Abstrak
Diabetes mellitus adalah suatu gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah
satu kerja obat yang digunakan untuk mengobati penyakit diabetes melitus adalah dengan
menghambat kerja enzim α-glukosidase. Umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan
salah satu tanaman yang berpotensi sebagai obat antidiabetes. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase oleh ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu
(Ipomoea batatas L.) dan mengetahui jenis kinetika penghambatan enzim α-glukosidase. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.)
mempunyai aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase. Nilai penghambatan sebesar 51.18%
pada konsentrasi 25 ppm. Uji kinetika penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan jenis
penghambatan campuran tipe 1 (mixed inhibitor) yang diketahui melalui titik perpotongan kurva
Lineweaver-Burk y ≠ 0 dan x ≠ 0 serta nilai KAP > K dan VAP < V.
825
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
826
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
827
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
0.4 replikasi 1
Absorbansi
50
0.3 replikasi 2
0.2 y = 0.0015x + 0.0826 0 replikasi 3
0.1 R² = 0.9911 p-NP 0 20 40 60
rata-rata
0 Konsentrasi (ppm)
0 100 200
Konsentrasi (μM) Gambar 3. Grafik Konsentrasi Akarbose vs
Daya Inhibisi
Gambar 1. Grafik Konsentrasi p-NPG vs Daya inhibisi selanjutnya digunakan
Absorbansi untuk menghitung IC50 ekstrak. IC50 merupakan
Persamaan linier kurva baku kemudian konsentrasi yang diperlukan untuk
digunakan untuk perhitungan daya inhbisi menghambat 50% aktivitas enzim. Ekstrak
ekstrak terhadap enzim. Ekstrak yang yang memiliki nilai IC50 kecil maka
digunakan terdiri dari beberapa konsentrasi. menunjukkan bahwa aktivitas penghambatan
Hal ini dimaksudkan untuk membuat terhadap enzim α- glukosidase tinggi.
persamaan regresi linier serta untuk mengetahui Tabel 3. Hasil penghambatan enzim
pengaruh konsentrasi ekstrak terhadap aktivitas terhadap ekstrak dan akarbose
penghambatan enzim α-glukosidase. Semakin IC50 (µg/mL)
tinggi konsentrasi ekstrak yang digunakan 1 2 3 Rerata
maka semakin tinggi aktivitas penghambatan Ekstrak 14.76 16.35 16.63 15.82
enzim (daya inhibisi). Pada ekstrak umbi ubi Akarbose 23.30 24.45 23.28 23.66
jalar ungu daya inhibisi terendah sebesar
828
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
1/V
0.004
adalah 15,82 µg/mL. Penelitian sebelumnya dengan inhibitor
menunjukkan bahwa ekstrak antosianin ubi 0.002 y = 0.0014x + 0.0008 tanpa inhibitor
jalar ungu menghasilkan aktivitas R² = 0.951
penghambatan maltase yang poten dengan IC50 0
sebesar 0,36 mg/mL (Matsui et al., 2002). Hasil -1 0 1 2
yang didapatkan berbeda karena metode yang 1/S
digunakan untuk pengujian, dan bahan ubi jalar
ungu berbeda. Faktor yang mempengaruhi Gambar 4. Grafik Kinetika 1/S vs 1/V
perbedaan hasil uji dengan acuan diantaranya Hasil plot Lineweaver-Burk ekstrak
enzim yag digunakan, metode yang dilakukan, umbi ubi jalar ungu menunjukkan bahwa jenis
dan pada acuan yang diuji ekstrak antosianin penghambatan campuran karena titik
sedangkan pada pengujian ekstrak etanol. Pada perpotongan tidak berada pada sumbu x
penelitian itu juga menjelaskan bahwa ekstrak maupun y. Jika titik perpotongan berada pada
yang digunakan adalah ekstrak antosianin ubi sumbu x merupakan penghambatan kompetitif,
jalar ungu. Selain itu penelitian lain sedangkan titik perpotongan berada pada
menunjukkan bahwa antosianidin, isoflavon sumbu y merupakan penghambatan non
dan grup flavonol, dan epigalokatekin galat kompetitif. Penghambatan campuran berikatan
pada grup flavan-3-ol merupakan inhibitor α- dengan sisi aktif enzim secara baik dimana
glukosidase yang poten dengan IC50 kurang dari secara normal ditempati oleh substrat maupun
15 μM (Tadera et al., 2006). Hasil nilai IC50 ditempati oleh bagian lain dari enzim (Storey,
dengan nilai persen penghambatan berbeda 2004).
dikarenakan sampel yang digunakan dalam Suatu senyawa dapat mengalami dua
pengujian hanya sebesar 1 μL yang penghambatan sekaligus yaitu gabungan dari
menunjukkan bahwa jumlah sampel sedikit, inhibisi kompetitif dan inhibisi non kompetitif
sehingga kemungkinan sampel yang berada yang sering disebut sebagai inhibisi campuran
dalam campuran tidak seluruhnya dapat (mixed inhibition) (Strelow et al., 2012).
bereaksi dengan campuran yang lain. Inhibitor kompetitif hanya mengikat enzim
Uji Kinetika Penghambatan Enzim α- bebas. Pengikatan terjadi pada sisi aktif target
Glukosidase dimana substrat juga mengikat. Inhibitor
Kinetika penghambatan enzim kompetitif akan meningkatkan nilai Km yang
dilakukan melalui dua sistem reaksi, yaitu jelas untuk substrat dengan tidak ada perubahan
reaksi substrat–enzim dengan inhibitor, dan dalam nilai Vmax secara jelas. Inhibitor
reaksi substrat–enzim tanpa inhibitor. Uji nonkompetitif mengikat dengan baik enzim
kinetika penghambatan enzim digunakan untuk bebas maupun dengan kompleks enzim-
melihat jenis penghambatan ekstrak terhadap substrat. Inhibitor nonkompetitif akan
enzim. Mekanisme penghambatan dari ekstrak menurunkan nilai Vmax secara jelas, namun
terhadap enzim α-glukosidase pada penelitian tidak ada efek pada nilai Km yang jelas untuk
ini dapat dilihat pada gambar 4, yang substrat. Sehingga, inhibisi campuran dapat
merupakan kurva Lineweaver-Burk. Kurva terjadi jika terjadi peningkatan nilai Km
Lineweaver-Burk didapatkan dari plot sumbu x dengan diikuti penurunan nilai Vmax.
adalah 1/S (satu per konsentrasi substrat),
sedangkan sumbu y adalah 1/V (satu per
kecepatan reaksi enzim)
829
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
830
THE 5TH URECOL PROCEEDING 18 February 2017 UAD, Yogyakarta
831