Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No.

2 Desember 2017

AKTIVITAS ANTIHIPERGLIKEMIA EKSTRAK AIR DAN


HEKSANA DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius)
TERHADAP TIKUS PUTIH (Rattus novergicus)

Sitaresmi Yuningtyas*1, Siti Mariam1, Auliatun Nisa2


1
Program Studi S1 Farmasi, Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Korespondensi: sitaresmi.yuningtyas@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes mellitus adalah salah satu gangguan metabolisme karbohidrat yang ditandai dengan
tingginya kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Hiperglikemia merupakan keadaan dimana
jumlah glukosa dalam darah melebihi batas normal. Banyak tanaman yang berpotensi sebagai
penurun kadar glukosa darah, salah satunya daun pandan (Pandanus amaryllifolius). Tujuan dari
penelitian adalah mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung dalam ekstrak air dan
heksana daun pandan serta menentukan aktivitas ekstrak air dan heksana daun pandan terhadap
penurunan kadar glukosa darah tikus putih (Rattus novergicus) dengan hiperglikemia. Simplisia
daun pandan diekstraksi dengan metode maserasi. Ekstrak kental ditentukan kandungan
senyawanya dan diuji secara in vivo pada tikus hipergikemia yang diinduksi aloksan. Ekstrak air
daun pandan (EADP) mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Ekstrak
heksana daun pandan (EHDP) mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Pengukuran kadar
glukosa darah diukur menggunakan glukometer selama 15 hari dengan interval waktu setiap 3 hari.
Perlakuan kontrol negatif dengan Na-CMC 1% meningkatkan kadar glukosa darah sebesar
137,50%. Perlakuan kontrol positif dengan metfomin 9 mg menurunkan kadar glukosa darah
sebesar 66,41%. Perlakuan dengan pemberian EADP 300, EADP 600, EHDP 300 dan EHDP 600
dapat menurunkan kadar glukosa berturut-turut sebesar 42,38, 60,25, 26,99 dan 24,81%. Ekstrak
air dan heksana daun pandan (Pandanus amaryllifolius) dapat menurunkan kadar glukosa darah
secara in vivo.

Kata kunci : antihiperglikemia, glukosa darah, in vivo, maserasi, Pandanus amarylliforius.

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a disorder of carbohydrate metabolism characterized by high blood glucose
levels, or hyperglycemia. Hyperglycemia is a condition where the amount of glucose in the blood
exceeds normal limits. Many plants that have the potential as the lowering of blood glucose levels,
one of which pandan leaves (Pandanus amaryllifolius). The purpose this study were to identified
class of chemicals compounds contained in extracts of water and hexane pandan leaves. Beside
that, this study was conducted to determine the activity extracts of water and hexane pandan leaves
to decrease blood glucose levels of white rats (Rattus novergicus) with hyperglycemia. Simplicia
of pandan leaves extracted by maceration method. Condensed extract contains compounds defined
and tested in vivo in rats induced by alloxan. Water extract of pandan leaves (EADP) contained
alkaloids, flavonoids, saponins and tannins. Hexane extract of pandan leaves (EHDP) contained
alkaloids and steroids. Measurement of blood glucose levels were measured by using a glucometer
for 15 days with intervals in every 3 days. Negative control treatment with Na-CMC 1% was
increased in blood glucose levels to 137.50%. Metfomin as positive control treatment with 9 mg
could decrease the blood glucose levels to 66.41%. Treatment with EADP 300, EADP 600, EHDP
300 and EHDP 600 could decrease glucose levels 42.38, 60.25, 26.99 and 24.81% respectively.
Therefore, water and hexane extracts of pandan leaves (Pandanus amaryllifolius) could decrease
the blood glucose levels with in vivo.

Keywords: antihyperglicemia, blood glucose, in vivo, maceration, Pandanus amarylliforius.

64
65 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)
PENDAHULUAN dalam ekstrak air daun pandan wangi
Pengobatan tradisional sebagian besar diantaranya adalah tanin, alkaloid, flavonoid,
menggunakan ramuan yang berasal dari dan polifenol dan dapat menurunkan kadar
tumbuh-tumbuhan baik berupa akar, batang, glukosa darah tikus putih pada dosis 600 mg/kg
biji, bunga, daun, ataupun kulit kayu. Bagian- bb[14].Ekstrak etil asetat daun pandan
bagian dari tumbuhan tersebut mengandung wangi memiliki aktivitas antidiabetes secara in
senyawa metabolit sekunder yang terdiri dari vitro menggunakan metode α-glukosidase
empat golongan utama, yaitu steroid, flavonoid, dengan nilai IC50 77,57 ppm[17]. Hasil-hasil
alkaloid, dan terpenoid. Senyawa metabolit penelitian tersebut mengindikasikan bahwa
sekunder tersebut memiliki aktivitas biologis. pemilihan pelarut yang digunakan dalam
Salah satu di antaranya dapat ekstraksi senyawa bioaktif dari daun pandan
mengobati penyakit diabetes melitus. Diabetes merupakan faktor penting yang berpengaruh
melitus adalah suatu penyakit dimana kadar pada potensi terapi.
glukosa (gula sederhana) di dalam darah relatif Aktivitas antihiperglikemia dari ekstrak
tinggi atau hiperglikemia[16]. daun pandan ini memerlukan konfirmasi dan
International Diabetes Federation (IDF) penelitian lanjutan untuk mengetahui kontribusi
menyatakan jumlah penderita diabetes melitus pemilihan cairan penyari pada penurunan kadar
telah meningkat secara mengkhawatirkan. glukosa darah. Air dan heksana dalam
Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh penelitian ini diharapkan dapat menelusur
organisasi kesehatan dunia (WHO), Indonesia keberadaan senyawa aktif yang berpotensi
merupakan negara keempat terbesar untuk sebagai antihiperglikemia berdasar sifat
prevalensi diabetes melitus setelah India, Cina, kelarutannya pada berbagai penyari dengan
dan Amerika Serikat. Pengobatan diabetes polaritas berbeda. Air sebagai pelarut polar
melitus yang digunakan dalam dunia umumnya akan melarutkan senyawa golongan
kedokteran adalah dengan injeksi insulin dan gula, asam amino, protein, poliglikosida, tanin,
obat hipoglikemik oral (OHO) sintetik. Obat garam alkaloid, dan polifenol. Heksana dengan
hipoglikemik oral (OHO) tersebut disintesis polaritas yang relatif paling rendah mampu
dari golongan sulfonilurea, biguanid, melarutkan senyawa golongan alkaloid,
tiazolidindion, dan meglitinida[5]. aglikon, monoglikosida, terpenoid, dan steroid.
Namun penggunaan obat-obat tersebut relatif Berdasarkah hal tersebut, penelitian ini akan
mengeluarkan biaya yang cukup mahal dan menelaah kandungan senyawa bioaktif pada
menghasilkan efek samping. Oleh karena itu, ekstrak air dan heksana daun pandan wangi
maka diperlukan obat alternatif dari serta mengetahui efeknya terhadap penurunan
berbagai jenis tumbuhan untuk mengobati kadar glukosa darah pada tikus putih (Rattus
penyakit dengan efek samping yang sangat novergicus) dengan hiperglikemia.
kecil. Beberapa tumbuhan yang memiliki
aktivitas antidiabetes, yaitu benih fenugreek
(sapogenin, 50 mg/kg BB pada kelinci), daun METODE PENELITIAN
sirih merah (flavonoid, 39,62% pada 10000 Bahan: Tikus putih betina (Rattus novergicus)
ppm), biji buah alpukat (0,980 g/kg BB pada galur Sprague-Dawley, daun pandan wangi
kelinci), dan akar tumbuhan cendana (steroid segar (Pandanus amaryllifolius Roxb.)
glikosida, 50 mg/kg BB pada kelinci) [15]. diperoleh dari Balai Penelitian Tanaman
Pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) Rempah dan Obat (BALITRO) daerah
merupakan tanaman yang sering dimanfaatkan Cimanggu-Bogor, akuades, serbuk logam Mg,
sebagai bahan tambahan makanan, umumnya HCl, amil alkohol, H2SO4 p, pereaksi
sebagai bahan pewarna hijau dan pemberi Dreagendorf, FeCl3, kloroform, asam asetat
aroma. Aroma khas dari pandan wangi diduga anhidrat, larutan NaCl, natrium CMC, heksana,
karena adanya senyawa turunan asam amino aloksan monohidrat dan metformin
[6]
fenilalanin yaitu 2-asetil-1-pirolin . (tablet@500mg).
Kandungan daun pandan wangi meliputi
flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, polifenol, Alat: Kandang khusus untuk pengamatan uji
dan zat warna [1]. Pandan wangi dilaporkan antidiabetes, tempat penyimpanan simplisia,
memiliki aktivitas antidiabetik pada ekstrak air, peralatan gelas, timbangan analitik, timbangan
antioksidan pada ekstrak air dan metanol, hewan, kertas saring, sarung tangan, masker,
antikanker pada ekstrak etanol dan metanol, evaporator, glucometer EasyTouch, lancing
dan antibakteri pada ekstrak etanol dan etil device, bood lancets 28G, strip glukosa,
asetat [14, 8, 3, 12]. Senyawa bioaktif yang terdapat nampan, sonde oral, jarum suntik subcutan,

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017


66 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)
spuit 1cc, spuit 3cc, vial, alumunium foil, melihat efek hiperglikemia dari aloksan
lumpang dan alu. ditunggu selama 3 hari atau 72 jam. Setelah
ditunggu 3 hari, pada hari ke-0 semua tikus
Metode diperiksa kadar glukosa darahnya
Pembuatan Ekstrak Daun Pandan Wangi menggunakan glukometer. Tikus yang
digunakan adalah tikus yang sudah
Pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara hiperglikemia dengan kadar glukosa tikus >
maserasi bertingkat, daun pandan yang sudah 140 mg/dL. Jika hasil glukosa darah tidak
dihaluskan dan diekstraksi dengan pelarut air mendapatkan hasil signifikan, maka perlu
dan heksana, secara bertahap dari pelarut yang diberikan aloksan kembali dengan volume yang
paling polar hingga non-polar, yaitu air terlebih sama
dahulu kemudian baru heksana. Simplisia daun Pengujian Antihiperglikemia Secara In
pandan ditimbang sebanyak 100 g dimaserasi Vivo[14]. Setelah semua kadar glukosa tikus >
menggunakan pelarut air selama 3 x 24 jam 140 mg/dL, tiap kelompok tikus diberi
dengan dilakukan pergantian pelarut yang sama perlakuan sebagai berikut :
setiap 24 jam sesekali dilakukan pengadukan. a) Kelompok pertama kontrol negatif (-)
Selanjutnya ampas dilakukan ekstraksi secara hanya diberi Natrium CMC 1% sebanyak 1
maserasi dengan pelarut heksana selama 3 hari mL.
1 x 24 jam dengan dilakukan pergantian pelarut b) Kelompok kedua kontrol positif (+) diberi
yang sama setiap 24 jam serta sesekali obat pembanding metformin 9 mg
dilakukan pengadukan. Setelah itu dilakukan sebanyak 0,9 mL/tikus. Pemberian 2 kali
pemeriksaan organoleptik dan pengukuran pH sehari.
pada masing-masing ekstrak. Ekstrak cair yang c) Kelompok ketiga diberi ekstrak air daun
diperoleh dievaporasi menggunakan alat rotary pandan 300 mg/kgBB (EADP 300) dengan
evaporator sehingga diperoleh ekstrak kental. pemberian 2 kali sehari.
Rendemen ekstrak yang diperoleh dihitung d) Kelompok keempat diberi ekstrak air daun
dengan rumus sebagai berikut : pandan 600 mg/kgBB (EADP 600) dengan
pemberian 2 kali sehari.
Rendemen (%) = e) Kelompok kelima diberi ekstrak heksana
bobot ekstrak (g) daun pandan 300 mg/kgBB (EHDP 300)
x 100%
bobot simplisia (g) dengan pemberian 2 kali sehari.
f) Kelompok keenam diberi ekstrak heksana
Selanjutnya ekstrak air dan heksana daun
daun pandan 600 mg/kgBB (EHDP 300)
pandan dilakukan uji fitokimia dan uji
dengan pemberian 2 kali sehari.
antidiabetes secara in vivo.
g) Masing-masing tikus ditempatkan dalam
kandang khusus yang tersedia, semua tikus
Uji Fitokimia[9]
diperlakukan dengan kondisi yang sama,
Ekstrak air dan heksana daun pandan
pemberian makan yang sama dan tempat
wangi dilakukan uji fitokimia berupa uji
yang sama.
kualitatif golongan senyawa alkaloid,
Pengecekan kadar glukosa darah
flavonoid, saponin, tanin, steroid, dan
dilakukan dengan interval setiap 3 hari selama
terpenoid.
15 hari (hari ke-0, 3, 6, 9, 12 dan 15).
Pengukuran glukosa darah diukur
Pengujian Antihiperglikemia secara In Vivo
menggunakan glukometer. Persentase
Penyiapan Hewan Uji. Tikus putih betina
perubahan glukosa darah (%) dihitung dengan
ditimbang dan dikelompokkan menjadi 6
rumus :
kelompok tiap kelompok terdiri dari 4 ekor
tikus putih betina. Tikus diadaptasi selama x̅ KGD hari ke 15 - x̅ KGD hari ke 0
seminggu dengan kondisi kandang yang x 100%
x̅ KGD hari ke 0
disediakan. Pada hari ke-7 tikus dipuasakan
selama + 16 jam, tetapi minum tetap diberikan.
Setelah dipuasakan, darah tikus diambil dari Keterangan :
bagian ekor untuk dicek kadar glukosa KGD = Kadar Glukosa Darah
darahnya.
Induksi Hiperglikemia[13]. Semua tikus Analisis Data
uji diinduksi aloksan dengan dosis 125 Data perubahan kadar glukosa yang
mg/kgBB sebanyak 0,31 mL diberikan secara diperoleh dari setiap kelompok perlakuan
intraperitonial atau di jaringan perut. Untuk dianalisis menggunakan analisis deskriptif

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017


67 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)
dengan persentase perubahan antar perlakuan. alkaloid, dan polifenol. Heksana dengan
Sehingga diketahui peningkatan dan penurunan polaritas yang relatif paling rendah mampu
kadar glukosa darah terhadap tikus putih. melarutkan senyawa golongan alkaloid,
HASIL DAN PEMBAHASAN aglikon, monoglikosida, terpenoid, dan steroid
[9]
.
Ekstraksi Daun Pandan Wangi
Pengujian Antihiperglikemia secara In Vivo
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode maserasi menggunakan pelarut Berdasarkan Tabel 1, terjadi perubahan
air dan heksana. Pemilihan pelarut dengan kadar glukosa setelah perlakuan 15 hari. Hasil
menggunakan air sebagai pelarut polar ragam analisis pada hari ke -0, semua perlakuan
umumnya berdasarkan ketertarikan senyawa menunjukkan perbedaan terhadap tikus
yang terkandung dalam pandan yang termasuk kelompok kontrol negatif yang tidak diberi
senyawa golongan flavonoid, garam alkaloid, terapi apapun yang mengalami peningkatan
tanin, polifenol, poliglikosida. Heksana dengan kadar glukosa secara terus menerus. Kadar
polaritas rendah mampu melarutkan senyawa glukosa darah kontrol negatif pada hari ke -0
yang bersifat non-polar seperti yang termasuk sebesar 182 mg/dL dan kadar glukosa pada hari
senyawa golongan alkaloid, terpenoid, steroid, ke -15 sebesar 432,25 mg/dL, sehingga terjadi
monoglikosida[9]. peningkatan kadar glukosa darah sebesar
137,50%. Sel – sel β pankreas yang rusak oleh
Hasil ekstraksi air daun pandan wangi aloksan menyebabkan sel β pankreas tidak
yang diperoleh berupa ekstrak cair berwarna dapat mensenkresikan insulin sehingga
hijau kuning kecoklatan, karena dalam daun terjadinya peningkatan kadar glukosa darah.
pandan terdapat zat hijau daun, yaitu klorofil Oleh sebab itu, perlakuan kontrol negatif ini
dengan hasil pengukuran pH, yaitu 5,76 dan memiliki aktivitas meningkatkan kadar glukosa
hasil ekstraksi heksana daun pandan wangi darah tikus, sehingga Na-CMC 1% tidak
diperoleh ekstrak cair berwarna kuning karena berpotensi dalam menurunkan kadar glukosa
sudah tidak ada zat klorofil karena klorofil darah.
hanya terlarut dalam pelarut polar dengan hasil
pengukuran pH, yaitu 5,72. Hal ini Tabel 1. Hasil Persentase Perubahan Kadar
menunjukkan ekstrak bersifat asam disebabkan Glukosa Darah Selama Lima Belas
karena adanya senyawa asam yang terdapat Hari Perlakuan
pada daun pandan wangi . Berdasarkan literatur Kadar Glukosa Darah (mg/dL)
daun pandan mengandung senyawa asam
linoleat dan asam stearat[3]. Ekstrak air Perlakuan Persen
Hari Hari
memiliki rendemen yang lebih besar Perubahan
ke -0 ke -15
dibandingkan dengan ekstrak heksana dengan (%)
nilai rendemen ekstrak air, yaitu 13,49% dan Kontrol
182,00 432,25 137,50
ekstrak heksana 1,88%. Ekstraksi air Negatif
menghasilkan rendemen yang lebih besar, Kontrol
297,75 100,00 -66,41
karena senyawa polar lebih terkonsentrasi pada Positif
EADP 300 508,50 293,00 -42,38
ekstrak tersebut. Tingginya rendemen ekstrak
EADP 600 454,75 180,75 -60,25
pada pelarut polar dikarenakan makromolekul
EHDP 300 440,00 321,25 -26,99
gula sederhana seperti monosakarida dan EHDP 600 388,00 291,75 -24,81
oligosakarida ikut terlarut dalam pelarut polar Keterangan :
namun tidak larut dalam pelarut non-polar.  Apabila persen perubahan bernilai positif (+),
artinya terjadi peningkatan kadar glukosa darah
Uji Fitokimia  Apabila persen perubahan bernilai negatif (-),
Hasil uji fitokimia secara kualitatif artinya terjadi penurunan kadar glukosa darah
menunjukkan bahwa ekstrak air daun pandan
Perlakuan kontrol positif pada Tabel 1,
wangi mengandung senyawa alkaloid,
memiliki kadar glukosa darah pada hari ke -0
flavonoid, tanin dan saponin. Ekstrak heksana sebesar 297,75 mg/dL dan hari ke -15 sebesar
mengandung senyawa alkaloid dan steroid. Air 100 mg/dL. Persentase penurunan kadar
sebagai pelarut polar umumnya akan glukosa darah pada tikus yaitu sebesar 66,41%.
melarutkan senyawa golongan gula, asam Hal ini disebabkan karena mekanisme
amino, protein, poliglikosida, tanin, garam metformin yang dapat dalam menurunkan kadar

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017


68 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)
glukosa darah diantaranya menstimulasi menurunkan kadar glukosa darah. Alkaloid
glikolisis langsung pada jaringan perifer dengan bekerja dengan menstimulasi hipotalamus
peningkatan pengeluaran glukosa darah, untuk meningkatkan sekresi Growth Hormone
meningkatkan pengikatan insulin pada reseptor Releasing Hormone (GHRH), sehingga sekresi
insulin, memperlambat absorbsi glukosa dari Growth Hormone (GH) pada hipofisis
darah dan kerja metformin tidak bergantung meningkat. Kadar GH yang tinggi akan
pada fungsi sel β pankreas[11]. menstimulasi hati untuk mensekresikan Insulin-
Perlakuan pada terapi EADP 600 memiliki like Growth Factor-1 (IGF-1). IGF-1
kadar glukosa darah pada hari ke -0 sebesar mempunyai efek dalam menginduksi
454,75 mg/dL dan hari ke -15 sebesar 180,75 hipoglikemia dan menurunkan glukoneogenesis
mg/dL. Kadar glukosa darah pada tikus sehingga kadar glukosa darah dan kebutuhan
memiliki nilai persentase yang hampir sama insulin menurun. IGF-1 melalui negative feed
dengan kontrol positif yaitu sebesar 60,25%. back system akan menormalkan kembali kadar
Kadar glukosa darah pada perlakuan kelompok GH[10]. Flavonoid memiliki aktivitas
EADP 300 pada hari ke -0 sebesar 508,50 hipoglikemik atau penurun kadar glukosa darah
mg/dL dan hari ke -15 sebesar 293,00 mg/dL. dengan menghambat enzim-enzim penting yang
Persentase penurunan kadar glukosa darah pada berperan dalam pemecahan karbohidrat
tikus yaitu sebesar 42,38%. Aktivitas menjadi monodakarida yang dapat diserap oleh
penurunan kadar glukosa darah pada EADP usus, yaitu enzim alfa amilase dan enzim alfa
300 lebih rendah daripada EADP 600. Hal ini glukosidase. Penghambatan pada kedua enzim
disebabkan karena dosis yang diberikan lebih tersebut berakibat terganggunya proses
rendah sehingga kurang efektif dalam pemecahan karbohidrat menjadi monosakarida
penurunan kadar glukosa darah. sehingga tidak dapat diserap oleh usus. Dengan
Perlakuan pada terapi EHDP 600 memiliki demikian, kadar glukosa darah tidak meningkat
kadar glukosa darah pada hari ke -0 sebesar setelah mengkonsumsi makanan yang
388,00 mg/dL dan hari ke -15 sebesar 291,75 mengandung glukosa[2]. Tanin berfungsi
mg/dL. Persentase penurunan kadar glukosa sebagai astringent (pengkhelat) yang dapat
darah pada tikus yaitu sebesar 24,81%. Kadar menciutkan membran epitel usus halus
glukosa darah pada perlakuan kelompok EHDP sehingga mengurangi penyerapan sari makanan
300 pada hari ke -0 sebesar 440,00 mg/dL dan sehingga menghambat asupan gula dan laju
hari ke -15 sebesar 321,25 mg/dL. Persentase peningkatan glukosa darah tidak terlalu
penurunan kadar glukosa darah pada tikus yaitu tinggi[4]. Senyawa saponin juga diketahui dapat
sebesar 26,99%. Aktivitas penurunan kadar menurunkan kadar glukosa darah. Berdasarkan
glukosa darah pada EHDP 300 lebih tinggi hasil pemeriksaan hispatologi, diketahui bahwa
dibandingkan EHDP 600. Hal ini disebabkan saponin dapat meregenerasi pankreas yang
karena perbedaan respon yang dihasilkan dari menyebabkan adanya peningkatan jumlah sel β
masing-masing individu hewan percobaan pankreas dan pulau-pulau Langerhans sehingga
terhadap kerusakan sel β pankreas yang oleh zat sekresi insulin akan mengalami peningkatan.
penginduksi diabetes. Namun pada perlakuan Peningkatan sekresi insulin tersebut akan
EHDP tetap dapat menurunkan kadar glukosa membantu menurunkan kadar glukosa darah.
darah disebabkan karena adanya senyawa aktif Regenerasi sel β pankreas itu terjadi karena
yang terdapat pada ekstrak ini, yaitu alkaloid adanya sel quiscent pada pankreas yang
dan steroid. memiliki kemampuan bergenerasi. Steroid
Kadar optimum dalam menurunkan kadar merupakan bagian struktur aglikon dari
glukosa darah tikus putih pada EADP dengan saponin, dimana steroid ini dapat menstimulasi
dosis 600 mg/kgBB selama 4 minggu sebesar kerjanya insulin dari pankreas sehingga dapat
25,72%[14]. Pada penelitian ini terapi dengan menurunkan kadar glukosa darah[7].
EADP 600 mg/kgBB pada tikus dapat
menurunkan kadar glukosa darah sebanyak SIMPULAN
60,25% selama 15 hari. Hal ini disebabkan oleh
kandungan senyawa aktif pada EADP Ekstrak air dan heksana daun pandan
diantaranya alkaloid, flavonoid, saponin, dan wangi memiliki aktivitas dalam penurunan
tanin. kadar glukosa darah pada tikus. Rendemen
Hasil EADP mengandung senyawa EADP sebesar 13,49% dan EHDP sebesar
alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil 1,88%. Senyawa aktif yang terdapat pada
EHDP mengandung senyawa alkaloid dan ekstrak air daun pandan mengandung alkaloid,
steroid. Senyawa-senyawa aktif ini dapat flavonoid, saponin, dan tanin sedangkan ekstrak

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017


69 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)
heksana daun pandan mengandung alkaloid dan (Staphylococcus aureus). International
steroid. Perlakuan kontrol negatif dengan Na- Food Research Journal 21(1):421-423.
CMC 1% meningkatkan kadar glukosa darah
sebesar 137,50%. Perlakuan kontrol positif [7]. Firdous, M., Koneri, R., Sarvaraidu, C.H.,
dengan metfomin 9 mg sebesar 66,41%. Shubhapriya, K.H. 2009. NIDDM
Perlakuan dengan pemberian EADP 300, Antidiabetic Activity Of Saponins Of
EADP 600, EHDP 300 dan EHDP 600 dapat Momordica Cymbalaria In
menurunkan kadar glukosa berturut-turut Streptozotocin-Nicotinamide NiDDM
sebesar 42,38, 60,25, 26, 99 dan 24,81%. Nice. Journal of Clinical and Diagnosis
Research 3: 1460-1465.

SARAN [8]. Ghasemzadeh, A., Jaafar, H. Z. E. 2013.


Penelitian selanjutnya perlu dilakukan Profiling of Phenolis Compounds and
identifikasi golongan flavonoid yang dapat Their Antioxidant and Anticancer
menurunkan kadar glukosa darah menggunakan Activities in Pandan (Pandanus
kromatografi lapis tipis sehingga dapat amaryllifolius Roxb.) Extract from
diketahui senyawa yang lebih spesifik dalam Different Locations of Malaysia. BMC
penurunan kadar glukosa darah menggunakan Complementary and Alternative Medicine
daun pandan serta dapat dilakukan pengujian in 13:341.
vivo menggunakan jus pandan.
[9]. Harborne, J.B. 1987. Metode Fitokimia,
Penuntun Cara Modern Menganalisis
DAFTAR PUSTAKA Tumbuhan. Bandung: Penerbit ITB.

[1]. Arisandi, Andriani. 2008. Khasiat [10]. Ho, E., Bray, T.M. 1999. Antioxidants,
Berbagai Tanaman Untuk Pengobatan. NFKB Activation and Diabetogenesis.
Jakarta: Eksa Media. Proc Soc Exp Biol Med. Dec: 222(3): 205-
13.
[2]. Brahmachari, G. 2011. Bio-flavonoids
with promising antidiabetic potentials: A [11]. Katzung, B.G. 2007. Pancreatic
critical survey. Opportunity, Challenge Hormones and Antidiabetic Drugs. In:
and Scope of Natural Products in Basic and Clinical Pharmacology 10th Ed
Medicinal Chemistry: 187-212. 41: 683-705.

[3]. Chong, H. Z., Yeap, S. K., Rahmat, A., [12]. Muhardi, Suharyono, A.S., Susilawati.
Akim, A. M., Alitheen, N. B., Othman, F., 2007. Aktivitas Antibakteri Daun Salam
Gwendolin-Ee, C. L. 2012. In Vitro (Syzygium polyanta) dan Daun Pandan
Evaluation of Pandanus amaryllifolius Wangi (Pandanus amaryllifolius). Jurnal
Ethanol extract for Induction of Cell Teknol dan Pangan (18) : 17-24.
Death on Non-Hormonal Dependent
Human Breast Adenocarcinoma MDA- [13]. Mumuh. 2000. Efektivitas penggunaan
MB-231 cell via apoptosis. BMC Aloksan terhadap Hewan Uji Tikus dan
Complementaray & Alternative Medicine Cara Penyuntikan Aloksan yang Efektif.
12:134. Bandung: Universitas Padjadjaran.

[4]. Daliamartha, S. 2005. Ramuan [14]. Prameswari, O. M., Widjanarko, S. B.


Tradisional untuk Pengobatan Diabetes 2014. Uji Efek Ekstrak Air Daun Pandan
Mellitus. Bogor: Penebar Swadaya. Wangi Terhadap Penurunan Kadar
Glukosa Darah Dan Histopatologi Tikus
[5]. Dallimunthe. 2004. Diabetes Melitus: Diabetes Mellitus. Jurnal Pangan dan
Peranan Insulin, Reseptor Insulin, dan Agroindustri Vol.2 (2): 16-2.
Penanganannya. Medan: USU.
[15]. Saleh, C. 2007. Isolasi dan Penentuan
[6]. Faras, A.F., Wadkar, S.S., Ghosh, J.S. Struktur Senyawa Steroid dari Akar
2014. Effect of Leaf Extract of Pandanus Tumbuhan Cendana (Santalum
amaryllifolius Roxb on Growth of album Linn).[Disertasi]. Medan:
Escherichia coli and Micrococcus Universitas Sumatera Utara

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017


70 | Sitaresmi Yuningtyas, et.al. (Aktivitas Antihiperglikemia Ekstrak ...)

[16]. Soegondo, S. 2005. Diagnosis dan


Klasifikasi Diabetes Melitus Terkini
dalam Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu. Jakarta: UI Press.

[17]. Sukandar, D., Sumarlin, L.O, Zahroh, H.,


Amelia, E.R. 2012. Uji Aktivitas
Antidiabetes Fraksi Etil Asetat Daun
Pandan Wangi (P. amaryllifolius Roxb)
dengan Metode α-Glukosidase. Valensi
Vol. 2 (5): 534-540.

Jurnal Farmamedika Vol. 2, No. 2 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai