Anda di halaman 1dari 9

Artikel Riset Jurnal Kefarmasian Indonesia

Vol.6 No.2-Agustus. 2016:108-116


p-ISSN: 2085-675X
e-ISSN: 2354-8770

Efek Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) dan


Ubi Ungu (Ipomoea batatas L) terhadap Penurunan Kadar Kolesterol dan
Trigliserida Darah pada Tikus Jantan

Effect of Dayak Garlic (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) Extract and


Sweet Purple Potato (Ipomoea batatas L) Extract on Lowering Cholesterol and
Triglyceride Blood Levels in Male Rats

Anjar Mahardian Kusuma1 *, Yupin Asarina1, Yeni Indah Rahmawati1, Susanti1


1
Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Purwokerto, Indonesia
*
E-mail: anjarmahardian@gmail.com

Diterima: 29 Juni 2016 Direvisi: 23 Juli 2016 Disetujui: 26 Agustus 2016

Abstrak
Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) dan ubi ungu (Ipomoea batatas L.) berpotensi sebagai bahan
tanaman obat untuk menurunkan kolesterol. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh pemberian ekstrak
bawang dayak dan ekstrak ubi ungu dalam menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah pada tikus jantan
yang diberi diet kuning telur puyuh 10 ml/KgBB. Penelitian eksperimental ini mengukur kadar kolesterol dan
trigliserida darah tikus yang diberi ekstrak bawang dayak dan ubi ungu secara peroral selama 14 hari,
masing-masing dengan variasi dosis 50, 100 dan 200 mg/KgBB. Pengukuran kadar kolesterol dan kadar
trigliserida dilakukan pada hari ke 15 menggunakan alat digital Multicare. Sebagai kontrol digunakan Simvastatin
dengan dosis 1,26 mg/KgBB, Na-CMC 1 % (b/v), dan tanpa perlakuan. Data yang diperoleh di analisis
menggunakan Analysis of Variance (Anova) dan dilanjutkan dengan uji Least Significant Diference (LSD) (α =
0,05). Hasil analisis menunjukkan dosis perlakuan untuk masing masing ekstrak yang menunjukkan efek
penurunan kolesterol dan trigliserida darah adalah 200 mg/KgBB, dengan nilai kolesterol = 80,8±9.2 mg/dL;
trigliserida = 95±7.9 mg/dL untuk ekstrak bawang dayak dan nilai kolesterol = 72 ± 8,2 mg/dL; trigliserida = 86,4
± 4,3 mg/dL untuk ekstrak ubi ungu.
Kata kunci : Bawang Dayak;Ubi ungu; Kolesterol; Trigliserida; Preklinik

Abstract
Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia (L.)Merr) and Ubi Ungu (Ipomoea batatas L.) are potential medicinal
plant in lowering cholesterol. This study aims to measure the effect of bawang dayak extract and ubi unggu extract
on lowering cholesterol and triglyceride blood levels in male rats fed with 10 ml/Kg BW quail egg yolk. The
cholesterol and triglyceride blood levels of rats were measured with 50, 100 and 200 mg/Kg BW dose variations
for each extract for 14 days. Cholesterol and triglyceride levels were measured at day 15th by ‘Multicare’. As
controls were rats fed with 1,26 mg/Kg BW simvastatin, 1 % (b/v) Na-CMC, and normal diet. The data was
analyzed by Anova statistical tests and LSD (α = 0,05). The result shows that both extracts can reduce cholesterol
and triglyceride blood levels with 200mg/Kg BW dose. Bawang dayak extract can reduce cholesterol and
triglyceride blood levels to 80.8 ± 9.2 mg/dL and 95 ± 7.9 mg/dL, respectively. Ubi ungu extract can reduce
cholesterol and triglyceride blood levels to 72 ± 8.2 mg/dL and 86.4 ± 4.3 mg/dL, respectively.
Key words: Eleutherine palmifolia; Ipomoea batatas; Cholesterol; Triglycerides; Preclinical.

108
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):108-116

PENDAHULUAN secara signifikan dapat menurunkan kadar


kolesterol dalam darah.
Secara normal, tubuh memproduksi
Ubi ungu (Ipomoea batatas L.)
kolesterol dalam jumlah tepat, namun
mempunyai kandungan gizi yang cukup
kecenderungan mengkonsumsi makanan
melimpah, antara lain karbohidrat, protein,
hewani dengan lemak yang tinggi dapat
vitamin, β-karoten, dan pigmen antosianin
memicu kelebihan kolesterol dalam darah.
yang dibutuhkan oleh tubuh. Manfaat
Hal ini dapat menyebabkan arterosklerosis
lainnya dapat berperan sebagai pewarna
yang selanjutnya berpotensi menyebabkan
alami dalam industri makanan dan juga
Penyakit Jantung Koroner (PJK).1 World
sebagai sumber antioksidan yang dapat
Health Organization (WHO)
berperan melawan radikal bebas.6 Ubi ungu
memperkirakan lebih dari 50% penyakit
mempunyai senyawa fitokimia antara lain
kardiovaskuler di negara maju dapat
serat, vitamin C, dan flavonoid yang
dikaitkan dengan kadar kolesterol darah
berperan dalam menurunkan kadar
yang tinggi. Pada tahun 2002, catatan WHO
trigliserida darah.7 Telah dilakukan
menunjukkan angka kejadian dislipidemia
penelitian mengenai aktivitas ekstrak ubi
mencapai 8% dari total seluruh penyakit di
ungu sebagai anti hiperglikemik pada tikus
negara maju yang mengakibatkan 4,4 juta
dengan dosis efektif 100 mg/KgBB yang
kematian setiap tahunnya di seluruh dunia.2
secara signifikan dapat menurunkan kadar
Dewasa ini masyarakat dunia semakin
kolesterol.8
banyak memilih menggunakan obat
Dengan demikian perlu diteliti lebih
tradisional untuk mengatasi masalah
lanjut efek penurunan kolesterol dan
kesehatan. Obat tradisional dinilai lebih
trigliserida darah dari ekstrak etanol bawang
aman daripada obat modern (sintetik),
dayak dan ubi ungu, serta apakah ada
selain harga obat modern lebih mahal resiko
perbedaan potensi keduanya sehingga data
terjadinya efek samping juga semakin besar.
tersebut dapat dijadikan referensi dalam
Tetapi bukan berarti penggunaan obat
khasanah obat alam Indonesia dan dasar
tradisional aman tanpa efek samping, jika
dalam pengembangan obat alam.
penggunaan obat tradisional tidak tepat
maka tidak memberikan daya guna yang
baik bahkan dapat menimbulkan efek METODE
samping yang tidak diinginkan.3 Penelitian ini menggunakan rancangan
Salah satu tanaman yang digunakan penelitian studi eksperimental. Desain yang
sebagai obat anti kolesterol adalah bawang digunakan yaitu The Randomized Posttest
dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr). Only Control Group Design. Penelitian ini
Tanaman bawang dayak memiliki hampir telah memperoleh persetujuan kaji etik dari
semua kandungan fitokimia, antara lain Komite Etik Universitas Jendral Sudirman
alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik dan dengan nomor 155/KEPKA/XII/2014 dan
steroid. Umbinya bermanfaat sebagai 159/KEPK/XII/2014
disuria, radang usus, disentri, penyakit
kuning, luka, bisul, diabetes melitus, Alat dan bahan
hipertensi, menurunkan kolesterol, dan Alat yang digunakan adalah beaker
kanker payudara.4 Menurut penelitian yang glass, gelas ukur, mortir, stamfer, sudip,
dilakukan oleh Sharon dkk, senyawa wadah maserasi, timbangan analitik,
flavonoid, fenolik, dan tanin dalam bawang kandang tikus, timbangan hewan, pipet tetes,
dayak memiliki aktivitas sebagai jarum oral, tabung reaksi, rak tabung reaksi,
antioksidan.5 Namun saat ini belum cawan porselin, sonde, label, spidol, cutter,
dilakukan penelitian mengenai aktivitas alat digital Multicare, dan striptest
bawang dayak sebagai anti kolesterol secara kolesterol dan trigliserida Multicare. Bahan
spesifik, tetapi sudah dilakukan penelitian yang digunakan antara lain umbi bawang
bawang dayak sebagai anti diabetes yang dayak dan umbi ubi ungu yang diperoleh
109
Efek Ekstrak Bawang Dayak.... (Anjar MK, dkk)

dari kebun Manoco Lembang Jawa Barat dengan etanol 96% perlakuan sama dengan
yang telah di determinasi di Laboratoriun filtrat I, hingga diperoleh filtrat II dan III.
Taksonomi Tumbuhan Universitas Jendral Etanol yang ditambahkan berturut-turut
Soedirman, tikus jantan galur Wistar 1000 mL dan 750 mL. Ketiga filtrat tersebut
dengan berat badan 150-250 gram dengan dikumpulkan dan dituang dalam cawan
umur 2-3 bulan, etanol 70%, etanol 96%, porselen yang sebelumnya telah ditimbang
simvastatin, kuning telur puyuh, aquadest, dan untuk menghilangkan pelarutnya, filtrat
dan Na-CMC. tersebut diuapkan di atas penangas air
dengan temperatur rendah. Proses ini
Prosedur kerja dilakukan hingga bobot ekstrak kental
Pembuatan Ekstrak konstan dan tidak memberikan bau etanol.
Sebanyak 2000 gram serbuk bulbus Setelah bobot ekstrak stabil, ekstrak
bawang dayak dimaserasi dengan pelarut ditimbang.10, 11
etanol 70%. Setelah 3 hari filtratnya
disaring, lalu ampasnya dimaserasi kembali Perhitungan Dosis
dengan pelarut etanol. Proses ekstraksi Dosis efektif ekstrak ubi ungu yang
dilakukan hingga 3 kali. Filtrat yang dilaporkan mempunyai efek sebagai anti
diperoleh digabungkan dan dievaporasi hiperglikemik pada tikus dan secara
menggunakan rotary vacum evaporator signifikan dapat menurunkan kadar
hingga diperoleh ekstrak pekat dan kolesterol total adalah 100 mg/KgBB.11
dikeringkan dengan penangas air bersuhu Dosis efektif ekstrak bawang dayak yang
40°C .9 digunakan sebagai antidiabetes yang secara
Pembuatan serbuk ubi ungu dilakukan signifikan dapat menurunkan kadar
sesuai dengan panduan Farmakope Herbal kolesterol pada tikus adalah 100
jilid 1.10 Ubi ungu yang masih segar dicuci mg/KgBB.12 Dosis tersebut digunakan
dengan air mengalir sampai bersih, sebagai dosis tengah dengan variasi dosis ½
kemudian ditiriskan, dikupas kulitnya, dan n, n, dan 2n. Jadi dosis yang digunakan
dirajang dengan menggunakan pisau lalu dalam penelitian ini adalah 50 mg/KgBB,
dikeringkan. Pengeringan dilakukan dengan 100 mg/KgBB, dan 200 mg/KgBB.
menggunakan lemari pengering pada suhu
50° C, setelah kering dihaluskan dengan Persiapan pada Hewan Coba
blender dan diperoleh serbuk ubi ungu yang Sebelum dilakukan penelitian dilakukan
kemudian ditimbang, diperoleh beratnya optimasi induksi dengan menggunakan 3
450 gram. Sediaan dibuat dengan metode ekor tikus dengan berat badan 150-250
maserasi, menggunakan modifikasi metode gram. Tikus diinduksi menggunakan
yang digunakan oleh Lee11 dengan metode suspensi kuning telur puyuh 10 ml/KgBB
yang terdapat pada buku pedoman selama 14 hari. Pengukuran dilakukan pada
pembuatan sediaan galenik.10 Secara hari ke-4, ke-7, ke-10, dan ke-15.
ringkas prosedur ekstraksi sebagai berikut, Jumlah sampel yang digunakan dalam
bahan sebanyak 450 g yang telah diserbuk penelitian ini dihitung berdasarkan jumlah
ditambahkan 1250 mL etanol 96% v/v kelompok dalam penelitian dengan
sampai semua bahan terendam dan diaduk menggunakan rumus Federer:
dengan pengaduk elektrik, kemudian (t-1)(n-1) ≥ 15
didiamkan selama 1 malam sambil ditutup (6-1)(n-1) ≥ 15
rapat. Setelah disimpan selama semalam 5n-5 ≥ 15
filtrat dipisahkan dengan penyaringan yang 5n ≥ 20
dilakukan menggunakan corong Buchner n≥4
dengan pengurangan tekanan. Filtrat Keterangan :
kemudian disimpan dalam lemari es sebagai t : Jumlah kelompok uji
filtrat I, selanjutnya ampas direndam lagi n : Besar sampel per kelompok

110
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):108-116

Besar sampel ideal menurut hitungan pagi hari dan ekstrak bawang dayak dengan
rumus Federer diatas adalah 4 ekor tikus dosis 100 mg/KgBB 1 jam setelah
putih atau lebih. Dengan demikian jumlah pemberian penginduksi secara per oral
tikus jantan semua kelompok uji secara selama 14 hari. Kelompok VI, yaitu
keseluruhan adalah 36 ekor. Namun setiap kelompok tikus diinduksi kuning telur 10
kelompok diberi cadangan 1 tikus untuk ml/KgBB pada pagi hari dan ekstrak
mencegah adanya tikus mati selama bawang dayak dengan dosis 200 mg/KgBB
penelitian sehingga jumlah seluruh tikus 1 jam setelah pemberian penginduksi secara
yang digunakan dalam penelitian adalah 45 per oral selama 14 hari. Kelompok VII,
ekor tikus. yaitu kelompok tikus diinduksi kuning telur
10 ml/KgBB pada pagi hari dan ekstrak ubi
Perlakuan ungu dengan dosis 50 mg/KgBB 1 jam
Setelah optimasi, selanjutnya dilakukan setelah pemberian penginduksi secara per
penelitian. Hewan coba ditimbang, dipilih oral selama 14 hari. Kelompok VIII, yaitu
tikus dengan berat badan 150-250 gram kelompok tikus diinduksi kuning telur 10
dengan umur 2-3 bulan, kemudian ml/KgBB pada pagi hari dan ekstrak ubi
dikelompokkan random menjadi 9 ungu dengan dosis 100 mg/KgBB 1 jam
kelompok, yaitu kelompok I, II, III, IV, V, setelah pemberian penginduksi secara per
VI, VII, VIII, dan IX masing-masing oral selama 14 hari. Kelompok IX, yaitu
sebanyak 5 ekor. Hewan coba di kelompok tikus diinduksi kuning telur 10
aklimatisasi selama 7 hari sebelum ml/KgBB pada pagi hari dan ekstrak ubi
perlakuan. Pada metode pengujian ini ungu dengan dosis 200 mg/KgBB 1 jam
digunakan suspensi kuning telur puyuh 10 setelah pemberian penginduksi secara per
ml/KgBB sebagai penginduksi yang dapat oral selama 14 hari.
meningkatkan kolesterol secara eksogen.
Selama pengujian tikus diberikan minuman Pengukuran Kadar Kolesterol dan
dan makanan standar.12 Trigliserida
Masing-masing kelompok mendapat Pengukuran kadar kolesterol dan
perlakuan sesuai jadwal. Kelompok I, trigliserida dilakukan pada hari ke-15
kelompok tanpa perlakuan, yaitu kelompok dengan alat digital Multicare karena tidak
tikus yang hanya diberikan minuman dan memerlukan preparasi sampel yang banyak,
makanan standar. Kelompok II, kontrol hasilnya lebih cepat didapat, dan harganya
negatif, yaitu kelompok tikus diinduksi yang lebih murah. Alat dikalibrasi terlebih
dengan kuning telur 10 ml/KgBB pada pagi dahulu dengan menggunakan kode yang
hari dan diberi plasebo (Na-CMC 1%, disesuaikan dengan strip yang akan
2ml/200gBB) 1 jam setelah pemberian digunakan. Strip diselipkan pada tempat
penginduksi secara per oral selama 14 hari. khusus yang ada di alat tersebut, kemudian
Kelompok III, kontrol positif, yaitu pada layar akan muncul gambar yang
kelompok tikus diinduksi dengan kuning menandakan alat siap digunakan. Untuk
telur 10 ml/KgBB pada pagi hari dan diberi mengambil sampel darah tikus, ekor tikus
pembanding simvastatin dengan dosis 1,26 didesinfeksi dengan etanol 70%, ujung ekor
mg/KgBB 1 jam setelah pemberian disayat dengaan silet, darah yang keluar
penginduksi secara per oral selama 14 hari. pertama dibuang dan darah berikutnya
Kelompok IV, yaitu kelompok tikus diteteskan pada ujung strip yang terselip di
diinduksi kuning telur 10 ml/KgBB pada alat. Sejumlah darah akan diserap alat sesuai
pagi hari dan ekstrak bawang dayak dengan kapasitas serap strip. Pengujian dimulai
dosis 50 mg/KgBB 1 jam setelah pemberian ketika terdengar bunyi pada alat. Alat akan
penginduksi secara per oral selama 14 hari. mulai menghitung mundur, 150 detik
Kelompok V, yaitu kelompok tikus kemudian menunjukkan hasil di layar dalam
diinduksi kuning telur 10 ml/KgBB pada satuan mg/dL. Uji dilakukan pada semua

111
Efek Ekstrak Bawang Dayak.... (Anjar MK, dkk)

tikus dari semua kelompok.13 Kadar (L.)Merr) dan tanaman ubi ungu (Ipomoea
kolesterol normal pada tikus yaitu 47-88 batatas L.). Determinasi dilakukan dengan
mg/dL dan kadar trigliserida normal pada tujuan agar mendapatkan kebenaran
tikus yaitu 25-145 mg/dL.14 identitas yang jelas dari tanaman yang
diteliti dan menghindari kesalahan dalam
Analisis Hasil pengummpulan bahan utama penelitian.
Untuk menguji perbedaan kadar
kolesterol total serum tikus pada Ekstraksi
masing-masing kelompok digunakan uji Dari 2000 gram serbuk bawang dayak
Anova satu arah dan jika diperoleh hasil yang diekstraksi diperoleh ekstrak kental
yang berbeda signifikan, maka dilanjutkan sebanyak 188,42 gram. Jadi rendemen yang
dengan uji Least Significant Differences didapatkan yaitu 9,42%. Hasil ekstrak
(LSD). Hasil uji Anova satu arah dan LSD kental yang diperoleh dari 500 gram serbuk
signifikan bila didapatkan harga p < 0,05 ubi ungu adalah 51,8 gram. Sehingga
dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05). randemen yang diperoleh adalah 9,65%.
Metode maserasi dipilih dalam proses
HASIL DAN PEMBAHASAN ekstraksi karena maserasi merupakan
metode yang sederhana dan baik untuk
Pengumpulan Bahan
senyawa-senyawa yang tidak tahan dengan
Simplisia kering beserta tanaman utuh
pemanasan. Dalam ekstraksi ini
bawang dayak diperoleh dari kebun
menggunakan pelarut etanol karena pelarut
percobaan Manoco Lembang, Jawa Barat.
ini merupakan pelarut semipolar yang dapat
Simplisia kering yang didapat kemudian
menarik senyawa polar dan nonpolar yag
dihancurkan dengan mesin penyerbuk lalu
terdapat dalam simplisia.
diayak dengan menggunakan pengayak
ukuran 20-40. Proses penyerbukan dan
Perlakuan Hewan Uji
pengayakan yang dilakukan bertujuan untuk
Optimasi dilakukan selama 14 hari
memperluas kontak simplisia dengan
dengan menginduksi tikus dengan kuning
pelarut yang digunakan. Jika pelarut lebih
telur puyuh 10 ml/KgBB. Optimasi induksi
mudah kontak dengan serbuk simplisia
ini dilakukan untuk mengetahui apakah
maka senyawa metabolit yang terkandung
setelah induksi 14 hari tikus sudah
dalam simplisia akan lebih mudah larut.
mengalami hiperlipidemia atau belum.
Pengecekan kadar kolesterol dan trigliserida
Determinasi
dilakukan pada hari ke-4, ke-7, ke-10, dan
Determinasi dilakukan di Laboratorium
ke-15. Dari hasil optimasi (Tabel 1) dapat
Taksonomi Tumbuhan Universitas Jendral
diketahui rata-rata kadar kolesterol tikus
Soedirman dengan membawa tanaman utuh
pada hari ke-5 adalah 53,6 mg/dL dan
bawang dayak yang terdiri dari akar, umbi,
rata-rata kadar trigliserida tikus adalah 79,3
batang, dan daun serta tanaman utuh ubi
mg/dL. Sedangkan rata-rata kadar
ungu yang terdiri dari daun, batang, dan
kolesterol tikus pada hari ke-15 adalah 104
umbi. Berdasarkan hasil yang diperoleh
mg/dL dan kadar trigliserida tikus adalah
menunjukkan bahwa jenis simplisia yang
119,3 mg/dL.
digunakan dalam peneltian ini adalah
bawang dayak (Eleutherine palmifolia
Tabel 1. Tabel rata-rata hasil optimasi kadar kolesterol dan kadar trigliserida pada tikus
setelah pemberian kuning telur puyuh 10 ml/KgBB
Hari Ke-5 Ke-15
Rata-rata±SD Rata-rata±SD
Tikus 1 2 3 1 2 3
Kadar Kolesterol (mg/dL) 48 60 53 53,6 ± 6.0 99 109 104 104 ± 5
Kadar Trigliserida (mg/dL) 68 98 72 79,3 ± 16.2 115 124 119 119,3 ± 4.5

112
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):108-116

Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa trigliserida adalah 200 mg/KgBB (Tabel 2).
kuning telur puyuh dosis 10 ml/KgBB dapat Setelah didapatkan dosis efektif ekstrak
meningkatkan kadar kolesterol dan bawang dayak dan ubi ungu selanjutnya
trigliserida. Namun, kenaikan kadar dibandingkan keefektifan keduanya
trigliserida masih dalam ambang normal menggunakan uji analisis LSD dan
yaitu 25- 145 mg/dL. Hal ini kemungkinan didapatkan hasil tidak berbeda signifikan
terjadi karena waktu pemberian induksi antar keduanya yang berarti ekstrak bawang
kuning telur puyuh kurang lama. Pemberian dayak dosis 200 mg/KgBB dan ekstrak ubi
kuning telur puyuh hanya 14 hari sehingga ungu dosis 200 mg/KgBB mempunyai
kenaikan kadar trigliserida kurang keefektifan yang sama dalam menurunkan
maksimal. Sedangkan pada kadar kolesterol kadar kolesterol dan trigliserida.
terjadi kenaikan yang sudah melebihi Berdasarkan data tersebut dapat dilihat
ambang normal (47-88 mg/dl). Peningkatan bahwa kelompok kontrol negatif yang hanya
tersebut disebabkan karena meningkatnya diberi kuning telur puyuh dan Na-CMC
jumlah konsumsi asam lemak jenuh. Asam menunjukkan kadar kolesterol dan
lemak akan diubah menjadi asetil KoA trigliserida paling tinggi. Hal ini
melalui oksidasi beta, sedangkan asetil KoA menunjukkan bahwa pemberian kuning
adalah prekursor dari kolesterol. telur puyuh dapat meningkatkan kadar
Peningkatan jumlah prekursor akan kolesterol dan trigliserida. Hasil penelitian
menyebabkan peningkatan kadar kolesterol. yang sama juga diperoleh oleh Arifin13 yang
Metode yang dilakukan dalam pengujian menunjukkan bahwa pemberian kuning
efek penurunan kadar kolesterol dan telur puyuh dengan dosis 1% berat badan
trigliserida darah tikus putih jantan yaitu dapat meningkatkan kadar kolesterol.
dengan cara tikus dibuat hiperkolesterol dan Peningkatan tersebut dikarenakan
hipertrigliserida dengan melakukan induksi meningkatnya jumlah konsumsi asam lemak
dengan menggunakan kuning telur puyuh jenuh. Asam lemak akan diubah menjadi
yang diberikan secara oral sebanyak 10 asetil KoA melalui oksidasi beta, sedangkan
mL/KgBB. Pengecekan kadar kolesterol asetil KoA adalah prekursor dari kolesterol.
dan trigliserida darah tikus dilakukan pada Peningkatan jumlah prekursor akan
hari ke 15 dengan menggunakan alat digital menyebabkan peningkatan kadar kolesterol.
Multicare. Setelah dilakukan pengecekan Pada kelompok kontrol positif yang diberi
kadar kolesterol dan trigliserida pada simvastatin dapat menurunkan kadar
masing-masing kelompok perlakuan, kolesterol dan trigliserida dengan
diketahui dosis efektif ekstrak bawang membandingkan terhadap kelompok kontrol
dayak dan ekstrak ubi ungu dalam negatif yang diberi perlakuan dengan
menurunkan kadar kolesterol dan menggunakan Na-CMC 1%.
Tabel 2. Rerata ± SD kadar kolesterol & trigliserida pada hari ke- 15
Kelompok Perlakuan Kadar Kolesterol mg / dL Kadar Trigliserida mg / dL
I. Tanpa perlakuan 71,4±6,7# 85,4±8,1#
II. Kontrol Pelarut 105±5,3* 137,2±14,3*
III. Kontrol positif 72,4±5,9# 85±11,2#
IV. BD 50 mg / KgBB 92,2±6,6* 110,6±10,6#*
V. BD 100 mg / KgBB 83±7,8# 96,8±7,0#
VI. BD 200 mg / KgBB 72±8,2# 86,4±4,3#
VII. UU 50 mg / KgBB 95±6.1* 116,2±10,9#*
VIII UU 100 mg / KgBB 87,2±9.0# 107,4±9.0#*
IX UU 200 mg / KgBB 80,8±9,2# 95±7,9#
Keterangan : BD = bawang dayak; UU = ubi ungu; *ada perbedaan signifikan dengan kontrol positif
(simvastatin 1,26 mg/KgBB); #ada perbedaan signifikan dengan kontrol pelarut (Na–
CMC 1%); kelompok II – IX mendapatkan induksi kuning telur Puyuh 10 ml/KgBB per
hari per oral.

113
Efek Ekstrak Bawang Dayak.... (Anjar MK, dkk)

Simvastatin memiliki mekanisme mempunyai kadar antosianin yang lebih


antikolesterol dengan menghambat secara tinggi. Pada penelitian lain menunjukan
kompetitif enzim HMG-KoA reduktase bahwa senyawa memperbaiki profil lipid
yang mempunyai fungsi sebagai katalis karena dapat menurunkan kadar kolesterol
dalam pembentukan kolesterol. dan kadar trigliserida.18
Penghambatan terhadap HMG-KoA Selanjutnya data tersebut diolah dan
reduktase dapat menyebabkan penurunan dianalisis untuk mengetahui perbedaan
sintesis kolesterol. Kelompok ekstrak kadar kolesterol dan trigliserida pada tiap
bawang dayak dengan dosis 200 mg/KgBB perlakuan. Langkah pertama yaitu dengan
memiliki aktifitas menurunkan kadar menguji normalitas dan homogenitas dari
kolesterol dan trigliserida lebih besar data tersebut, hal ini bertujuan untuk
dibandingkan dengan kelompok ekstrak ubi mengetahui apakan data tersebut normal
ungu dengan dosis 200 mg/KgBB. Pada atau tidak dan homogen atau tidak. Hasil
kelompok bawang dayak dosis 200 dari analisisnya menunjukkan bahwa data
mg/KgBB mempunyai aktifitas yang kolesterol dan trigliserida pada semua
hampir sama besarnya dengan kontrol kelompok perlakuan bervariasi homogen
positif. Berdasarkan skrining fitokimia yang dan terdistribusi normal. Setelah
dilakukan oleh Pratiwi15 ekstrak etanol 70% mengetahui bahwa data tersebut
Bawang dayak mengandung senyawa terdistribusi normal dan homogen,
flavonoid, saponin, fenolik dan tanin. selanjutnya dilakukan uji Anova satu arah
Senyawa yang diduga memiliki aktivitas untuk mengetahui perbedaan kadar
hipolipidemik adalah senyawa flavonoid. kolesterol dan trigliserida pada tiap
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang kelompok perlakuan. Hasilnya
dilakukan oleh Ismawati16 yang menunjukkan bahwa nilai signifikansi <α
menunjukkan bahwa air perasan bawang (0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa
merah mengandung senyawa flavonoid terdapat perbedaan yang bermakna antar
yang bersifat hipolipidemik terhadap kadar masing-masing kelompok perlakuan.
kolesterol total plasma mencit. Flavonoid Selanjutnya dilakukan uji LSD, dengan
dapat menurunkan kadar kolesterol dengan tujuan untuk menentukan perbedaan nilai
menghambat penyerapan kolesterol, yang signifikan antar 2 kelompok.
meningkatkan sekresi empedu, dan dapat Setelah dilakukan Uji LSD
menghambat aktifitas enzim HMG-KoA menunjukkan bahwa kontrol negatif
reduktase yang berperan dalam berbeda signifikan dengan kontrol positif
penghambatan sintesis kolesterol serta dan pemberian ekstrak yang artinya
enzim asetil KoA yang berperan dalam pemberian kuning telur puyuh pada tikus
penurunan esterifikasi kolesterol pada usus dapat meningkatkan kadar kolesterol.
dan hati. Dalam penelitian yang dilakukan Sedangkan kontrol positif jika dibandingkan
oleh Arauna, senyawa flavonoid juga dapat dengan ekstrak bawang dayak dosis 200
menurunkan kadar trigliserida dengan mg/KgBB dan ekstrak ubi ungu dosis 200
meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase mg/KgBB tidak berbeda signifikan yang
yang dapat menguraikan trigliserida yang artinya ekstrak bawang dayak dosis 200
terdapat dalam kilomikron. Sedangkan mg/KgBB dan ekstrak ubi ungu dosis 200
pada kelompok ekstrak ubi ungu dosis 200 mg/KgBB sudah efektif dalam menurunkan
mg/KgBB mempunyai aktifitas dalam kadar kolesterol.
menurunkan kadar kolesterol dan Penurunan kadar kolesterol dan
trigliserida meskipun lebih kecil trigilserida dapat terjadi karena ada
dibandingkan dengan kontrol positif. kandungan antosianin. Antosianin adalah
Menurut penelitian Suhartatik17 menyatakan zat warna alami yang dimiliki oleh tanaman
bahwa suatu sampel yang mempunyai yang tergolong dalam flavonoid dimana
warna ungu yang lebih gelap akan mekanisme kerja flavonoid dalam

114
Jurnal Kefarmasian Indonesia. 2016;6(2):108-116

menurunkan kadar kolesterol diantaranya 5. Sharon N, Anam S, Yuliet. Formulasi krim


menurunkan aktivitas HMG-KoA reduktase, antioksidan ekstrak etanol bawang hutan
menurunkan aktivitas enzim acyl-CoA (Eleutherine palmifolia L. Merr). Journal
cholesterol acyltransferase (ACAT), dan of Natural Science. 2013;2(3):111-22
menurunkan absorbsi kolesterol di saluran 6. Samber LN, Semangun H, Prasetyo B. Ubi
jalar ungu Papua sebagai sumber
pencernaan.19 antioksidan. Dalam Prabowo RE,
Peran flavonoid dalam menurunkan Maharning AR, Ardli ER, Pramono H,
kadar trigliserida yaitu dengan cara Wijayanti GE, Sastranegara MH, Sistina Y,
meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein editors. Prosiding Seminar Nasional
lipase dengan mengurangi peroksidasi lipid. Biologi XXII. 31 Agustus - 1 September
Meningkatnya kerja aktivitas enzim 2013. Purwokerto, Indonesia. Purwokerto:
lipoprotein lipase yang berfungsi dalam Fakultas Biologi Universitas Jenderal
mengendalikan kadar trigliserida.20 Sudirman. 2014:198- 203
7. Oktaviani ZN. Pengaruh pemberian jus
KESIMPULAN daun ubi jalar (Ipomoea batas (L.) Lam)
terhadap kadar trigliserida tikus wistar
Berdasarkan hasil penelitian yang jantan (Rattus norvegicus) yang diberi
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pakan tinggi lemak. Journal of Nutrition
pemberian ekstrak etanol bawang dayak dan College. 2014;3(4):831-37.
ekstrak etanol ubi ungu dengan dosis 200 8. Herawati, ERN. Pengaruh konsumsi
mg/KgBB pada tikus yang diinduksi ekstrak antosianin ubi jalar ungu (Ipomoea
kolesterol dengan kuning telur puyuh 10 batatas L.) terhadap glukosa darah, status
antioksidan darah, dan gambaran
mL/KgBB dapat menurunkan kadar
histopatologis pangkreas tikus
kolesterol dan trigliserida pada tikus serta hiperglikemia induksi aloksan [Tesis].
tidak menunjukkan perbedaan yang Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada;
signifikan antara keduanya. Namun 2013.
pemberian ekstrak bawang dayak menjukan 9. Kuntorini EM, Astuti MD. Penentuan
penurunan kadar kolesterol dan trigliserida aktivitas antioksidan ekstrak etanol bulbus
lebih besar dibandingkan dengan pemberian bawang dayak (Eleutherine americana
ekstrak ubi ungu. Merr.). Sains dan Terapan Kimia. 2010;
4(1):15-22.
SARAN 10. Republik Indonesia. Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 261 Tahun 2009 tentang
Penelitian selanjutnya disarankan untuk Farmakope Herbal Indonesia Edisi
melakukan fraksinasi senyawa flavonoid Pertama. Jakarta: Kementerian Kesehatan;
dari bawang dayak dan ubi ungu dan 2009.
melakukan kombinasi kedua ekstrak untuk 11. Li F, Li Q, Gao D, Peng Y. The optimal
mendapatkan efek yang lebih baik. extraction parameters and anti-diabetic
activity of flavonoid from Ipomoea Batatas
DAFTAR RUJUKAN L. Afr J Tradit Complement Altern
Med. 2009;6(2):195-202.
1. Bertram GK. Farmakologi dasar dan klinik. 12. Febrinda AE, Yuliana ND, Ridwan E,
10th ed. Jakarta: EGC; 2010 Wresdiyati T, Astawan M. Hyperglycemic
2. Morrell J. Simple guide: kolesterol. control and diabetes complication
Jakarta: Erlangga; 2007. preventive activities of bawang dayak
3. Pusat Data dan Informasi. Profil Kesehatan (Eleutherine palmifolia L. Merr.) bulbs
Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan extracts in alloxan-diabetic rats.
Republik Indonesia; 2008. International Food Research Journal.
4. Galingging RY. Bawang dayak sebagai 2014;21(4):1405-11.
tanaman obat multifungsi. Warta Penelitian 13. Arifin H, Fahrezi M, Dharma, Surya.
dan Pengembangan Kalimantan Tengah. Pengaruh fraksi air herba seledri (Apium
2009;15(3):2-4 graveolens L.) terhadap kadar kolesterol
total mencit putih jantan hiperkolesterol.

115
Efek Ekstrak Bawang Dayak.... (Anjar MK, dkk)

Dalam Djamari A, Lucida H, Dharma S, 17. Suhartatik N. Aktivitas antioksidan


Suharti N, Wahyuni FS, Yosmar R, Agustin antosianin beras ketan hitam selama
R, Monita. Prosiding Seminar Nasional fermentasi. Jurnal Teknologi Industri
Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Pangan. 2013;24(1):115-19.
Klinik III. 4 – 5 Oktober 2013. Padang, 18. Kwon SH. Anti-obesity and hypolipidemik
Indonesia. Padang : Fakultas Farmasi effects of black soybean anthocyanins. J M
Andalas. 2013:293-304. Food. 2007;10(3):552-56.
14. Suckow MA, Weisbroth SH, Franklin CL. 19. Rumanti RT. Efek propolis terhadap kadar
The Laboratory Rats. Academic Press; kolesterol total pada tikus model tinggi
2005. lemak. Jurnal Kedokteran Maranatha.
15. Pratiwi D, Wahdaningsih S. Uji aktivitas 2011; 11(1):17–22.
antioksidan bawang mekah (Eleutherine 20. Yunarto N, Elya B, Konadi L. Potensi
americana Merr) dengan metode DPPH. fraksi etil asetat ekstrak daun gambir
Trad. Med. J. 2013;18(1):9-16. (Uncaria gambir Roxb.) sebagai
16. Ismawati, Ernikarmial A, Muhammad YH. antihiperlipidemia. Jurnal Kefarmasian
Pengaruh air perasan umbi bawang merah Indonesia. 2015;5(1):1-10.
(Allium scalonicum L.) terhadap
malondialdehid (MDA) plasma mencit
yang diinduksi hiperkolesterolemia. Jurnal
Natur Indonesia. 2012;14(2):150-54.

116

Anda mungkin juga menyukai