Abstrak
Diabetes mellitus masih menjadi salah satu penyakit dengan peringkat yang tinggi di
Dunia. Penatalaksanaan diabetes yang masih cukup mahal dengan beberapa efek samping obat
hipoglikemik oral, membuat tanaman herbal mulai menarik perhatian. Salah satu tanaman yang telah
digunakan secara empiris sebagai antidiabetes adalah sirsak (Annona muricata L.) terutama bagian daun
sirsak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dan dosis efektif ekstrak etanol daun sirsak
terhadap penurunan kadar glukosa darah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
induksi aloksan. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor.
Kelompok I kontrol negatif CMC 0,5%, kelompok II kontrol positif glibenklamid, kelompok III ekstrak
etanol daun sirsak 2,8 mg/20 g BB mencit, kelompok IV ekstrak etanol daun sirsak 4,2 mg/20 g BB
mencit, kelompok V ekstrak etanol daun sirsak 5,6 mg/20 g BB mencit. Pemberian larutan uji dilakukan
selama 14 hari setelah induksi aloksan dan pengukuran dilakukan pada hari ke-7 dan ke-14, Data yang
diperoleh dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov dilanjutkan dengan anova satu arah dan uji post hoc.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun sirsak mengandung flavonoid, alkaloid, saponin
dan tanin yang diduga memiliki aktivitas antidiabetes. Pada dosis 4,2 mg/20 g BB mencit merupakan
dosis yang paling efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah karena memiliki efek penurunan yang
sebanding dengan glibenklamid.
Abstract
Diabetes mellitus is still one of the diseases with a high ranking in the world. Management of
diabetes, which is still quite expensive with some side effects of oral hypoglycemic drugs, has made
herbal plants start to attract attention. One of the plants that has been used empirically as an antidiabetic
is soursop (Annona muricata L.), especially the soursop leaves. This study aims to determine the effect
and effective dose of the ethanol extract of soursop leaves on reducing blood glucose levels. The method
used in this research is the alloxan induction method. The tested animals were divided into 5 groups, each
group consisting of 5 animals. Group I negative control CMC 0.5%, group II positive control
glibenclamide, group III ethanol extract of soursop leaves 2.8 mg / 20 g weight mice, group IV soursop
leaf ethanol extract 4.2 mg / 20 g weight mice, group V ethanol extract of soursop leaves 5.6 mg / 20 g
weight mice. The test solution was given for 14 days after alloxan induction and measurements were
carried out on the 7th and 14th day. The data obtained were analyzed by Kolmogorov Smirnov followed
by one-way anova and post hoc test. The results showed that the ethanol extract of soursop leaves
contained flavonoids, alkaloids, saponins and tannins which were thought to have antidiabetic activity. At
a dose of 4.2 mg / 20 g weight mice is the most effective dose in reducing blood glucose levels because it
has a lowering effect comparable to glibenclamide.
Mencit ditimbang dan dikelompokkan, Tabel 1. Hasil identifikasi kandungan kimia serbuk
dipuasakan terlebih dahulu selama 16 jam dan ekstrak daun sirsak
pada hari pertama dilakukan pengambilan Kandungan Hasil serbuk Hasil
darah awal sebelum mencit diberi kimia daun sirsak ekstrak
daun sirsak
perlakuan, kemudian dilakukan + +
Flavonoid
pengukuran kadar glukosa darah awal + +
Alkaloid
(T0). Pada hari tersebut juga diberikan
Saponin + +
larutan aloksan monohidrat 4,2 mg/20 g
Tanin + +
BB mencit secara intraperitoneal.
Stabilisasi selama 3 hari setelah induksi Aktivitas Antidiabetes
dengan larutan aloksan, hewan uji yang Menggunakan lima kelompok yang
positif DM (kadar gula darah > 200) terdiri dari kelompok I (kontrol negatif),
dikelompokkan kemudian diambil kelompok II (kontrol positif), kelompok III
darahnya (T1). Lalu masing-masing (ekstrak etanol daun sirsak dosis 2,8 mg/bb
kelompok diberi suspensi CMC 0,5%, mencit), kelompok IV (ekstrak etanol daun
suspensi glibenklamid 0,013 mg/20 g bb sirsak dosis 4,2 mg/bb mencit) dan kelompok
mencit (kelompok pembanding), ekstrak V (ekstrak etanol daun sirsak dosis 5,6 mg/bb
etanol daun sirsak 2,8 mg/20 g bb mencit, mencit).
ekstrak etanol daun sirsak 4,2 mg/20 g bb Tabel 2. Rata-rata efek penurunan kadar glukosa
mencit, ekstrak etanol daun sirsak 5,6 darah ekstrak etanol daun sirsak pada mencit jantan
mg/20 g bb mencit (kelompok perlakuan), yang diinduksi aloksan.
secara oral setiap hari pada pagi hari. Kelompok Kadar glukosa (mg/dL) dalam satuan
Larutan uji diberikan selama 14 hari, waktu (hari)
pengambilan sampel darah dilakukan pada ΔT1=T1-T7 ΔT2=T1-T14
hari ke 0, 3, 7, dan 14 setelah perlakuan I 1,2 ± 3,6 1,8 ± 3,3
II 59,2 ± 18,1 93,0 ± 7,7
pemberian larutan uji selanjutnya diukur
III 55,0 ± 20,2 73,8 ± 19,7
kadar glukosa darah setelah perlakuan. IV 57,4 ± 11,6 80,4 ± 6,9
Sampel darah diambil dari ekor mencit V 83,6 ± 8,4 97,2 ± 12,5
dengan cara menusuk ekor dengan
menggunakan jarum, kemudian darah Efek antihiperglikemi dari ekstrak
diteteskan pada strip glukometer dan etanol daun sirsak disebabkan karena daun
dimasukkan dalam glukometer yang telah sirsak mengandung beberapa senyawa kimia
divalidasi/kalibrasi untuk dibaca kadar seperti flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin.
glukosanya. Mekanisme flavonoid dalam menurunkan
3. Analisis data kadar glukosa darah secara umum adalah
Data yang diperoleh pada penelitian dengan meningkatkan toleransi glukosa dan
ini dianalisis menggunakan uji menghambat aktivitas transporter glukosa
Kolmogorov Smirnov kemudian jika dari usus sehingga dapat menurunkan
hasilnya tidak normal maka dilanjutkan glukosa darah dengan mekanisme kerja yaitu
dengan metode Kruskal Wallis sedangkan merangsang sel β pankreas untuk melepaskan
jika hasilnya normal maka di lanjutkan lebih banyak insulin, karena penggunaan
dengan Anova satu arah. Uji dilanjutkan glukosa perifer dapat ditingkatkan melalui
dengan Post Hoc test (p<0.05). otot rangka dan melalui rangsangan sel β
HASIL DAN PEMBAHASAN (Ramulu dan Goverdhan 2012).
Efek antidiabetik flavonoid golongan
Kandungan Kimia serbuk dan ekstrak flavon juga telah dibuktikan melalui
daun sirsak penelitian pada tikus, disimpulkan bahwa
Proses identifikasi kandungan kimia flavon dapat memodulasi metabolisme lipid,
pada serbuk dan ekstrak daun sirsak glukosa abnormal, memperbaiki resistensi
menggunakan metode tabung reaksi. insulin perifer dan mengurangi komplikasi
Penggunaan uji tabung dilakukan karena diabetes yang disebabkan oleh abnormalitas
lebih mudah.
Indonesia Jurnal Farmasi Volume 5 Nomor 2 (2020) |5
profil lipid dan resistensi insulin (Zhao et al. TC6. Alkaloid juga dapat berfungsi sebagai
2007). "sensitizer insulin" dalam pengelolaan
Saponin memiliki efek antidiabetes karena diabetes tipe 2 (Soon et al. 2013).
mekanisme kerja menghambat aktivitas Tanin mempunyai aktivitas penurunan
enzim alfa glukosidase yaitu enzim yang kadar glukosa darah yaitu dengan
bertanggung jawab pada pengubahan meningkatkan glikogenesis. Selain itu, tanin
karbohidrat menjadi glukosa (Makalalag et al. juga berfungsi sebagai adstringen atau
2013). pengkhelat yang dapat mengerutkan
Alkaloid berperan dalam proses membran epitel usus halus sehingga
penyerapan glukosa yang relatif tinggi di β- mengurangi penyerapan sari makanan dan
TC6 dan sel C2C12. Pada dosis rendah, menghambat asupan gula sehingga laju
alkaloid ini menunjukkan potensi antioksidan peningkatan gula darah tidak terlalu tingi
yang baik dengan mengurangi kerusakan (Meidiana & Widjanarko 2014).
oksidatif karena induksi H2O2 pada sel β-
Tabel 3. Rata-rata kadar glukosa (mg/dL) ekstrak etanol daun sirsak pada mencit jantan yang diinduksi aloksan.
Kelompok Kadar glukosa (mg/dL) dalam satuan waktu (hari)
T0 T1 T7 T14
I (Negarif) 114,2 ± 3,9 223,4 ± 9,7 223,0 ± 9,7 225,2 ± 9,3
II (Positif) 112,4 ± 7,3 205,4 ± 11,7 150,2 ± 23,3 116,4 ± 13,9
III (2,8 mg/BB) 113,4 ± 17,5 209,0 ± 18,5 154,0 ± 9,7 135,0 ± 4,7
IV (2,8 mg/BB) 113,8 ± 8,1 203,2 ± 1,0 145,8 ± 12,0 122,8 ± 9,8
V (2,8 mg/BB) 113,8 ± 8,2 205,8 ± 12,2 123,4 ± 10,4 108,6 ± 8,7