Anda di halaman 1dari 7

NOTULENSI REFLEKSI KASUS

ISLAM DISIPLIN ILMU KEDOKTERAN


KELOMPOK 2
PENGAMPU : Dr. dr. Hasta Handayani Idrus, M.Kes
Hari / Tanggal : Sabtu, 11 Desember 2021

Pembacaan Al-Qurán:

Q.S Al-Lahab 1-5

Artinya:

1. Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia!


2. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan.
3. Kelak dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak (neraka).
4. Dan (begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah).
5. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.

Kasus 1:

Moh. Yusril :

Pasien didiagnosa HIV. Pasien ditanyai mengenai keluarga, tempat tinggal


namun pasien tetap merahasiakan identitasnya.
Tanggapan:

Dwi Oktaviani Dana R.

 Kita harus menghormati hak-hak pasien dalam mengambil keputusan.


 Kita harus mempunyai ilmu dalam berkomunikasi agar pasien merasa tidak
diintimidasi
 Kita harus memberikan informasi sebaik-baiknya kepada pasien agar tidak
terjadi miss communication

Jumarti Ika Wulandari

Jika pasien merasa malu memberi tahu identitasnya kita pastikan kepada pasien
bahwa privasi mereka akan terjaga, pastikan juga saat pasien memberikan
informasi hanya ada 2 orang (dokter dan pasien bersangkutan) agar pasien
merasa aman dan nyaman.
Kita juga bisa meyakinkan pasien bahwa informasi yang diberikan bisa berguna
untuk kebaikan pasien.

Nirwana Utami Kadir

Sebaiknya kita memberikan inform concent terlebih dahulu, dan menyediakan


surat perjanjian kedua belah pihak agar pasien merasa privasinya akan terjamin
kerahasiaannya.
QS. Al-Isra ayat 7
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika
kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri”

Tri Dini Harianti

Kita harus mengutamakan hak-hak pasien, kita inform concent terlebih dahulu,
kita menanyakan bagaimana kesediaan dan kenyamanan pasien. Kita jelaskan
juga kepada pasien bahwa informasi digunakan untuk mencegah penyebaran HIV
yang lebih luas.

Afifah Syahbani Zainal

''Jika seseorang menceritakan suatu peristiwa kemudian ia berpaling, maka cerita


itu menjadi amanah.'' (HR At-Turmudzi dari Jabir bin Abdullah).

Setiap cerita yang sampai kepada kita pada dasarnya semua adalah amanah. Tak
hirau apakah itu benar atau salah. Keduanya harus dirahasiakan, dalam arti tidak
memberitahukan kepada orang yang tidak berhak untuk mengetahuinya.
Kasus 2

Yeyen Anugrah Harmin :

Pasien yang dibawa oleh perawat yang bekerja di rumah sakit memotong antrian
pasien poli yang terlebih dahulu datang.
Tanggapan :

Moh. Yusril : Pasien yang terlebih dahulu datang akan merasa dirugikan
Dwi Oktaviani Dana R : seharusnya kita tidak boleh membeda-bedakan status
pasien.
Nirwana Utami Kadir : mungkin kita bisa mempertimbangkan dari sisi
emergency, kita harus pastikan lebih dulu informasi yang sebenarnya

Afifah Syahbani Zainal : kita harus menerapkan prinsip “justice”. Keadilan untuk
semua pasien tanpa membedakan status dan latar belakangnya.

Kasus 3 :
Dwi Oktaviani Dana R
Pasien datang berobat, ketika pasien masuk dokter tidak memberikan kesan yang
baik, tidak menjelaskan kepada pasien mengenai penyakitnya, dan pasien menilai
dokternya terkesan terburu-buru.

Tanggapan :
Moh. Yusril l : dokter itu harus tulus dan ikhlas dalam menjalankan amanahnya.
QS. Al-Isra Ayat 36 : “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu
ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan
diminta pertanggungjawabannya. Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu
tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.”

Nirwana Utami Kadir: mungkin dokter sedang ada urusan penting atau ada
kesibukan lainnya, atau mungkin dokter sedang ada masalah pribadi.

Jumarti Ika Wulandari : sebagai seorang dokter kita harus profesional,


bagaimana pun kondisi dokter, sesibukan apapun selelah apapun kita harus tetap
amanah, kita memberikan yang terbaik kepada pasien. Kita harus menunjukan
empati kepada pasien karena itulah tugas profesional seorang dokter.

Yeyen Anugrah Harmin : menjadi seorang dokter artinya siap dengan segala
resiko yang ada, salah satunya sikap profesionalisme yang patut dijadikan prinsip
dalam kondisi apapun. Menjadi dokter yang ramah juga merupakan salah satu
factor penyemangat pasien untuk sembuh. Jadi sebaiknya dokter yang baik tidak
patut menunjukan wajah yang masam atau acuh tak acuh saat menemui pasien.

Tri Dini Harianti : sebagai seorang dokter kita harus mengutamakan kepentingan
pasien.

Kasus 4 :
Nirwana Utami Kadir :
Pasien stroke sudah 4 kali serangan, pada saat serangan ke 4 pasien derita
stroke hemoragika. Pasien merasa putus ada dan menangis di hadapan dokter.
Moh. Yusril : Tawakal “menggantungkan diri kepada Allah”. Barang siapa yang
bertawakal kepada Allah, Niscaya Allah akan mewujudkannya
Dwi Oktaviani Dana R: Berkata Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya Allah SWT berfirman, 'Jika
Aku menguji hamba-Ku dengan dua yang dicintainya, kemudian dia bersabar,
maka Aku akan mengganti keduanya itu untuknya dengan surga'."

ABSENSI REFLEKSI KASUS IDIK

No. Nama Stambuk Bagian


1 Afifah Syahbani Zainal 11120202055 Interna
2 Dwi Oktaviani Dana R 11120202097 Interna
3 Tri Dini Harianti 11120202088 Interna
4 Jumarti Ika Wulandari 11120202095 Jiwa
5 Moh. Yusril 11120202069 Jiwa
6 Nirwana Utami Kadir 11120211020 Jiwa
7 Yeyen Anugrah Harmin 11120202110 Jiwa
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai