Pembacaan Al-Qurán:
Artinya:
Kasus 1:
Moh. Yusril :
Jika pasien merasa malu memberi tahu identitasnya kita pastikan kepada pasien
bahwa privasi mereka akan terjaga, pastikan juga saat pasien memberikan
informasi hanya ada 2 orang (dokter dan pasien bersangkutan) agar pasien
merasa aman dan nyaman.
Kita juga bisa meyakinkan pasien bahwa informasi yang diberikan bisa berguna
untuk kebaikan pasien.
Kita harus mengutamakan hak-hak pasien, kita inform concent terlebih dahulu,
kita menanyakan bagaimana kesediaan dan kenyamanan pasien. Kita jelaskan
juga kepada pasien bahwa informasi digunakan untuk mencegah penyebaran HIV
yang lebih luas.
Setiap cerita yang sampai kepada kita pada dasarnya semua adalah amanah. Tak
hirau apakah itu benar atau salah. Keduanya harus dirahasiakan, dalam arti tidak
memberitahukan kepada orang yang tidak berhak untuk mengetahuinya.
Kasus 2
Pasien yang dibawa oleh perawat yang bekerja di rumah sakit memotong antrian
pasien poli yang terlebih dahulu datang.
Tanggapan :
Moh. Yusril : Pasien yang terlebih dahulu datang akan merasa dirugikan
Dwi Oktaviani Dana R : seharusnya kita tidak boleh membeda-bedakan status
pasien.
Nirwana Utami Kadir : mungkin kita bisa mempertimbangkan dari sisi
emergency, kita harus pastikan lebih dulu informasi yang sebenarnya
Afifah Syahbani Zainal : kita harus menerapkan prinsip “justice”. Keadilan untuk
semua pasien tanpa membedakan status dan latar belakangnya.
Kasus 3 :
Dwi Oktaviani Dana R
Pasien datang berobat, ketika pasien masuk dokter tidak memberikan kesan yang
baik, tidak menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, dan pasien menilai
dokternya terkesan terburu-buru.
Tanggapan :
Moh. Yusril l : dokter itu harus tulus dan ikhlas dalam menjalankan amanahnya.
QS. Al-Isra Ayat 36 : “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu
ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan
diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”
Nirwana Utami Kadir: mungkin dokter sedang ada urusan penting atau ada
kesibukan lainnya, atau mungkin dokter sedang ada masalah pribadi.
Yeyen Anugrah Harmin : menjadi seorang dokter artinya siap dengan segala
resiko yang ada, salah satunya sikap profesionalisme yang patut dijadikan prinsip
dalam kondisi apapun. Menjadi dokter yang ramah juga merupakan salah satu
factor penyemangat pasien untuk sembuh. Jadi sebaiknya dokter yang baik tidak
patut menunjukan wajah yang masam atau acuh tak acuh saat menemui pasien.
Tri Dini Harianti : sebagai seorang dokter kita harus mengutamakan kepentingan
pasien.
Kasus 4 :
Nirwana Utami Kadir :
Pasien stroke sudah 4 kali serangan, pada saat serangan ke 4 pasien derita
stroke hemoragika. Pasien merasa putus ada dan menangis di hadapan dokter.
Moh. Yusril : Tawakal “menggantungkan diri kepada Allah”. Barang siapa yang
bertawakal kepada Allah, Niscaya Allah akan mewujudkannya
Dwi Oktaviani Dana R: Berkata Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Jika
Aku menguji hamba-Ku dengan dua yang dicintainya, kemudian dia bersabar,
maka Aku akan mengganti keduanya itu untuknya dengan surga'."