LAPORAN
FARMAKOGNOSI
DISUSUN OLEH :
TAHUN 201
PEMBUATAN SIMPLISIA
BAB I
PENDAHULUAN
Simplisia merupakan bahan alami yang digunakan sebagai bahan baku obat yang
mengalami pengolahan atau baru dirajang saja, sudah dikeringkan. Permintaan bahan baku
simplisia sebagai bahan baku obatobatan semakin meningkat dengan bertambahnya industri
jamu, selain itu, efek samping penggunaan tanaman obat untuk mengobati penyakit lebih
pelayanan kesehatan yang strategis karena berdampak positif terhadap tingkat kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat. Tanaman obat dapat memberikan nilai tamba apabila diolah
lebih lanjut menjadi berbagai jenis produk, tanaman obat tersebut dapat diolah menjadi
berbagai jenis produk seperti simplisia, serbuk, ekstrak kental dan ekstrak kering.
baku, sortasi basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengepakan juga
harus diperhatikan dan penyimpanan karena sangat berpengaruh pada kandungan kadar zat
-Dapat membuat simplisia dengan bak dan benar yang memenuhi persyaratan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tersebut jika diteiti lebih lanjut mempunyai kandungan kimia aktif biologis. Potensi bahan
kimia tersebut dapat dimamfaatkan dalam bidang kesehatan, telah banyak tumbuhan obat
yang diketahui dengan jelas struktur molekulnya dengan digunakan secara global dalam
Simplisia adalah bahan alami yang igunakan untik obat dan belum mengalami
perubahan proses apapu dan kecuali dinyatakan lain umumnya berupa bahan yang telah
Secara umum pemberian nama atau penyebutan simplisia didasarkan atas gabungan
nama spesies iikuti dengan nama bagian tanaman, sebagai contoh, merica dengan nama
spesies Piperis albi maka dengan nama simplisianya disebut Piperis albii fructus. Fructus
menunjukan nama bagian tanaman yang digunakan yaitu buahnya ( Tjitrosoepomo, 2001 ).
Simpisia nabati adalah simplisia yang dapat berupa tanaman utuh, bagian tanaman,
eksudat tanaman atau gabungan. Eksudat tanaman adalah isisel yang secara spontan keluar
dari tanaman atau dengan cara tertentu sengaja dikeluarkan dari selnya. Eksudan bahan
nabati lainnya yang dengan cara tertentu dipisahkan/ disoloni dari tanamannya. Simplisia
hewani adalah simplisia yang dapat berupa hewan utuh atau zat-zat berguna yang dihasilkan
oleh hewan dan belum berupa bahan kimia murni, misalnya, minyak ikan ( Oleum lecoris ),
dan madu (Mel depuraum), simplisia pelikan atau mineral adalah simplisia berupa bahan
pelikan dan mineral yang belum berupa bahan kimia murni, contoh serbuk seng an serbuk
Dalam hal simplisia sebagai bahan baku dan prosuk siap konsumsi langsung dapat
2. Simplisia sebagai bahan dan prosuk konsumsi manusia sebagai obat tetap
1. Jamu adalah obat tradisional terbukti berkhasiat dan aman berdasarkan bukti
2. OHT adalah obat tradisional terbukti khasiat melalui uji praklinis dan teruji aman
3. Fitofarmaka adalah obat tradisional terbukti berkhasiat melalui uji praklinis dan uji
klinis aman melalui uji toksisitas bahan terstandar dan diproduksi secara higenis
dan bermutu.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat simplisia :
Daun bandotan, daun selasi, bunga belimbing, akar perak bumi, kulit batang
Ikan, lebah, domba, babi hutan, sapi, minyak, ikan hiu,kelapa lemak dan
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Pengubahan bentuk
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk simplisia maka
dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif . analisis kuantitatif terdiri atas pengujian
2. Uji makriskopik meliputi pemeriksaan ciri-ciri bentuk luas yang spesifik dari bahan
3. Uji fisika dengan kimiawi meliputi tahapan fisika indeks bias titik lebur dan
kelarutan serta reaksi ientifkasi kimia seperti reaksi warna dan pengetahuan.
terhadap binatang.
a. Aquadest
b. Bunga Kertas
Kingdom : Plantae
Superdivisi : Vindiplantae
Ordo : Caryophyllales
Family : Nyctaginaceae
Tanaman bunga kertas adalah tanaman pda tegak yang tumbuh tegak lurus
mencapai 2-4 meter tingginya batang tanaman bunga kertas bersifat kayu,
bentuk bulat dan terdapat dari berurukuran kecil, percabangan bunga kertas
Daun tanaman bunga kertas berbentuk melebar dan bulat hingga memasang
tapi daun bunga kertas merata pertulangan daunnya menyirip atau bertulang
tinga hingga lancip. Daun perlindungan duduk, berbentuk bulat oval dan
Bunga kertas termasuk golongan bunga tidak lengkap karens hanya berdiri dari
bunga tangkai kepala putih.tangkai putih benang sari dan tangkai sari bunga
ini tumbuh pada ketiak daun bunga kertas adalah bunga majemuk yang
perakaran bunga kertas ini akan menabur madia yang mencapai ketinggian 50-
Jenis tanaman ini paling sering digunakan sebagai penghias jalan, pembatas
jalan, dan juga banyak digunakan sebagai tanaman rumahan karena memiliki
Bunga kertas digunakan sebagai obat untuk mengatasi datang bulan tidak
c. Daun Afrika
Kingdom :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Kelas :Dicotyledone
Ordo :Asterales
Genus : Vernonis
Batang atau kulit dari aun afrika berkayu dan juga berwarna hijau sama dengan
warna daun sedangkan kulit batang daun afrika yang sudah tua akan berwarna
abu-abu.
Warna daun afrika berwarna hijau tua,daun afrika, bertulang dan menyirip,
penyakit sendi.
d. Daun binahong
Kingdom : Plantae
Subkingdom :Vindipantae
Superdivisi :Embryophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllae
Genus : Anredera
Spesies: Anredera Cardiovolia
Daun binahong adalah daun tunggal dengan tangkai yang sangat pendek.
Pertulangan aun ini menyirip, daun sini seperti jantung berwarna hijau muda.
coklat.
perkembangbiakan.
Digunakan untuk menghias tembok tamban dalam rumah karena tanaman ini
menjalar.
e. Daun jambu
Kingdom :Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiosperma
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Myrales
Family : Myraceae
Genus : Psidium
berambut halus dan permukaan atas daun tua, daun ini disebut lengkap karena
daunnya hanya terdiri dari tangkai dan helaian saja yang disebut daun
bertangkai.
Buah jambu berbentuk bulat,, ukurannya kurang lebih seperti bola tenis, ada
yang berbentuk buat telur, berwarna hijau hingga kekuningan, daging buahnya
Batangnya termasuk kedalam jenis tanaman perlu atau pohon kecil dimana
jambu bisa memiliki pohon dengan tinggi 2-10 meter batang berkayu dan keras
Tanaman ini memiliki akar tunggang,, akar tanaman ini memiliki cabang-
f. Daun sirsak
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Vindiplantae
Superdivisi : Embryophyta
Divisi : Tracheophyta
Subdivisi : Spermatophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Annonecea
Genus : Annona L
daun sirsak berbentuk bulat seperti telur terbalik, berwarna hijau muda hingga
tua, ujung daunnya meruncing pinggiran rata dan permukaan daun mengkilap.
Bunga sirsak termauk bunga tunggal artinya dlam satu bunga terdpat banyak
putik sehingga sering kali juga dinamakan bunga berputik majemuk bagian
bunga tersusun secara spiral atau terpancar dalam lingkaran. Mahkota bunga
sirsak berjumlah 6 sebelumnya yang terdiri dari 1 lingkaran. Benntuknya
Buah sirsak termasuk jenis buah sejati yaitu buah yang berasal dari satu bunga
dengan banyak bakal buah tetapi membentuk suatu buah, buahnya memiliki
dari sisik halus. Daging buah atau berwarna putih lembek dan berserat dengn
Biji sirsak berwarna coklat gelap berujung tumpul permukaan halus mengkilat
dan keras, ukurannya kira-kira 16,8 mm X 9,6 mm, jumlah biji dalam setap satu
buah berkisar antara 20-70 butir biji normal sedangkan biji yang tidak normal
Tanaman ini ditanam hanya untuk mengambil buahnya saja dan dipercaya
Digunakan sebagai obat kanker, aam urat, kolesterol, diabetes, penyakit paru-
METODOLOGI
a. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adaah pisau, baskom, gunting,,
toples, open, aluminium foil, koran, blender, lumpang dan stamfer, etiket/label,
b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah bunga kertas, daun jambu,
1. Mengumpukan bahan baku sesuai dengan apa yang akan dibuat simplisia
2. Mencuci bahan baku simplisia hingga bersih dari kotoran yang menempel lalu
3. Mensortasi bahan tersebut dengan cara memilih-milih simplisia yang baik dan
tersebut lalu disimpan dengan baik (tempat kedap udara) dan diberi label sesuai
c. Dilakukan pencucian
d. Dilakuakan perajangan
e. Dikeringkan
f. Disortasi kering
c. Dilakukan pencucian
d. Dilakukan perajangan
e. Dikeringkan
g.
c. Dilakukan pencucian
d. Dilakukan perajangan
e. Dikeringkan
f. Disortasi kering
c. Dilakukan pencucian
d. Dilakukan perajangan
e. Dikeringkan
f. Disortasi kering
b. Disortasi basah
c. Dilakukan pencucian
d. Dilakukan perajangan
e. Dikeringkan
f. Disortasi kering
IV.1. Hasil
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
Rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑥 100%
201
=102 𝑋 100%
=197,058 %/b/b
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
Rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑋 100%
3.09
= 195 𝑋 100%
=158,46 %/ b/b
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
Rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑋 100 %
503
=295 𝑋 100%
= 170,508 %/ b/b
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
Rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑋 100%
195
= 56 𝑋100%
=348,21 % b/bm
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑖𝑚𝑝𝑙𝑖𝑠𝑖𝑎
Rendemen = 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑘𝑢 𝑋100%
250
=96.1 𝑋100%
=260.145 %/ b/b
IV.2. Pembahasan
Tumbuhan memiliki banyak kandungan senyawa kimia yang dapat dimanfaatkansebagai bahan obat.
Terkadang, banyak penyakit yang tidak dapat disembuhkan denganobat kimia melainkan dapat
disembuhkan dengan obat alami tumbuhan (Depkes RI,1995).Identifikasi kandungan kimia atau
skrining fitokimia adalah suatu metode untukmengetahui golongan kimia pada suatu sampel dengan
menguji secara kualitatif adanyasenyawa kandungan dalam sampel yang digunakan seperti misalnya
tanin, saponin,flavonoid, steroid terpenoid, alkaloid, serta kandungan kimia lainnya (Depkes
RI,2007).Pada praktikum kali ini dilakukan dengan tujuan dapat melakukan skriningfitokimia pada
simplisia. Skrining fitokimia bertujuan untuk identifikasi awal senyawakimia yang terkandung dalam
simplisia. Pada praktikum kali ini simplisia yangdigunakan adalah temu kunci..Pada uji alkaloid
dilakukan dua pengujian. Pertama serbuk diambil sedikitditambahkan asam klorida 1ml 2N dan 9ml
aquades, dan dipanaskan diatas penangasair selama 2menit. Setelah itu didinginkan dan disaring.
Kemudian filtrat diambil 3tetesditambah 2 tetes pereaksi mayer terjadi larutan bening. Hal ini tidak
sesuai denganliteratur yang menyebutkan bahwa hasil seharusnya terjadi adalah berupa
endapanmenggumpal berwarna putih atau kuning. Pada pengujian kedua filtrat diambil 3
tetesditambah 2 tetes pereaksi Dragendorff terbentuk warna jingga. Hal ini sudah sesuaidegan
literatur yang ada. Pada pengujian pertama tidak dihasilkan sesuai denganliteratur dimungkinkan
terjadi karena pereaksi sudah rusak.Pada pengujian flavonoid serbuk diambil sedikit lalu ditambahkan
air panas, laludididihkan selama 5menit kemudian disaring dalam keadaan panas. Setelah itu
diambil5ml filtrat ditambahkan sedikit serbuk magnesium dan 1ml asam klorida pekat.Kemudian
dikocok dan dbiarkan memisah. Hasil yang diperoleh adalah larutan jernihtidak berwarna, hal ini
menunjukan bahwa hasil tidak sesuai dengan literatur, yangmenyebutkan bahwa akan terjadi warna
merah, kuning, dan jingga pada lapisan amilalkohol. Hal ini terjadi dimungkinkan karena larutan asam
Pada pengujian saponin diambil sedikit serbuk simplisia dimasukkan dalam tabungreaksi kemudian
ditambahkan air panas didinginkan lalu dikocok kuat selama 10 detik.Hasil yang diperoleh terjadi buih
1cm, hal ini menunjukan hasil sudah sesuai denganliteratur yang ada bahwa temu kunci mengandung
saponin.Pada pengujian tanin diambil sedikit serbuk simplisia lalu dilarutkan dalam 10mlakuades,
didihkan selama 15 menit, lalu didinginkan dan disaring dengan kertas saring.Kemudian ditambahkan
larutan jernih tidak berwarna. Hal ini tidak sesuai dengan literatur yang menunjukan hasilwarna biru
tua atau hijau kehitaman. Hal ini terjadi dikarenakan kemungkinan temukunci tidak mengandung tanin
atau hanya terdapat sedikit kandungannya.Pada pengujian kuinon sebanyak 5ml larutan yang
diperoleh dari identifikasiflavonoid terhadap ekstrak dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu
ditambahkan beberapa tetes larutan NaOH 1N. Hasil yang diperoleh tidak terbentuk
PENUTUP
V.I. Kesimpulan
1. Pembuatan simplisia yang baik harus mengikuti beberapa tahapan yaitu mulai dari
2. Pembuatan simpisia yang baik harus dalam kondisi kering dan dihaluskan dengan alat
V.2. Saran
IDENTIFIKASI SERBUK SIMPLISIA
A. Tujuan
1. Untuk mengetahui identifikasi makroskopik serbuk simplisia
2. Untuk mengetahui identifikasi kimia pada amylum
3. Untuk mengetahui identifikasi mikroskopik serbuk simplisia
B. Alat dan bahn
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah
Makroskopik
objek glas
de glas
tabung reaksi
2. bahan
aquadest
kloral hidrat
serbuk bunga kertas
serbuk daun binahong
serbuk daun tapak liman
serbuk daun alpokat
serbuk daun afrika
serbuk daun pepaya
serbuk kunyit putih
serbuk daun cengkeh
serbuk kunyit
serbuk daun jeruk
serbuk daun jambu
serbuk daun kopi
amylum beras
amylum jagung
amylum kentang
amylum singkong.
C. Cara kerja
1. Identifikasi makroskopik
a. Uji organoleptis
Disiapkan alat dan bahan
Diamati serbuk simplisia yakni warna, bau, rasa dan bentuk
Dilakukan secara bergantian pada tiap sampel
Dicatat hasilnya
b. Uji kelarutan
Disiapkan alat dan bahan
Ditimbang masing-masing serbuk simplisia 1 gram
Ditambahkan aquadest
Dihomogenkan lalu diamati kelarutan masing-masing serbuk simplisia
2. Identifikasi amilum
a. Ditimbang 0.2 amylum
b. Dilarutkan dalam 10 ml aquadest dan dihomogenkan
c. Dipanaskan kemudian didinginkan
d. Dimasukan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan 3 tetes iodium
e. Diamati perubahan warna yang terjadi
3. Identifikasi mikroskopik
a. Disiapkan serbuk simplisia yang akan diamati
b. Serbuk simplisia diletakkan diujung objek glas
c. Ditetesi aquadest dan kloral hidrat masing-masing satu tetes
d. Ditutupi dengan de glas
e. Diamati
D. Hasil
1. Uji organoleptik
a. Serbuk bunga kertas
Warna : berwarna merah
Rasa : pahit
Bau : khas bunga (wangi)
Bentuk : serbuk
b. Serbuk tapak liman
Warna : coklat kekuningan
Rasa : tawar
Bau : lemah
Bentuk : serbuk
c. Serbuk daun afrika
Warna : hijau tua
Rasa : pahit
Bau : khas daun afrika ( menyengat )
Bentuk : serbuk
d. Serbuk kunyit putih
Warna : kuning pucat
Rasa : pahit
Bau : khas kunyit
Bentuk : serbuk
e. Serbuk kunyit
Warna : kuning
Rasa : pahit
Bau : bau khas kunyit
Bentuk : serbuk
f. Serbuk daun jambu
Warna : hijau muda
Rasa : pahit
Bau : khas daun jambu
Bentuk : serbu
g. Serbuk binahong
Warna : hijau tua
Rasa : pahit
Bau : khas binahong (menyengat)
Bentuk : serbuk
h. Serbuk daun alpokat
Warna : hijau tua
Rasa : pahit
Bau : khas alpukat (menyengat)
Bentuk : serbuk
i. Serbuk daun pepaya
Warna : hijau tua
Rasa : pahit
Bau : khas pepaya
Bentuk : serbuk
j. Serbuk daun cengkeh
Warna : coklat kekuningan
Rasa : pahit sedikit agak pedis
Bau : khas romatik
Bentuk : serbuk
k. Serbuk daun jeruk
Warna : hijau muda
Rasa : pahit
Bau : khas jeruk
Bentuk : serbuk
l. Serbuk daun beluntas
Warna : hijau tua
Rasa : pahit
Bau : khas jeruk
Bentuk : serbuk
2. Identifikasi kimia amylum
a. Amylum jagung
Amylum jagung 0.2% dalam 10 ml air
Dipanaskan
Didinginkan
Ditetesi 3 tetes iodium
Amati hasil
Iodium larut dan terdapat endapan putih
b. Amylum beras
Amylum beras 0.2% dalam 10 ml air
Dipanaskan
Didinginkan
Ditetesi 3 tetes iodium
Amati hasil
Warna larutan putih susu jenuh, tidak ada endapan
c. Amylum singkong
Amylum singkong 0.2% dalam 10 ml air
Dipanaskan
Didinginkan
Ditetesi 3 tetes iodium
Amati hasil
Iodium larut, terdapat bintik-bintik biru tua
d. Amylum kentang
Amylum kentang 0.2% dalam 10 ml air
Dipanaskan
Didinginkan
Ditetesi 3 tetes iodium
Amati hasil
Larutan menjadi keruh, terdapat endapan biru
3. Uji kelarutan
a. Serbuk bunga kertas tidak larut dalam aquadest
b. Serbuk binahong tidak larut dalam aquadest
c. Serbuk tapak liman tidak larut dalam aquadest
d. Serbuk daun alpokat tidak larut dalam aquadest
e. Serbuk daun klorofil tidak larut dalam aquadest
f. Serbuk daun pepaya tiidak larut dalam aquadest
g. Serbuk kunyit putih tidak larut dalam aquadest
h. Serbuk kunyit tidak larut dalam aquadest
i. Serbuk daun cengkeh tidak larut dalam aquadest
j. Serbuk daun jeruk tidak larut dalam aquadest
k. Serbuk daun jambu tidak larut dalam aquadest
l. Serbuk daun beluntas tidak larut dalam aquadest
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
ENTIFIKASI MIKROSKOPIK IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK
Ket : daun kunyit (curcuma folium) Ket :daun kunyit (curcuma folium)
Perbesaran :40 Perbesaran :40
Pelarut :aquadest Pelarut :cloralhidrat
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK
Ket : daun alpukat (persea folium) Ket :daun alpukat (persea folium)
Perbesaran :40 Perbesaran :20
Pelarut :aquadest Pelarut :colral hidrat
LABORATORIUM FARMAKOGNOSI LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK IDENTIFIKASI MIKROSKOPIK
Tumbuhan
A. Tujuan :
a) Untuk mengetahui susunan taksonomi dari tumbuhan, ubi talas dan jahe
b) Untuk mengetahui susunan morfologi dari tumbuhan ubi talas dan jahe
c) Untuk mengetahui susunan anatomi dari tumbuhan ubi talas dan jahe.
Alat :
a) silet,
b) pisau,
c) isolasi bening
Bahan :
a) jahe
b) ubi talas
Cara Kerja:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Alismatelas
Famili : Araceae
Genus : Colocasia
keterangan:
6. Tangkai daun
7. Pelepah daun
Lembar daun mempunyai tekstur tipis seperti membrane atau agak berdaging dan
lunak.
Daun tanaman talas ini adalah daun sempurna atau lengkap, dengan bentuk
melebar mencapai 50-60 cm bahkan lebih, dengan warna daun hijau muda hingga
tua. Daun talas merupakan daun tunggal, dengan tangkai panjang berwarna
keungguan atau keccoklatan, dan pangkal daun meruncing. Selain itu, daun talas
ini juga memiliki bagian tepi rata, dengan pertulangan daun yang besar atau
keterangan :
akar serabut
Akar tanaman talas serabut, yang tersusun dari perakaran adventif, dengan
keterangan
protein, vitamin A dan B. Bagian yang bisa dipakai adalah daun, umbi, dan seluruh
tumbuhan. Talas bisa mengatasi penyakit diare, Caranya, ambil 30 gram batang
talas dan 30 gram tumbuhan patikan kebo (Euphorbia hirta), direbus dengan 800
cc air hingga tersisa 400 cc. Ramuan kemudian disaring dan diminum airnya selagi
hangat.
Umbi talas berbentuk lonjong hingga agak bulat, kulitnya kasar, terdapat bekas
bekas pertumbuhan dari akar, dan warnanya cokelat. Daging dari buahnya
berwarna putih atau ungu sedikit merah jambu. Talas mengandung banyak
glikosida, saponin, essensial oil, resin, gula dan asam-asam organik. Umbi talas
mengandung pati yang mudah dicerna kira-kira sebanyak 18,2% dan sukrosa serta
Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Zingiberaceae
Untuk karaktersitik yang menjadi ciri khas dari tanaman jahe ini, antara lain adalah
sebagai berikut;
Batang
Batang tanaman jahe memiliki warna hijau, tidak berkayu serta berair dan
merupakan batang semu tumbuh tegak lurus. Batang jahe terdiri dari seludang
daun tanaman serta pelepah daun yang menutupi daun. Bentuk batang jahe bulat
serta permukaan dilapisi oleh bulu halus tetapi tidak memiliki percabangan.
4. Pelepah daun
Tekstur daun: lembaran daun mempunyai tekstur tipis seperti membrane atau
seperti kertas.
Morfologi Daun
Daun pada tanaman jahe berwarna hijau berbentuk lonjong lancip menyerupai
dengan daun rumput besar. Daun jahe berselang seling dengan tulang daun serta
sejajar. Daun tanaman jahe termasuk daun tunggal dengan ujung daun berbentuk
runcing, tepinya rata dan pangkal daun tumpul, sedangkan permukaan daun halus
serta licin. Daun tanaman jahe termasuk daun lengkap karena terdapat helaian
Akar
Akar pada tanaman jahe merupakan akar serabut yang tumbuh pada rimpang
serta termasuk modifikasi dari batang. Akar tersebut memiliki bagian berupa leher
Bunga tanaman jahe berupa malai yang tumbuh dari dalam tanah berbentuk bulat
telur. Bunga jahe termasuk dalam golongan bunga majemuk tunggal. Mahkota
bunga jahe berbentuk tabung, berwarna hijau kekuningan serta jumlah daun
mahkota ada tiga buah yang saling berlekatan pada bagian bawah helaian yang
agak sempit. Kelopak bunga berjumlah tiga buah, bunga jahe termasuk bunga
WITA.
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-ciri-ciri-morfologi-talas/ tanggal 4