Anda di halaman 1dari 13

UAS FITOTERAPI

REVIEW JURNAL TENTANG DAUN SRIKAYA (Annona squamosa l.) SEBAGAI


TERAPI PENYAKIT HIPERLIPIDEMIA

WA JALIMA

O1A1 19 197

KELAS D

DOSEN PENGAMPUH: Apt. FADHLIYAH MALIK, S.Farm., M. Farm.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2022
DAUN SRIKAYA (Annona squamosa l.)

Annona squamosa L. atau dikenal dengan srikaya merupakan tanaman yang


digunakan untuk pengobatan. Beberapa kegunaannya yang telah dilaporkan yaitu sebagai
insektisida, antitumor, antidiabet, antioksidan, antihiperlipidemia dan antiinflamasi. Senyawa
kimia yang terdapat pada Annona squamosa L. yaitu asetogenin, diterpen, flavonoida, lignin,
hidroksil keton, dan benzoquinazolin
Klasifikasi tanaman srikaya

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliopsida

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Magnoliales

Famili :Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona squamosa L

Morfologi Tanaman Srikaya

Tanaman ini tumbuh dengan perdu, berumur panjang, dengan tinggi mencapai 2-4 m.
Akar tungga, batang berkayu, silindris, tegak berwarna keabu-abuan, memiliki kulit tipis,
permukaan kasar, percabangan banyak, dengan arah cabang miring keatas. Daun tanaman
tunggal, bertangkai pendek, tersusun selang seling, berwarna hijau, berbentuk memanjang
dengan panjang mencapai 6-17 cm dengan lebar 2,5 – 7,5 cm, helaian daun tipis kaku, ujung
dan pangkal meruncing, bagian tepi merat, pertulangan menyirip dengan permukaan halus.
Bunga tanaman ini tunggal, tumbuh pada ketiak daun dan ujung batang, bertangkai,
memiliki kelopak berwarna hijau kekuningan. Selain itu, buah tanaman srikaya ini semu,
bulat mengerucut, berwarna hijau dengan diameter 5-10 cm, permukaan tidak merata atau ada
tonjolan, dengan biji berbentuk pipih atau kepingan kecil berearna hitam mengkilat, tanaman
ini dapat berbuah pada umur 3-5 tahun dengan perbanyakan secara generatif ( melalui biji ).
PENGUJIAN SECARA PRAKLINIS

1. Aktivitas Antihiperlipidemia Ekstrak Etanol Daun Annona Squamosa L.


 Metode
Tikus dipelihara selama 37 ha ri dengan pemberian pakan yang dibagi
menjadi tiga tahap. Tahap pertama diberikan pakan standar PARS secara ad libitum
selama 7 hari. Tahap kedua diberikan pakan tinggi lemak selam 15 hari ad libitum.
Pada tahap ketiga, kelompok kontrol negatif diberikan pakan standar secara ad
libitum, pada kelompok kontrol positif diberikan pakan standar secara ad libitum dan
simvastatin 0,18 mg/gram BB tikus. Sedangkan pada kelompok perlakuan diberi
diberikan pakan standar secara ad libitum dan tambahan bahan uji ekstrak etanol 96%
daun srikaya secara peroral dengan 3 dosis bertingkat (0,25 mg/gram BB tikus; 0,75
mg/ gram BB tikus; dan 1 mg/gram BB tikus) selama 15 hari. Pada akhir tahap ketiga,
dilakukan pemeriksaan terhadap kadar LDL. Pakan tinggi lemak dibuat dengan cara
menambahkan pakan standar PARS dengan pakan hiperkolesterol yang terdiri dari
lemak kambing, otak sapi, tepung dan air. Kadar LDL diukur dengan metode
Praecipitation of LDL kemudian diamati pada panjang gelombang 500- 550 nm.
 Hasil
Kadar kolesterol LDL pada serum darah tikus ditetapkan dengan metode
Praecipitation of LDL menggunakan kit merek Thermo. Absorbansi sampel diukur
menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 600 nm. Hasil pengukuran
kadar LDL pada serum darah hewan coba disajikan pada Tabel 1 dan Gambar 2.

Hasil analisa menggunakan Anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan


pada setiap kelompok perlakuan dengan nilai p 0,018 (α<0,05). Hasil analisa
menggunakan post hoc menunjukkan kelompok kontrol positif dan kelompok kontrol
negatif terdapat perbedaan yang bermakna, dengan nilai p 0,003 (α<0,05). Artinya,
hewan uji dengan pemberian simvastatin dapat menurunkan kadar kolesterol LDL.
Pada kelompok perlakuan dosis 0,25 mg/gBB, 0,75 mg/gBB dan 1,0 mg/gBB
dibandingan dengan kontrol negative hanya kelompok perlakuan dosis 0,25 mg/gBB
yang menunjukkan perbedaan bermakna, dengan nilai p 0,025 (α<0,05). Artinya pada
dosis 0,25 mg/gBB ekstrak dapat menurunkan kadar kolesterol LDL pada hewan uji.
 Kandungan
Penurunan kadar kolesterol LDL disebabkan karena flavonoid yang
terkandung dalam ekstrak daun Annona squamosa L. selektif terhadap metabolisme
kolesterol LDL. Dengan terhambatnya metabolisme kolesterol LDL maka jumlah
kolesterol LDL dalam darah akan menurun.
 Mekanisme Kerja
Flavonoid dapat mempengaruhi proses metabolisme kolesterol LDL dengan
meningkatkan kemampuan LDL untuk terikat pada reseptornya. LDL yang terikat
pada reseptor akan termetabolisme menjadi kolesterol ester di jaringan. HDL akan
mengikat kolesterol ester yang terdapat pada jaringan dan kemudian dieksresi ke usus
halus. Selain itu, flavonoid juga memiliki aktivitas menurunkan LDL oksidase.
Flavonoid dapat mengurangi LDL peroksidasi lipid, mengurangi stres oksidatif
makrofag dengan menghambat oksigenase seluler dan mengaktifkan antioksidan
seluler. Dengan demikian, flavonoid merupakan antioksidan alami yang mampu
melindungi terhadap peroksidasi lipid dalam arteri dan lipoprotein. Dengan
menurunnya LDL oksidase maka pembentukkan sel busa akan terhambat sehingga
menurunkan resiko terjadinya aterosklerosis (Rofida, dkk. 2015).

2. Pengaruh Jus Buah Dan Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Kadar Asam Urat Dan
Kolesterol Darah
 Metode
Pada penelitian ini hewan uji dibagi menjadi lima kelompok uji. Kelompok
kontrol negatif, kontrol positif (menggunakan pembanding allupurinol dan
simvastatin), kelompok beberapa dosis dari jus buah dan ekstrak daun srikaya.
Sebelum penginduksian jus buah dan ekstrak daun srikaya hewan uji diberi makan
purin tinggi selama 7 hari. Pengamatan pengaruh pemberian jus buah dan ekstrak
daun srikaya dilakukan pada hari ke 0, 3, 5, 7 dan 14.
 Hasil
Hasil dari skrining fitokimia menunjukkan bahwa pada tanaman daun srikaya
terdapat senyawa alkaloid, flavonoid, saponon, tannin, dan terpenoid/steroid. Pada
daun srikaya positif mengandung alkaloid (anonain dan retikulen ) yang bersifat
antioksidan yang mana pada tumbuhan didaunlah yang banyak terdapat alkaloid.
Senyawa steroid biasanya teradapt pada daun tanaman srikaya yaitu stigmasterol,
sitosterol, fitosterol.

Pada penelitian ini terjadi penurunan kolestrol setelah uji ekstrak etanol daun
srikaya yang terlihat dari semu kelompok uji (ekstrak 100mg/kgBB, ekstrak 300
mg/kgBB, 600 mg/kgBB dan obat simvastatin). Penurunan kolestrol terlihat jelas
pada hari ke-7, 14 daripada hari ke-3. Ini dikarenakan tanaman srikaya ini
mengandung steroid yang didalamnya ada fitosterol . Steroid pada tanaman tingkat
tinggi yang dikenal dengan fitosterol, antara lain terdiri atas sitosterol,stigmasterol,
dan campesterol. Sedangkan pada tanaman tingkat rendah, dikenal ergosterol
(terdapat pada ragi dan jamur).
 Kandungan
Daun tanaman srikaya mengandung stigmasterol, sitosterol, fitosterol
 Mekanisme Kerja
 fitosterol mampu menurunkan kolesterol pada manusia dengan menyatakan
bahwa penurunan kolesterol terjadi karena kemampuan fitosterol dan
fitostanol untuk menurunkan absorbsi kolesterol, sementara itu secara parsial
terjadi de-suppressing biosintesis kolesterol dan juga beberapa hasil penelitian
menunjukkan bahwa fitosterol mampu mengurangi kadar kolesterol total dan
LDL kolesterol di dalam darah
 sitosterol menurunkan kolestrol dengan cara menghambat aktifitas enzim
HMG-CoA reduktase yang merupakan enzim kunci dalam sintesis kolestrol.
Dimana kerja sitosterol hampir sama dengan kerja obat golongan statin yaitu
simvastatin (Andriani,dkk 2018).

3. Aktivitas Penurunan Level Serum Kolesterol Total, Peningkatan Kandungan Total


Fenolik Dan Flavonoid Pada Ekstrak Daun Srikaya
 Metode
Kelompok uji dibagi menjadi 10, masing-masing terdiri dari 3 ekor tikus.
Kelompok 1 yaitu kontrol normal, kelompok 2 yaitu kontrol negatif CMC Na 0.5 %,
kelompok 3 yaitu kontrol susu fermentasi, kelompok 4 yaitu kontrol positif
(simvastatin dosis 0,18 mg/200 gram BB tikus), kelompok 5, 6 dan 7 merupakan
kelompok ekstrak daun srikaya dosis 100 mg/KgBB; 200 mg/KgBB dan
400mg/KgBB) kelompok 8, 9 dan 10 merupakan kelompok ekstrak daun srikaya
terfermentasi dengan dosis 100 mg/KgBB; 200 mg/KgBB dan 400mg/KgBB.
 Hasil
 Total fenolik

Hasil kadar fenolik ekstrak daun srikaya dengan fermentasi dan non
fermentasi adalah
0,9277±0.0146 dan 0.0823±0,0131.
 Total flavonoid
Hasil kadar flavonoid ekstrak daun srikaya fermentasi dan non fermentasi
diperoleh 0.6793±0.0081 dan 1±0,014.
 Pengukuran Level Serum Kolesterol
Pengukuran level serum dilakukan setelah proses induksi kolesterol pada tikus
selama 14 hari dengan pakan tinggi lemak. Peningkatan kadar kolesterol dapat
dilihat dengan membandingkan hasil kolesterol tikus kontrol tanpa perlakuan
dan tikus kontrol negatif yang merupakan tikus yang diinduksi

 Kandungan
Aktivitas penurunan total kolesterol ada pada dosis 400 mg/kgBB ekstrak
daun srikaya (Annona squamosa L) terfermentasi yaitu sebesar 94,23 mg/dL. Total
fenolik yang didapat pada daun srikaya fermentasi dan non fermentasi yaitu
0,9277±0,0146 dan 0,823±0,0131, sedangkan total flavonoid pada daun srikaya
fermentasi dan non fermentasi yaitu diperoleh 0,6793±0,0081 dan 1±0,014. Hasil
menunjukkan pada proses kombinasi dengan fermentasi didapatkan aktivitas yang
lebih baik dibandingkan dengan ekstrak tanpa proses fermentasi
 Mekanisme Kerja
Dilakukan pula fermentasi dengan asam laktat pada ekstrak daun srikaya
untuk mengetahui adanya perubahan kadar total flavonoid dan total fenolik dengan
dan tanpa adanya proses fermentasi. Hal ini dilakukan karena adanya kandungan
bakteri asam laktat yang menghasilkan asam-asam organik seperti asam propionat,
asam glukoronat, asam folat dan asam laktat yang berpotensi sebagai agen pada
penurunan kadar kolesterol LDL (Hesturini & Erlina, 2021)

PENGUJIAN SECARA KLINIS

4. Pemanfaatan Teh Daun Srikaya (Annona Squamosa L.) Terhadap Kadar Kolesterol
Total, Trigliserida Dan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan
Hipertensi
 Metode
Penelitian ini adalah kuasi eksperimental menggunakan One group pretest-
posttest dengan jumlah sampel 10 orang responden. Data yang dikumpulkan berupa
data hasil pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida dan glukosa darah sebelum
dan setelah pemberian teh daun srikaya.
 Hasil

Berdasarkan hasil uji statistik pemberian teh daun srikaya (Annona squamosa
L) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida dan glukosa darah pada pasien diabetes
mellitus dengan hipertensi memiliki perbedaan yang bermakna karena nilai
probabilitas uji statistik untuk kolesterol total adalah 0.001 < 0.050, nilai uji statistik
untuk trigliserida adalah 0.000 < 0.050 dan nilai uji statistik untuk glukosa adalah
0.001 < 0.050. Sehingga dapat dijelaskan pemberian teh daun (Annona squamosa L)
dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dang glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus dengan hipertensi.
 Kandungan
Konsumsi lemak yang berlebih bisa meningkatkan kolesterol, LDL dan
trigliserida serta menurunkan HDL. Salah satu cara untuk menurunkan kolesterol,
LDL dan trigliserida serta menaikkan HDL adalah dengan mengkonsumsi makanan
yang mengandung antioksidan. Daun srikaya mengandung senyawa metabolik
skunder seperti kumarin, flavonoid, saponin, tannin, alkaloid, dan triterpenoid yang
berfungsi sebagai antioksidan
 Mekanisme Kerja
Pemberian teh daun sirsak akan meyebabkan penurunan kolesterol, trigliserida
dan glukosa darah oleh mekanisme yang dilakukan oleh senyawa flavonoid tadi yaitu
dengan cara senyawa flavonoid akan menurunkan aktivitas HMG-KoA reduktase,
menurunkan aktivitas enzim acyl-CoA cholesterol acyltransferase (ACAT), dan
menurunkan absorbsi kolesterol di saluran pencernaan. Sehingga kadar kolesterol,
trigliserida dan glukosa darah dalam darah akan mengalami penurunan. Sedangkan
mekanisme senyawa saponin dalam menurunkan kolesterol dan trigliserida adalah
senyawa saponin akan berikatan dengan kolesterol pada lumen intestinal sehingga
dapat mencegah reabsorpsi kolesterol. Selain itu, saponin juga dapat berikatan dengan
asam empedu, sehingga dapat menurunkan sirkulasi enterohepatik asam empedu dan
meningkatkan ekskresi kolesterol (Rahmayanti, dkk., 2022)

PENGUJIAN SECARA EMPIRIS (RAMUAN)

5. Efek Antihiperlidemia Obat Tradisonal Khas Suku Muna “Lansau” Berdasarkan


Parameter Kadar LDL

Lansau adalah ramuan tradisional yang dipercaya sebagai obat penyakit dalam yang
digunakan oleh masyarakat secara turun temurun pada Suku Muna, Provinsi Sulawesi
Tenggara. Lansau terdiri dari 44 macam campuran bahan tumbuhan, dan salah satunya yaitu
daun srikaya

 Metode
Penelitian ini menggunakan 24 ekor mencit (Mus musculus) sebagai hewan
coba, yang dibagi menjadi 4 kelompok hewan coba yaitu kelompok kontrol posistif
dengan simvastatin, kelompok kontrol negatif, dan 2 kelompok perlakuan dengan
dosis 250 ml dan dosis 500 ml. Induksi hiperlipidemia menggunakan makanan lemak
tinggi (kuning telur 80%, sukrosa 15%, dan lemak hewan sapi 5 %,) ditambah PTU
selama 14 hari. Pemeriksaan LDL dilakukan sebelum dan sesudah perlakuan dengan
sediaan infusa lansau selama 14 hari. Data yang diperoleh kemudian diolah secara
statistik menggunakan uji One-way Analysis of Variance (ANOVA) dengan taraf
kepercayaan 95% untuk menganalisis kadar LDL.
 Hasil

Berdasarkan perbedaan kadar rata-rata LDL sebelum dan sesudah pemberian


perlakuan menunjukan bahwa terdapat penurunan kadar lipid pada hewan coba yang
digunakan setelah pemberian terapi infusa lansau. Berdasarkan perbandingan mean
rerata kadar LDL antar kelompok terdapat perbedaan secara bermakna dengan nilai p
<0,05 setelah terapi. Untuk mengetahui kelompok mana yang berbeda secara
signifikan dilanjutkan dengan uji post hoc. Hasil uji post hoc menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan 1 (P1) yaitu dosis 250 ml/kg
BB dan P2 yaitu dosis 500 ml/kg BB. Juga terdapat perbedaan pada kelompok P1
dengan kontrol (-), kelompok P2 dengan kontrol (+) serta antara kelompok kontrol (+)
dan kontrol (-) yaitu p < 0,05.
Nilai LDL terendah terdapat pada penggunaan terapi statin. Statin merupakan
salah satu golongan obat yang paling baik digunakan untuk menurunkan Low Density
Lipoprotein (LDL) dalam darah karena ssecara signifikan menurunkan kadar LDL
melalui mekanisme penghambatan Enzim 3-hydroxy-3 methylglutaryl coenzym A
reductase (HMG CoA- reduktase) yang menghambat sintesis kolesterol di hati.
Terdapat perbedaan signifikan pada penurunan kadar LDL antara dua kelompok dosis
lansau yang justru lebih tinggi pada dosis 250 ml/kg BB dibanding dosis 500 ml/kg
BB.
 Kandungan
Penuruanan kadar lipid diduga disebabkan oleh kandungan metabolit sekunder
pada infusa lansau yang terdiri dari katekin, tanin, flavonoid dan saponin yang
diketahui dapat menurunkan kadar lipid dalam darah. Dosis 250 ml diberikan 1 ml
tiap 1 kali sehari pada hewan coba yang digunakan. Dosis tersebut digunakan secara
empiris oleh Suku Muna (Sulawesi Tenggara) sebagai obat dan sebagai ramuan
kesehatan, untuk dosis 500 ml di gunakan untuk melihat potensi yang lebih besar dari
infusa lansau sebagai antihiperlipidemia.
 Mekanisme Kerja
Flavonoid dapat menurunkan kadar kolesterol darah melalui peningkatan ekskresi
asam empedu dan mengurangi kekentalan (viskositas) darah sehingga mengurangi
terjadinya pengendapan lemak pada pembuluh darah. Katekin memiliki aktivitas
menghambat kerja HMG-CoA reduktase yang mengakibatkan sintesis mevalonat dari
HMG-CoA berkurang. Katekin menyebabkan terjadinya penurunan kadar kolesterol
total dalam plasma darah disebabkan karena katekin mampu secara efektif
menghambat penyerapan kolesterol dalam usus, mengurangi biosintesis intestin
absorbs lipid. Saponin di duga dapat menurunkan kolesterol plasma dengan dua cara
yaitu menghambat penyerapan kolesterol di usus (langsung) dan menghambat
penyerapan asam empedu di usus (tidak langsung). Saponin memiliki aktivitas anti
obesitas dengan cara menghambat enzim lipase sehingga menurunkan jaringan
adipose (Ihsan, dkk., 2018)
DAFTAR PUSTAKA

Andriani, Y., Andriani, N., Fransiska, R., & Arifin, H. (2018). Pengaruh Jus Buah
Dan Ekstrak Daun Srikaya Terhadap Kadar Asam Urat Dan Kolesterol
Darah. Jurnal Katalisator, Vol. 3(2), 71-76.
Hesturini, R. J., & Erlina, D. V. (2021). Aktivitas Penurunan Level Serum Kolesterol
Total, Peningkatan Kandungan Total Fenolik Dan Flavonoid Pada Ekstrak
Daun Srikaya. Jurnal Pharma Bhakta, Vol. 1(2).
Ihsan, S., Sonaru, F., Satriani, H., Wahyuni, I., & Ardianti, M. (2018). Efek
antihiperlidemia obat tradisonal khas suku muna “lansau” berdasarkan
parameter kadar LDL. Sainstech Farma, Vol. 11(1), 7-11.
Rahmayanti, U. R., Danuyanti, I. G. A. N., & Zaetun, S. (2022). Pemanfaatan Teh
Daun Srikaya (Annona squamosa L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total,
Trigliserida Dan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan
Hipertensi. Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan, Vol. 8(2), 119-133.
Rofida, S., Firdiansyah, A., & Fitriyastuti, E. (2015). Aktivitas Antihiperlipidemia
Ekstrak Etanol Daun Annona squamosa L. Jurnal Farmasi Sains dan
Terapan, Vol. 2(1).

Anda mungkin juga menyukai