Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOGNOSI

PERTEMUAN KE 1 & 2

PENGAMATAN MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

NAMA : SATRIYANI HASTUTI RAHAYU

NPM : 2048401110040

KELOMPOK : 4

TANGGAL : 27 SEPTEMBER 2021

LABORATORIUM FAKULTAS FARMASI

PROGRAM STUDI D3 FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

2021
I. TUJUAN

Makroskopis :

• Mampu memahami dan menjelaskan hasil pengamatan makroskopik


batang

• Mengetahui taksonomi tanaman obat melalui ciri-ciri daun

• Mampu membedakan berbagai macam jenis daun tanaman obat

• Mampu memahami dan menjelaskan hasil pengamatan makroskopik,


rimpang jahe, kunyit dan temulawak.

Mikroskopis :

• Mampu memahami dan menjelaskan hasil pengamatan mikroskopik


serbuk pati, daun, rimpang jahe, kunyit dan temulawak

II. DASAR TEORI

Pengamatan makroskopik dan mikroskopik pada suatu tumbuhan


dilakukan untuk mengetahui identitas suatu tanaman. Identitas suatu
tanaman dapat dideskripsikan sehingga dapat diketahui kebenaran suatu
tanaman sesuai dengan taksonominya.

Pengamatan makroskopik dilakukan dengan mata langsung ataupun


bantuan kaca pembesar untuk melihat bagian terkecil yang dapat dilihat
dengan mata. Jangka sorong dan mistar dapat juga digunakan untuk
mengukur panjang dan ketebalan suatu bagian tanaman. Daun, rimpang,
batang, dan bunga, suatu tanaman umumnya menjadi bagian yang diamati
secara makroskopik.

Pengamatan mikroskopik dilakukan untuk melihat bagian jaringan


pada tanaman yang telah dibuat preparat jaringan yang diiris secara
melintang (cross section, disingkat c.s atau x.s) maupun membujur
(longitudinal section, disingkat l.s). Irisan jaringan dibuat dengan
menggunakan mikrotom yang kemudian jaringan dapat diawetkan maupun
dalam bentuk segar untuk selanjutnya diamati menggunakan mikroskop.

Tipe irisan histologi :

a) Irisan Melintang
Irisan melintang adalah irisan dengan arah tegak lurus dengan
sumbu horizontal dari objek. Tipe irisan ini juga disebut sebagai
transverse section/ cross section (c.s atau x.s). Irisan ini dibuat untuk
mengetahui susunan jaringan pada daun, kulit kayu (bark), buah,
akar, dan rhizome.
b) Irisan Membujur
Irisan membujur adalah irisan yang sejajar dengan sumbu horizontal
dari objek irisan membujur radial. Tipe irisan ini juga disebut
sebagai longitudinal section (l.s) yang dibagi menjadi 2, yaitu
longitudinal tangensial section dan longitudinal radial section.
Longitudinal tangensial section dilakukan dengan mengiris bagian
tanaman di tepi bagian tanaman secara membujur dan tidak sampai
pada titik tengah bagian tanaman. Irisan ini dibuat untuk melihat
struktur vessel, trakeid, parenkim aksial. Longitudinal radial section
dilakukan dengan mengiris bagian tanaman sampai pada titik tengah
bagian tanaman. Irisan ini dibuat untuk melihat struktur parenkim
radial (sel baring dan sel tegak).
c) Irisan Paradermal

Irisan paradermal adalah irisan sejajar pada permukaan organ


tanaman seperti batang, daun, buah, dan endocarp untuk melihat
bagian stomata, bentuk epidermis, atau sklereid pada endocarp
kelapa.
Pengamatan Makroskopis berbagai Tumbuhan Obat :

Tanaman obat memiliki khasiat tertentu yang digunakan untuk mengobati


penyakit secara tradisional. Daun tanaman obat menjadi salah satu bagian
tanaman yang digunakan dalam pengobatan. Tanaman yang termasuk dalam
1 famili akan memiliki kemiripan sehingga perlu adanya penentuan
kebenaran jenis tanaman supaya tujuan pengobatan tercapai dengan tepat.
Kebenaran jenis suatu tanaman obat diketahui dari ciri taksonominya
sehingga perlu diketahui ciri-ciri yang menunjukkan perbedaan tiap jenis
tanaman.

Cara membuat irisan :


Pengamatan Mikroskopis berbagai Tumbuhan Obat :

Pengamatan mikroskopis pada serbuk jahe, temulawak dan jahe,


Pengamatan serbuk rimpang dilakukan dengan mengamati fragmen
pengenal seperti jaringan gabus, butir amilum, periderm, serabut, parenkim,
parenkim korteks, serabut sklerenkim, berkas pengangkut.

Fragmen pengenal pengamatan makroskopis berupa butir amilum,


parenkim, periderm, berkas pengangkut, penebalan spiral, parenkim,
rambut penutup, kalsium oksalat, epidermis, stomata (pada daun).
Pengamatan serbuk pati :

a) Amilum Oryzae

Tanaman asal : Oryza sativa (Graminae)

Bentuk : Poligonal menggerombol monoadelpus sampai poliadelpus

Hillus : Kadang-kadang ada yang berhillus, letak sentris

Lamella : tidak ada

b) Amilum Solani

Tanaman asal : Solanum tuberosum (Solanaceae)

Bentuk : Seperti bulat telur terpejan atau subsferis, poliadelpus terdiri dari
dua atau tiga.

Hillus : Ada, letaknya eksentris pada ujung sempit

Lamella : Ada dan jelas

c) Amilum Manihot

Tanaman asal : Manihot utilissima (Euphorbiaceae)

Bentuk : bulat dan ada yang rompang, tunggal atau menggerombol tiga

(triadelphis)

Hillus : Ada, letak sentris, bentuk titik atau seperti huruf lambda (l)

Lamella : ada, tidak jelas

III. ALAT DAN BAHAN


Pertemuan 1
Alat Bahan
• Baskom plastik • Rimpang jahe segar
• Aluminium foil 3 buah • Rimpang kunyit segar
• Alat pemotong seperti pisau, • Rimpang temulawak segar
• Silet • Daun jeruk
• Alas pemotong (talenan) • Daun katuk
• Lap kain • Daun mengkudu
• Tissue • Daun singkong
• Daun sirih
• Tanaman bayam
• Tanaman kemangi
• Tanaman kaktus

Pertemuan 2
Alat Bahan
• Silet • Serbuk simplisia
• Plastik klip besar • Bunga Mawar
• Blender • Serbuk pati kentang/pati singkong/pati
• Ayakan Mess 40 beras
• Mikroskop

IV. CARA KERJA


No. Pertemuan 1
Kegiatan
Makroskopis
1. Melakukan pengamatan batang, bahan bayam, kemangi dan kaktus dengan
mengamati :
❖ bentuk batang
❖ sifat batang
❖ bagian penyusun batang
❖ dan tipe percabangannya
2. a. Menuliskan nama tanaman dan taksonominya
b. Melakukan pengamatan daun jeruk, daun mengkudu, daun sirih, daun
singkong dan daun katuk yang dilakukan dengan mengamati :
❖ warna daun
❖ bentuk daun
❖ ujung daun
❖ Pangkal Daun
❖ tepi daun
❖ daging daun
❖ permukaan daun
❖ susunan tulang daun
❖ Mengukur panjang, lebar
dan tebal daun
3. Melakukan pengamatan rimpang jahe, rimpang kunyit dan rimpang
temulawak yang dilakukan dengan mengamati :
❖ bentuk, permukaan (rata atau berkerut),
❖ warna,
❖ bau,
❖ rasa,
❖ mengukur panjang, ketebalan,
❖ empulur, dan korteks, tepi (berombak atau berkeriput).
❖ menulis miring nama tanaman dan simplisia

No. Pertemuan 2
Kegiatan
Mikroskopis
1. Melakukan pengamatan Bunga Rosa sp :
Membuat sediaan dalam kloralhidrat, irisan melintang petal bunga Rosa sp.
Memperhatikan dan menggambarkan :
❖ epidermis atas dengan papila,
❖ mesofil yang tersusun sel parenkimatis yang di antaranya terdapat berkas
pengangkut yang sederhana dan
❖ epidermis bawah dengan Kutikula
2. Melakukan pengamatan simplisia serbuk daun, dilakukan dengan
mengamati fragmen :
❖ epidermis atas
❖ urat daun
❖ kristal kalsium oksalat
❖ mesofil
❖ berkas pengangkut
❖ epidermis bawah
Membuat sediaan dalam media kloralhidrat dari masing-masing simplisia
serbuk daun dengan cara :
a). Mengambil sedikit simplisia serbuk daun, diletakkan pada gelas obyek.
b). Menambahkan beberapa tetes larutan kloralhidrat, dihangatkan di atas
nyala spiritus (jangan sampai mendidih).
c). Kemudian menutup dengan gelas penutup.
d). Lalu menambahkan kloralhidrat kembali, jika diperlukan.
e). Setelah dingin, kemudian mengamati di bawah mikroskop
Mengamati dan menggambarkan simplisia dalam kloralhidrat dalam buku
laporan.
3. Melakukan pengamatan simplisia serbuk kunyit, temulawak dan jahe
dilakukan dengan mengamati fragmen pengenal seperti :
❖ jaringan gabus,
❖ butir amilum
❖ periderm
❖ serabut
❖ parenkrim
❖ parenkrim korteks
❖ serabut sklerenkim
❖ berkas pengangkut
Membuat sediaan dalam media kloralhidrat dari masing-masing simplisia
serbuk rimpang dengan cara :
a). Mengambil sedikit simplisia serbuk rimpang, diletakkan pada gelas
obyek.
b). Menambahkan beberapa tetes larutan kloralhidrat, dihangatkan di atas
nyala spiritus (jangan sampai mendidih)
c). Kemudian menutup dengan gelas penutup
d). Lalu menambahkan kloralhidrat kembali, jika diperlukan.
e). Setelah dingin, kemudian mengamati di bawah mikroskop
Mengamati dan menggambarkan simplisia dalam kloralhidrat dalam buku
laporan.
4. Melakukan pengamatan serbuk pati (pati beras,pati kentang dan pati
singkong), dilakukan dengan mengamati :
❖ Organoleptis (warna, bau dan rasa)
❖ Membuat sediaan dalam media air dari masing-masing serbuk pati.
Kemudian mengamati dibawah mikroskop dan memperhatikan bentuk,
ada/tidaknya hilus dan lamella dari masing-masing amilum.
Menambahkan sol-iod pada masing-masing serbuk pati. Lalu mengamati
warnanya di bawah mikroskop.
Menggambarkan semua hasil identifikasi serbuk pati pada buku kerja.

Anda mungkin juga menyukai