Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN FARMAKOGNOSI II

PERCOBAAN III

IDENTIFIKASI SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

OLEH :

KELOMPOK : I (SATU)

KELAS :D

ASISTEN : ANDI TENDRI DEWI AYU

LABORATORIUM FARMASI

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
0
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

PERCOBAAN III
IDENTIFIKASI SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bahan alam merupakan segala sesuatu yang ada di alam baik dalam
bentuk mahluk hidup (tanaman/tumbuhan, dan hewan) dan bukan mahluk
hidup seperti mineral. Bahan alam biasanya digunakan sebagai bahan baku
untuk pembuatan obat. Bahan alam yang sering digunakan sebagai bahan obat
dan mempunyai jumlah yang berlimpah adalah tanaman atau tumbuhan.
Tanaman atau tumbuhan sebagai bahan obat dapat dimanfaatkan
setiap bagiannya baik bagian batang, daun, bunga, buah, akar dan biji.
Tumbuhan atau tanaman yang akan diteliti atau dijadikan suatu sampel disebut
simplisia. Simplisia merupakan bahan alam yang yang telah kering dan
digunakan dalam pengobatan serta belum mengalami proses pengolahan
apapun kecuali dinyatakan lain. Simplisia dari tumbuhan atau tanaman sangat
banyak jumlahnya sehingga untuk membedakan antara simplisia satu dengan
simplisia lainnya perlu diadakan uji terhadap simplisia-simplisia tersebut.
Simplisia untuk lebih mudah dilakukan pengujian terhadap simplisia
maka simplisia dapat dibuat dalam bentuk yang lebih kecil atau serbuk.
Pengujian yang sering dilakukan adalah pengujian simplisia secara
mikroskopik. Pengujian mikroskopik bertujuan untuk mengidentifkasi secara
khusus simplisia melalui pengamtan bagian-bagian tertentu dari simplisia
yang telah dibuat dalam bentuk serbuk.Tujuannya untuk mengamati simplisia
dan fragmen bentuk sel, isi sel dan jaringannya. Oleh karena itu, pada
percobaan ini akan dilakukan identifikasi simplisia secara mikroskopi.
B. Rumusan Masalah

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


1
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah bagaimana cara


mengidentifikasi beberapa macam simplisia yang biasa digunakan dalam
ramuan untuk pengobatan secara mikroskopik ?

C. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dapat mengidentifikasi
beberapa macam simplisia yang biasa digunakan dalam ramuan untuk
pengobatan secara mikroskopik.

D. Manfaat
Manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat mengidentifikasi
beberapa macam simplisia yang biasa digunakan dalam ramuan untuk
pengobatan secara mikroskopik.

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


2
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

E. BAHAN
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut :
1. Bunga Cengkeh (SyzigiiFlos)
2. Batang Sepang (Caesalpiniae Cortex)
3. Daun Jambu Biji (Psidium Folium)
4. Daun Asam (Tamarindi Folium)
5. Bunga Kasumba Teratai (Bixae Flos)
6. Daun kembang Sepatu (Orthosiphon Folium)
7. Daun Mengkudu (Morindae Flos)
8. Daun Alpukat (Perseae Folium)
9. Akar Brotowali (Tinospora Radix)
10. Rimpang jahe (Zingiberaceae Rhizoma)
11. Daun Pepaya (Caricae Folium)
12. Daun Jarak Pagar (Jatrophae Folium)
13. Biji Lada Hitam (Nigri Semen)
14. Batang Kayu Manis(Burmanni Cortex)
15. Daun Jambu Monyet/Mete (Anacardiae Folium)
16. Daun Kangkung (Ipomoeae Folium)
17. Daun Ubi jalar (Batatasae Folium)
18. Biji Ketumbar (Semen Coriandrum)
19. Rimpang Kencur (Kaemferia Rhizoma)
20. Kacang Hijau (Phaseoli Semen)
21. Kelor (Moringae Folium)
22. Daun Kumis Kucing (Orthosiphoni Folium)
23. Daun belimbing (Averrhoae Folium)
24. Rimpang lengkuas (Alpiniae Rhizoma)
25. Rimpang Temulawak (Curcumae Rhizoma)
26. Rimpang Kunyit (Curcumae Rhizoma)
27. Akuades

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


3
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

28. KlotralHidrat 1%
1). Klasifikasi Tanaman.
1. Cengkeh(Syzygium aromaticum L)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Myrtales
Suku :Myrtaceae
Marga :Syzygium
Jenis :Syzygium aromaticum L
(Badan POM, 2008 :90)
2. Kayu Secang(Caesalpinia sappan L. )
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Fabales
Suku :Fabaceae
Marga :Caesalpinia
Jenis :Caesalpinia sappan L.
(Badan POM, 2008:18)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


4
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

3.Jambu Biji(Psidium guajava)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Myrtales
Suku :Myrtaceae
Marga :Psidium
Jenis :Psidium guajava L.
(Badan POM, 2008:79)
4.Asam Jawa (Tamarindu indica L.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Fabales
Suku :Caesalpiniaceae
Marga :Tamarindus
Jenis :Tamarindu indica L.
(Badan POM, 2008:93)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


5
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

3. Kasumba Teratai(Bixa orellana)


Regnum :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Subdivisi :Monocotyledonae
Kelas :Magnoliopsida
Bangsa :Violales
Suku :Bixaceae
Marga :Bixa
Jenis :Bixa orellana
(Kurdi, 2010 : 169)
4. Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Malvales
Suku :Malvaceae
Marga :Hibiscus
Jenis :Hibiscus rosa-sinensis L.
(Badan POM, 2008 : 49)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


6
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

5. Mengkudu(Morinda citrifolia L.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Rubiales
Suku :Rubiaceae
Marga :Morinda
Jenis :Morinda citrifolia L.
(Badan POM, 2008 :57)
6. Alpukat (Persea americana Mill.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :laurales
Suku :lauraceae
Marga :Persea
Jenis :Persea americana Mill.
(Badan POM, 2008 :57)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


7
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

7. Bratawali (Tinospora crispa L.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Ranunculales
Suku :Menispermaceae
Marga :Tinospora
Jenis :Tinospora crispaL.
(Badan POM, 2008 :94)
8. Jahe (Zingiberofficinale)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Zingiberales
Suku :Zingiberaceae
Marga :Zingiber
Jenis :Zingiber Officinale
(Badan POM, 2008 :98)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


8
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

9. Pepaya (Carica papaya L.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Violales
Suku :Caricaceae
Marga :Carica
Jenis :Carica Papaya L.
(Badan POM, 2008 :20)
10. Jarak Pagar (Janrtropha curcas.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Euphorbiales
Suku :Euphorbiceae
Marga :Jatropha
Jenis :Jatropha curcas.
(Kurdi, 2010 : 22)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


9
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

11. Lada Hitam (Piper nigrumL.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Piperles
Suku :Piperaceae
Marga :Piper
Jenis :Piper nigrumL.
(Badan POM, 2008:71)
12. Jambu Mete (Anacardium Occidentale L.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Sapindales
Suku :Anacadiaceae
Marga :Anacardium
Jenis :Anacardium occidentale L.
(Badan POM, 2008:8)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


10
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

13. Kayu Manis (Cinnamomum burmani)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Laurales
Suku :lauraceae
Marga :Cinnamomum
Jenis :Cinnamomum burmani
(Badan POM, 2008:8)
14. Kangkung (Ipomea aquatica Forsk)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Solanales
Suku :Colvolvulaceae
Marga :Ipomea
Jenis :Ipomea acuatica Forsk
(Dalimartha, 2006)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


11
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

15. Ubi Jalar (Ipomea batatas)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Convolvulales
Suku :Convolvulaceae
Marga :Ipomea
Jenis :Ipomea batatas
(Depkes RI, 1989 : 87)
16. ketumbar (Coriandrum)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Apiles
Suku :Apiceae
Marga :Coriandrum
Jenis :Coriandrum
(Kurdi, 2010 : 87)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


12
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

17. Kencur (Kaempferia galanga L)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Zingiberales
Suku :Zingiberacea
Marga :Kaempferia
Jenis :Kaempferia galanga L.
(Menkes RI.2009)
18. Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Papilonales
Suku :Papilonacea
Marga :Phaseolus
Jenis :Phaseolus radiatus L.
(Depkes RI, 1889 :389 )

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


13
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

19. Kelor (Moringa oleifera Lam.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Capparales
Suku :Moringacea
Marga :Moringa
Jenis :Moringa oleiferaLam.
(Badan POM,2008 :58)
20. Kumis kucing (Orthosiphon spicatus B.B.S.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Lamiales
Suku :Lamiacea
Marga :Orthosiphon
Jenis :Orthosiphon spicatus B.B.S.
(Badan POM,2008 :64)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


14
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

21. Belimbing (Averrhoa bilimbi L.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Geraniales
Suku :Oxalidacea
Marga :Averrhoa
Jenis :Averrhoa bilimbi L.
(Badan POM,2008 :11)
22. Lengkuas (Alpinia galanga L.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Zingiberales
Suku :Alpiniacea
Marga :Alpinia
Jenis :Alpinia galanga L.
(Menkes RI, 2009)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


15
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

23. Temulawak(Curcuma xanthorrhiza Roxb.)


Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Zingiberales
Suku :Alpiniacea
Marga :Curcuma
Jenis :Curcuma xanthorrhiza Roxb.
(Menkes RI, 2009)
24. Kunyit (Curcuma domestica Val.)
Regnum :Plantae
Divisi :Spermatophyta
Subdivisi :Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Bangsa :Zingiberales
Suku :Zingiberacea
Marga :Curcuma
Jenis :Curcuma domestica Val.
(Badan POM, 2008 :32)

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


16
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

F. DESKRIPSI TANAMAN
1. Cengkeh
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa pohon tinggi 10 m.
Batang berkayu bercabang banyak, berbentuk bulat dan mengkilap, saat
masih muda berwarna hijau, setelah tua berwarna keunguan, daun
tunggal, berhadapan,berbentuk bulat telur hingga menjorong dengan
ujung dan pangkal runcing dan tepinya rata. Pertulangan daun menyirip
sedangkan permukaan atas mengkilap. Panjang daun 6-13 cm dan
lebarnya 2,5-5 cm. Panjang tangkai 1- 2 cm, saat masih muda berwarna
merah dan setelah tua berwarna hijau. Mahkota bunga berbentuk bintang
dengan panjang 4-5 mm. Benang sari banyak, panjang ±5 mm. Tangkai
putik pendek, saat masih muda berwarna hijau setelah tua berwarna
merah. Buah buni, berbentuk bulat telur, panjangnya 2-2,5cm dan
berwarna merah kehitaman. Bijinya kecil,berdiameter ±4 mm dan
berwarna coklat muda. Akarnya berupa akar tunggang dan berwarna
coklat(Badan POM, 2008 :90). Deskripsi haksel bunga cengkeh yaitu
bau aromatik, rasa pedas agak pahit, agak menggigit dan menimbulkan
rasa tebal, warna hijau kecoklatan (Depkes RI, 1989 : 121).
2. Kayu Secang
Deskripsi Tanaman yaitu habitus berupa semak atau pohon kecil,
tinggi lebih dari 10 m. Ranting-ranting berlentiseldan berduri, bentuk duri
bengkok, dan tersebar. Daun majemuk panjang 25-40 cm, bersirip, 9-14
pasang sirip. Panjang sirip 9-15 cm, setiap sirip mempunyai sepuluh
sampai dua puluh pasang anak daun yang berhadapan. Anak daun tidak
bertangkai, bentuk lonjong, pangkal daun hampir rompang, unjung
bundar serta sisinya gak sejajar, panjang anak daun 10-25 mm, lebar 3-11
mm. Perbungaan berupa malai, terdapat diujung, panjang malai 10-40 cm,
panjang gagang bunga 15-20 cm, pinggir kelopak berambut. Panjang
daun kelopak yang terbawah ±10 mm, lebar ±4 mm, tajuk memencar

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


17
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

berwarna kuning, helaian bendera membundar bergaris tengah 4-6 mm,


empat helaian daun tajuk lainnya juga membundar dan bergaris tengah
±10 mm, panjang benang sari ±15 mm, panjang putik ±18 mm. Polong
berwarna hitam, berbentuk lonjong, pipih dengan panjang 8-10 cm., lebar
3 – 4cm, berisi 3-4 biji, panjang biji 15-18 mm, lebar 8-11 mm, tebal 5-7
mm(Badan POM , 2008 :18). Deskripsi haksel kayu secang
yaituberwarna putih kuning kehijauan dengan banyak lentisel berwarna
kecoklatan, bau tidak sedap, rasa mula-mula kelat, lama – lama
menimbulkan rasa tebal dilidah (Depkes RI, 1989 :97).
3. Jambu Biji
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa perdu setinggi 5-10 m.
Batang berkayu berbentuk bulat. Kulit batang licin dan mengelupas.
Batang bercabang dan berwarna coklat kehijauan. Daun berupa daun
tunggal berbentuk bulat telur dengan pertulangan menyirip. Ujung daun
tumpul dan pangkalnya membulat. Tepi daun rata. Daun tumbuh saling
berhadapan. Panjang daun 6-14 cm dan lebarnya 3-6 cm. Daun berwarna
hijau kekuningan atau hijau. Bunga tunggal, bertangkai dan berada di
ketiak daun. Kelopak bunga berbentuk corong dengan panjang 7-10 mm.
Mahkota berbetuk bulat telur dengan panjang 1,5 cm. Benang sari
berbentuk pipih dan berwarna putih. Putik berbentuk bulat kecil,
berwarna putih atau putih kekuningan. Buah buni, berbentuk bulat telur,
berwarna putih kekuningan. Bijinya keras, kecil, berwarna kuning
kecoklatan. Akarnya merupakan akar tunggang yang berwarna kuning
kecoklatan(Badan POM, 2008 : 79). Deskripsi Haksel daun jambu biji
yaitu mempunyai bau khas aromatik. Rasa kelat, warna hijau
kelabu(Depkes RI, 1980 :92).
4. Asam
Deskripsi tanaman habitus berupa pohon dengan tinggi ±25 m.
Batang tegak bulat, berkayu, warna coklat muda, percabangan simpodial,
permukaan batang banyak lentisel. Daun majemuk tunggal berhadapan,

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


18
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

bentuknya lonjong dengann panjang 1-2,5 cm, lebarnya 0,1-1 cm, tepi
daun rata, ujungnya tumpul dan pangkalnya membulat, pertulangan
menyirip, halus, berwarna hijau, panjang tangkai daun ±0,2 cm, warnanya
hijau. Bunga majemuk berbentuk tandan, terdapat di ketiak daun, panjang
tangkai ±0,6 cm, warnanya kuning, kelopak bunga berbentuk tabung,
warnanya hijau kecoklatan, benang sari berjumlah banyak, berwarna
putih, putik berwarna putih, mahkota bunga kecil, berwarna kuning. Buah
berbentuk polong dengan panjang ±10 cm dan lebar ±2 cm, warnanya
hijau kecoklatan. Bentuk biji kotak pipih, berwarna coklat, akar tunggang
berwarna coklat kotor (Badan POM, 2008 : 93). Deskripsi haksel daun
asam yaitu mempunyai bau aromatik, rasa asam dan warna hijau
kecoklatan atau hijau muda (Depkes RI, 1989 : 470).
5. Kasumba teratai
Deskripsi tanaman yaitu tumbuhan perdu, tinggi 2-9 m,
mempunyai daun tunggal bertangkai panjang, bentuknya bulat telur, ujung
runcing pangkal rata kadang berbentuk jantung, tepi rata, panjang 8-20
cmlebar 5-12 cm, dan warna hijau berbintik merah. Bunga berwarna
merah muda atau putih, diamter 4-6 cm. Buahnya seperti buah rambutan,
tertutup rambut sikat berwarna merah tua atau hijau, pipih, panjang 2-4
cm dan berisi banhyak biji kecil berwarna merah tua (Kurdi, 2010).
6. Kembang Sepatu
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa perdu, tahunan, tegak, ±3
m. Batang bulat berkayu, keras, diameter ±9 cm, masih muda ungu
setelah tua putih kotor. Daun tunggal, tepi beringgit, ujung runcing
pangkat tumpul, panjang 10-16 cm, lebar 5-11 cm, hijau muda, hijau.
Bunga tunggal, bentuk terompet, terletak diketiak daun, kelopak bentuk
lonceng, berbagi lima, hijau kekuningan. Mahkota terdiri dari lima belas
sampai dua puluh daun mahkota, merah muda, benang sari banyak,
tangkai sari merah, kepala sari kuning, putik bentuk tabung, merah. Buah
kecil, lonjong, diameter ±4 mm, masih muda putih setelah tua coklat. Biji

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


19
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

pipih, putih. Akar tunggang, coklat muda (Badan POM, 2008 : 49).
Deskripsi Haksel daun kembang sepatu yaitu tidak berbau, rasa agak asin,
berlendir dan mempunyai warna hijau kecoklatan (Depkes RI, 1989 :
253).
7. Mengkudu
Deskripsi tanaman habitus berupa pohon, tinggi 4-8 meter. Batang
berkayu, bulat, kulit kasar, percabangan monopodial, penampang cabang
muda segi empat, coklat kekuningan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan
pangkal runcing, tepi rata, panjang 10-40 cm, lebar 5-17 cm, pertulangan
menyirip, tangkai pendek, daun penumpu, bulat telur, panjang 1 cm,
berwarna hijau. Bunga majemuk, bentuk bonggol, bertangkai, di ketiak
daun, benang sari lima, melekat pada tabung mahkota, tangkai sari
berambut, tangkai bakal buah panjang 3-5 cm, hijau kekuningan, mahkota
bentuk trompet, leher berambut, panjang ±1 cm, putih. Buah bonggol,
permukaan tidak teratur, berdaging, panjang 5-10 cm, hijau kekuningan.
Biji keras, segi tiga, coklat kemerahan. Akar tunggang coklat muda
(Badan POM, 2008 : 57). Deskripsi haksel daun mengkudu yaitu tidak
berbau, tidak berasa dan berwarna hijau sampai hijau tua kekuningan
(Depkes RI, 1989 : 343).
8. Alpukat
Deskripsi Tanaman yaitu habitus berupa pohon, tingga ±10 m.
Batang berkayu, bulat, bercabang, berwarna coklat kotor. Daun tunggal,
bulat telur, bertangkai, tersebar ujung dan pangkal runcing, berbulu,
panjang 10-20 cm lebar 3-10 cm, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai,
berkelamin dua, tumbuh diujung ranting, benang sari dua belas, ruang
kepala sari empat, putih kotor, mahkota berambut, diameter 1-1,5 cm,
putih kekuningan. Buah buni, bulat telur, panjang 5-20 cm, berbintik-
bintik, atau gundul, daging buah jika sudah masak lunak, hijau atau
kekuningungan. Biji bulat, diameter 2-2,5 cm, keping biji putih
kemerahan. Akar tunggang, bulat berwarna coklat (Badan POM, 2008:

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


20
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

67). Deskripsi haksel daun alpukat bau aromatik lemah, rasa pahit dan
kelat serta memiliki warna hijau sampai hijau kecoklatan atau hijau
keunguan (Depkes RI, 1980 : 73).
9. Bratawali
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa semak, memanjat dengan
panjang lebih dari 15 cm. Batang bulat, berkayu, permukaan benjol-
benjol, bercabang dan berwarna hijau. Daun tunggal, berwarna hijau,
tersebar, bentuk jantung dengan ujung runcing, pangkal berlekuk dan
tepi rata. Panjang daun 7-12 cm, lebar 7-11 cm, bertangkai, pertulangan
daun menjari dan tangkai daun menebal pada pangkal dan ujung. Bunga
majemuk, bentuk tandan, terletak pada batang, kelopak tiga, bentuk bulat
telur, mahkota enam, tangkai hijau muda, kepla sari kuning. Buah berupa
buah batu, kecil dan berwarna hijau. Akar tunggang berwarna putih
kotor(Badan POM, 2008 : 94).
10. Jahe
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa herba semusim, tegak
dengan tinggi 40-50 cm. Batangnya merupakan batang semu, berwarna
hijau, beralur dan membentuk rimpang. Daun berupa daun tunggal,
berwarna hijau tua, berbentuk lanset dengan tepi rata. Ujung daun
runcing dan pangkalnya tumpul. Perbungaan majemuk, berbentuk bulir,
sempit dengan ujung runcing. Panjang perbungaan 3-5 cm dengan lebar
1-2 cm, panjang tangkai ± 2 cm. Perbungaan berwrna hijau merah,
kelopak berbentuk tabung dan bergigi tiga. Mahkota bunga berwarna
ungu, berbentuk corong dengan panjang 2-2,5 cm. Buah berbentuk bulat
panjang, berwarna coklat. Biji bulat dan berwarna hitam. Rimpang jahe
putih kecil-kecil, berwarna putih, dan selalu dipanen pada saat tua
(Badan POM, 2008: 98). Deskripsi haksel rimpang Jahe yaitu bau khas,
rasa pedas dan mempunyai warna putih kekuningan (Menkes RI, 2009 :
32).
11. Pepaya

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


21
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa perdu dengan tinggi ±10


m. Batang tidak berkayu, silindris, berongga berwarna putih kotor, daun
tunggal bentuknya bulat, ujungnya runcing, pangkalnya bertoreh dan
tepinya bergerigi dengan diameter 25-27 cm, pertulangan menjari
dengan panjang tangkai 25-100 cm berwarna hijau. Bunga tunggal,
berbentuk bintang terdapat di ketiak daun, berkelamin satu atau berumah
dua. Bunga jantan terletak pada tanda yang serupa malai, kelopak kecil
dengan kepala sari bertangkai pendek atau duduk dengan warnanya
kuning, bentuk mahkotanya terompet, tepinya bertajuk lima dan
bertabung panjang dengan berwarna kekuningan. Bunga betina berdiri
sendiri, mahkotanya lepas, kepala putiknya lima, duduk, bakal buahnya
beruang satu dan berwarna putih kekuningan buah buni, bentuknya bulat
memanjang, bergading, warna hijau tua muda bila masih muda dan
jingga bila sudah tua, bentuk biji bulat panjang, kecil dan bagian luarnya
dibungkus, selaput yang berisi cairan, dengan warna putih jika masih
muda dan berwarna hitam pada sat tua. Akar tunggang, bercabang,
dengan warna putih kekuningan (Badan POM, 2008 :20). Deskripsi
haksel daun pepaya yaitu mempunyai bau aromatik khas, rasa sangat
pahit dan warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah lebih muda
(Depkes RI, 1989 : 116).

12. Jarak Pagar


Deskripsi tanaman yaitu Berupa perdu besar dengan cabang-
cabangnya tidak teratur, tingginya dapat mencapai 3 meter. Batangnya
bergetah, dan agak kental, daunya lebar, berbentuk jantung, tepi rata atau
agak berlekuk, dan tangkainya panjang. Bunga berwarna hijau
kekuningan, berkelamin tunggal, berumah satu, baik bunga jantan
maupun bunga betina, masing - masing tersusun dalam rangkaian berupa
cawan. Buah berbentuk bulat telur, terbagi dalam tiga ruang, tidak
merekah. Pada masing-masing ruang terdapat satu biji yang bentuknya

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


22
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

bulat lonjong, warnanya hitam (Kurdi, 2010 :141 – 142). Deskripsi


Haksel daun jarak pagar yaitu bau lemah, rasa tawar, berwarna hijau
kecoklatan (Depkes RI, 1989 : 285 ).
13. Lada Hitam
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa herba tahunan dan
memanjat. Batang bulat, beruas, bercabang, mempunyai akar pelekat,
berwarna hijau. Daun tunggal, bulat telur, pangkal bentuk jantung, ujung
runcing, tepi rata. Panjang daun 5- 8 cm, lebar 2- 5 cm. Daun bertangkai,
dudk berseling atau tersebar, bekas dudukan daun tampak jelas,
pertulangan menyirip hijau. Buang majemuk, bentuk bulir,
menggantung, panjang bulir 3,5-22 cm, kepala putik berjumlah dua
sampai lima. Tangkai sari 0,5-1 mm. Berwarna putih atau hijau. Buah
buni, bulat, saat masih muda berwarna hijau saat sudah tua berwarna
merah. Biji bulat berwarna putih kehitaman, akar tunggang, berwarna
putih kotor (Badan POM, 2008 : 71). Deskripsi haksel Biji lada hitam
yaitubau aromatik khas, rasa pedas warna coklat kelabu sampai hitam
kecoklatan (Depkes RI, 1980 : 105).
14. Jambu Mete
Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa pohon tinggi ± 12m.
Batang berkayu, bentuk bulat, bergetah, berwarna putih kotor. Daunnya
tunggal berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan tepi rata dan
pangkal runcing. Ujung daun membulat dengan pertulangan menyirip,
panjang daun 8-22 cm, lebar 5-13 cm. Bunga majemuk, bentuk malai,
terletak diketiak daun, dan di ujung cabang. Mempunyai daun pelindung
berbentuk bulat telur, dengan panjang 5-10 mm dan berwarna hijau,
kelopak bunga berambut dengan panjang 4-5 mm dan berwarna hijau
muda. Mahkota bunga berbentuk runcing, saat masih muda berwarna
putih, setalah tua berwarna merah. Tipe buah berupa buah batu, keras,
melengkung, panjangnya ±3 cm, berwarna hijau kecoklatan. Biji
berbentuk bulat panjang. Melengkung, pipih dan berwarna putih. Akar

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


23
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

berupa akar tunggang, berwarna coklat (Badan POM, 2008:8). Deskripsi


haksel daun jambu mete yaitu bau khas, rasa kelat dan warna hijau
kekuningan sampai hijau tua kecoklatan (Menkes RI, 2009 : 39).

15. Kayu Manis


Deskripsi tanaman habitus berupa pohon tahunan dengan panjang
tinggi 10-15 m. Batang berkayu, tegak, bercabang, berwarna hijau
kecoklatan. Daun tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata,
panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm, pertulangan melengkung, masih muda
merah pucat setelah tua hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, tumbuh di
ketiak daun, berambut halus, tangkai panjang 4-12 mm. Benang sari
dengan kelenjar di tengah tangkai sari, mahkota panjang 4-5 mm,
kuning. Buah buni, panjang ±1 cm, ketika masih muda hijau, ketika
sudah tua hitam. Biji kecil-kecil bulat telur, masih muda hijau setelah tua
hitam. Akar tunggang warna coklat (Badan POM, 2008 : 25). Deskripsi
haksel kayu manis yaitu bau khas, rasa sedikit manis dan mempunyai
warna kekuningan (Menkes RI, 2009 : 46).
16. Kangkung
Deskripsi tanaman, kangkung merupakan tanaman yang sangat
tergolong lama tumbuh, tanaman ini memiliki akar tunggang dan
bercabang-cabang. Perakaran ini menembus dengan kedalam 60–100
cm, dan menyebar luas secara mendatar 150 cm hingga lebih,
terutamanya tanaman kangkung pada air. Batang pada tanaman
kangkung berlubang, berbuku-buku, dan banyak mengandung air.
Terkadang buku-buku tersebut mengeluarkan akar tanaman yang serabut
dan juga berwarna putih dan ada juga berwarna kecoklatan tua.
Kangkung juga memiliki tangkai daun melekat pada buku-buku batang
dan di ketiak batang terdapat mata tunas yang dapat tumbuh cabang baru.
Bentuk daun memiliki ujung runcing dan juga tumpul, permukaan daun
berwarna hijau tua, dan juga berwarna hijau muda. Bunga pada tanaman

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


24
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

kangkung memiliki bentuk terompet dan memiliki daun mahkota yang


berwara putih atau kemerahan. Dan jika menghasilkan buah berbentuk
bulat atau oval yang di dalamnya memiliki tiga butir biji. Warna biji
tanaman kangkung berwarna hitam jika sudah tua dan hijau ketika
muda(Dalimartha, 2006 : 35).Deskripsi haksel daun kangkung yaitu
mempunyai bau lemah, rasa agak asin dan warna hijau sampai hijau
kelabu atau hijau kecoklatan (Depkes RI, 1989 : 257).
17. Ubi Jalar
Deskripsi tanaman helaian daun rapuh, patah-patah, berwarna
hijau hingga hijau kekuningan, hijau tua kecoklatan atau hijau tua
kehitaman, permukaan bawah umumnya berwarna lebih pucat, bentuk
bundar telur, jantung melebar, atau agak berlekuk menjari, panjang
helaian 4 cm, sampai 14 cm. Lebar 4-11 cm. Pangkal daun melekuk,
ujung daun runcing atau meruncing, pinggir daun rata atau agak
berlekuk, kadang-kadang berbagi menjari, tulang daun menyirip (Depkes
RI, 1989 : 87). Deskripsi haksel daun ubi jalar yaitu mempunyai bau
lemah, tidak berasa dan warna hijau hingga hijau kekuningan, hijau tua
kecoklatan atau hijau kehitaman, permukaan bawah umumnya berwarna
agak pucat (Depkes RI, 1989 : 87).
18. Ketumbar
Deskripsi tanaman yaitu tanaman ketumbar berupa semak
semusim, dengan tinggi sekitar satu meter. Akarnya tunggang bulat,
bercabang dan berwarna putih. Batangnya berkayu lunak, beralur, dan
berlubang dengan percabangan dichotom berwarna hijau. Tangkainya
berukuran sekitar 5-10 cm. Daunnya majemuk, menyirip, berselundang
dengan tepi hijau keputihan. Buahnya berbentuk bulat, waktu masih
muda berwarna hijau dan setelah tua berwarna kuning kecokelatan.
Bijinya berbentuk bulat dan berwarna kuning kecokelatan. Ketumbar
dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi hingga
ketinggian 2.000 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini dipanen

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


25
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

setelah berumur tiga bulan, kemudian dijemur dan buahnya yang


berwarna kecoklatan dipisahkan dari tanaman (Kurdi, 2010 : 122).
19. Kencur
Deskripsi tanaman berupa tanaman dengan tinggi 1 meter. Daun
berbentuk bulat berwarna hijau tua pada pagian atas dan hijau pucat
bagian bawah. Ujung daun meruncing pangkal tumpul. Akar tunggang
berwarna putih kotor (Dalimartha,2006). Deskripsi haksel rimpang
kencur yaitu bau khas, rasa pedas, berwarna putih sampai putih
kecoklatan (Menkes RI, 2009 : 58).
20. Kacang Hijau
Deskripsi tanaman yaitu daun berwarna hijau, brbentuk jantung,
denga ujung runcing, tepi rata, kedua sisi sedikit berambut, panjang 4-5
cm, lebar3-3,5 cm, kerap kali terdapat bintik-bintik pucat(Depkes RI,
1989 : 390). Deskripsi haksel biji kacang hijau yaitu tidak berbau, tidak
berasa dan berwarna hijau (Depkes RI, 1989 : 390).
21. Kelor
Deskripsi tanaman kelor yaitu habitus berupa pohon dengan tinggi
3-10 m. Batang berkayu, bulat, bercabang, berbintik hitam dan berwarna
putih kotor sampai abu-abu. Daun majemuk dan berwarna hijau. Panjang
daun 20-60 cm. Anak daun berbentuk bulat telur. Tepi daun rata dengan
ujung berlekuk. Pertulangan daun menyirip. Bunga majemuk berbentuk
malai. Bunga terletak di ketiak daun. Panjang bunga 10-30 cm. Benang
sari dan putik kecil. Mahkota bunga berwarna putih krem. Buah berupa
buah kapsul, berwarna coklat kehitaman dengan panjang dengan panjang
20-40 cm, setiap buah berisi 12-25 biji.Dan Biji berbentuk bulat,
bersayap tiga dan berwarna hitam. Akar tunggang berwarna putih kotor
(Badan POM, 2008 : 58). Deskripsi haksel daun kelor yaitu tidak berbau,
tidak berasa dan berwarna hijau sampai hijau kecoklatan (Depkes RI,
1989 : 348).

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


26
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

22. Kumis Kucing


Deskripsi tanaman yaitu habitus berupa semak tahunan, tinggi 50-
150 cm. Batang berkayu, segi empat, beruas, bercabang, coklat
kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, panjang 7-10 cm, lebar 8-50 cm,
tepi bergerigi ujung dan pangkal runcing, tipis hijau. Bunga majemuk,
bentuk malai, di ujung ranting dan cabang,kelopak berlekatan, ujung
terbagi empat, benang sari empat, kepala sari ungu, putik satu, putih,
mahkota bentuk bibir, putih, buah kotak, bulat telur, masih muda hijau,
setelah tua coklat. Biji kecil masih muda hijau, setelah tua hitam. Akar
tunggang putih kotor (Badan POM, 2008 :64). Deskripsi haksel yaitu
warna hijau keciklatan, tidak berbau dan rasa gak pahit ( Menkes RI,
2009 : 71).
23. Belimbing Wuluh
Deskripsi tananaman merupakan tanaman berbatang keras, tinggi
mencapai 11 meter, daun bersirip genap, batang tidak bercabang, bunga
berbentuk bintang, berwarna merah muda sampai ungu, buah beruang 5,
bergantung pada batang atau dahan,buah berair dan berasa asam (Kurdi
2010 :42). Deskripsi haksel daun belimbing wuluh yaitu bau aromatik,
rasa agak pahit dan mempunyai warna hijau muda, hijau sampai hijau
kecoklatan, permukaan bawah berwarna lebih muda (Depkes RI, 1989 :
92).

24. Lengkuas
Deskripsi tanaman yaitu lengkuas termasuk terna tanaman tegak
yang tinggi batangnya mencapai 2-2,5 meter. Tanaman ini memilki akar
tak teratur. Pada lapisan luar terdapat kulit tipis berwarna coklat
sedangkan dibagian tangkai yang berbentuk umbi berwarna merah.
Bagian dalam berwarna putih dan jika dikeringkan menjadi kehijau-
hijauan. Lengkuas mempunyai batang pohon yang terdiri atas susunan

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


27
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

pelepah - pelepah daun. Daun-daunnya berbentuk bulat panjang antara


daun yang terdapat pada bagian bawah terdiri atas pelepah-pelepah saja,
sedangkan bagian atas batang terdiri dari pelepah-pelepah lengkap
dengan helaian daun. Bunganya juga muncul pada bagian ujung
tumbuhan. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga memiliki
aroma yang khas(Dalimartha, 2006 :70). Deskripsi Haksel rimpang
lengkuas yaitu bau khas, rasa agak pedas, berwarna coklat kemerahan
(Menkes RI, 2009 : 85).
25. Temulawak
Deskripsi tanaman yaitu keping tipis, bentuk bundar atau jorong,
ringan keras, rapuh, garis tengah sampai 6 cm, tebal 2 mm – 5 mm,
permukaan luar berkerut, warna coklat kuning sampai coklat, bidang
irisan berwarna coklat kuning buram, melengkung tidak
beraturan.Temulawak berbatang semu, daun berupa daun tunggal,
berbentuk lonjong dan berujung lancip. Daun muda memiliki warna
cokelat pada tulang daun bagian tengah dan hilang jika tua. Tangkai daun
berujung pelepah memeluk batang. Daun terletak berhadapan, berupa
lembaran yang tipis, permukaan halus. Akar serabutnya berupa rimpang
membulat, berwarna cokelat muda atau cokelat tua. Bagian dalam
rimpang berwarna jingga tua atau cokelat kemerahan). Daun temulawak
lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelepah dan tangkai
daun yang agak panjang. Batang temulawak berbentuk batang semu,
rimpangnya berwarna kekuningan (Dalimartha, 2006 : 81). Deskripsi
haksel rimpang temulawak yaitu bau aromatik, rasa tajam dan agak pahit,
warna kuning kecoklatan (Menkes RI, 2009 : 148).
26. Kunyit
Deskripsi Tanaman habitus berupa herba semusim, tegak, tinggi
1-1,5 m. Batang semu, hijau. Daun tunggal, lonjong, tipis, pangkal
tumpul, ujung runcing, tepi rata, berbulu, panjang 23-25 cm, lebar 20-25
cm. Pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk berbetuk tandan,

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


28
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

diujung batang, panjang 6-10cm,lebar 4-5 cm. Ujung bersegi, hijau


kemerah-merahan. Akar serabut, putih kotor(Badan POM, 2008 :99).
Deskripsi haksel rimpang kunyit yaitu bau khas aromati, rasa agak pahit,
agak pedas, lama kelamaan menimbulkan rasa pedas. Warna kuning
jingga, kuning jingga kemerahan sampai kuning jingga kecoklatan
(Depkes RI, 1980:49).

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


29
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

G. HASIL PENGAMATAN
1. Tabel hasil Pengamatan
PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI
LABORATORIUM FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Nama
No. Gambar Keterangan
Simplisia

1. 1.Epidermis
1 Jambu Mete atas
1

2 Kangkung 1.Epidermis
1
atas

1 1.Epidermis
3 Singkong atas dengan
stomata

4 Ketumbar 1. Endokarp

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


30
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

5 Kencur 1 1.Parenkim

6 Kumis kucing 1.Epidermis


1 atas

7 Lengkuas 1.Parenkim
1 korteks

1
1.Fragmen
8 Belimbing epidermis
bawah

9 Temulawak 1.Rambut
1 penutup

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


31
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

10 Kacang hijau 1 1.Epidermis

11 Kelor 1.Epidermis
1 bawah

12 Seppan 1
1.Serabut xylem

1
13 Cengkeh 1.Epidermis

14 Jambu biji 1.Hablur


kalsium oksalat

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


32
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

1.Fragmen
tangkai sari

15 Kesumba 1

16 Asam 1 1.Epidermis
atas

1 1.Fragmen
17 Alpukat
epidermis atas

18 Kembang 1.Mesofil

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


33
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

sepatu

1.Hablur kalsium
19 Pepaya 1 oksalat

20 Mengkudu 1. Epidermis
atas

21 Jahe 1 1.Amilum

22 Jarak 1.Epidermis
bawah

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


34
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

1
1.Fragmen
23 Lada hitam epikarp berikut
hipodermis

1.Hablur
1 kalsium oksalat
24 Brotowali
berbentuk
prisma

25 Kunyit 1
1. Epiderm

26 Kayu manis 1 1.Sel batu

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


35
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

H. PEMBAHASAN
Simplisia atau merupakan bahan alamiah yang digunakan sebagai
obatyang belum mengalami proses pengolahan apapun kecuali dinyatakn
lain, yang merupakan bahan yang telah dikeringkaan. Simplisia sendiri dapat
berasal dari tumbuhan/tanaman, hewan dan mineral yang ada di alam.
Simplisia tumbuhan/tanaman disebut juga sebagai simplisia nabati, yaitu
simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.
Eksudat tanaman ialah si sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau isi
sel yang dengan cara tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati
lainnya yang dengan cara tertentudipisahkan dari tanamannya dan belum
merupakan zat kimia murni. Simplisia hewan atau hewani merupakan
simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat yang berguna
yang dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Sedangkan
simplisia mineral atau disebut juga simplisia pelikan merupakan simplisia
yang berupa mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara
sederhana dan belum berupa zat kimia murni.
Percobaan ini dilakukan pemeriksaan simplisia secara mikroskopik,
hal ini bertujuan untuk membedakan antara simplisia satu dengan simplisia
lainnya dengan mengidentifikasi suatu fragran, sel, isi sel atau jaringan yang
terdapat pada simplisia. Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini
terdiri atas 26 simplisia yaitu Bunga Cengkeh (Syzigii Flos), Batang Sepang
(Caesalpiniae Cortex), Daun Jambu Biji (Psidium Folium), Daun Asam
(Tamarindi Folium), Bunga Kasumba Teratai (Bixae Flos),Daun kembang
Sepatu (Orthosiphon Folium), Daun Mengkudu (Morindae Flos), Daun
Alpukat (Perseae Folium), Akar Brotowali (Tinospora Radix), Rimpang jahe
(Zingiberaceae Rhizoma),Daun Pepaya (Caricae Folium),Daun Jarak Pagar
(Jatrophae Folium), Biji Lada Hitam (Nigri Semen),Batang Kayu
Manis(Burmanni Cortex), Daun Jambu Monyet/Mete (Anacardiae
Folium),Daun Kangkung (Ipomoeae Folium),Daun Ubi jalar (Batatasae
Folium),Biji Ketumbar (Semen Coriandrum),Rimpang Kencur (Kaemferia

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


36
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

Rhizoma), Kacang Hijau (Phaseoli Semen), Kelor (Moringae Folium),Daun


Kumis Kucing (Orthosiphoni Folium),Daun belimbing (Averrhoae
Folium),Rimpang lengkuas (Alpiniae Rhizoma), Rimpang Temulawak
(Curcumae Rhizoma)dan Rimpang Kunyit (Curcumae Rhizoma).
Pemeriksaan secara mikroskopik dilakukan dengan melihat anatomi
jaringan dari serbuk simplisia yang ditetesi larutan kloralhidrat kemudian
dipanaskan di atas lampu spiritus (jangan sampai mendidih). Kemudian
pengamatan dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran lensa 40x0,64
mm.
prinsip kerja dari metode ini adalah dengan meletakkan serbuk simplisia di atas
kaca preparat kemudiian diteteskan dengan kloralhidrat dan ditutup dengan
penutup preparat lalu difiksasi dan diamati dibawah mikroskop.
Kloralhidrat merupakan larutan yang digunakan dalam percobaan ini
karena kloralhidrat dapat memperjelas pengamatan yang dilakukan di bawah
mikroskop. Kloralhidrat bekerja dengan memisahkan sel amilum sehingga
lebih sel-sel yang diamati lebih jeas terlihat. Kloral hidrat yang digunakan
merupakan kloral hidrat dengan koonsentrasi 1 %.
Fiksasi merupakan proses pelekatan yang dilakukan untuk menjaga
agar posisi serbuk simplisia pada saat diamati dibawah mikroskop tidak
berubah, selain itu fiksasi juga digunakan untuk mengurang kandungan air
yang terdapat pada kaca preparat.
Hasil yang didapatkaan pada pengamatan yang dilakukan adalah
beberapa sel yang terdapat pada simplisia seperti epidermis atas, epidermis atas
dengan stomata, endokarp, parenkim, parenkim korteks, fragmen epidermis
bawah, rambut penutup, serabut xylem, hablur kalsium oksalat, fragmen
setangkai sari, mesofil, amilum, fragmen epikarp berikut hipodermis, hablur
kalsium oksalat, epiderm dan sel batu.
Fragmen epidermis mempunyai fungsi untuk mengurangi penguapan
air yang terlalu berlebihan pada daun. Fragmen stomata berfungsi untuk
masuknya CO2 dan keluarnya uap air ke atau dari daun. Fragmen parenkim

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


37
PEMERIKSAAN SIMPLISIA SECARA MIKROSKOPIK

berfungsi sebagai penyokong tubuh saat vakuola tertutup air, sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan, dan tempat fotosintesis. Fragmen pembuluh
kayu (xylem) berfungsi sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral
dari akar ke bagian daun. Fragmen korteks berfungsi sebagai tempat
penyimpanan cadangan makanan. Fragmen epidermis bawah berfungsi
mengatur menutup dan membukanya stomata serta mengendalikan pertukaran
gas. Fragmen hablur kalsium oksalatberfungsi mencegah hewan herbivora
memakannya. Fragmen tangkai sari agar tetap berada pada posisi yang
ditentukan.
Masalah yang dapat timbul pada pemeriksaan simplisisa secara yaitu
pertama proses fiksasi yang terlalu lama akan menyebabkan larutan yang
berada pada kaca preparat sehingga akan menggangu proses pemanasan.

KELOMPOK I ANDITENDRIDEWI AYU


38
Identifikasi Simplisia secara Mikroskopik

E. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat kesimpulan bahwa
identifikasi atau pemeriksaan simplisa secara mikroskopik dilakukan
menggunakan alat mikroskop dan dilakukan dengan penambahan larutan
kloralhidrat untuk memudahkan pengamatan dibawah mikroskop untuk
mengidentifikasi anatomi seperti sel pada simplisia yang digunakan.

2.Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu sebaiknya simplisiadiayak tidak terlalu
halus agar semua fragmen yang akan diamati tidak habis terpotong halus.
Serbuk simplisia yang diletakkan di atas kaca preparat tidak teralalu banyak
sehingga pada saat pengamatan sel-sel tidak bertumpuk dan memudahkan
pengamatan.

KELOMPOK I ANDI TENDRI DEWI AYU


39
Identifikasi Simplisia secara Mikroskopik

DAFTAR PUSTAKA

Badan POM RI, 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat
Citeureup.Global Express. Jakarta.

Dalimartha, Setiawan. 2002. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus


Agriwidya. Jakarta.

Dalimartha, setiawan. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid IV. Trubus
Agriwidya. Jakarta.

Depkes RI, 1980. Materia Medika Indonesia Jilid 1-4. Depatemen Kesehatan RI.
Jakarta.

Depkes RI, 1989. Materia Medika Indonesia Jilid 5-6. Depatemen Kesehatan RI.
Jakarta.

Kurdi, Aserani. 2010. Tanaman Herbal Indonesia Cara Mengolah dan Manfaatnya
Bagi Kesehatan. SMKN 1 Tanjung.Jakarta.

Menkes RI, 2009. Farmakope Herbal Indonesia Edisi Pertama. Menteri Kesehatan
RI. Jakarta.

KELOMPOK I ANDI TENDRI DEWI AYU

Anda mungkin juga menyukai