Anda di halaman 1dari 10

JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) SEBAGAI AGEN

PENURUN KADAR KOLESTEROL


Yeyen Anugrah Harmin* Dian Amelia Abdi** Armanto Makmun** Sri Julyani** Nesyana
Nurmadilla**
*
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
**
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
*
Email: yeyenara16@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Kolesterol penting bagi tubuh jika kadarnya sesuai batas normal,
apabila kadar kolesterol dalam darah berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan.
Peningkatan atau tingginya kadar kolesterol dari nilai normal disebut
hiperkolesterolemia. Seseorang yang mengalami hiperkolesterolemia dalam waktu yang
lama dapat menyebabkan terbentuknya aterosklerosis yang menghambat aliran darah
sehingga mengakibatkan penyakit serebrovaskular, kardiovaskular dan jantung coroner.
Jintan hitam atau habbatussauda, black cumin, atau pun black seed merupakan salah
satu tanaman rempah yang sangat populer dikalangan masyarakat pada daerah Timur
Tengah, Afrika, dan Asia, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dapat digunakan
sebagai obat untuk melindungi dan menyembuhkan beberapa penyakit. Bahkan secara
umum umat muslim percaya jintan hitam dapat menjadi obat segala penyakit kecuali
ketuaan dan kematian.
Tujuan: Mengetahui efektivitas jintan hitam (Nigella sativa) dalam menurunkan kadar
kolesterol berdasarkan berbagai laporan penelitian yang ada.

Metode: Literature Review dengan desain Narrative Review.


Hasil: analisis literatur secara keseluruhan menyebutkan bahwa jintan hitam (Nigella
sativa) memiliki beberapa komponen kandungan yang berpengaruh terhadap
peningkatan kadar kolesterol.
Kesimpulan: Kadar kolesterol darah mengalami penurunan yang signifikan saat
diinduksi jintan hitam (Nigella sativa).
Kata Kunci: Nigella sativa, jintan hitam, kolesterol, hiperkolesterolemia, dan penyakit
kardiovaskular
PENDAHULUAN

Kolesterol adalah senyawa lemak kompleks yang dihasilkan oleh tubuh berfungsi
membuat hormon sex, adrenal, dan membentuk dinding sel. Kolesterol penting bagi
tubuh jika kadarnya sesuai batas normal, apabila kadar kolesterol dalam darah
berlebihan dapat berbahaya bagi kesehatan. 1

Seseorang yang mengalami hiperkolesterolemia dalam waktu yang lama dapat


menyebabkan terbentuknya aterosklerosis, yaitu proses penebalan dan pengerasan
dinding pembuluh darah arteri yang berukuran sedang dan besar yang berlangsung
secara progresif akibat dari penimbunan plak kolesterol pada lapisan tunika intima arteri
yang dapat menghambat aliran darah sehingga mengakibatkan penyakit
serebrovaskular, kardiovaskular dan jantung coroner. 1

WHO melaporkan bahwa penyakit kardiovaskular menjadi penyebab dari 30%


kematian di seluruh dunia dan diprediksi akan menjadi penyebab utama kematian di
dunia pada dua dekade ke depan. Di Indonesia penyakit kardiovaskular terutama
penyakit jantung kororner dan stroke menjadi perhatian karena kematian akibat kedua
2,3
penyakit ini diperkirakan akan terus meningkat mencapai 23.3 juta pada tahun 2030.

Jintan hitam atau habbatussauda, black cumin, atau pun black seed merupakan
salah satu tanaman rempah yang sangat populer dikalangan masyarakat pada daerah
Timur Tengah, Afrika, dan Asia, termasuk Indonesia. Tanaman ini dikenal dapat
digunakan sebagai obat untuk melindungi dan menyembuhkan beberapa penyakit.
Bahkan secara umum umat muslim percaya jintan hitam dapat menjadi obat segala
penyakit kecuali ketuaan dan kematian. Jintan hitam mengandung antioksidan yang
bertanggung jawab dalam mekanisme tubuh melawan patologi penyakit yang berkaitan
dengan serangan radikal bebas. Oleh karena itu, antioksidan diyakini berperan penting
4,5
dalam sistem pertahanan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan dengan studi liteartur atau Literatur
review menggunakan metode narrative review. Penelitian ini dilakukan tinjauan secara
narrative terhadap literature yang berhubungan dengan jintan hitam dan kolesterol.
Literatur yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 26 jurnal tetapi penulis hanya
menggunakan 5 jurnal yang sesuai dengan kriteri inklusi untuk dimasukan ke dalam
hasil dan pembahasan, yaitu jurnal yang hanya melakukan penelitian tentang pengaruh
jintan hitam terhadap kadar kolesterol. Jurnal yang digunakan dibatasi, yaitu tahun
2013-2020.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian yang dilakukan oleh Andika Agus Budiarto, dkk dengan judul

“Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza roxb.) dan

Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Profil Lipid Tikus Sprague Dawley Dislipidemia”

penelitian ini bertujuan untuk membuktikan efek pemberian ekstrak temulawak dan

ekstrak jintan hitam terhadap profil lipid tikus Sprague dawley dislipidemia. Penelitian ini

membandingkan pemberian jintan hitam dan obat hipolipidemik (simvastatin) yang

sering digunakan untuk dyslipidemia, serta parameter penilaian yang digunakan bukan

hanya kadar kolesterol total, tetapi juga kadar LDL dan HDL. Penelitian ini tidak

menggunakan beberapa dosis jintan hitam untuk mengetahui dosis optimal yang dapat

digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol, serta penelitian ini dilakukan pada

hewan coba tikus.6

Pada kelompok dengan pemberian jintan hitam (400mg/kgBB) memperlihatkan

penurunan kadar kolesterol LDL dan kolesterol total serum tikus, ini disebabkan oleh
karena sinergisitas dari aktivitas beberapa komponen dalam jintan hitam seperti

thymoquinone (TQ), flavonoid, dan polyunsaturated fatty acids (PUFAs). Kandungan

TQ yang terdapat dalam jintan hitam ini dapat menurunkan lipid plasma dengan supresi

aktivitas HMGKoA reduktase dan meningkatkan jumlah resptor LDL serta dapat

menghambat peroksidasi lipid dengan cara nonenzimatik di lisosom. Flavonoid juga

berperan menurunkan sintesis kolesterol dan menekan reactive oxygen species (ROS),

pembentukan nitrogen species, serta melindungi sistem antioksidan endogen.

Flavonoid meningkatkan efisiensi sel hepar untuk menghilangkan kolesterol LDL dalam

sirkulasi darah dengan meningkatkan jumlah reseptor LDL dan berikatan dengan Apo

B. Kandungan PUFA yang tinggi dalam N. sativa berperan menurunkan total

kolesterol.6

Jurnal dengan judul “Comparision of Antidyslipiemic Potential of 80 Milligrams of

Fenofibrated with 8 Grams of Nigella Sativa Seeds Daily” membandingkan potensi

hipolipidemik dari Nigella sativa dengan fenofibrate agen hipolipidemik. Penelitian

dilakukan pada pasien dengan hiperlipidemia sekunder tanpa disertai penyakit lainnya

seperti hipotiroid, DM, gagal ginjal, penyakit pada hepar dan kardiovaskular. Penelitian

ini juga membandingkan Nigella sativa dengan obat hipolipidemik (fenofibrat) serta

parameter penilaian yang digunakan adalah kadar kolesterol total, trigliserida, kadar

LDL dan HDL. Total sampel dalam penelitiannya ini adalah 75 orang peserta . 7

Hasil penelitian pada jurnal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Andika Agus Budiarto, dkk. Nigella sativa dan fibrate adalah agen hipolipidemik yang

sangat baik yang dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi. Perubahan pada

semua parameter profil lipid dari 25 pasien hiperlipidemia (yaitu kolesterol serum,
trigliserida, kolesterol LDL dan kolesterol HDL) sangat signifikan pada dua kelompok

obat bila dibandingkan dengan kelompok kontrol plasebo, kecuali perubahan kolesterol

total serum pada Nigella sativa. kelompok, yang signifikan dengan nilai probabilitas

<0,01. Nigella sativa atau Kalonji telah digunakan sebagai obat herbal sejak zaman

prasejarah. Ini mengandung carvacrol, nigellicine, asam lemak tak jenuh ganda,

alphahederin, thymoquinone, mucilage, sterols, dan migellamine. Nigella sativa

mempengaruhi HMG-Co-A reduktase yang menyebabkan penurunan pembentukan

kolesterol dalam hepatosit. Tanaman ini mengandung thymoquinone yang menghambat

peroksidasi lipid di liposom. Alphahederin, thymoquinone, mucilage, sterol, dan

migellamine hadir dalam Nigella sativa scavenge superoksida anion dan radikula

hidroksil yang menyebabkan penurunan kemungkinan oksidasi LDL, dan

perkembangan penyakit arteri koroner.7

Pada jurnal dengan judul “Effect of Nigella sativa supplementation over a one-

year period on lipid levels, blood pressure and heart rate in type-2 diabetic patients

receiving oral hypoglycemic agents: nonrandomized clinical trial” yang bertujuan untuk

mengetahui efek suplementasi Nigella sativa pada profil lipid, tekanan arteri rata-rata,

dan detak jantung pada penderita diabetes mellitus (DM) tipe 2 yang menggunakan

agen hipoglikemik oral. Parameter yang dinilai bukan hanya kadar kolesterol total,

trigloserida, HDL dan LDL, tetapi juga mengukur kadar tekanan darah sistolik dan

diastolic, tekanan arteri rata-rata, denyut jantung serta indeks massa tubuh. Penelitian

ini dilakukan selama 1 tahun. Sampel penelitian ini adalah pasien dengan DM tipe 2

serta sedang mengonsumsi obat hipoglikemia oral berjumlah 57 orang. 8


Hasil literature review diatas, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

penelitian pada jurnal ini. Dalam penelitian ini, suplementasi N sativa (2 gram/hari)

selama satu tahun pada pasien DM tipe 2 yang mengonsumsi obat hipoglikemia oral

efektif dalam menurunkan kolesterol total, LDL, tekanan darah dan detak jantung. Ini

mencerminkan peran perlindungan potensial terhadap risiko penyakit kardiovaskular

yang terkait dengan diabetes. Sebuah penelitian baru-baru ini melaporkan bahwa

manajemen langsung dari kadar lipid setelah diagnosis kelainan berkorelasi secara

signifikan dengan penurunan kejadian CVD yang timbul pada pasien diabetes dengan

iskemia miokard sedang atau berat. Selain itu, diketahui bahwa penurunan tekanan

darah oleh obat antihipertensi dikaitkan dengan penurunan besar morbiditas dan

mortalitas kardiovaskular. Mekanisme pasti dimana N sativa dapat menginduksi potensi

menguntungkannya pada lipid dan tekanan darah belum sepenuhnya dijelaskan.

Namun, beberapa bukti menunjukkan peran penting stres oksidatif dalam patogenesis

dislipidemia dan hipertensi. Efek menguntungkan dari N sativa pada tingkat lipid dan

tekanan darah yang ditunjukkan dalam penelitian saat ini dapat dijelaskan dengan

potensi antioksidan yang tinggi dari N sativa.8

Pada jurnal yang berjudul “Anti-hypercholesterolemic and anti-hyperglycaemic

effects of conventional and supercritical extracts of black cumin (Nigella sativa)”

mengeksplorasi potensi hipoglikemik dan hipokolesterolemik dari ekstrak jintan hitam

konvensional dan superkritis. Ekstrak jintan hitam yang digunakan dibandingkan antara

yang menggunakan pelarut konvensional (diet fungsional) dengan yang dibuat

menggunakan sistem ekstraksi cairan superkritis (diet nutraceautical), bukan hanya

menilai efek hipokolesterolemik jintan hitam tetapi juga efek hipoglikemiknya. Penelitian
ini adalah tidak menjelaskan dosis jintan hitam yang digunakan serta tidak

membandingkan beberapa dosis jintan hitam untuk mengetahui dosis maksimal

sebagai efek hipokolesterolemik dan hipoglikemik. 9

Sejalan dengan penelitian sebelumnya, dalam penelitian ini kadar kolesterol

serum tikus menurun pada kelompok yang diberi diet nutraceutical serta diet fungsional.

Jintan hitam sangat efektif melawan hiperlipidemia. Properti penurun kolesterol dari

jintan hitam mungkin karena pengurangan sintesis kolesterol serum hepatositik atau

dengan menurunkan reabsorpsi di usus kecil. Diduga bahwa aktivasi reseptor yang

diaktifkan proliferator peroksisom bertanggung jawab atas mekanisme penurunan

kolesterol.9

Pada jurnal dengan judul “A randomized controlled trial measuring the effect of

nigella sativa extract on lipid profile in adult patients with dyslipidemia attending family

practice clinic, Suez Canal University Hospital, Egypt” bertujuan untuk mengetahui

pengaruh ekstrak Nigella Sativa pada profil lipid pasien dengan dislipidemia. Parameter

yang dilakukan penelitian bukan hanya kadar kolesterol total, trigliserida, HDL dan LDL,

tetapi juga lingkar pinggang dan lingkar panggul. Jumlah sampel penelitian berjumlah

38 orang serta sampel penelitian ini mengonsumsi obat hipolipidemik (statin) baik itu di

kelompok intervensi yang diberi ekstrak Nigella Sativa maupun pada kelompok kontrol

yang diberi placebo, sehingga sulit untuk mengetahui efek hipolipidemik dari Nigella

Sativa itu sendiri.10

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian dari jurnal-jurnal sebelumnya.

Pasien dalam kelompok intervensi memiliki lingkar pinggang yang lebih rendah secara

signifikan (p = 0,039) dan lingkar pinggul (p = 0,003) setelah menerima N. Sativa.


Kolesterol total, LDL dan Trigliserida menunjukkan perbedaan yang bermakna secara

statistik (p <0,05) antara pengukuran sebelum dan sesudah intervensi pada kelompok

intervensi.10

KESIMPULAN DAN SARAN

Dari hasil analisis kajian sistematis yang dilakukan pada beberapa literature yang

membahan tentang pengaruh jintan hitam (Nigella sativa) terhadap kolesterol, dapat

disimpulkan bahwa  jintan hitam (Nigella sativa) dapat menurukan kadar kolesterol. Hal

ini karena jintan hitam mengandung beberapa komponen seperti thymoquinone (TQ),

flavonoid, polyunsaturated fatty acids (PUFAs), carvacrol, nigellicine, alphahederin,

mucilage, sterols, dan migellamine. Dalam beberapa jurnal dijelaskan bahwa

thymoquinone dapat memperbaiki profil lipid, menghambat aktivitas HMGKoA

reductase, mencegah perubahan large buoyant LDL menjadi small dense LDL, serta

meningkatkan ekspresi mRNA pada reseptor LDL. Flavonoid juga berperan

menurunkan sintesis kolesterol dengan menekan reactive oxygen species (ROS),

pembentukan nitrogen species, meningkatkan aktivitas enzim lipoprotein lipase

sehingga dapat menurunkan kadar trigliserida dalam plasma, serta melindungi sistem

antioksidan endogen.. Kandungan PUFA yang tinggi dalam Nigella sativa berperan

dalam menginduksi eskpresi reseptor X hepar yang berfungsi mengatasi tingginya

kadar kolesterol serta meningkatkan jumlah reseptor dari kolesterol LDL di jaringan

agar tidak terjadi penumpukan. Alphahederin, mucilage, sterol, dan migellamine hadir

dalam Nigella sativa scavenge superoksida anion dan radikula hidroksil yang

menyebabkan penurunan kemungkinan oksidasi LDL, dan perkembangan penyakit

arteri koroner.
Saran untuk penelitian selanjutnya yaitu penelitian dilanjutkan di laboratorium
untuk melihat secara langsung pengaruh jintan hitam (Nigella sativa) terhadap
kolesterol.

DAFTAR PUSTAKA

1. Lackner, K. J., & Peetz, D. (2019). National Cholesterol Education Program.


https://doi.org/10.1007/978-3-662-48986-4_2226
2. Salazar, J., Olivar, L. C., Ramos, E., Chávez-Castillo, M., Rojas, J., & Bermúdez, V.
(2015). Dysfunctional High-Density Lipoprotein: An Innovative Target for Proteomics
and Lipidomics. Cholesterol. https://doi.org/10.1155/2015/296417
3. Azis, Ayu Ulfiah et. all. (2020). Efektifitas Pemberian Ekstrak Daun Kelor terhadap
Kadar Kolesterol Darah Pada Hewan Coba Mencit. UMI Medical Journal, 5(1), p. 28.

4. Sulvita, N. (2018). Efektivitas Minyak Habbatussauda (Nigella sativa) terhadap


Pertumbuhan Staphylococcusaureus. UMI MEDICAL JOURNAL.
5. Ramadan, M. F. (2016). Black cumin (Nigella sativa) oils. In Essential Oils in Food
Preservation, Flavor and Safety. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-416641-7.00030-
4
6. Andika Agus Budiarto, A. P. (2017, Maret). Pengaruh Pemberian Ekstrak Rimpang
Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) dan Jintan Hitam (Nigella Sativa)
terhadap Profil Lipid Tikus Sprague Dawley Dislipidemia. Media Kedokteran Hewan,
49(1).
7. Shah Murad Mastoi, A. A. (2017). Comparision Of Antidyslipiemic Potential Of 80
Milligrams Of Fenofibrated With 8 Grams Of Nigella Sativa Seeds Daily. Universal
Journal of Pharmaceutical Research, 2(6).
8. Ahmed Badar, H. K.-E.-H.-A. (2017). Effect of Nigella sativa supplementation over a
one-year period on lipid levels, blood pressure and heart rate in type-2 diabetic
patients receiving oral hypoglycemic agents: nonrandomized clinical trial. Annals of
Saudi Medicine, 37(1), 56-63.
9. Muhammad Jawad Iqbal, M. S. (2017). Anti-hypercholesterolemic and anti-
hyperglycaemic effects of conventional and supercritical extracts of black cumin
(Nigella sativa). Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, 7(11), 1014-1022.
10. Amira E Elfouly, M. A. (2019). A randomized controlled trial measuring the effect of

nigella sativa extract on lipid profile in adult patients with dyslipidemia attending family

practice clinic, Suez Canal University Hospital, Egypt. The Pharma Innovation Journal

2019, 8(7), 262-26

Anda mungkin juga menyukai