satunya yaitu tentang
morfologi tumbuhan. Morfologi tumbuhanadalah ilmu yang mengkaji
berbagai organ tumbuhan, baik bagian-bagian, bentukmaupun fungsinya.
Secara klasik, tumbuhan terdiri dari tiga organ dasartumbuhan terdiri atas
3 (tiga) organ pokok, yaitu akar (radiks), batang (caulis),dan daun
(folium).

7
b. Mengenal Bagian Tumbuhan
1. Batang
Bila memperhatikan tumbuhan, biasanya yang pertama kali
dilihat adalah batangnya. Dari batang baru dilihat bagaimana keadaan
daun. Sebagian besar tumbuhan memiliki batang yang jelas. Namun
demikian, beberapa tumbuhantidak memiliki batang yang jelas.
Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting,
dan mengingattempat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan,
batang dapat disamakandengan sumbu tubuh tumbuhan.
Batang berfungsi untuk membentuk dan menyangga daun.
Batangmempunyai petumbuhan yang tidak terbatas, berbeda dari
daun yang mempunyai pertumbuhan terbatas dan akhirnya
ditinggalkan. Di ujung batang terdapat titik vegetatif yan
meristematik dan mempunyai kemampuan untuk terus-menerus
membentuk sel baru.
Selain sebagai tempat pelekatan daun, bunga dan buah, batang
juga berfungsisebagai jalan pengangkutan air dan zat-zat mineral yang
terlarut di dalamnya. Pada beberapa tumbuhan, batang digunakan
sebagai tempat menyimpan makanan cadangan.
Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks, dalam
mengamati batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang
menjadi fokus pengamatan, misalnya bentuk, cabang-cabang, arah
pertumbuhan, dan sebagainya.
Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara membedakan tumbuhan
dapat dilakukan melalui struktur batangnya. oleh karena itu tumbuhan
dibedakan menjadi tumbuhan yang berbatang (planta caulis) dan
tumbuhan tidak berbatang(planta acaulis). Terlepas dari pernyataan
tersebut, tumbuh-tumbuhan yang dikategorikan planta acaulis pada
dasarnya memiliki batang, namun tidak tampak jelas terlihat.

8
2. Daun
Daun adalah satu satu organ bagian dari tubuh tumbuhan. Secara
umum, pada tumbuhan harus mempunyai daun, batang, dan akar.
Daun sendiri merupakan organ bagian tumbuhan yang sangat penting,
karena daun adalah tempat pengambilan zat-zat makanan terutama
yang berupa zat gas (CO2), selain itu sebagai pengelolah zat-zat
makanan, penguapan air dan pernafasan bagi tumbuhan itu sendiri. Di
lihat dari segi fungsi, daun sangat penting bagi tumbuhan, karena jika
tidak ada daun maka tumbuhan tersebut akan mati atau tidak akan
tumbuh karena pada daun inilah terjadi proses fotosintesis dan lain
sebagainya.
Daun merupakan organ yang amat beragam, baik dari segi
morfologi maupun anatomi. Struktur jaringan pembuluh dalam
tangkai dan tulang daun utama biasanya mirip dengan dalam batang.
Ciri paling penting pada daun adalah bahwa pertumbuhan apeksnya
segera terhenti. Pada beberapa tumbuhan paku, meristem tersebut
tetap aktif selama waktu yang cukup lama. Pada paku lain, seperti
Ophioglossum, dan pada Spermatiphyta, aktivitas meristem apeks
daun segera terhenti, sementara bentuk and ukuran daun ditentukan
oleh pertumbuhan interkalar dan marginal.
Istilah bagi seluruh daun pada tanaman adalah phyllom. Namun,
dikenal juga istilah daun hijau, katafil, hipsofil, kotiledon (keping
biji), profil dan lain-lain. Daun hijau berfungsi khusus untuk
fotosintesis dan biasanya berbentuk pipih mendatar sehingga mudah
memperoleh sinar matahari dan gas CO2. Katafil dalah sisik pada
tunas atau pada batang di bawah tanah dan berfungsi sebagai
pelindung atau tempat menyimpan cadangan makanan. Daun pertama
pada cabang lateral disebut prophyll, pada monokotil hanya ada satu
helai prophyll, pada dikotil ada dua helai. Hipsofil berupa berbagai
jenis brakte yang mengiringi bunga dan berfungsi sebagai pelindung.

9
Kadang-kadang hipsofil berwarna cerah dan berfungsi serupa dengan
mahkota bunga. Kotiledon merupakan daun pertama pada tumbuhan.
Bila ditinjau dari jumlah helaian daunnya, daun dibedakan
menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Bila setiap satu tangkai
daun didukung oleh satu helaian daun, maka daun tersebut dinamakan
daun tunggal. Bila dalam satu daun didukung oleh lebih dari satu
helaian daun, maka daun tersebut dinamakan sebagai daun majemuk.
Tumbuhan yang tumbuh di dua macam habitat (lingkungan) yang
berbeda sering menunjukkan struktur yang berbeda pula. Para ahli
menganggap bahwa dalam evolusinya, struktur yang berbeda
merupakan adaptasi terhadap lingkungan. Namun, tumbuhan dengan
struktur berbeda-beda, namun tampak menghuni habitat yang sama
mungkin memiliki cara berbeda dalam menanggulangi kondisi yang
mungkin tak menguntungkan dari lingkungannya itu. Dalam habitat
yang kekurangan air, ada tumbuhan yang membentuk sifat khusus
untuk melindunginya terhadap hilangnya air, yang lain membentuk
alat di bawah tanah untuk memperoleh air, atau memiliki akar yang
mampu tumbuh amat dalam ke tanah untuk menyimpan air dan yang
lain lagi mengatur daur hidupnya sehingga hanya tumbuh pada kurun
masa selama air tersedia. Akibat cara yang berbeda-beda dalam
menanggulangi kekurangan air itu tumbuhan dapat mencapai taraf
adaptasi yang sama dengan kombinasi sifat yang berbeda-beda.

10
3. Bunga
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunga.
Dalammendeskripsikan bunga selain dengan kata-kata dapat
ditambahkan dengangambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian
bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan
bunga dapat dinyatakan dengan sebuahrumus yang terdiri atas
lambang-lambang, huruf-huruf dan angka-angka yangsemua itu dapat
memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-
bagiannya. Bunga juga memiliki diagram bunga yaitu susuan dari
bagian- bagian bunga yang menjelaskan dari bunga paling luar sampai
yang paling dalamdan diagram bunga juga berkaitan dengan rumus
bunga dimana rumus bungamenjelaskan bagian-bagian bunga dan
jumlahnya masing-masing.
Bunga juga merupakan salah satu organ tubuh tumbuhan yang
berfungsi sebagai alat reproduksi dan sebagai alat perkembangbiakan
secara generatif yang memiliki bentuk dan susunan yang berbeda-
beda menurut jenisnya, tetapi bagitumbuhan yang berbiji, alat tersebut
lazimnya merupakan bagian tumbuhan yangkita kenal sebagai bunga.
Jika kita memperhatikan suatu bunga, mudahlah diketahui bahwa
bunga adalah penjelmaan suatu tunas batang dan daun-daun yang
bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan
tumbuhan,sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan
dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat
perkembangbiakan.

11
4. Buah
Dalam pandangan botani, buah adalah organ pada tumbuhan
berbunga.Pada banyak species tumbuhan, yang disebut buah
mencakup bakal buah yangtelah berkembang lanjut beserta dengan
jaringan yang mengelilinginya. Bagitumbuhan berbunga, buah adalah
alat untuk menyebar luaskan biji-bijinya; adanya 2 biji di dalam dapat
mengindikasikan bahwa organ tersebut adalah buah, meski ada pula
biji yang tidak berasal dari buah. Dalam batasan tersebut, variasi buah
bisasangat besar, mencakup buah mangga, buah apel, buah tomat,
cabai, dan lain-lain. Namun juga bulir (kariopsis) padi, 'biji' (juga
merupakan bulir) jagung, 'biji' bunga-matahari, 'biji' lada, atau polong
kacang tanah. Sementara, dengan batasanini, buah jambu monyet atau
buah nangka tidak termasuk buah sejati.
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya
membungkusdan melindungi biji. Aneka rupa dan bentuk buah tidak
terlepas kaitannya denganfungsi utama buah, yakni sebagai pemencar
biji tumbuhan. Pengertian buah dalamlingkup pertanian (hortikultura)
atau pangan adalah lebih luas daripada pengertian buah di atas. Karena
buah dalam pengertian ini tidak terbatas yang terbentuk dari bakal
buah, melainkan dapat pula berasal dari perkembangan organ yang
lain.Karena itu, untuk membedakannya, buah yang sesuai menurut
pengertian botani biasa disebut buah sejati. Buah seringkali memiliki
nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri
karena di dalamnya disimpan berbagaimacam produk metabolisme
tumbuhan, mulai dari karbohidrat, protein, lemak,vitamin, mineral,
alkaloid, hingga terpena dan terpenoid. Ilmu yang mempelajarisegala
hal tentang buah dinamakan pomologi.

12
5. Biji
Pertumbuhan pada tumbuhan spermatophyta atau tumbuhan
berbiji diawali dari biji. Biji memiliki tiga bagian yaitu bagian inti biji
(Nucleus seminis), tali pusar (Foenikulus), dan kulit biji
(Spermodermis). Pada inti bijiterdapat lembaga (Embrio). Embrio
memiliki tiga bagian penting yaitu akar lembaga atau calon akar, daun
lembaga (Kotiledon), dan pucuk lembaga (Plumula). Kulit biji terdiri
dari lapisan luar (Kesta) yang kuat dan lapisan dalam yang berupa
selaput tipis sehingga sering disebut kulit ari. Kulit biji berfungsi
melindungi bagian dalam biji sepertiembrio dan kotiledon.
Biji dapat mengalami masa tidak aktif akibat kandungan air
dalam biji yang rendah, yaitu sekitar 5 % -10 %. Dormansi pada biji
dapat dilihat pada kulit biji yang keras yang menghalangi penyerapan
air dan oksigen. Pada kondisi tertentu yang memungkinkan biji untuk
tumbuh, bijiakan mengakhiri masa dormansinya dan melalui
perkecambahan.

6. Akar
Akar adalah bagian utama dari tumbuhan setelah batang dan
daun. Akar memiliki fungsi memperkuat berdirinya tumbuhan,
menyerap air dan zat mineral dari dalam tanah, mengangkut air dan
zat mineral ke bagian lain yang membutuhkan dan juga bisa sebagai
tempat menyimpan cadangan makanan. Ciri-ciri dari akar ini biasanya
ada di dalam tanah, tidak berbuku dan tidak beruas, biasanya berwarna
keputih-putihan atau kekuning-kuningan, tumbuh terus pada
ujungnya, dan bentuknya meruncing.
Bagian dari akar ada leher akar (collum) yaitu bagian akar yang
bersambungan dengan pangkal batang, ujung akar (apex radicis) yaitu
bagan akar paling muda yang terdiri atas jaringan-jaringan yang masih
mengadakan pertumbuhan, batang akar (corpus radicis) yaitu bagian
akar yang terdapat antara leher akar dan ujung akar, cabang-cabang

13
akar (radix lateralis) yaitu bagian akar yang tak langsung
bersambungan dengan pangkal batang tetapi keluar dari akar pokok
dan dapat mengadakan percabangan lagi, serabut akar (fibrilla
radicalis) yaitu cabang-cabang akar yang halus dan berbentuk serabut,
rambut akar (pilus radicalis) yaitu bagian akar yang sebenarnya hanya
penonjolan dari sel-sel kulit luar akar yang panjang bentuknya seperti
buku atau rambut, dan tudung akar (calyptra) yaitu bagian akar yang
terletak paling ujung dan terdiri atas jaringan yang berfungsi untuk
melindungi ujung akar yang masih muda atau lemah.
Jenis akar dibedakan menjadi dua, yaitu akar tunggang dan akar
serabut. Tumbuhan yang memiliki sistem perakaran tunggang adalah
tumbuhan dikotil. Sedangkan tumbuhan monokotil memiliki sistem
perakaran serabut. Bagian dari kedua sistem perakara ini hampir sama
hanya yang membedakan pada sister akar tunggang terdapat akar
pokok atau primer sedangkan pada sistem akar serabut tidak memiliki
akar primer. Modifikasi dari akar ada akar tunggang bercabang, akar
tunggang tidak bercabang yang meliputi berbentuk seperti tombak
(fusiformis), seperti gasing (napiformis), dan benang (filiformis).
Modifikasi akar berdasarkan penyesuaian cara hidup ada 8, yaitu
akar gantung (radix aereus), akar penghisap (haustorium) , akar
pelekat (radix adligans), akar pembelit (cirrhus radicalis), akar nafas
(pneumathopora), akar tunjang, akar lutut, dan akar banir.
Sebelum menjadi tumbuhan yang dapat dibedakan terlebih
dahulu mengalami perkecambahan. Sebelum berkecambah biji
direndam selama 24 jam agar biji dapat tumbuh secara optimal
(Mistian dkk, 2012:16). Tipe perkecambahan ada dua, yaitu hypogeal
dan epigeal. Hypogeal apabila kotiledon berada di bawah tanah dan
bagian yang aktif adalah epikotil sedangkan epigeal ketika kotiledon
terangkat ke atas tanah dan bagian yang aktif adalah hipokotil.

14
c. Hasil Pengamatan
No Bagian Nama Gambar Bagian Keterangan
Tanaman Tanaman Tanaman
1. Herba Cengkeh 1. Daun
2. Batang
3. Tangkai

2. Daun Cengkeh 1. Ujung duan


runcing
2. Pangkal daun
meruncing
3. Tangkai daun
4. Ibu tulang daun
5. Urat-urat daun
6. Helaian daun
7. Tulang cabang
8. Daun majemuk
9. Tepi daun rata

3. Batang Cengkeh 1. Batang tegak


bulat
2. Batang berkayu
3. Kulit batang
kasar

15
4. Akar Cengkeh 1. Akar tunggang
2. Rambut-rambut
Akar
3. Akar serabut
4. Batang akar

5. Bunga Cengkeh • Bunga


dan Buah 1. Bunga kering
berwarna coklat
2. Kelopak bunga
berjumlah 4
3. Tidak mekar
tapi menutup

• Buah
1. Berukuran kecil
2. Berwarna coklat
3. Melekat pada
plasenta
4. Berongga dua

16
d. Pembahasan
Pada praktikum morfologi Tumbuhan kali ini kita menggunakan
tanaman cengkeh, bagian-bagian cengkeh diantaranya :
1. Daun (Folium)
Daun cengkeh termasuk daun majemuk yang tidak lengkap dan
terdiri dari helaian (lamina) dan tangkai (petioles). Daun cengkeh
berbentuk bulat, panjang, tebal dan kuat. Warnanya hijau tua
kehitam-hitaman (varietas Si Kotok), helaiannya lebih kecil. Ujung
daun cengkeh runcing (Acutus), pangkal daun cengkeh barbette
meruncing (Acuminatus) dan tepi daun cengkeh rata (Entire).
Susunan daun cengkeh menyirip (Penninervis) permukaan atas
mengkilap yang dimana tersususn dari ibu tulang, tulang-tulang daun
utama itu bercabang tulang-tulang daun kecil dan tumbuh urat-urat
daun yang tidak begitu jelas. Panjang daun cengkeh 11,5 cm dan
lebar daunnya 4 cm.

2. Batang (Lignum)
Tanaman cengkeh mempunyai batang yang kayunya keras.
Kulit kayu pada batang berwarna abu-abu dan kasar. Pada batang
cengkeh tumbuh tegak arahnya lurus ke atas. Panjang batang cengkeh
30 cm dan lebar batangnya 3,5 cm.

3. Akar (Radix)
Akar cengkeh merupakan akar tunggang yang memiliki rambut-
rambut akar berwarna putih kotor kekuningan (kecoklatan).

4. Bunga (Flous) dan Buah (Fructus)


Bunga cengkeh tumbuh pada pucuk-pucuk ranting, bertangkai
dan bertandan yang panjangnya 4 -5 cm. Biasanya tiap tandan
sekaligus tumbuh 3 kelompok bunga. Biji cengkeh berukuran kecil
dan berwarna coklat.

17
C. Anatomi
a. Latar belakang
Tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang tercipta untuk
mendukung kelangsungan sebuah kehidupan. Jaringan tumbuhan adalah
sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan
struktur yang sama. Jaringan pada tumbuhan terdiri atas jaringan
meristem dan permanen.
Banyak sekali macam tumbuhan di dunia ini. Namun hanya ada dua
jenis yaitu dikotil dan monokotil yang tentunya memiliki sturktur bentuk
jaringan yang berbeda. Selain itu, tumbuhan yang terdiri atas akar,
batang dan daun juga mempunyai perbedaan pada struktur system
jaringannya. Maka dari itu untuk memperoleh sebuah fakta mengenai
perbedaan disetiap bagiannya perlu dilakukan sebuah praktikum. Dan
berikut ini adalah hasil dari praktikum system jaringan pada tumbuhan.

b. Lapisan Penyusun Dinding Sel


Dalam sel-sel yang berdinding tipis, seperti pada dinding sel
jaringan yang belum dewasa dan berbagai macam tanaman herbaceus,
dinding diantara dua selnya terdiri dari tiga lapis. Setiap dua sel yang
berdampingan menghasilkan suatu dinding primer dan diantara kedua sel
tersebut terdapat lapisan intraselular (lamela tengah). Pada beberapa sel
yang berbatasan pada sudut-sudutnya, lapisan intraselular menjadi lebih
jelas, seluruhnya mengisi ruang pembatas, dapat terpisah dan
membentuk ruang intraselular yang berbeda-beda pada berbagai macam
jaringan tumbuhan. Ruang itu tidak menutup secara sempurna tetapi
membentuk suatu bagian sistem interkomunikasiyang luas dan biasanya
berisi udara (Tjitrosomo, 1983)

18
1. Jaringan Meristem (jaringan muda)
Merupakan jaringan yang sel-selnya selalu membelah atau
bersifat embrional.
Ciri-ciri :
• bentuk dan ukuran selnya sama
• dinding selnya tipis
• Selnya penuh dengan protoplasma
• Isi sel tidak mengandung zat makanan
➢ Jaringan meristem dibedakan menjadi 2, yaitu :
a. Meristem primer
Adalah jaringan meristem pada tumbuhan dewasa dan
masih bersifat membelah diri, sehingga merupakan lanjutan
dari pertumbuhan embrio. Terdapat pada ujung akar dan ujung
batang sehingga disebut meristem apikal. Aktivitasnya
mengakibatkan batang dan akar tumbuh memanjang disebut
pertumbuhan primer. (Ditemukan pada tumbuhan dikotil dan
monokotil)
b. Meristem sekunder
Adalah jaringan meristem yang berasal dari meristem
primer yang telah mengadakan diferensiasi. Terdapat pada
kambium dan kambium gabus.
Aktivitasnya meng-akibatkan pertumbuhan sekunder
yaitu menyebabkan batang bertambah besar. (Ditemukan pada
tumbuhan dikotil).

19
2. Jaringan Parenkim (jaringan dasar)
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk memperkuat
kedudukan jaringan yang lain. Disebut jaringan dasar karena
terbentuk dari meristem dasar yang terdapat hampir di semua
tumbuhan dan mengisi jaringan tumbuhan baik pada akar, batang,
daun, biji maupun buah.
Ciri-ciri :
• sel umumnya berukuran besar dan berdinding tipis
• sel hidup dan mengandung klorofil
• banyak mengandung rongga antar sel
• banyak mengandung vakuola
• letak selnya tidak rapat
• Macam-macam jaringan parenkim :
• klorenkim : parenkim untuk fotosintesis, karena
selnya mengandung klorofil. Misal :
• parenkim palisade (jaringan pagar) dan parenkim spon (bunga
karang).
• aerenkim : parenkim untuk menyimpan udara sehingga dapat
digunakan untuk
• mengapung.
• parenkim air : parenkim untuk menyimpan air
• parenkim penimbun : parenkim untuk menyimpan cadangan
bahan makanan.
• parenkim untuk transportasi

20
3. Jaringan Kolenkim Penyokong/ penguat/ penunjang
Merupakan jaringan yang berfungsi untuk menujang agar
tanaman dapat berdiri dengan kokoh dan kuat.
➢ Jaringan penunjang dibedakan menjadi :
• kolenkim : adalah jaringan penunjang pada tumbuhan muda
dan belum berkayu .
• Dinding sel di bagian sudut-sudutnya mengalami penebalan
dan tersusun atas sel-sel yang hidup.

4. Sklerenkim
Adalah laringan penguat yang dinding selnya melami penebalan
dari zat kayu (lignin) sehingga bersifat lebih kuat.
Ada 2 macam sklerenkim :
• sklereida (sel batu) : pada tempurung kelapa dan tempurung kenari
• serabut sklerenkim (serat/ fiber) : pada serat rami.

5. Epidrmis
Adalah jaringan atau lapisan terluar yang menutupi permukaan
tubuh tumbuhan, seperti akar, batang, daun dan bunga. Karena
fungsinya untuk melindungi jaringan lain maka beberapa epidermis
mengalami modofikasi, seperti rambut (trikoma), duri, dan muluit
daun (stomata). Epidermis umumnya tertutup lapisan lilin (kutikula)
pada daun dan zat gabus pada batang, kecuali lentisel yang berfungsi
untuk pertukaran gas.
Ciri-ciri :
• terdiri atas satu lapis sel
• tidak berklorofil
• susunan sel rapat
• tidak ada ruang antar sel
• dinding sel sangat tipis.

21
6. Jaringan pengangkut/ vaskuler ( xylem & floem )
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xylem yang
menggunakan jaringan pengangkut air dan floem sebagai jaringan
pengangkut bahan organic (bahan-bahan makanan). Xylem dan Floem
bersama-sama sering disebut sebagai berkas pengangkut (berkas
vascular). Tumbuhan yang mempunyai jaringan pengangkut disebut
tumbuhan vaskular, termasuk di dalamnya Pteridophyta dan
Spermatophyta. Dari kedua bagian berkas pengangkut itu, xilem
mempunyai struktur yang lebih tegar sehingga dapat utuh sewaktu
berubah menjadi fosil dan dapat dipakai sebagai bahan identifikasi bagi
tumbuhan jenis vaskular.
➢ Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa
tipe sel yang berbeda, baik yang hidup maupun tidak hidup.
Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran
transport dan penyokong. Xylem juga dapat mempunyai serabut
sklerenkim sebagai jaringan penguat, serta sel-sel parenkim yang
hidup dan berfungsi dalam berbagai kegiatan metabolisme.
➢ Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa
unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel
pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada
sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya
kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan
organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah
kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.

22
c. Hasil Pengamatan
No Bagian Gambar Keterangan
Tanaman Melintang Membujur

1. Daun Pada penampang

1 melintang terlihat
1 1. Jaringan
epidermis

2 2. Sel kipas

Pada penampang
membujur terlihat
1. Jaringan
epidermis

2. Batang Pada penampang


1
1 melintang terlihat
2
1. Jaringan
epidermis
2. Korteks

Pada penampang
membujur terlihat
1. Jaringan
epidermis

23
d. Pembahasan
Pengamatan anatomi dilakukan untuk mengamati bentuk sel dan
jaringan yang diuji berupa sayatan atau potongan melintang dan
membujur dari tumbuhan cengkeh yang digunakan. Kemudian diamati
dengan mikroskop yang derajat disesuaikan dengan keperluan dari hasil
pengamatan dihasilkan data pada potongan melintang daun cengkeh
dengan pembesaran 40x dan pada penampang membujur daun
menggunakan kebesaran 40x. Pada penampang melintang batang
cengkeh yang diamati pada mikroskop menggunakan pembesaran 4x.

1. Pada percobaan daun yang dipotong melintang dan membujur


diperoleh hasil anatomi menggunakan silet dan cutter hasil potongan
diletakkan pada objek glass dan ditetesi siklus hidra 1% lalu ditutup
dengan deck glass kemudian dipanaskan pada bunsen dan diamati
dengan menggunakan mikroskop.
Hasil :
Pada penampang melintang terlihat
1. Jaringan epidermis
2. Sel kipas
Pada penampang membujur terlihat
1. Jaringan epidermis

2. Pada percobaan batang yang dipotong melintang dan membujur


diperoleh hasil anatomi menggunakan silet dan cutter hasil potongan
diletakkan pada objek glass dan ditetesi siklus hidra 1% lalu ditutup
dengan deck glass kemudian dipanaskan pada bunsen dan diamati
dengan menggunakan mikroskop.

24
Hasil :
Pada penampang melintang terlihat

1. Jaringan epidermis

2. Korteks

Pada penampang membujur terlihat

1. Jaringan epidermis

25

Anda mungkin juga menyukai