Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN IV

UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK


A. Tujuan Praktikum
Setelah mengikuti percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat :
1. Mengetahui prinsip dasar uji kandungan kimia ekstrak
2. Melakukan identifikasi kandungan kimia dalam suatu ekstrak bahan alam
B. Teori Umum
Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman tanaman hayati
terutama hasil pertanian. Hal ini didukung oleh keadaan geografis Indonesia
yang beriklim tropis dengan curah hujan yang rata-rata tinggi sepanjang tahun.
Jahe Merah (Zingiber officinale) dikenal baik di masyarakat Indonesia sebagai
salah satu tanaman herbal (Ibrahim dkk, 2015).
Jahe merupakan tanaman herbal, yang biasa digunakan dalam
pengobatan tradisional di seluruh dunia. Jahe memiliki banyak fitonutrien dan
memiliki bau aromatik dan berasa tajam. Rimpang Jahe mengandung minyak
atsiri terutama gingerol dan gingiberene. Jahe telah diresepkan dalam
pengobatan sakit kepala, muntah, mual dan penyakit saraf (Singh dkk, 2014).
Jahe merah (Zingiber officinale) dapat digunakan untuk anti inflamasi,
pencegahan kanker, anti emesis paska operasi. Tanaman ini mengandung
sejumlah senyawa seperti zingiberene, gingerol, shogaol, zingerone, dan
paradol. 6-gingerol dan 6-shogaol memperlihatkan aktifitas farmakologi antara
lain antipiretik, analgestika, antitusif dan efek penurun tekanan darah. Salah

satu metode yang digunakan untuk penemuan obat tradisional adalah metode
ekstraksi (Bachri, 2011).
Metabolit sekunder adalah senyawa yang disintesis oleh tumbuhan,
mikrobia atau hewan melewati proses biosintesis yang digunakan untuk
menunjang kehidupan namun tidak vital (jika tidak ada tidak mati)
sebagaimana gula, asam amino dan asam lemak. Metabolit ini memiliki
aktifitas farmakologi dan biologi. Di bidang farmasi secara khusus , metabolit
sekunder digunakan dan dipelajari sebagai kandidat obat atau senyawa
penuntun (lead compound) untuk melakukan optimasi agar diperoleh senyawa
yang lebih poten dengan toksisitas minimal (Saifudin, 2014).
Skirining fitokimia merupakan tahap pendahuluan dalam suatu penelitian
fitokimia yang bertujuan memberi gambaran tentang golongan senyawa yang
terkandung dalam

tanaman yang diteliti. Metode skrining fitokimia yang

dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu


pereaksi warna (Simaremare, 2014).
Jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var. rubrum) merupakan tanaman
yang telah banyak diteliti memiliki aktivitas antibakteri. Kandungan senyawa
yang terdapat pada jahe merah dapat memberikan aktivitas antibakteri
diantaranya flavonoid, fenol, glikosida, minyak atsiri, triterpenoid dan tannin
(Fissy, 2014).

C. Klasifikasi Tanaman
1. Klasifikasi Jahe Merah
Regnum

: Plantae,

Divisi

: Spermatophyta

Subdivisi

: Angiospermae

Kelas

: Monocotyledoneae

Bangsa

: Zingiberales

Famili

: Zingiberaceae

Genus

: Zingiber

Species

: Zingiber officinale Rosc. Var. Rubrum

(Tjitrosoepomo, 1991).
2. Deskripsi
Tanaman jahe merah biasanya disebut tanaman semusim. Karena jangka
waktu satu tahun telah di panen, tanaman dicabut sampai akar-akarnya
kemudian diganti dengan menanam bibit baru. Cocok untuk hidup di daerah
dingin, biasa ditanam di sawah, ladang dengan tekstur tanah yang cocok
gembur, sedikit berpasir. Batang basah tinggi mencapai 1,5 meter. Daun
hijau muda panjang, dengan ujung lancip, bila sudah tua daun dan batang
menguning kemudian mati. Akar berbentuk umbi membesar bergerombol
satu sama lain atau sering disebut rimpang (Hardi, 2009).
3. Mutu Jahe Merah Menurut Standar Nasional Indonesia
a. Kadar air

: tidak lebih dari 11 %

b. Kadar abu total

: tidak lebih dari 1,0 %

c. Kadar abu tidak larut asam

: tidak lebih dari 0,04 %

d. Kadar minyak atsiri dalam rimpang

: tidak kurang dari 1,70 %

e. Kadar minyak atsiri dalam ekstrak kental

: 2, 81 %

(Ditjen POM, 2008)

D. Alat dan Bahan


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Batang Pengaduk
b. Botol vial
c. Cawan porselin
d. Gegep
e. Gelas kimia
f. Tabung reaksi
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Air hangat
b. Air suling
c. Aluminium foil
d. Fraksi etil asetat
e. Fraksi metanol
f. Fraksi n-heksan
g. Reagen Dragenroff
h. Reagen FeCl3
i. Reagen HCl
j. Reagen Liebermann-Buchard
k. Tissue

E. Prosedur Kerja
a. Uji Alkaloid
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber rhizoma)
-

Diambil 1 ml fraksi lalu dipanaskan

Ditambahkan 1 ml HCl

Ditambahkan 2 tetes pereaksi Dragenroff

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan ?
b. Uji Tanin
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber rhizoma)
-

Diambil 1 ml fraksi

Ditambahkan 1 ml pereaksi FeCl3

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan ?
c. Uji Terpen / Steroid
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber rhizoma)
-

Diambil 1 ml fraksi

Ditambahkan 1 ml pereaksi LiebermanBuchard

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan ?

d. Uji Flavonoid
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber rhizoma)
-

Diambil 2 ml HCl

Ditambahkan 1 ml fraksi

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan ?
e. Uji Saponin
Ekstrak Jahe Merah (Zingiber rhizoma)
-

Diambil 1 ml fraksi

Ditambahkan 3 ml air hangat

Diamati perubahan yang terjadi

Hasil Pengamatan ?

F. Hasil Pengamatan
a. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan Sampel
LABORATORIUM FITOKIMIA
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
Pengujian yang dilakukan

Uji Alkaloid
( 1 ml fraksi + 1 ml HCl + 2 tetes pereaksi
Dragenroff)

Uji Tanin
( 1 ml fraksi + 1 ml FeCl3 )

Gambar

Keterangan

(-) tidak terjadi


perubahan

(+) berwarna hijau


tua

Uji Terpen/Steroid
( 1 ml fraksi + 1 ml pereaksi Lieberman-

(+) berwarna merah

Buchard)

Uji Flavonoid
( 2 ml HCl + 1 ml fraksi )

Uji Saponin
( 1 ml fraksi + 3 ml air hangat )

Keterangan :
( + ) Endapan jingga merah bata
( + ) Berwarna biru tua atau hijau tua
( + ) Berwarna merah
( + ) Berwarna hijau kekuningan
( + ) Terbentuk busa

(-) tidak terjadi


perubahan

(+) tebentuk busa

G. Pembahasan
Tanaman dapat menghasilkan metabolit sekunder. Metabolit sekunder
merupakan suatu senyawa yang berasal dari tumbuhan sebagai bentuk pertahanan
diri. Beberapa metabolit sekunder diketahui memiliki aktivitas sebagai obat, baik
sebagai antibiotic, obat kanker dan lain-lain. Senyawa metabolit sekunder yang
terdapat pada tanaman umumnya alkaloid, flavonoid, terpen/steroid, saponin dan
tanin.
Percobaan kali ini akan membahas masalah yang berkaitan dengan uji
kandungan kimia senyawa aktif biologis yang terdapat dalam suatu tanaman atau
lebih dikenal dengan skrining fitokimia. Skrining fitokimia merupakan metode
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengungkapkan keberadaan senyawasenyawa metabolit sekunder dari tumbuh-tumbuhan. Metode skrining fitokimia
dilakukan dengan melihat reaksi pengujian warna dengan menggunakan suatu
pereaksi warna. Metode ini digunakan karena cara pengerjaannya yang sederhana,
cepat, sedikit menggunakan peralatan serta sangat selektif. Selain itu, bagian
tumbuhan yang digunakan hanya sedikit yang dibutuhkan sehingga tidak akan
merusak tumbuhan itu secara keseluruhan.
Pengujian skrining fitokimia dilakukan dengan analisa kualitatif. Analisa
kualitatif dapat dilakukan dengan uji tabung. Uji tabung merupakan analisa
kualitatif yang dilakukan dengan cara mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada tanaman atau bagian tanaman menggunakan pereaksi tertentu untuk
mendapatkan senyawa bioaktif yang diinginkan.

Percobaan dilakukan untuk mengidentifikasi adanya senyawa alkaloid,


terpenoid/steroid, saponin, flavonoid dan tanin yang terdapat pada tanaman jahe
merah. Rimpang jahe merah mengandung minyak atsiri terutama gingerol dan
gingiberene. Jahe merah (Zingiber officinale) ini biasa digunakan dalam
pengobatan sakit kepala, mual, muntah dan penyakit saraf. Jahe merah (Zingiber
officinale) lebih banyak digunakan sebagai obat, karena kandungan minyak atsiri
dan oleoresinnya paling tinggi dibandingkan denganya jahe jenis lain sehingga
lebih ampuh menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa yang
mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai
bagian dari sistem siklik. Uji alkaloid ini dilakukan dengan menggunakan 1 ml
ekstrak jahe merah yang sebelumnya dipanaskan terlebih dahulu untuk
membentuk garam alkaloid yang stabil lalu ditambahkan HCl. HCl berfungsi
untuk membentuk garam alkaloid, karena alkaloid yang bersifat basa dapat larut
dalam pelarut yang bersifat asam. Setelah itu ditambahkan pereaksi dragendorff.
Pereaksi dragendorff dapat mengendapkan alkaloid karena dalam senyawa
alkaloid terdapat gugus nitrogen yang memiliki satu pasang elektron bebas
menyebabkan senyawa alkaloid bersifat nukleofilik (basa). Maka dari itu,
senyawa alkaloid mampu mengikat ion logam berat yang mempunyai muatan
positif sehingga terbentuk endapan jingga. Namun pada percobaan ini didapatkan
hasil negatif yang menurut literatur diketahui jahe merah mengandung alkaloid.

Artinya, pada pengujian senyawa alkaloid terjadi kegagalan yang kemungkinan


sebabkan kesalahan pada saat praktikum.
Tanin merupakan suatu senyawa fenol yang memiliki berat molekul besar
yang terdiri dari gugus hidroksi dan beberapa gugus yang bersangkutan seperti
karboksil untuk membentuk kompleks kuat yang efektif dengan protein dan
beberapa makromolekul. Uji tanin ini dilakukan dengan menggunakan 1 ml
ekstrak jahe merah dimasukan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan FeCl 3
untuk menghasilkan warna biru tua atau hijau tua yang menandakan positif (+)
tannin. Pada pengujian tanin didapatkan hasil positif dengan terjadinya perubahan
warna menjadi hijau tua Terbentuknya warna hijau tua karena FeCl 3 berfungsi
untuk membentuk kompleks..
Flavonoid adalah sekelompok besar senyawa polifenol tanaman yang
tersebar luas dalam berbagai bahan makan dan dalam berbagai konsentrasi.
Komponen tersbut pada umumnya terdapat dalam keadaan terikat atau
terkonjungasi dengan senyawa gula. Flavonoid berperan sebagai antioksidan yaitu
menghambat penggumpalan keeping-keping sel darah, merangsang produksi nitrit
oksida yang dapat melebarkan pembuluh darah dan juga menghambat
pertumbuhan sel-sel kanker. Uji flavonoid ini dilakukan dengan 1 ml ekstrak jahe
merah dimasukan kedalam tabung reaksi lalu ditambahkan 2 ml HCl. Jika
terbentuk warna hijau kekuningan menandakan positif (+) mengandung flavonoid.
Pada pengujian flavonoid didapatkan hasil negatif dimana sampel tidak
mengalami perubahan apapun hal ini kemungkinan disebabkan kesalahan pada
saat penambahan pereaksi.

Saponin merupakan senyawa glikosida kompleks yaitu senyawa hasil


kondensasi suatu gula dengan suatu senyawa hidroksil organik yang apabila
dihidrolisis akan menghasilkan gula (glikon) dan non gula (aglikon). Uji saponin
ini dilakukan dengan 1 ml ekstrak jahe merah dimasukan kedalam tabung reaksi
lalu ditambahkan air hangat dan dikocok. positif (+) saponin ditandai dengan
adanya busa. Pada pengujian saponin didapatkan hasil positif dengan
terbentuknya busa.
Steroid adalah terpenoid yang kerangka dasarnya terbentuk dari sistem
cincin siklopentana prehidrofenantrena. Steroid merupakan golongan senyawa
metabolik sekunder yang banyak dimanfaatkan sebagai obat. Pada umumnya
steroid berfungsi sebagai hormon. Hormon steroid pada umumnya diperoleh dari
senyawa-senyawa steroid alam terutama dalam tumbuhan. Uji steroid dilakukan
dengan 1 ml ekstrak jahe merah lalu ditambahkan pereaksi Lieberman-Buchard.
Larutan sampel menunjukkan adanya warna merah yang menunjukkan positif
adanya triterpenoid. Pada pengujian steroid/terpen didapatkan hasil positif yang
ditandai dengan perubahan warna sampel menjadi merah.
Manfaat uji kandungan kimia ekstrak dalam bidang farmasi adalah untuk
mengetahui kandungan metabolit sekunder dari suatu tanaman melalui skrining
fitokimia untuk digunakan dan dipelajari sebagai kandidat obat atau senyawa
penuntun (lead compound) untuk melakukan optimasi agar diperoleh senyawa
yang lebih poten dengan toksisitas minimal.

H. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
yaitu :
1. Prinsip dasar dari percobaan ini berdasarkan komposisi kandungan
tumbuhan yang dimiliki oleh senyawa target yang akan dianalisis. Analisis
ini bersifat kulitatif sehingga data yang dihasilkan adalah data kualitatif.
Oleh karena itu dengan metode fitokimia dapat diketahui secara kualitatif
kandungan kimia, dalam suatu jenis tumbuhan.
2. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan yaitu pengujian flavonoid,
alkaloid, tanin, saponin dan terpenoid didapatkan hasil positif pada
pengujian tanin yang ditandai dengan perubahan warna menjadi hijau,
saponin yang ditandai dengan terbentuknya busa, terpenoid yang ditandai
dengan perubahan warna menjadi merah. Hasil negatif pada pengujian
alkaloid dan flavonoid yang kemungkinan yang disebabkan kesalahan pada
saat penambahan pereaksi.

DAFTAR PUSTAKA
Bachri, M. S., 2011, Efek Hepatoprotektif Ekstrak Metanol Jahe Merah Pada
Mencit Jantan yang diInduksi CCl4, Jurnal Ilmu Kefarmasian, Vol. 1 (2).
Ditjen POM, 2008, Farmakope Herbal Indonesia Edisi I, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Fissy, O.C., Rafika S dan Liza Pratiwi., 2014, Efektivitas Gel Anti Jerawat
Ekstrak Etanol Rimpang Jahe Merah terhadap Propionibacterium acne dan
Staphylococcus epidermidis, Jurnal Ilmu KeFarmasian Indonesia, Vol.12
(2).
Hardi S, 2009. Obat Tradisional Untuk Pasangan Suami Istri, PT. Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Ibrahim AM., Yunianta dan Feronika Heppy S., 2015, Pengaruh Suhu dan Lama
Waktu Ekstraksi Terhadap Sifat Kimia dan Fisik Pada Pembuatan Minuman
Sari Jahe Merah (Zingiber officinale var. Rubrum) dengan Kombinasi
Penambahan Madu sebagai Pemanis, Jurnal Pangan dan Agroindustri, Vol.
3 (2).
Saifudin A, 2014, Senyawa Alam Metabolit Sekunder Teori, Konsep dan Teknik
Pemurnian, Deepublish, Yogyakarta.
Simaremare, Eva S., 2014, Skrining Fitokimia Etanol Daun Gatal, Pharmacy, Vol.
11 (1).
Singh SK., Jayram Patel dan Deepak Bachle, 2014, A Review On Zinggiber
Officinale : A Natural Gift, International Journal of Pharma and Bio
Sciences, Vol. 5 (3).
Tjitrosoepomo, Gembong, 1991, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Gadjah
Mada University Press, Yogyakarta.

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA I


PERCOBAAN IV
UJI KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK

OLEH:

NAMA

: BRIGITA ANUGRAH P.

NIM

: O1A1 14 128

KELAS

: D

KELOMPOK

: V (LIMA)

ASISTEN

: MUHAMMAD SYAMSUL RIZAL S.Farm

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI

2016

Anda mungkin juga menyukai