Anda di halaman 1dari 6

Cokroaminoto Journal of Chemical Science

Vol. 2 No. 1 halaman 1-6

ANALISIS KOMPONEN KIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN


EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (Zingiber officinale Rosc. Var
rubrum)

Rachmin Munadi
Program Studi Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Univeritas Islam Makassar
email : rachmin.munadi@gmail.com

Abstrak

Telah dilakukan studi mengenai analisis komponen kimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak
rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum). Rimpang jahe merah diekstraksi
dengan metode maserasi menggunakan pelarut metanol dan aktivitas antioksidan dilakukan
dengan metode DPPH dengan panjang gelombang 515 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa ekstrak rimpang jahe merah positif mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid
dan terpenoid dan uji aktivitas antioksidan diperoleh nilai IC50 10,35 µg/mL tergolong sangat kuat.

Kata kunci: Rimpang ; Jahe Merah ; Zingiber officinale Rosc. var rubrum ; Antioksidan ; DPPH

Abstract

Study on chemical component analysis and antioxidant activity test of red ginger rhizome extract
(Zingiber officinale Rosc. Var rubrum) has been conducted. The red ginger rhizome was extracted
by maceration method and using methanol as a solvent. The antioxidant activity was tested by
using DPPH method with wavelength 515 nm. The result showed that positively, red ginger
rhizome extract containing flavonoid, tannins, saponins, alkaloids and terpenoids compounds,
whereas, the antioxidant antioxidant anticity test got value IC50 10, 35µg/mL classified as very
strong.

Keywords: Rhizome ; Red Ginger ; Zingiber officinale Rosc. Var rubrum, Antioksidant ; DPPH

PENDAHULUAN inflamasi, kanker, gangguan jantung, gangguan


Indonesia adalah negara tropis yang syaraf dan proses penuaan [4].
memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua Antioksidan merupakan senyawa yang
di dunia setelah Brazil. Kekayaan alam dapat menghambat radikal bebas sehingga
tumbuhan di Indonesia terdiri dari 30.000 jenis dapat mencegah penyakit yang disebabkan oleh
tumbuhan dari total 40.000 jenis tumbuhan di radikal bebas tersebut. Penelitian yang telah
dunia, dimana 940 jenis diantaranya merupakan dilakukan tentang tumbuhan menyatakan
tumbuhan berkhasiat obat (jumlah ini bahwa tumbuhan yang mengandung senyawa
merupakan 90% dari jumlah tumbuhan obat di metabolit sekunder berupa flavonoid dan fenol
kawasan Asia) [1]. berguna sebagai penangkap radikal bebas, yang
Tanaman obat digunakan sebagai memiliki aktivitas sebagai antioksidan [5]. Jahe-
sumber obat hampir di seluruh dunia. Selama jahean (Zingiberaceae) sudah dikenal dan
dekade terakhir, penggunaan obat tradisional dipergunakan oleh masyarakat sebagai tanaman
telah berkembang. Perawatan kesehatan obat sejak berabad-abad yang lalu. Jahe
dilakukan tidak hanya untuk masyarakat miskin (Zingiber officinale) adalah salah satu yang
di negara-negara berkembang tetapi juga di digunakan sebagai bahan mentah dalam
negara-negara di mana obat konvensional pembuatan obat modern maupun obat-obatan
digunakan dalam perawatan kesehatan nasional tradisional [6]. Jahe merah termasuk tanaman
[2]. Menurut [3], obat-obatan herbal melayani jenis rimpangan-rimpangan yang tumbuh di
kebutuhan kesehatan sekitar 80% dari populasi daerah dataran rendah sampai wilayah
dunia, terutama bagi jutaan orang di daerah pegunungan dengan ketinggian 0 sampai 1.500
pedesaan di Negara-negara berkembang. meter dari permukaan air laut. Selain sebagai
Dewasa ini, dunia kedokteran banyak bahan untuk membuat bumbu masak, jahe
membahas mengenai radikal bebas. Radikal secara empiris juga digunakan sebagai salah
bebas terlibat dalam penyakit degeneratif satu komponen penyusun berbagai ramuan obat,
seperti pathogenesis diabetes, kerusakan hati, seperti ramuan untuk meningkatkan daya tahan

CJCS | Volume 2 Nomor 1


Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Rahmin Munadi
Merah (Zingiber officinale Rosc. Var rubrum)

tubuh, mengatasi radang, batuk, luka, sampai diperoleh filtrat yang bening. Filtrat
dan alergi akibat gigitan serangga [7]. diuapkan dengan rotary evaporator pada suhu
Jahe merupakan tanaman yang 40oC hingga terbentuk ekstrak kental.
memiliki kandungan zat antioksidan yakni
oleoresin. Studi pada mahasiswa yang diberi 3. Uji Analisis Komponen Metabolit
minuman jahe menunjukkan adanya perbaikan Sekunder
sistem imun (kekebalan tubuh) [8]. a. Uji Tanin
Rimpang jahe merah mengandung Ekstrak dipipet sebanyak 2 mL ke
gingerol yang memiliki aktivitas antioksidan, dalam tabung reaksi. Ekstrak ditambahkan
antibakteri, antiinflamasi, antikarsinogenik, dengan larutan FeCl3 1% sebanyak 1 mL.
antimutagenik, dan antitumor. Kandungan Sampel positif mengandung tanin jika larutan
senyawa metabolit sekunder pada tanaman mengalami perubahan warna menjadi hijau
jahe-jahean terutama dari golongan flavonoid, kehitaman.
fenol, terpenoid, dan minyak atsiri. Senyawa
metabolit sekunder yang dihasilkan tumbuhan b. Uji Flavonoid
Zingiberaceae ini umumnya dapat menghambat Ekstrak dipipet sebanyak 3 mL ke
pertumbuhan patogen yang merugikan dalam tabung reaksi. Ekstrak ditambahkan
kehidupan manusia, diantaranya bakteri dengan larutan H2SO4 p.a sebanyak 2 mL.
Escherichia coli dan Bacillus subtilis, serta Sampel positif mengandung flavonoid jika
beberapa mikroba lainya [9]. larutan mengalami perubahan warna yang
Berdasarkan uraian di atas serta mencolok menjadi warna kuning, merah atau
kurangnya penelitian mengenai rimpang jahe coklat.
merah, maka penelitian bemaksud melakukan
penelitian tentang analisis komponen kimia dan c.Uji Saponin
uji aktivitas antioksidan ekstrak rimpang jahe Uji saponin dilakukan dengan metode
merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum). Forth yaitu dengan cara memasukkan 2 mL
sampel kedalam tabung reaksi kemudian
METODOLOGI ditambahkan 10 mL air hangat lalu dikocok
selama 30 detik, diamati perubahan yang terjadi.
Bahan Apabila terbentuk busa yang mantap tidak
Bahan-bahan yang digunakan dalam hilang selama 30 detik maka identifikasi
penelitian ini adalah asam asetet anhidrat, asam menunjukan adanya saponin.
askorbat, asam sulfat (H2SO4) p.a dan 2 N,
aquades, besi (III) klorida 1%, eter, DPPH d. Uji Alkaloid
(C18H12N5O6), metanol (CH3OH) p.a, pereaksi Uji alkaloid dilakukan dengan
Dragendorff, pereaksi Mayer dan rimpang jahe melarutkan dalam beberapa tetes asam sulfat 2
merah. N kemudian diuji dengan 2 pereaksi alkaloid
yaitu pereaksi dragendorff dan pereaksi Mayer.
Instrumentasi Hasil uji positif diperoleh bila terbentuk endapan
Instrumen yang digunakan dalam merah hingga jingga dengan pereaksi
penelitian ini adalah Spektrofotometer UV-Vis. Dragendorff dan endapan putih kekuningan
dengan pereaksi Mayer.
Prosedur e. Uji Terpenoid
1. Preparasi Sampel Ekstrak dipipet sebanyak 2 mL kedalam
Jahe merah dibersihkan dari kotoran, tabung reaksi. Ditambahkan 0,5 mL kloroform
dicuci dengan air mengalir, dipotong – potong dalam tabung reaski lalu ditambahkan 0,5 mL
kecil, kemudian dikeringkan dalam oven pada asam asetat anhidrat, didinginkan lalu
suhu 50oC. Selanjutnya digiling menggunakan ditambahkan 2 mL asam sulfat pekat melalui
blender, dan diayak dengan ayakan yang dingin tabung. Sampel positif mengandung
berukuran 60 mesh. terpenoid jika terbentuk cincin cokelat pada
2. Pembuatan Ekstrak Rimpang Jahe batas dua pelarut.
Merah
Ekstraksi dilakukan dengan cara 4. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
sebanyak 400 gram sampel rimpang jahe merah metode DPPH
dimaserasi dengan metanol selama 72 jam, lalu a. Pembuatan Larutan DPPH 0,4 mM
disaring. Proses maserasi dan penyaringan Pembuatan larutan DPPH ini dilakukan
dilakukan dengan beberapa kali pengulangan dengan menggunakan padatan DPPH. Padatan

CJCS | Volume 2 Nomor 1 2


Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Rahmin Munadi
Merah (Zingiber officinale Rosc. Var rubrum)

ditimbang sebanyak 0,00788 mg kemudian ppm, dan 40 ppm dengan memipet larutan
dilarutkan dalam labu tentukur hingga volume induk 1000 ppm masing-masing sebanyak
50 mL dengan pelarut metanol p.a sehingga 0,025 mL, 0,05 mL, 0,1 mL dan 0,2 mL
diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 5
mM. mL yang dibungkus aluminium foil lalu
ditambahkan 1,0 mL DPPH 0,4 mM dan
b. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum dicukupkan volumenya dengan metanol sampai
DPPH tanda batas, ditutup dan didiamkan selama 30
Larutan DPPH 0,4 mM sebanyak 2 mL menit. Selanjutnya serapannya diukur dengan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lalu spektrofotometri UV-Vis.
ditambahkan metanol p.a sebanyak 2 mL, f. Pembuatan Larutan Induk Asam Askorbat
dikocok dengan vortex hingga homogen lalu Konsentrasi 1000 ppm
dituang ke dalam kuvet dan diukur pada Asam askorbat (vitamin C) ditimbang
panjang gelombang 400-600 nm dengan sebanyak 10 mg kemudian dilarutkan dalam
menggunakan spektrometer UV-Vis. labu takar hingga volume 10 mL menggunakan
metanol p.a lalu dikocok hingga homogen.
c. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Larutan induk 1000 ppm dipipet sebanyak 100
Larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 µL, kemudian dimasukan ke dalam labu
mM dipipet sebanyak 1 mL dan dimasukkan tentukur 10 mL dan dicukupkan volumenya
kedalam labu tentukur 5 mL kemudian dengan metanol p.a sampai tanda batas
dicukupkan volumenya dengan metanol p.a sehingga diperoleh konsentrasi 10 ppm.
sampai tanda batas, dikocok sampai homogen.
Labu tentukur dibungkus dengan aluminium foil g. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Larutan
dan didiamkan selama 30 menit, selanjutnya Pembanding Vitamin C
diukur absorbansinya menggunakan
Disiapkan larutan vitamin C dengan
Spektrofotometri UV-Vis.
konsentrasi 0,25 ppm, 0,5 ppm, 1 ppm, 2
ppm dan 4 ppm dengan cara dipipet sebanyak
d. Pembuatan Larutan Induk Ekstrak
0,0125 mL, 0,025 mL, 0,05 mL, 0,1 mL dan 0,2
Konsentrasi 1000 ppm
mL dari larutan 10 ppm kemudian dimasukan ke
Ekstrak rimpang jahe merah ditimbang
dalam labu tentukur 5 mL yang telah berisi 1 mL
sebanyak 25 mg kemudian dilarutkan dalam 25
DPPH 0,4 mM, dicukupkan volumenya sampai
mL metanol p.a dan selanjutnya dihomogenkan.
tanda batas. Labu tentukur dibungkus dengan
aluminium foil dan didiamkan selama 30 menit.
e. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang
Selanjutnya serapannya diukur dengan
Jahe Merah dengan DPPH
spektrofotometri UV-Vis.
Dibuat larutan uji ekstrak rimpang jahe
merah dengan konsentrasi 5 ppm, 10 ppm, 20

HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil perhitungan rendamen Data hasil analisis komponen kimia


ekstrak metanol rimpang jahe merah diperoleh untuk sampel rimpang jahe merah dapat dilihat
dapat dilihat pada tabel 1. pada Tabel 2.

Tabel 1. Hasil Perhitungan Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var rubrum)
Bobot Ekstrak Rendamen
Simplisia Metode Ekstrasi Bobot Simplisia (gram)
(gram) Ekstrak (%)
Rimpang Jahe Merah Maserasi 400 32,21 8,05

Hasil pengujian aktivitas antioksidan Data hasil pengukuran pengujian aktivitas


ekstrak metanol rimpang jahe merah dapat antioksidan untuk vitamin C dapat dilihat pada
dilihat pada Tabel 3. tabel 4.

CJCS | Volume 2 Nomor 1 3


Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Rahmin Munadi
Merah (Zingiber officinale Rosc. Var rubrum)

Tabel 2. Hasil Analisis Komponen Kimia Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. var
rubrum)
Golongn Hasil
Pereaksi Keterangan
Senyawa
Tanin FeCl3 Hijau Kehitaman (+)
Flavonoid H2SO4 Merah (+)
Saponin Air Panas Terbentuk busa (+)
Terpenoid Lieberman-Bouchard Cincin Kecoklatan (+)
Dragendorff Endapan putih kekuningan (+)
Alkaloid
Mayer Endapan Merah (+)

Tabel 3.Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc.
var rubrum)
Konsentrasi (ppm) Absorban (nm) Aktivitas Antioksidan (%) Nilai IC50 μg/mL
5 0,11 29,03
10 0,065 58,06
20 0,04 74,19
40 0,01 93.55 10,35
Kontrol 0,155

Gambar 1. Kurva aktivitas antioksidan ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. var
rubrum)

Tabel 4. Hasil Pengukuran Aktivitas Antioksidan Vitamin C

Konsentrasi (ppm) Absorbansi (nm) Aktivitas Antioksidan (%) Nilai IC50 μg/mL

0,25 0,106 34,57


0,5 0,102 37,04
1 0,094 41,98
2 0,077 52,47 1,785
4 0,045 72,22
Kontrol 0,162 -

Penelitian ini menggunakan ekstrak menggunakan pemanasan pada prosesnya


rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc. sehingga aman untuk senyawa yang
var rubrum) yang diperoleh dari hasil ekstraksi terkandung dalam sampel yang rusak dengan
dengan metode maserasi. Metode maserasi suhu tinggi. Pelarut yang digunakan yaitu
digunakan karena metode ini tidak metanol, karena metanol memiliki polaritas

CJCS | Volume 2 Nomor 1 4


Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Rahmin Munadi
Merah (Zingiber officinale Rosc. Var rubrum)

yang tinggi sehingga dapat mengekstrak yang terkandung dalam sampel. Golongan
komponen polar lebih banyak dan memiliki titik senyawa metabolit sekunder yang diuji berupa
didih tinggi. tanin, flavonoid, saponin, terpenoid dan
Analisis komponen kimia menggunakan alkaloid.
uji kualitatif untuk mengetahui senyawa aktif

Gambar 2. Kurva aktivitas antioksidan vitamin C (pembanding)

Hasil uji yang telah dilakukan, diketahui adanya hidrolisis dari ester hidroksida sehingga
bahwa analisis senyawa tanin sampel membentuk garam dari asam lemak.
mengandung tanin. Hal ini diketahui dari Hasil analisis terpenoid dinyatakan
perubahan warna yang terjadi pada saat positif terdapat cincin coklat pada batas dua
penambahan larutan FeCl3 1% yaitu warna pelarut. Perubahan warna ini disebabkan
hijau kehitaman. Pada indentifikasi tanin, adanya oksidasi pada golongan senyawa
perubahan warna disebabkan oleh reaksi terpenoid melalui pembentukan ikatan rangkap
penambahan FeCl3 dengan salah satu gugus terkonjugasi. Prinsip reaksi dalam uji terpenoid
hidroksil yang ada pada senyawa tanin. adalah kondensasi atau pelepasan H2O dan
Penambahan FeCl3 menghasilkan warna hijau penggabungan karbokation dan menyebabkan
kehitaman yang menunjukkan adanya tanin adisi elektrofilik diikuti dengan pelepasan
terkondesasi. Terbentuknya warna hijau hidrogen. Gugus hidrogen beserta elektronya
kehitaman pada ekstrak setelah ditambahkan dilepas sehingga mengalami perpenjangan
dengan FeCl3 karena tanin akan membentuk konjugasi yang memperlihatkan adanya cincin
senyawa kompleks dengan FeCl3. coklat.
Analisis senyawa flavonoid dinyatakan Hasil analisis senyawa alkaloid dinyatakan
positif bila terbentuk warna kuning, merah positif mengandung alkaloid ditandai dengan
atau coklat. penambahan asam sulfat terbentuknya endapan pada tabung reaksi
bertujuan untuk menghidrolisis senyawa setelah ditetesi pereaksi Mayer dan
flavonoid menjadi aglikonnya, yaitu Dragendorfff yang menunjukkan bahwa sampel
menghidrolisis O-glikosil. Glikosil disini akan tersebut mengandung alkaloid. Reaksi dengan
tergantikan dengan H+ dari asam karena pereaksi Mayer terbentuk endapan merah,
sifatnya yang elektrofilik. dengan pereaksi Dragendorfff terbentuk
Hasil analisis senyawa saponin dinyatakan endapan putih kekuningan.
positif ditandai dengan terbentuknya busa Uji aktivitas antioksidan ekstrak rimpang jahe
yang mantap tidak hilang selama 30 detik. merah dilakukan dengan metode DPPH
Busa terbentuk disebabkan karena senyawa menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada
saponin memiliki sifat fisika yaitu mudah larut panjang gelombang 515 nm. Metode DPPH
dalam air akan menimbulkan busa ketika di digunakan karena merupakan metode yang
kocok. Reaksi saponifikasi terjadi akibat sederhana, cepat dan hanya membutuhkan
sedikit sampel. Senyawa DPPH menerima

CJCS | Volume 2 Nomor 1 5


Analisis Komponen Kimia Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Rimpang Jahe Rahmin Munadi
Merah (Zingiber officinale Rosc. Var rubrum)

elektron akan membentuk senyawa stabil. dalam air dan senyawa antioksidan alami yang
Interaksi antioksidan dengan DPPH, akan memiliki aktvitas antioksidan sangat kuat jika
menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. dibandingkan dengan vitamin A dan vitamin E.
Adanya aktivitas antioksidan dari sampel Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai IC50
mengakibatkan perubahan warna dari larutan untuk vitamin C sebesar 1,785 µg/mL.
DPPH dalam metanol yang semula berwarna
violet pekat menjadi kuning. KESIMPULAN
Parameter yang digunakan untuk Berdasarkan hasil penelitian dan
menunjukan aktivitas antioksidan adalah pembahasan dapat disimpulkan bahwa Ekstrak
dengan melihat nilai IC50 yaitu konsentrasi rimpang jahe merah (Zingiber officinale Rosc.
suatu zat antioksidan yang dapat memberikan var rubrum) mengandung senyawa Tanin,
persen penghambatan 50%. Flavonoid, Saponin, Alkaloid dan Terpenoid
Menurut [10] menyatakan tingkat kekuatan serta memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat
antioksidan senyawa uji menggunakan metode dengan nilai IC50 sebesar 10,35 μg/ mL.
DPPH dapat digolongkan berdasarkan nilai IC50.
Nilai IC50 sangat kuat jika Nilainya <50 μg/ mL,
kuat dengan Nilai IC50 50-100 μg / mL, sedang UCAPAN TERIMA KASIH
dengan Nilai IC50 101-150 μg / mL, dan lemah Ucapan terima kasih kepada ibu Dr. Tahirah
dengan Nilai IC50 >150 μg / mL. Aktivitas Hasan, M.Si selaku dekan FMIPA UIM, ibu
antioksidan ekstrak rimpang jahe merah Endah Dwijayanti, S.Si, M.Sc selaku ketua
digolongkan sebagai antioksidan kuat dengan program studi kimia FMIPA UIM, serta semua
nilai IC50 sebesar 10,35 μg/ mL. pihak yang telah banyak memberikan bantuan
Vitamin C digunakan sebagai pembanding dalam penyelesaian penelitian ini.
karena vitamin C lebih praktis, aman, larut

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nugroho, Ignatius, A, Lokakarya Nasional International Journal of Advamced Life


Tanaman Obat Indonesia. Apforgen News Sciences, Hal. 35-38, 2012.
Letter Edisi 2, 2010. [6] Tim Bina Karya Tani, Budidaya Tanaman
[2] Kamaranian, R., Fatemeh, G., “Screening of Jahe. Yrama Widya, Bandung, 2008.
totalphenol and flavonoid content, [7 Rahminiwati, M., Aulia, A.M.P., Sitti, S.,
antioxidant and antibacterial activities of the Andriyanto, Soeripto, Unang,
methanolic extracts of three silene species P., ”Bioprospeksi ekstrak jahe gajah
from Iran” , International Journal of sebagai anti-Crd: Kajian aktivitas
Agriculture and Crop sciences, Hal. 308-310, antibakteri terhadap Mycoplasma
2013. galliseptikum dan E.Coli in vitro”, Jurnal
[3] World Health Organization. 2001. General llmu Pertanian Indonesia, Vol.15.(1) hlm.
Guideliner for Metnhodologies on Research 7-13, 2010.
and Evaluation of Traditional Medicine. [8] Zakaria, F.R., Jahe Berpotensi Mencegah
WHO, Geneva, Switzerland Infeksi Virus, Kompas, 2005.
[4] Ongkar, P., Jitendra, B., and Revan, K., [9] Nursal, W., Sridan WIlda, S, Bioaktifitas
“Evalution of Antioxidant activity of ekstrak jahe (Zingiber officinale Roxb.) dalam
traditional formulation Giloy satca and menghambat pertumbuhan koloni bakteri
Hydroalcoholic extract of the Curculigo Escherichia coli dan Bacillus subtilis, Jurnal
orchioides Gaerth”, Journal of Applied Biogenesis, 2(2): 64-66, 2006.
Pharmaceutical Science, Hal. 209-213, 2012. [10] Molyneux, P., “The Use of the stable Free
[5] Nishantini, A., A. Agnel, R, V.R. Mohan, Radical Dipheneylpicrylhidrazyl (DPPH) for
“Total Phenolic, Flavonoid Content and In Estimating Antioxidant Activity”, Journal of
Vitro Antioxidant Activity of Leaf of Suaeda Sciences and Tecnology, Songklanakarin J.
monoica Forssk ex. Gmel (Chenopodiaceae)’, Sci.Technol Vol 26, Hal:211-219, 2004.

CJCS | Volume 2 Nomor 1 6

Anda mungkin juga menyukai