Anda di halaman 1dari 8

IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

DAYA ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN


FRAKSI DAUN KOPI ROBUSTA (Coffea robusta) TERHADAP
PEREAKSI DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil)

Mauizatul Hasanah1, Bella Maharani1, Ensiwi Munarsih1


1
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Bhakti Pertiwi, Sumatera Selatan, Indonesia

ABSTRAK
Radikal bebas memiliki efek menyebabkan terjadinya kerusakan sel dalam tubuh sebagai
pemicu berbagai penyakit. Antioksidan diketahui memiliki kemampuan untuk meredam radikal
bebas. Telah dilakukan penelitian potensi aktivitas antioksidan dari ekstrak kental dan fraksi
daun kopi robusta (Coffea robusta). Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan
etanol 70 % selama 3 x 5 hari pada suhu ruangan, diperoleh ekstrak kental dengan rendemen
15,9 % b/b. Fraksinasi dilakukan dengan pelarut berdasarkan perbedaan kepolaran diperoleh
fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air. Uji antioksidan menggunakan alat
Spektrofotometer Uv-Vis dengan metode penghambatan radikal bebas DPPH (2,2-Difenil-1-
Pikrilhidrazil) terhadap ekstrak kental dan fraksi n-heksan, etil asetat dan air pada beberapa
konsentrasi, yaitu 100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, 20 ppm. Hasil penelitian menunjukkan
penghambatan radikal bebas (% Inhibisi) ekstrak dan fraksi meningkat sesuai peningkatan
konsentrasi uji. Nilai % Inhibisi ekstrak kental, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air,
pada konsentrasi 100 ppm berturut-turut adalah 93,7 %, 95,56 %, 69,54 % dan 61,28 %. Hasil
perhitungan IC50 yang diperoleh untuk ekstrak kental adalah 43,83 ppm, fraksi n-heksan adalah
38,32 ppm, fraksi etil asetat adalah 37,07 ppm dan fraksi air adalah 73,62 ppm.

Kata kunci: Antioksidan, daun kopi (Coffea robusta), DPPH (2,2-Difenil-1 Pikrilhidrazil),
ekstraksi, fraksinasi

ANTIOXIDANT OF EXTRACT AND FRACTION Coffea robusta


LEAVES WITH DIPHENYLPICRYLHIDRAZYL (DPPH) METODH
ABSTRACT
Free radicals can damaged human body cells, antioxidant can inhibit the effect of free radical.
The research was about potential antioxidant activity of extracts and fractions from Coffea
robusta leaves. Extraction used maceration method with ethanol 70% for 3 x 5 days at room
temperature, yield of extract was 15.9 % w/w. Fractionation based on differences in polarity,
there were fraction of n- hexane, ethyl fractions and water fraction,. Antioxidant test used a Uv-
Vis Spectrophotometer with the method of inhibiting free radical DPPH (2,2-Diphenyl-1-
picrylhidrazyl) to extract and fractions n-hexane, ethyl acetate and water at some concentration,
100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, and 20 ppm. The inhibition of free radicals (% ihibition)
extract and fractions increased by a corresponding increase in concentration of the test. %
inhibition value at 100 ppm for extract, fraction of n- hexane, fraction of ethyl acetate and the
water fraction respectively were 93.7%, 95.56%, 69.54% and 61.28%,. IC50 of extract total was
43.83 ppm, fraction of n- hexane was 38.32 ppm, ethyl acetate was 37.07 ppm and water
fraction was 73.62 ppm.

Keywords : Antioxidant, leaf coffee (Coffea robusta), DPPH (2,2-Diphenyl-1 picrylhidrazyl),


extraction, fractionation

Korespondensi: Mauizatul Hasanah


mauizatulhasanah@gmail.com
42
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Pendahuluan Spektrofotometri UV-VIS ( Shimidzu UV-


Pharmaspec 1700 ).
Radikal bebas bersumber dari bahan – Bahan yang digunakan untuk penelitian
bahan kimia yang berasal dari penggunaan ini adalah Daun Kopi (Coffea Robusta),
pestisida, polusi udara, asap rokok, alkohol, Pereaksi 2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil;
bahkan dari penggunaan bahan kimia DPPH (Sygma Aldrich), Etanol Absolute
sintesis pada obat dan pangan, dapat (Merck), Aquadest, Metanol PA (Merck),
memicu timbulnya berbagai penyakit. Etil Asetat 99,5% (Merck), N-Heksan 90%
Antioksidan berfungsi untuk mencegah (Merck), Vitamin C, Kloroform,
pengaruh radikal bebas yang menyebabkan Kloroform Amoniak, Asam Sulfat 2N,
terjadinya stress oksidatif pemicu penyakit. Pereaksi Mayer, logam Mg, Hcl Pekat,
Antioksidan bisa diperoleh dari bahan – FeCl3, CHCl3, Norit, Asam Asetat Anhidrat
bahan alam dan dimanfaatkan sebagai obat 10%, H2SO4 pekat, dan pasir bersih, kertas
herbal mengandung antioksidan.1 saring, kapas.
Sel tubuh dapat mengalami kerusakan Ekstraksi dilakukan dengan
yang diakibatkan oleh proses oksidasi menggunakan metode maserasi atau
senyawa kimia yang menghasilkan radikal perendaman sampel menggunakan pelarut,
bebas yang memulai terjadinya beberapa kemudian dilanjutkan dengan fraksinasi
rantai reaksi yang bisa merusak sel tubuh berdasarkan kepolaran pelarut (non-polar,
tersebut. Antioksidan berperan semi-polar dan polar).
menyingkirkan radikal bebas melalui Pengujian aktivitas antioksidan
reaksi, dan menghambat terjadinya reaksi dilakukan dengan menggunakan metode
oksidasi lain. Antioksidan yang banyak DPPH (2,2-Difenill-1-Pikrilhidrazil) yang
digunakan adalah antioksidan sintetik, dan direaksikan dengan senyawa antioksidan
ditambah dengan pemanfaatan bahan alami yang terdapat pada sampel dan pembanding
sebagai antioksidan.2 Vitamin C. Aktivitas antioksidan
Daun kopi telah digunakan secara alami ditentukan berdasarkan nilai % Inhibisi dan
dan tradisional dalam berbagai pengobatan. nilai IC50. 4
Sejumlah sifat kesehatan yang Sampel penelitian adalah daun kopi
menguntungkan telah dikaitkan dengan robusta (Coffea robusta) yang diperoleh
kopi, antara lain adalah diuretik, dari daerah Pagar Alam, Sumatera Selatan
antimikroba dan aktivitas antioksidan. dan identifikasi tumbuhan uji dilakukan
Daun kopi robusta (Coffea robusta) di Herbarium Universitas Andalas Padang,
memiliki kandungan alkaloid, senyawa Sumatra Barat. Sampel yang digunakan
fenolik, karbohidrat, protein dan saponin, adalah daun kopi robusta (Coffea robusta)
dengan kadar kandungan fenolik total berwarna hijau tua, diambil, dikumpulkan
sebesar 27,04 µg/g dan flavonoid sebesar dan disimpan di dalam wadah penyimpanan
10,90 µg/g. Aktivitas antioksidan ekstrak dan dibawa ke laboratorium untuk diteliti.
daun kopi robusta (Coffea robusta) berupa Daun kopi (Coffea robusta), disortir,
daya hambat radikal bebas 1,1 Diphenyl-2- dibersihkan terlebih dahulu kemudian
pikrilhidrazil pada konsentrasi terkecil, dikering anginkan. Sampel kering
yaitu 10 ppm menunjukkan daya hambat diserbukkan dengan diblender, ditimbang
sebesar 79,43 %.3 sebanyak 250 g.
Sampel serbuk kering daun kopi robusta
Metode (Coffea robusta ) sebanyak 250 g,
diekstraksi dengan metode maserasi yaitu
Alat yang digunakan adalah dengan dimasukkan ke dalam maserator,
seperangkat alat maserasi, destilasi vakum, ditambahkan pelarut etanol 70 % hingga
rotary evaporator, pipet mikron 0,2 ml terendam semua. Alat ditutup rapat dan
(Socorex), alat – alat gelas labor kimia, disimpan di tempat yang terlindung dari

43
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

cahaya matahari sambil sesekali dikocok, sampai tanda batas, sehingga didapat
dibiarkan selama 5 hari, disaring konsentrasi larutan vitamin C 1000 ppm.
menghasilkan maserat dan ampas. Ampas Lalu dibuat larutan uji pembanding dengan
yang didapat dimaserasi kembali dengan konsentrasi 25 ppm, 20 ppm, 15 ppm, 10
pelarut yang sama, proses dilakukan ppm, 5 ppm dengan dipipet sebanyak 1,25
sebanyak 3 x 5 hari, kemudian maserat yang ml, 1 ml, 0,75 ml, 0,5 ml, dan 0,25 ml dari
dihasilkan dikumpulkan dalam satu wadah. larutan induk dimasukkan ke dalam labu
Maserat diuapkan pelarutnya dengan ukur 50 ml ditambahkan metanol sampai
destilasi vakum, diperoleh ekstrak cair. tanda batas.
Ekstrak cair dipekatkan, digunakan rotary Untuk uji antioksidan, dipipet masing-
evaporator, diperoleh ekstrak kental untuk masing 0,2 ml larutan uji sampel berbagai
difraksinasi. konsentrasi (sampel uji ekstrak kental,
Fraksinasi dilakukan dengan cara fraksi n-heksan, fraksi etil asetat dan fraksi
ekstrak kental dilarutkan dengan 200 ml air air) dan larutan pembanding berbagai
di dalam beaker gelas dan diaduk sampai konsentrasi dimasukkan ke dalam vial.
larut. Dipindahkan ke dalam corong pisah DPPH ditimbang sebanyak 5 mg
500 ml dan dilkukan fraksinasi dengan dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml
menggunakan pelarut n- heksan, didapatkan ditambahkan metanol hingga tanda batas
fraksi n-heksan dan fraksi sisa air. Fraksi dikocok homogen, sehingga diperoleh
sisa air yang diperoleh difraksinasi larutan DPPH dengan konsentrasi 0,05 mM.
menggunakan pelarut etil asetat sehingga Larutan DPPH 0,05 mM sebanyak 3,8
diperoleh fraksi etil asetat dan fraksi sisa air ml, ditambahkan dengan 0,2 ml metanol.
kembali. Fraksi n- heksan, fraksi etil asetat Dibiarkan selama 30 menit ditempat gelap
dan fraksi sisa air kemudian diuapkan yang terlindung dari cahaya, diukur serapan
menggunakan alat destilasi vakum dan dengan Spektrofotometer UV-Vis pada
dikentalkan menggunakan Rotary panjang gelombang dengan rentang 515 -
evaporator. Diperoleh fraksi n- heksan, 520 nm hingga diperoleh panjang
fraksi etil asetat dan fraksi air. gelombang maksimum.
Sampel ekstrak kental, fraksi n-heksan, Ditentukan terlebih dahulu absorbansi
fraksi etil asetat, dan fraksi air ditimbang DPPH sebagai kontrol secara berurutan
masing-masing sebanyak 100 mg kemudian untuk masing-masing sampel uji dan
dilarutkan menggunakan 20 ml methanol di pembanding sebelum direaksikan, yaitu
dalam beaker gelas. Dimasukkan ke dalam dengan dipipet 0,2 metanol dan
labu ukur 100 ml dicukupkan dengan ditambahkan DPPH 0,05mM sebanyak 3,8
metanol sampai tanda batas sehingga ml dibiarkan selama 30 menit dan diukur
didapat konsentrasi larutan sampel 1000 absorbansinya.
ppm. Pengukuran absorbansi DPPH yang
Larutan uji berbagai konsentrasi dibuat direaksikan dengan larutan uji sampel dan
dengan dipipet dari larutan induk 1000 ppm pembanding dilakukan dengan dipipet 0,2
sebanyak 5 ml, 4 ml, 3 ml, 2 ml, 1 ml ml larutan uji (sampel uji ekstrak kental,
dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air)
dicukupkan dengan metanol sampai tanda dan larutan pembanding yang telah
batas, didapat larutan uji seri konsentrasi disiapkan, secara berurutan masing-masing
100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, dan 20 ditambahkan dengan 3,8 ml larutan DPPH
ppm. 0,05 mM dan dibiarkan selama 30 menit
Larutan pembanding Vitamin C, dibuat ditempat gelap yang terlindung dari cahaya.
dengan ditimbang sebanyak 50 mg Vitamin Absorbansi diukur dengan
C dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml Spektrofotometer UV-VIS pada panjang
ditambahkan metanol 10 ml dikocok hingga gelombang serapan maksimum DPPH.
homogen dicukupkan dengan metanol Pengujian aktivitas antioksidan dilakukan

44
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

sebanyak tiga kali pengulangan untuk bentuk tabulasi, hasil dianalisis dengan
masing-masing konsentrasi larutan uji dan membandingkan nilai IC50 yang didapatkan
larutan pembanding secara berurutan. dari pengujian antioksidan terhadap ekstrak
Aktivitas antioksidan sampel ditentukan kental, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat,
oleh besarnya hambatan serapan radikal dan fraksi air. Analisis juga dilakukan
DPPH melalui perhitungan persentase dengan statistik menggunakan uji analisis
inhibisi serapan DPPH dengan varians satu arah (ANOVA one-way)
menggunakan rumus : dilanjutkan dengan uji duncan. 4

𝐴𝑎𝑤𝑎𝑙 −𝐴𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 Hasil


% Inhibisi = ×
𝐴𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖
100% Sebanyak 250 gram serbuk daun kopi
Keterangan: robusta menghasilkan ekstrak kental 39,76
gram diperoleh rendemen 15,9 % (b/b)
Aawal = Absorbansi DPPH kontrol pada λ Hasil fraksinasi menggunakan pelarut
maksimum sebelum direaksikan n-heksan, etil asetat dan air menghasilkan
dengan larutan uji. fraksi n-heksan dengan rendemen 25,71
Asetelah reaksi = Absorbansi DPPH pada λ %(b/b), fraksi etil asetat dengan rendemen
maksimum setelah direaksikan 28,68 %(b/b) dan fraksi air dengan
dengan larutan sampel uji dan rendemen 36,59 % (b/b).
pembanding. Hasil penapisan fitokimia diperoleh
hasil pada Tabel 1.
Nilai IC50 diperoleh dengan terlebih Hasil perhitungan % Inhibisi
dahulu membuat persamaan garis yang pembanding vitamin C pada konsentrasi 25
menghubungkan antara % Inhibisi terhadap ppm, 20 ppm, 15 ppm, 10 ppm, dan 5 ppm
konsentrasi larutan uji masing-masing berturut-turut adalah 62,75 %, 57, 61 %,
sampel (100 ppm, 80 ppm, 60 ppm, 40 ppm, 42,20 %, 38,53 % dan 26,05 %.
20 ppm) dan pembanding Vitamin C (25 Hasil perhitungan IC50, Nilai IC50 dari
ppm, 20 ppm, 15 ppm, 10 ppm dan 5 ppm). ekstrak kental daun kopi (Coffea robusta),
IC50 diperoleh dengan menghitung fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air
konsentrasi larutan uji yang bisa dan vitamin C berdasarkan persamaan
menghasilkan hambatan radikal bebas (% grafik hubungan antara konsentrasi
inhibisi) sebesar 50 berdasarkan persamaan terhadap % Inhibisi terdapat pada Tabel 3.
garis regresi linear korelasi I dengan K Hasil uji statistik analisis varians satu arah
menggunakan rumus : (ANOVA one-way) menunjukkan bahwa
nilai IC50 pada fraksi air, fraksi n-heksan
𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 dan fraksi etil asetat memiliki perbedaan
Keterangan : yang difraksinasi menggunakan pelarut
y = 50 berdasar tingkat kepolaran yang berbeda
x = Konsentrasi larutan uji (K) memiliki nilai IC50 yang berbeda signifikan
dengan nilai p<0,05. Hasil analisis Duncan
Data yang diperoleh dari alat juga menunjukkan perbedaan yang nyata
Spektrofotometri UV-Vis berupa pada data IC50 antar fraksi yang berbeda.
absorbansi DPPH kontrol dan DPPH Panjang gelombang DPPH diperoleh 516,8
setelah direaksikan dengan larutan uji nm dengan absorban 0,540.
sampel dan pembanding pada berbagai Hasil perhitungan % Inhibisi sampel
konsentrasi, digunakan untuk menghitung uji dan pembanding terdapat pada Tabel 2.
% Inhibisi. % Inhibisi digunakan untuk
memperoleh IC50. Penyajian data dalam

45
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Tabel 1 Penapisan Fitokimia

Sampel Alkaloid Flavonoid Fenolik Saponin Terpenoid Steroid

Sampel Segar + + + + + -
Ekstrak Kental + + + + + -
Fraksi N-
+ - - - + -
heksan
Fraksi Etil
+ + + - - -
Asetat
Fraksi Air - + + - - -
Keterangan : (+) teridentifikasi, (-) tidak teridentifikasi

Tabel 2 Hasil Perhitungan % Inhibisi Sampel Uji

Ekstrak Fraksi
Konsentrasi Fraksi Etil Fraksi Air
Kental N-Heksan
(ppm) Asetat (%) (%)
(%) (%)
100 93,7 95,56 69,54 61,28
80 74,25 82,25 65,24 54,12
60 60,92 70,97 58,53 45,68
40 49,81 54,89 50,27 34,67
20 31,48 31,05 44,22 18,53

Hasil perhitungan % Inhibisi Hasil uji statistik analisis varians satu


pembanding vitamin C pada konsentrasi 25 arah (ANOVA one-way) menunjukkan
ppm, 20 ppm, 15 ppm, 10 ppm, dan 5 ppm bahwa nilai IC50 pada fraksi air, fraksi n-
berturut-turut adalah 62,75 %, 57, 61 %, heksan dan fraksi etil asetat memiliki
42,20 %, 38,53 % dan 26,05 %. perbedaan yang difraksinasi menggunakan
Hasil perhitungan IC50, Nilai IC50 dari pelarut berdasar tingkat kepolaran yang
ekstrak kental daun kopi (Coffea robusta), berbeda memiliki nilai IC50 yang berbeda
fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi air signifikan dengan nilai p<0,05. Hasil
dan vitamin C berdasarkan persamaan analisis Duncan juga menunjukkan
grafik hubungan antara konsentrasi perbedaan yang nyata pada data IC50 antar
terhadap % Inhibisi terdapat pada Tabel 3. fraksi yang berbeda.

Tabel 3 Hasil Nilai IC50 Pembahasan


Nilai IC50
Sampel
(ppm) Ekstraksi sampel serbuk kering
Ekstrak kental 43,83 sebanyak 250 gram, rendemen yang di
Fraksi N-Heksan 38,32 dapatkan adalah 15,9 %. Hasil % rendemen
Fraksi Etil Asetat 37,07 didapatkan dengan perhitungan sebagai
Fraksi Air 73,62 berikut:
Vitamin C 17,47
𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑘𝑒𝑛𝑡𝑎𝑙
Rendemen = 𝑥 100%
𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 𝑎𝑤𝑎𝑙

46
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

Hasil ekstrak kental daun kopi robusta flavonoid, fenolik, terpenoid, steroid dan
(Coffea robusta) kemudian difraksinasi. saponin.
Fraksinasi dilakukan dengan menggunakan Pengujian efek antioksidan dengan
pelarut n-heksan (non-polar), etil asetat menggunakan metode DPPH, metode ini
(semi polar) dan yang tersisa pada pelarut digunakan karena prosedur pengukuran
air (polar). Tujuan dari proses fraksinasi aktivitas antioksidan yang sangat mudah
adalah untuk memisahkan senyawa kimia dapat dilakukan dalam waktu yang cukup
berdasarkan tingkat kepolarannya. Hasil singkat dan menggunakan sampel dalam
fraksinasi dari masing-masing ekstrak jumlah yang sedikit, dan pengukuran
kemudian dikentalkan kembali dengan dengan spektrofotometri Uv-Vis.
menggunakan alat Rotary evaporator Aktivitas antioksidan metode DPPH
sehingga didapat ekstrak kental dari ditunjukkan oleh hambatan serapan radikal
masing-masing fraksi. DPPH pada panjang gelombang serapan
Sampel segar, ekstrak kental, fraksi n- maksimum 516,8 nm. Pengujian aktivitas
heksan, fraksi etil asetat, dan fraksi air daun antioksidan metode DPPH ini dilakukan
kopi robusta (Coffea robusta) dilakukan uji setelah dibiarkan selama 30 menit dan
pendahuluan terlebih dahulu atau yang dilakukan ditempat gelap karena DPPH
sering disebut dengan uji fitokimia. Uji (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) sangat peka
pendahuluan ini dilakukan untuk terhadap cahaya. Aktivitas antioksidan
mengetahui senyawa metabolit sekunder terlihat dari penurunan serapan larutan
apa saja yang terkandung di dalam DPPH akibat adanya penambahan sampel,
tumbuhan tersebut. Hasil pemeriksaan seperti pada Gambar 1. Apabila DPPH
pendahuluan kandungan kimia daun kopi direduksi maka ditunjukkan dengan
robusta (Coffea robusta) dengan pereaksi penurunan warna keunguan menjadi warna
kimia menunjukkan bahwa pada sampel kuning karena adanya aktivitas antioksidan.
4
segar positif mengandung alkaloid,

Gambar 1. Perubahan warna DPPH awal (b) dan sampel (a) sebelum reaksi dan setelah DPPH dan sampel
direaksikan (c)

Pengukuran aktivitas antioksidan dari 60, 40, dan 20 ppm berturut-turut adalah
ekstrak total daun kopi robusta (Coffee 95,56 %, 82,25 %, 70,97 %, 54,89 % dan
robusta) ini dibuat bebarapa konsentrasi 31,05 % terhadap fraksi etil asetat pada
yaitu 100, 80, 60, 40 dan 20 ppm. Pengujian konsentrasi 100, 80, 60, 40 dan 20 ppm
efek aktivitas antioksidan dari masing- berturut-turut adalah 69,54 %, 65,24 %,
masing fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, 58,53 %, 50,27 %, dan 44,22 % terhadap
fraksi air menunjukkan adanya aktivitas fraksi air pada konsentrasi 100, 80, 60, 40,
antioksidan, pada ekstrak kental dengan dan 20 ppm berturut-turut adalah 61,28 %,
konsentrasi 100, 80, 60, 40, dan 20 ppm 54,12 %, 45,68 %, 34,67 %, dan 18,53 %,
berturut-turut adalah 93,70 %, 74,25 %, dengan perbandingan ditampakkan pada
60,92 %, 49,81 %, dan 31,48 % terhadap Gambar 2.
fraksi n-heksan pada konsentrasi 100, 80,

47
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

120
100
ekstrak kental

% Inhibisi (%)
80
60
fraksi air
40
20
fraksi n-heksan
0
0 50 100 150
fraksi etil asetat
Konsentransi (ppm)

Gambar 2. Kurva hubungan konsentrasi sampel (ppm) dan % inhibisi berbagai sampel
perhitungan pada saat % inhibisi sebesar 50
Hasil perhitungan persen inhibisi, dengan persamaan Y = aX + b.
didapatkan bahwa ekstrak daun kopi Nilai IC50 ekstrak kental, fraksi n-
robusta pada fraksi etil asetat mempunyai heksan, fraksi etil asetat dan fraksi air
persen inhibisi yang lebih tinggi berturut-turut 43,83 ppm, 38,32 ppm, 37,07
dibandingkan dengan ekstrak kental, fraksi ppm dan 73,62 ppm, (Tabel 3). Pada
n-heksan dan fraksi air. Selanjutnya dari penelitian yang dilakukan Cahyani (2015)
perhitungan persen inhibisi masing-masing ekstrak daun kopi robusta (Coffea robusta)
hasil ekstraksi kemudian dihitung IC50. memiliki nilai IC50 sebesar 17,230 ppm.
Penentukan IC50 dari ekstrak daun kopi Hasil perhitungan IC50 ekstrak total dan
robusta hasil ekstraksi secara maserasi dari ketiga fraksi, fraksi etil asetat mempunyai
beberapa fraksi, n-heksan, fraksi etil asetat aktivitas antioksiadn terbaik, dengan nilai
dan fraksi air dilakukan dengan IC50 paling rendah dibandingkan,
memasukkan nilai hasil perhitungan ke sedangkan pada fraksi air mempunyai
dalam persamaan linier dengan konsentrasi antioksidan terendah dengan nilai IC50
(ppm) sebagai absis (X) dan nilai persentase tertinggi, seperti pada Gambar 3.
inhibisi sebagai ordinat (Y), nilai IC50 dari

80
Nilai IC50

60
40
20
0
Fraksi Etil Fraksi N- Ekstrak Kental Fraksi Air Vitamin C
Asetat heksan
Sampel

Gambar 3. Nilai IC50

Hasil pemeriksaan aktivitas ekstrak dan fraksi dari daun kopi robusta,
antioksidan memperoleh data yang diantaranya yang diketahui positif
menunjukkan bahwa fraksi etil asetat berdasarkan uji fitokimia adalah fenolik,
memiliki aktivitas antioksidan yang lebih alkaloid, saponin, yang memiliki sifat
baik dari ekstrak kental, fraksi n-heksan dan antioksidan. Senyawa flavanoid dan fenolik
fraksi air. Aktivitas antioksidan berasal dari yang terkandung dalam ekstrak daun kopi
senyawa fitokimia yang terdapat pada robusta dengan gugus hidroksil bebas baru

48
IJPST Volume 4, Nomor 2 , Juni 2017

mempunyai aktivitas penangkap radikal Daftar Pustaka


dan berperan untuk mencegah
pembentukan radikal bebas baru dengan 1. Sen, S., Chakraborty, R., Sridhat, C.,
cara memutus reaksi berantai dan Reddy, Y. S. R., and Biplab De. Free
mengubahnya menjadi produk yang lebih radicals, antioxidants, disease and
stabil. phytomedicines: Current status and
Flavonoid berperan pada proses future prospect. International Jurnal of
pencegahan dan penyembuhan berbagai Pharmaceutical Sciences Review and
penyakit. Sumber flavonoid adalah dari Research. 2010; 3(1):92 – 100.
buah – buahan dan sayuran. Berbagai jenis 2. Shebis, Y., Iluz, D., Kinel-Tahan, Y.,
Flavonoid memiliki sifat fisika, kimia dan Dubinsky, Z., and Yehoshua, Y. Natural
fisiologis yang berbeda. flavonoid memiliki antioxidants: Function and sources.
aktivitas antioksidan, mampu menangkal Review. Food and Nutrition Sciences.
radikal bebas, serta mengatasi stress 2013; 4:643 – 649.
oksidatif. 5 3. Nayeem, N., Gladsy, D., Shalini, K. M.
Senyawa saponin memiliki aktivitas 2011. Comparative phytochemical
antioksidan, diantara senyawa saponin yang analysis, antimicrobial and antioxidant
beraktivitas antioksidan adalah alpha- activity of the methanolic extracts of the
hederin, hederasaponin-C, leaves of coffee Arabica and Coffee
hederacolchiside-E dan hederacolchiside-F. Robusta. Der Pharmacia Lettre. 2011;
6
Alkaloid, juga memiliki aktivitas sebagai 3(1):292-297.
antioksidan yang kuat, salah satunya adalah 4. Molyneux, P. The use of the stable free
alkaloid jenis quinolizidine. 7 radical diphenylpicrylhydrazyl (DPPH)
for estimating antioxidant activity.
Simpulan Songklanakarin J. Sci. Technol.
2003;26: 211-219.
Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak 5. Kumar, S. And Pandey, A., K. 2013.
daun kopi robusta (Coffee robusta) Review article, Chemistry and biological
membuktikan bahwa ekstrak total, fraksi activities of flavonoids. The scientific
air, fraksi etil asetat dan fraksi n-heksan World Journal. 2013. 16 pages.
memiliki aktivitas antioksidan. 6. Gulcin, I., Mshvildadze, V.,
Nilai IC50 memiliki perbedaan yang Gepdiremen, A., and Elias, R.
signifikan berdasar uji statistis, dari ekstrak Antioxidant activity of saponins isolated
kental, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat, from Ivy: alpha-Hederin,
fraksi air daun kopi robusta (Coffee Hederasaponin-C, Hederacolchidisde-E
robusta) dengan nilai berturut-turut adalah and Hederacolchiside-F. Planta Medica.
43,83 ppm, 38,32 ppm, 37,07 ppm dan 2004;70(6):561-563.
73,62 ppm. 7. Maiza-Benabdesselam, F., Khentache,
Intensitas aktivitas antioksidan S., Bougoffa, K., Chibane, M., Adach,
berturut-turut dari yang teringgi adalah S., Chapeleur, Y., Max, H., and Laurain-
fraksi etil asetat, fraksi N- heksan dan fraksi Mattar, D. Antioxidant activities of
air. alkaloid extracts of two Algerian species
of Fumaria : Fumaria capreolata and
Fumaria bastardii. Rec. Nat. Prod.
2007;1:2-3, 28 – 35.

49

Anda mungkin juga menyukai