ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol daun gedi
(Abelmoschusmanihot L.) sebagai antioksidan dan terhadap penurunan kadar glukosa darah
tikus putih galur wistar yang diinduksi aloksan. Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol
daun gedi menggunakan metode DPPH dengan konsentrasi sampel yaitu 2, 4, 6, 8, dan 10
ppm serta menggunakan asam askorbat sebagai senyawa standar. Uji penurunan glukosa
darah pada tikus wistar yang diinduksi aloksan menggunakan 25 ekor tikus wistar yang
dibagi menjadi 5 kelompok yaitu dua kelompok kontrol dan tiga kelompok perlakuan dengan
beragam dosis ekstrak daun gedi. Dosis yang digunakan pada masing-masing kelompok
perlakuan adalah 5 mg/kgBB (P2), 10 mg/kgBB (P3), dan 15 mg/kgBB (P4). Kondisi
hiperglikemia pada semua kelompok kontrol dan perlakuan diinduksi dengan aloksan dosis
125 mg/kgBB. Hasil penelitian uji antioksidan menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun gedi
memiliki nilai IC50 sebesar 31,29 ppm. Hasil uji penurunan kadar glukosa darah pada
kelompok kontrol positif (P1) sebesar 138,8 mg/dL, kelompok perlakuan P2 sebesar 72
mg/dL; P3 sebesar 97,4 mg/dL dan P4 sebesar 137,6 mg/dL. Perbedaan penurunan rerata
kadar glukosa ini dianalisis dengan metode One Way ANOVA dan didapatkan hasil bahwa
semua data dari kelompok memiliki perbedaan yang signifikan
Kata kunci: Daun Gedi (Abelmoschus manihot L.), antioksidan, glukosa darah, Hiperglikemia
ABSTRACT: The purposes of this research are to determine the potential of gedi leaves
(Abelmoschus manihot L.) ethanol extract as antioxidant and on the reduction blood glucose
level of wistar strain white rats induced by alloxan. The antioxidant activity test of ethanol
extract of gedi leaves with concentration of 2, 4, 6, 8 and 10 ppm was conducted by using
DPPH method with ascorbic acid as standard compound. The reduction test of alloxan-
induced blood glucose in rats was conducted with 25 rats divided into 5 group which are two
control groups and three treatment groups treated with different doses of gedi leaves ethanol
extracts. The doses used on each the treatment groups were 5 mg/kgBW (P2), 10 mg/kgBW
(P3), and 15 mg/kgBW (P4). The hyperglycemia condition of all groups was induced by
alloxan at dose of 125 mg/kgBW. The antioxidant activity test of gedi leaves ethanol extract
showed that the IC50 was 31.29 ppm. Moreover, the intake of gedi leaves ethanol extract
decreased the blood glucose of positive control group, P2, P3 and P4 of 138.8 mg/dL, 72
mg/dL, 97.4 mg/dL, and 137.6 mg/dL respectively. The difference of blood glucose
reduction had been tested with One Way ANOVA method which showed the significant
different between the groups.
Keywords : Gedi leaves (Abelmoschus manihot L.), antioxidant, blood glucose,
hyperglycemia
94
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
95
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
96
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
97
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Esktrak Etanol radikal bebas sehingga terbentuk DPPH-H
Daun Gedi tereduksi yang berwarna kuning dan diikuti
penurunan serapan pada panjang
Pemeriksaan Pereaksi Keterangan
gelombang 517 nm. Adanya penurunan
Flavonoid Wilstater +++ serapan tersebut maka aktivitas antioksidan
Fenolik FeCl3 ++ penangkap radikal dapat diketahui.
Alkaloid Meyer ++ Berdasarkan Tabel 2. didapat nilai
Wagner ++ IC50 ekstrak etanol daun gedi sebesar 31,29
Terpenoid Lieberman ppm. Dibandingkan dengan standar asam
-
Burchard askorbat yang memiliki nilai IC50 sebesar
Steroid Lieberman 12,89 ppm, ekstrak etanol daun gedi masih
+++ dapat dikatakan memiliki aktivitas
Burchard
Saponin Akuades, antioksidan yang cukup kuat, karena suatu
diapanaskan + senyawa dikatakan memiliki aktivitas
+HCl antioksidan yang kuat jika nilai IC50 kurang
Keterangan : dari 50 ppm
+++ : Intensitas kandungan senyawa Hasil kurva regresi linier ekstrak
sangat tinggi etanol daun gedi pada Gambar 1.A.
++ : Intensitas kandungan senyawa
tinggi menunjukkan bahwa seiring bertambahnya
+ : Intensitas kandungan senyawa konsentrasi ekstrak yang dimasukkan ke
rendah dalam larutan DPPH 0,004% hingga pada
- : Tidak terdapat kandungan konsentrasi 10 ppm peredaman senyawa
senyawa DPPH semakin tinggi. Hal tersebut
menggambarkan bahwa kandungan
metabolit sekunder yang terdapat di dalam
steroid terbentuk larutan berwarna hijau ekstrak etanol daun gedi dapat
setelah direaksikan dengan pereaksi mendonorkan atom H-nya dari guguh OH
Lieberman Burchard (anhidrida asetat- untuk meredam senyawa radikal [8]. Hal
H2SO4). Perubahan warna yang terjadi pada yang sama juga ditunjukkan pada Gambar
uji pereaksi Lieberman Burchard 1.B yang menunjukkan pertambahan
dikarenakan terjadinya oksidasi pada konsentrasi asam askorbat hingga 10 ppm
golongan senyawa steroid melalui dapat menhambat radikal DPPH hingga
pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi. 44,81%.
98
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
Tabel 2. Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Gedi dengan Standar Asam
Askorbat
Konsentrasi Absorbansi
% Inhibisi IC50 (mg/L)
(mg/L) Blanko Sampel Uji
Standar Asam 2 0,659 9,97
Askorbat 4 0,564 22,95
6 0,732 0,517 29,37 12,89
8 0,450 38,52
10 0,404 44,81
Ekstrak Etanol 2 0,693 5,33
Daun Gedi 4 0,633 13,52
6 0,732 0,601 17,89 31,29
8 0,558 23,77
10 0,536 26,78
17,89
tikus selama 14 hari. Glibenklamid dipilih 15 inhibisi
13,52
sebagai pembanding ekstrak daun gedi 10
karena dapat merangsang sekresi insulin di Linear
5 5,33 (inhibisi)
kelenjar pankreas. Dosis glibenklamid yang
digunakan adalah 0,1 mg/200 gBB. Dosis 0
2 4 6 8 10
tersebut digunakan berdasarkan
perhitungan HED (Human Equivalent konsentrasi
Dose) yaitu 5 mg yang kemudian di
konversi ke dosis tikus. B
Pada penelitian ini ditemukan
50
bahwa pemberian ekstrak etanol daun gedi 44,81
dengan beragam dosis dapat menurunkan 40 38,52
kadar glukosa darah tikus wistar
%inhibisi
30 29,37
hiperglikemia yang disebabkan induksi inhibisi
22,95
aloksan. Aloksan akan menurunkan 20
produksi insulin sehingga dapat 10 9,97
Linear
menyebabkan peningkatan kadar glukosa (inhibisi)
darah atau hiperglikemia. Peningkatan 0
kadar glukosa darah juga disebabkan 2 4 6 8 10
karena adanya degenerasi sel β ada Konsentrasi
kelenjar pankreas menyebabkan produksi
insulin terganggu sehingga terjadi Gambar 1. Kurva regresi linier dari
defisiensi insulin. Penurunan hormon pengukuran aktvitas antioksidan ekstrak
insulin menyebabkan seluruh glukosa yang etanol daun gedi (A) dan standar asam
dikonsumsi tubuh tidak dapat diproses askorbat (B)
99
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
300
200
150
100
50
0
P0 P1 P2 P3 P4
Kelompok Perlakuan
Gambar 2. Profil kadar glukosa darah pada metode induksi aloksan terhadap tikus wistar
100
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 5, Nomor 2, Oktober 2017
[2] Guyton AC, Hall J, 1997, Buku ajar [7] Abdelmoaty, M.A., Ibrahim, M.A.,
fisiologi kedokteran, Edisi ke-9, Ahmed., N.S., and Abdelaziz, M.A.,
Jakarta: EGC, 1997, p. 1106-1126. 2010, Confirmatory Studies on the
[3] Kumar A., Kaur R., Arora S., 2010, Antioxidant and Antidiabetic Effect
Free Radical Scavenging Potential of of Quercetin in Rats, Indian Journal
Some Indian Medicinal Plants, J of Clinical Biochemistry, 25(2) : 188-
Madicinal Plants Res. 4: 2034-2042 192. DOI : 10.1007/s12291-010-
[4] Lin-lin W., Xin-bo Y., Zheng-ming 0034-x.
H.,He-zhi L, Guang-xia W., 2007, In [8] Prakash, A., 2001, Antioxidant
vivo and in vitro antiviral activity of Activity, Medallion Laboratories,
hyperoside extracted from 19(2): 59-63
Abelmoschus manihot (L) medik, [9] Agung, E., N., 2006, Hewan
Acta Pharmacol Sin. Percobaan Diabetes Mellitus :
[5] Jain, P.S., Bari, S.B., 2009, Isolation Patologi dan Mekanisme Aksi
of Stigmasterol and γ-sitosterol from Diabetogenik, Biodiversitas, 7 (4),
Petroleum Ether Extract of Woody Yogyakarta : Laboratorium
Stem of Abelmoschus manihot, Asian, Farmakologi dan Toksikologi, Bagian
J.Biol, Sci. 2(4): 112-17. Farmakologi dan Farmasi Klinik,
[6] Pine A.T.D., G., Alam dan F., Fakultas Farmasi Universitas Gadjah
Attamin, 2010, Standarisasi Mutu Mada
Ekstrak Daun Gedi (Abelmoschus
manihot L.) Medik) dan Uji Efek
Antioksidan dengan Metode DPPH,
Fakultas Metematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Universitas
Hassanudin
101