Anda di halaman 1dari 39

OLEH :

Dina Dinda Restiwi


PEMBIMBING :
dr. I Gede Arna A, Sp.KK

Program Pendidikan Dokter UNISMA


Laboratorium Ilmu Kesehatan Kulit - Kelamin
RSUD Blambangan Banyuwangi
Status Penderita
Nama : Ny. AI
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 18 tahun
Alamat : Dsn. Gunungremuk 1/4
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Tanggal Kontrol : 8 April 2017
No. RM : 163882
Keluhan utama :
Bintil-bintil di vagina sejak 1 bulan yang
lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke Kulit dan Kelamin RSUD Blambangan untuk
berobat dengan keluhan utama bintil-bintil di vagina. Keluhan ini
telah dirasakan sejak 1 bulan yang lalu. Bintil-bintil ini berwarna
putih, bergerombol, berjumlah banyak, dan menyebar di sekitar
area vagina. Awalnya bintil hanya berjumlah 2 yang berada di bibir
vagina bagian atas kemudian makin lama makin banyak serta
menyebar hingga ke bagian bawah vagina. Bintil-bintil ini tidak
disertai keluhan gatal maupun nyeri apabila ditekan. Bintil tidak
mengeluarkan cairan dan tidak berwarna kemerahan. Riwayat
kontak dengan seseorang yang memiliki gejala yang sama
disangkal. Keluhan demam (-), keputihan (-), riwayat menstruasi
tidak teratur. Pasien belum mendapatkan pengobatan apapun.
Tidak pernah menderita
RPD penyakit yang sama sebelumnya
Riwayat kuretase 1 bulan yll

Tidak ada keluarga yang


RPK menderita keluhan yang sama

Tidak ada riwayat penderita


maupun keluarga yang
R.Alergi menderita asma, rhinitis maupun
dermatitis.
Tidak pernah menderita penyakit
RPO yang sama sebelumnya
Riwayat kuretase 1 bulan yll

Aktivitas sebagai IRT


RK Mandi 2-3 x sehari, mengganti
pakaian dalam 3 kali sehari

Lantai rumah keramik, ventilasi dan


pencahayaan cukup
R.Sosek WC jongkok dg air sumber air sumur
Ekonomi menengah
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
Tampak sakit ringan, kesadaran compos mentis (GCS
E4V5M6)
Tanda vital :
Tensi : 120/80 mmHg
Nadi : 84 kali/menit
Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu : tidak dilakukan pemeriksaan
Kepala : dbn
Wajah : dbn
Mata : dbn
THT : dbn
Mulut : dbn
GIT : dbn
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen : dbn
Sistem genetalia : lihat status lokalis
Ekstremitas atas : dbn
Ekstremitas bawah: dbn
Regio Effloresensi

Genitalia eksterna Papul miliar berwarna putih


(multiple) yang tengahnya terdapat
lekukan (delle), berbatas tegas,
ukuran bervariasi, tanpa ada
perubahan warna, bergerombol dan
berjumlah banyak.
RESUME

Ny. AI datang ke Kulit dan Kelamin RSUD Blambangan pada


tanggal 8 April 2017 untuk berobat dengan keluhan utama
bintil-bintil di vagina. Keluhan ini telah dirasakan
sejak 1 bulan yang lalu. Bintil-bintil ini berwarna
putih, bergerombol, berjumlah banyak, dan menyebar di
sekitar area vagina. Awalnya bintil hanya berjumlah 2
yang berada di bibir vagina bagian atas kemudian makin
lama makin banyak serta menyebar hingga ke bagian bawah
vagina. Bintil-bintil ini tidak disertai keluhan gatal
maupun nyeri apabila ditekan. Bintil tidak
mengeluarkan cairan dan tidak berwarna kemerahan.
Riwayat kontak dengan seseorang yang memiliki gejala
yang sama disangkal. Keluhan demam (-), keputihan (-),
riwayat menstruasi tidak teratur. Pasien belum
mendapatkan pengobatan apapun.
Pemeriksaan umum tidak
ditemukan adanya kelainan. Pada
pemeriksaan fisik status
dermatologis lokasi di vagina
berupa papul miliar, papul
berwarna putih (multiple) yang
tengahnya terdapat lekukan (delle),
berbatas tegas, ukuran bervariasi,
tanpa ada perubahan warna,
bergerombol dan berjumlah banyak.
MOLUSKUM
KONTAGIOSUM

VERUKA

GRANULOMA PIOGENIK

BASAL CELL CARCINOMA


PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Usulan pemeriksaan histopatologi


dapat ditemukan badan moluskum
(Henderson-Peterson bodies) yang
mengandung partikel virus.
PENATALAKSANAAN

Topikal : gentamisin cream


PENATALAKSANAAN

Mengeluarkan isi massa yang mengandung badan


moluskum (ekstraksi badan moluskum) dengan
menggunakan alat seperti ekstraktor komedo, jarum
suntik atau kuret.
KIE

Menjaga personal hygienitas kulit


Hindari pemakaian barang bersama
dikeluarga, misalnya handuk
Hindari kontak kulit secara langsung dengan
orang lain, untuk meminimalkan penularan
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Fungtionam: Dubia ad Bonam
Ad Sanationam: Dubia ad Bonam
Ad Kosmetikan: Dubia ad Bonam
PEMBAHASAN
DEFINISI
Penyakit yang disebabkan oleh virus poks,
dengan gejala klinis berupa papul yang di
permukaannya terdapat lekukan (delle) berisi
massa yang mengandung badan moluskum
Infeksi MC dapat meliputi seluruh tubuh atau
hanya pada beberapa bagian tubuh tertentu
seperti extremitas, wajah, dan badan .
Pada orang dewasa yang penularannya melalui
hubungan seksual. Distribusi lesi biasanya
hanya pada daerah genital
Angka kejadian moluskum kontagiosum di seluruh dunia
diperkirakan sebesar 2% - 8%
Bersifat endemis pada komunitas padat penduduk, higiene
buruk dan daerah miskin. Penyakit ini terutama
menyerang anak-anak, usia dewasa dengan aktivitas
seksual aktif dan status imunodefisiensi
Transmisi melalui kontak langsung dan autoinokulasi

Pada dewasa digolongkan penyakit menular seksual


Disebabkan oleh kelompok pox virus
Tdd 4 tipe Molluscum Contagiosum Virus
(MCV), yaitu MCV-1 sampai -4. MCV-1
merupakan yang paling sering.
Usia
Hygiene buruk
Pasien dengan imunodefisiensi
Kontak langsung dg penderita
Kontak seskual
PATOGENESIS

Ketika infeksi terjadi, sel keratinosit epidermis


yang diserang.
Replikasi virus terjadi dalam sitoplasma sel yang
terinfeksi, menghasilkan karakteristik badan inklusi
sitoplasma.
Secara histologi, badan-badan inklusi yang paling
nyata terlihat dalam stratum granulosum dan lapisan
stratum korneum pada epidermis.
Hiperproliferasi epidermis juga terjadi karena
terjadi peningkatan dua kali lipat dalam devisi
seluler lapisan basal epidermis
GEJALA KLINIS
Lesi berupa papul miliar, kadang-kadang
lentikular dan berwarna putih seperti lilin,
berbentuk kubah yang kemudian ditengahnya
terdapat lekukan (delle).
Jika lesi dipijat akan tampak keluar massa
berwarna putih seperti nasi
Masa inkubasi 2 7 minggu
Asimtomatis, beberapa mengeluh gatal, dan
sakit.
Lokalisasi di daerah muka, badan dan
ekstremitas, sedangkan pada orang dewasa di
daerah pubis dan genitalia eksterna.
Berdasarkan :

Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Gejala Klinik
ANAMNESA

Kontak dengan anak lain yang terinfeksi moluskum


kontagiosum di sekolah, asrama, atau fasilitas rekreasi
publik (misalnya,tempat olahraga, kolam renang).
Dewasa yang imunokompeten yang aktif secara seksual
dan tidak mengetahui bahwa pasangan mereka
terinfeksi.
Pada orang dewasa juga sering terjadi pada orang yang
memiliki banyak pasangan seksual dengan frekuensi
hubungan seksual yang meningkat.
PEMERIKSAAN FISIK

Lesi berupa papul millier, kadang- kadang lentikular dan


berwarna putih seperti lilin, berbentuk kubah yang kemudian
ditengahnya terdapat lekukan (delle).
Jika dipijat akan tampak massa yang berwarna putih seperti
nasi.
Predileksi didaerah muka, badan dan ekstrimitas, sedangkan
pada orang dewasa di daerah pubis dan genitalia eksterna.
Kadang-kadang dapat timbul infeksi sekunder sehingga timbul
supurasi
HISTOPATALOGI

Di daerah epidermis badan moluskum yang


mengandung partikel virus diatas stratum basal.
Dijumpai hipertrofi dan hiperplasia dari epidermis.
MOLUSKUM
KONTAGIOSUM

VERUKA

GRANULOMA PIOGENIK

BASAL CELL CARCINOMA


DIAGNOSIS BANDING

Veruka
o Veruka vulgaris
Predileksi : ekstremitas bagian ekstensor, mukosa mulut
dan hidung
Bentuknya bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular
atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan
kasar (verukosa)

o Veruka plana juvenil


Predileksi : daerah muka dan leher, dorsum manus dan
pedis, pergelangan tangan serta lutut
Lesi ukuran milier atau lentikuler, permukaan licin dan
rata, sewarna kulit atau agak kecoklatan
o Veruka plantaris
Predileksi : telapak kaki terutama di daerah yang
mengalami tekanan.
Lesi bentuknya berupa cincin yang keras dengan
ditengah agak lunak dan berwarna kekuning-kuningan.
Permukaannya licin karena gesekan dan memberi rasa
nyeri waktu berjalan yang disebabkan oleh penekanan
massa yang terdapat di daerah tengah cincin.
Granuloma Piogenik
Lesi terjadi akibat proliferasi kapiler yang sering
terjadi sesudah trauma tetapi sering disertai infeksi
sekunder.
Predileksi : bagian distal tubuh yang mengalami trauma.
Lesi biasanya soliter , berbentuk papul eritematosa
dengan pembesaran yang cepat.
Beberapa lesi dapat mencapai ukuran 1 cm dan dapat
bertangkai serta lesi mudah berdarah
Basal Cell Carcinoma
Tumor ini umumnya ditemukan di daerah berambut, bersifat
invasif ada yang bentuk nodulus ( ulkus rodens)
Gambaran yang khas : tidak berambut, berwarna coklat
(hitam), tidak berkilat atau keruh, bila sudah
berdiameter 0,5 cm sering ditemukan pada bagian pinggir
berbentuk papular, meninggi, anular, dibagian tengah
cekung yang dapat berkembang menjadi ulkus (ulcus
rodent), pada perabaan terasa keras dan berbatas tegas.
PENATALAKSANAAN
Non Medikamentosa
Prinsip pengobatan adalah mengeluarkan massa yang
mengandung badan moluskum.

Bedah kuretase : ekstraktor komedo, jarum suntik atau


kuret.
Bedah listrik : elektrokauterisasi
Bedah beku : CO2, N2
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa

Terapi topikal
Kataridin 0,7% atau 0,9%
Imiquimod krim 5%
Cidofovir 3% topikal

Terapi sistemik
Cidovovir oral
EDUKASI

Melakukan pemisahan pakaian penderita yang harus dicuci


dengan air mendidih hingga penyakit sembuh
Menghindari kontak dengan kelainan kulit ini dan bagi penderita
orang dewasa untuk menghindarkan terjadinya penularan seksual
Menerangkan kepada pasien tentang sifat infeksi dan penularan
penyakit untuk mengurangi transmisi moluskum kontagiosum
kepada orang lain, serta untuk menghindari infeksi ulang dimasa
depan dan meminimalkan autoinokulasi.
Menyuruh pasien untuk menghindari menyentuh atau menggaruk
lesi karena bisa menimbulkan infeksi sekunder, tidak pinjam
meminjam barang yang dapat terkontaminasi seperti handuk,
baju dan sisir.
KOMPLIKASI

Konjungtivitis dan keratitis dapat timbul


sebagai komplikasi pada lesi disekitar
kelopak mata.
Dermatitis atopi atau kondisi lain yang
disertai penurunan fungsi imun dapat
menyebabkan penyebaran lesi dengan
mudah serta infeksi bakteri sekunder.
PROGNOSIS

Dengan menghilangkan semua lesi


yang ada, penyakit ini tidak atau
jarang residif.
Prognosis penyakit ini baik karena
merupakan penyakit self limited.

Anda mungkin juga menyukai