Anda di halaman 1dari 6

JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 p-ISSN.

2443-115X
e-ISSN.2477-1821

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN


KEDONDONG HUTAN (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.) DENGAN
BERBAGAI METODE UJI
Submitted : 8 April 2019
Edited : 15 Mei 2019
Accepted : 25 Mei 2019

Suhaimi Azizah, Nursamsiar, Syamsu Nur

Bagian Kimia Farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Makassar


Km 13,7, Daya, Makassar
Email: syamsunur19@gmail.com

ABSTRACT
The leaf of kedondong hutan (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.) Contain of flavonoid
compound, which capable as antioxidants that function for preventing free radicals. The
purpose of this study was to determine the antioxidant activity profile of ethanol extract of
kedondong hutan leaf with DPPH, ABTS radical and iron reduction methode (FRAP). This
study used experimental research with stages of sample collection, plant determination,
simplicia preparation, maceration with 70% ethanol, phytochemical screening and
antioxidant activity assay with UV-Vis spectrophotometry. The results obtained from the
ethanol extract of kedondong hutan leaves had antioxidant activity on DPPH and ABTS
with IC50 of 32.83 ppm and 45.84 ppm respectively. In FRAP method kedondong hutan
leaves had antioxidant activity which is equivalent to quarcetin of 2936.7 µmol QR /g
sample. Ethanol extract of kedondong hutan leaves has very strong antioxidant power
against DPPH, ABTS radical and iron reduction.

Keywords : Spondias pinnata (L.F.) Kurz., Antioxidants, and DPPH, ABTS radical and iron
reduction (FRAP)

PENDAHULUAN kanker dan peradangan disebabkan oleh


Reactive Oxygen Species (ROS) radikal bebas (3).
merupakan suatu produk alami yang Antioksidan dapat menangkap
terbentuk dari metabolisme aerobik normal radikal bebas dan mendetoksifikasinya (4).
dalam tubuh yang secara potensial dapat Antioksidan sintetik, seperti ter-butil
menyebabkan kerusakan (1). Radikal bebas hidroksitoluen (BHT) dan ter-butil
yang dihasilkan dalam reaksi biokimia hidroksianisol (BHA), tersedia secara
tubuh, terlibat sebagai mediator pada komersial, dan saat ini digunakan dalam
berbagai penyakit. ROS dalam jumlah proses industri, karena diduga sebagai
yang berlebihan dapat menyerang molekul promotor efek samping karsinogenesis dan
biologis yang selanjutnya dapat efek negatif lainnya, maka penggunaan
menyebabkan kerusakan sel atau jaringan, antioksidan sintetik dalam makanan,
dan dihubungkan dengan berbagai produk kosmetik, dan sediaan farmasi
(2)
penyakit degeneratif . Pada penelitian telah menurun.
lebih lanjut telah diteliti bahwa sekitar 40 Pada saat ini, antioksidan alami
penyakit mencakup aterosklerosis, yang berasal dari tanaman herbal menjadi
hipertensi, iskemik, alzheimer, parkinson, pilihan masyarakat (5). Tanaman yang dapat

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 91


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 SYAMSU NUR

dimanfaatkan sebagai sumber antioksidan didiamkan selama 3 hari dan sesekali


alami salah satunya adalah kedondong diaduk kemudian disaring. Residu yang
hutan (Spondias pinnata (L.F.) Kurz.). diperoleh diremaserasi menggunakan
Berdasarkan penelitian Dwija dkk (2013) etanol 70% sebanyak 1,5 L. Filtrat yang
ekstrak metanol daun S. pinnata diperoleh, dikumpulkan dan dipekatkan
menunjukkan adanya kandungan dengan diangin-anginkan sampai diperoleh
(6)
triterpenoid dan flavonoid . Flavonoid ekstrak kental.
merupakan kandungan metabolit sekunder
yang bersifat sebagai senyawa bioaktif (7) Uji Skrining Fitokimia
yang mampu bertindak sebagai Sampel dilakukan uji fitokimia
antioksidan yang berfungsi untuk kualitatif untuk mengetahui beberapa
menangkal radikal bebas (8). senyawa metabolit meliputi senyawa
Berdasarkan latar belakang di atas, alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoi/steroid,
maka dilakukan penelitian tentang dan saponin. Hal pertama yang perlu
aktivitas antioksidan daun S. pinnata dilakukan ialah pembuatan larutan ekstrak
dengan metode peredaman radikal DPPH, etanol daun kedondong hutan mula-mula
ABTS dan reduksi besi (FRAP). ekstrak kental ditimbang sebanyak 0,5
gram, lalu dilarutkan dengan etanol sampai
METODE PENELITIAN 10 mL di dalam labu, selanjutnya
Bahan dilakukan pengujian skrining fitokimia (9).
Bahan-bahan yang digunakan yaitu
aquadest, etanol p.a, etanol 70%, HCl, Penentuan AktivitasAntioksidan
pereaksi mayer, pereaksi wagner, pereaksi Pengujian aktivitas antioksidan
dragendrof, serbuk Mg, FeCl3, kloroform, dilakukan dengan menggunakan tiga
asam asetat anhidrat, asam sitrat, HCl, pengujian yang berbeda yaitu: 1,2-
H2SO4 pekat, 1,1-difenil-2-pikrilhidrail diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), (2,2-
(DPPH) (Sigma aldrich), (2,2-Azinobis (3- Azinobis (3etilbenzotiazolin)-6-
etilbenzotiazolin)-6-asamsulfonat) (ABTS) asamsulfonat) (ABTS) dan Ferric
(Sigma aldrich), kalium persulfat, ( asam Reducing Antioxidant Power (FRAP)
klorida, besi (III) klorida (Sigma aldrich), dengan sedikit modifikasi.
2,4,6 tri-pyridyl-s-triazine (TPTZ) (Tokyo
chemical industry), kuarcetin, daun Pengujian DPPH,
kedondong hutan (Spondias pinnata (L.F.) Secara ringkas disiapkan larutan
Kurz). DPPH 0,4 mM dan dibuat seri konsentrasi
sampel 25 µg/mL, 50µg/mL, 75 µg/mL,
Penyiapan Sampel 100 µg/mL dan 125 µg/mL dari larutan
Daun kedondong hutan yang stok sampel daun kedondong 1000 µg/mL,
diperoleh, selanjutnya dilakukan sortasi selanjutnya masing-masing seri
basah. Daun dikumpulkan dan dicuci konsentrasi larutan sampel ditambahkan 1
dengan air bersih mengalir dan ditiriskan. mL larutan DPPH, selanjutnya masing-
Selanjutnya dirajang dan dikeringkan masing campuran larutan sampel dan
dengan cara diangin-anginkan hingga larutan DPPH dicukupkan volumenya
diperoleh simplisia. Selanjutnya simplisia dengan etanol p.a hingga 5 mL.
ditimbang sebanyak 230 gram dimasukkan Didiamkan selama 30 menit diukur
ke dalam bejana maserasi, ditambahkan absorbansi dengan Spektrofotometer UV-
dengan etanol 70% sebanyak 2 L Vis dalam panjang gelombang 515 nm.

92 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 SYAMSU NUR

Nilai IC50 direpresentasikan antoksidan sebagai nilai (x) pada sampel


berdasarkan konsentrasi sampel yang dapat diketahui.
dibutuhkan untuk mereduksi 50 % DPPH
yang mana nilainya diperoleh dari grafik HASIL DAN PEMBAHASAN
regresi linier. Ekstraksi dan SkriningFitokimia
Serbuk simplisia daun kedondong
Pengujian ABTS hutan yang diperoleh, selanjutnya
Pembuatan larutan seri konsentarsi diekstraksi dengan metode maserasi.
sampel 40 µg/mL, 50 µg/mL, 60 µg/mL, Larutan penyari yang digunakan dalam
70 µg/mL dan 80µg/mL dari larutan stok proses ekstraksi adalah etanol 70%.
ekstrak daun kedondong 1000µg/mL dan Penggunaan cairan penyari etanol 70%
ditambah 1 mL larutan ABTS lalu bertujuan untuk menarik semua komponen
dicukupkan volumenya sampai 5 mL di dalam serbuk simplisia, karena pelarut
dengan etanol absolut dan diinkubasi etanol merupakan pelarut universal yang
selama 15 menit lalu serapan diukur dapat menarik senyawa-senyawa yang
dengan spektrofotometer UV-Vis pada larut dalam pelarut non polar hingga
panjang gelombang 750 nm. polar(10). Ekstraksi daun kedondong hutan
dilakukan selama 3 hari dengan sesekali
Pengujian Ferric ReducingAntioxidant pengadukan, diperoleh hasil rendemen
Power (FRAP) sebanyak 5,10%.
Disiapkan larutan ferric chlorida (3
mM dalam 5 mM asam sitrat) dan larutan Hasil Skrining Fitokimia
TPTZ (1 mM dalam 0,05 M asam klorida). Tabel 1. Hasil Skrining Fitokimia
0,2 mL larutan sampel ditambahkan
No. Golongan Senyawa Hasil
dengan 2 mL larutan TPTZ, diinkubasi
Kimia
selama 3 menit selanjutnya ditambahkan
1. Alkaloid -
0,1 mL larutan FeCl 3 dan dicukupkan
volume air suling hingga 5 mL diukur 2. Flavonoid +
serapannya pada panjang gelombang 600 3. Tanin +
nm.
4. Terpanoid/Steroid +
Data absorbansi dihitung terhadap
seri konsentrasi larutan standar kuersetin 5. Saponin +
dan dicatat sebagai equivalent dengan
Ket: (-) menunjukkan hasil negatif
µmol/g sampel. (+) menunjukkan hasil positif

Analisis Data Berdasarkan tabel di atas diperoleh


Analisis data yang digunakan
bahwa hasil uji fitokimia ekstrak daun
merupakan analisis deskriptif dimana kedondong hutan memiliki kandungan
menggambarkan atau menjelaskan hasil
flavonoid, tanin, terpenoid/steroid dan
yang diperoleh berdasarkan nilai pada
saponin.
hasil kurva kalibrasi dengan persamaan
garis lurus y = bx + a, dimana profil
Hasil Uji Aktivitas Antioksidan
aktivitas antioksidan diperoleh dengan
Aktivitas antioksidan ekstrak etanol
menginterpolasikan nilai absorbasi sampel
daun kedondong hutan dengan metode
sebagai nilai (y) sehingga profil aktivitas
peredaman radikal DPPH berdasarkan

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 93


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 SYAMSU NUR

hilangnya warna ungu akibat tereduksinya menunjukkan ekstrak etanol daun


DPPH oleh antioksidan yang diukur kedondong hutan mempunyai kemampuan
dengan spektrofotometer UV-VIS pada aktivitas antioksidan sangat kuat dengan
panjang gelombang 515 nm. Hilangnya nilai IC50 sebesar 32,83 µg/mLdengan
warna ungu adalah stoikiometri jumlah mentransfer elektron atau donor proton.
elektron yang disumbangkan oleh senyawa Namun jika dibandingkan dengan kontrol
antioksidan daun kedondong hutan (11). positif kuersetin 2,18 µg/mL menunjukkan
Sedangkan uji antioksidan dengan metode bahwa ekstrak etanol daun kedondong
ABTS berdasarkan hilangnya warna biru hutan memberikan aktivitas antioksidan
akibat tereduksinya ABTS oleh yang masih rendah. Hal ini dikarenakan
antioksidan. Intensitas warna biru ini kuersetin merupakan senyawa murni
diukur pada panjang gelombang 750 nm. golongan flavonoid yang secara cepat
Antioksidan dalam sampel daun mampu meredam radikal DPPH jika
kedondong hutan menekan produksi warna dibandingkandengan larutan sampel yang
ini ke tingkat yang sebanding dengan masih berupa ekstrak kasar.
sampel(12). Pada pengujian aktivitas antioksidan
Konsentrasi tiap sampel kemudian menggunakan metode ABTS senyawa
diukur pada spektrofotometer UV-Vis yang bertanggung jawab memiliki
dengan kuersetin murni sebagai kontrol mekanisme dalam penangkapan radikal
positif. Mekanisme kuersetin sebagai bebas melalui pemutusan rantai reaksi
antioksidan sekunder adalah dengan cara radikal dengan jalan memberikan atau
memotong reaksi oksidasi berantai radikal mendonorkan radikal hidrogen secara
bebas atau dengan cara menangkapnya (13). cepat(14). Hasil menunjukkan ekstrak
Aktivitas antiradikal bebas ditunjukkan etanol daun kedondong hutan mempunyai
dengan nilai IC50. Nilai IC50 merupakan kemampuan aktivitas antioksidan sangat
nilai konsentrasi antioksidan untuk kuat dengan nilai IC50 sebesar
meredam 50% aktivitas radikal bebas. 45,84µg/mL dengan pengukuran kontrol
Pada pengujian aktivitas antioksidan positif kuersetin dengan nilai IC 50sebesar
(Tabel 2) dengan metode DPPH 4,69µg/mL.

Tabel 2. Hasil Aktivitas Antioksidan Eksrak Etanol Daun Kedondong Hutan

Inibisi (%) pada konsentrasi (µg/mL) metode DPPH Inibisi (%) pada konsentrasi (µg/mL) Metode ABTS
Sampel
25 50 75 100 125 40 50 60 70 80
Ekstrak 37,13±1,1 63,3±2,2 75,9±2,0 84,9±0,9 88,5±0,7 32,9±1,1 57,5±1,5 85,0±1,2 92,0±0,14 95,3±0,07
IC50* 32,83 45,84
IC50** 2,18 4,69
Ket: *inhibitor konsentrasi larutan ekstrak
**inhibitor konsentrasi larutan kuersetin (kontrol positif)

94 AKADEMI FARMASI SAMARINDA


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 SYAMSU NUR

Aktivitas antioksidan ekstrak etanol berdasarkan persamaan regresi linier


daun kedondong hutan juga diuji dengan antara sampel banding kadar equivalen Fe
metode peredam reduksi besi (FRAP). dalam µMol. Persamaan kurva baku yang
Pengujian FRAP merupakan uji digunakan y = 0,0146x + 0,3297 dengan
kolorimetri yang mengukur kemampuan nilai r = 0,9982. Selanjutnya dari data
sampel untuk mereduksi besi berdasarkan absorbansi yang diperoleh, dapat dilihat
dengan mekanisme reaksi fenton oleh aktivitas antioksidannya dengan
pengkhelat ion logam dari Fe 3+ menjadi menggunakan persamaan quersetin
Fe2+ yang ditandai dengan peningkatan equivalent antioxidant capacit (QEAC).
intensitas warna menjadi biru prussian Dari hasil pengujian diperoleh aktivitas
dari larutan sampel (15). Pembentukan antioksidan ekstrak etanol daun
warna biru akan menaikkan absorbansi kedondong yang dinyatakan ekuivalen
sampel ketika pengukuran dengan dengan kuersetin sebesar 2936,7 µmol/g
spektofotometri UV-Vis pada panjang sampel. Semakin besar nilai QEAC maka
gelombang 600 nm sehingga akan kemampuan senyawa dalam reduksi besi
mengubah absorbansi yang menunjukkan juga semakin besar.
kenaikan daya reduksi. Besarnya daya Aktivitas ekstrak etanol daun
reduksi suatu sampel menunjukkan kedondong hutan berdasarkan beberapa
kemampuannya sebagai donor elektron pengujian menunjukkan adanya kapasitas
dan dapat bereaksi dengan radikal untuk antioksidan pada metode pengujian yang
mengubahnya menjadi stabil serta berbeda. Pada pengujian antioksidan
(15)
mengakhiri rantai radikal . Penentuan dengan metode radikal DPPH dan ABTS
kapasitas antioksidan dihitung dengan menunjukkan aktivitas yang sangat kuat
menggunakan kurva baku kuersetin. dalam meredam radikal. Hasil yang serupa
Penentuan aktivitas antioksidan juga diperoleh dari ekstrak kedondong
metode FRAP berdasarkan persamaan hutan memiliki kemampuan yang sangat
regresi linier dari kurva baku equivalen kuat dalam mereduksi besi Fe 3+ menjadi
kuersetin (Gambar 1) dan ditentukan IC 50 Fe2+.

0,9
0,8 y = 0,0146x + 0,3297
0,7 R² = 0,9982
0,6
Absorbansi

0,5
0,4
0,3
0,2
0,1
0
0 10 20 30 40
Konsentrasi (µMol)

Gambar 1. Kurva baku kuersetin antara absorbansi vs konsentrasi kuersetin (μg/mL)

AKADEMI FARMASI SAMARINDA 95


JURNAL ILMIAH MANUNTUNG, 5(1), 91-96, 2019 SYAMSU NUR

SIMPULAN 7. Sarker, S. D., dan Nahar, L. 2009, Kimia


Berdasarkan hasil penelitian yang untuk Mahasiswa Farmasi Bahan
dilakukan dapat disimpulkan bahwa, uji KimiaOrganik, Alam dan Umum.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hal: 501-
aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun
502
kedondong hutan (Spondias pinnata (L.F.) 8. Dungir, S. G., Dewa, G. K., dan Vanda,
Kurz) dengan metode peredaman radikal S. K. 2012, Aktivitas Antioksidan dan
DPPH dan metode ABTS memberikan Ekstrak Fenolik dari Kulit Buah
aktivitas antioksidan yang sangat kuat Manggis, Jurnal MIPA UNSRAT Online.
dengan nilai IC50 berturut-turut sebesar Jurusan Kimia. FMIPA. UNSRAT,
32,83 µg/mL dan 45,84 µg/mL sedangkan Manado.(1) 11-15.
aktivitas antioksidan dalam mereduksi besi 9. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia,
sebesar 2936,7 µmol/g sampel. Penuntun Cara Modern Menganalisis.
Tumbuhan. Terjemahan Kosasih P dan
DAFTAR PUSTAKA Iwang SJ., ITB Bandung.
1. Benzie, I.F. and Strain, J.J.1996, The 10. Snyder, C. R., J. J. Kirkland, dan J. L.
ferric reducing ability of plasma (FRAP) Glajach. 1997, Practical HPLC Method
as a measure of "antioxidant power" the Development, Second Edition, New
FRAP assay, Jurnal Anal Biochem, York: John Wiley and Sons, Lnc, Hal.
Vol.239 (1). Hal 70-6. 722-723.
2. Amarowicz, R., Pegg, R.B., Rahimi
11. Jain P, Bhuiyan MH, Hossain KR,
Moghaddam, P., Barl, B. and Weil, J.A.,
2004, Free-radical Scavenging Capacity Bachar SC. Antibacterial and antioxidant
and Antioxidant Activity of Selected activities oflocal seeded banana fruits,
Plant Species From The Canadian African J of Pharmacy and Pharmacolo,
Prairies, Jurnal Food Chem, Vol. 84. 2011;5(11):1398-140
Hal.551-562. 12. Miller N.J, Rice – Evans C, et.al. 1993, A
3. Behera, U. K., Jha, K. P. and Mahapatra, novel method for measuring antioxidant
I. C. 2004, Integrated management of capacity and its application tomonitoring
available resources of the small and the antioxidant status in premature
marginal farmers for generation of neonates, Clin Sci, 84. 407 – 412.
income and employment in eastern India,
13. Winarsi, H., 2007, Antioksidan Alami
Crop Research, 27: 83-89 dan Radikal Bebas, Penerbit Kanisius,
4. Kumaran, A., and Karunakaran, R.J. Yogyakarta.
2005, Antioxidants Activities of
Methanol Extracts of Five, Phyllanthus 14. Vaya, J., Aviram, M., 2001. Nutritional
urinaria.Jurnal Food and Chemical antioxidant mechanisms of action,
Toxicology, Vol. 46. Hal. 2485-2492. analyses of activities and medical
5. Li, P., Huo, L., W., Lu, R., Deng, C., Liu, applications. Curr. Med. Chem.-
L., Deng, Y., Guo, N., Lu, C. and He, C. Immunol. Endocr. Metab. Agents 1, 99–
2011, Free Radical Scavenging 117
Capacity,Antioxidant Activity and
15. Apak, R., Güçlü, K., Demirata, B.,
Phenolic Content of (Pouzolzia
Özyürek, M., Çelik, S.E., Bektaşoğlu, B.,
zeylanica), College of Pharmacy, J. Serb.
Berker, K.I., Özyurt, D., 2007.
Chem, Soc, Vol.76 (5). Hal.709-717.
Comparative evaluation of various total
6. Dwija, I.B.N.P., Juniarta, I.K., Yowani,
antioxidant capacity assays applied to
S.C., dan Ariantari, N.P. 2013, Aktivitas
phenolic compounds with the CUPRAC
Antituberkulosis Ekstrak Metanol Daun
assay. Molecules 12, 1496–1547
Kedondong Hutan (Spondias pinnata
(L.F.) Kurz.), Jurnal Kimia, Vol. 7 (1):
25-30.

96 AKADEMI FARMASI SAMARINDA

Anda mungkin juga menyukai