DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI
SIKLUS
Flour Albus ( Kunyit Putih)
KESPRO MASA Reproduksi Obesitas (
WANITA
MENOPAUSE Hipertensi
gastritis
Patofisiologi Acne
BIJI PEPAYA (Carica papaya L.)
Curcumine pada kunyit dan anthocyanin pada asam jawa akan meng
hambat reaksi Cyclooxygenase (COX-2) sehingga dapat menghambat
atau mengurangi terjadinya inflamasi.
Patofisiologi Flour Albus
Kunyit putih (Kaempferiae rotunda (L)
Bagian yang digunakan : Rimpang
Kandungan kimia Saponin, tanin, minyak atsiri, kamfor,
sineol. Rimpang mengandung 0,22% minyak atsiri yan
g terdiri dari 5 senyawa utama piperiton, p-simen-8-ol
, verbenon, kariofilen, kariofilenoksida, dan 3 senyawa
minor, serta krotepoksida. Menurut Bos et al (2004), m
inyak atsiri mengandung benzil benzoat 69,7%, n-pent
adecan 22,9% dan kamfen 1,0%. Sirat et al (2005) mel
aporkan kandungan minyak atsiri adalah pentadekan
25,4%, bornil acetat 24,9%, benzil benzoat 15,3% dan
kamfor 12,1%
Data keamanan LD50 per oral 2375 mg/kg BB tidak menimbul
kan efek toksik. LD50 oral pada tikus: > 5 g/kg BB
Uji pra klinik: Lectin yang dimurnikan dari ekstrak K. rotunda (KRL)
menunjukkan aktivitas antiproliferatif terhadap sel Ehrlich ascites car
cinoma (EAC). In vivo pada mencit dengan dosis injeksi 1,25 mg/kg
Data
BB/hari dan 2,5 mg/kg BB/hari selama 5 hari menunjukkan inhibisi 5
Keamanan
1 dan 67% .
Sifat antioksidan berhubungan terbalik dengan dosis, tinggi pada dosis rendah
dan sebaliknya. Lectin (KRL) yang dimurnikan dari ekstrak rimpang K. rotunda
memperlihatkan toksisitas terhadap brine shrimp nauplii dengan aktivitas aggl
utinasi kuat terhadap 7. Bacteri patogen LC50 18±6 µ g/ml. Crotepoxide yang
diisolasi dari K. rotunda menunjukkan aktivitas antitumor dan anti-inflamasi.
Kunyit putih bermanfaat sebagai anti bacteri, anti tumor dan anti im
plamasi , saponin berkhasiat sebagai anti neoplastic dan polifenol b
erfungsi sebagai anti oksidan
Kandungan utama kunyit adalah minyak atsiri ( atsiri keton sesquiter
pene yaitu turmeron dan artumeron)dan kurkuminoid
Patofisologi Obesitas
Jati Belanda (Guazuma ulmifoliae Lamk)
Bagian yang digunakan Daun
Kandungan kimia Tanin, Lendir, Zat pahit, damar, 0,2%
kamferetin, kuersetin & kaemferol, daunnya mengandung
0.09-0.14% alkaloid. Bunga segar jati belanda mengandun
g 0,2% kamferetin, kuersetin dan kaemferol, daunnya me
ngandung 0,09-0,14% alkaloid, lendir, dammar, flavanoid,
saponin dan tannin. Hasil analisis GC/MS minyak atsiri da
un menunjukkan adanya komponen utama prekosen I (56
,0%), β-kariofilen (13,7%), dan (2Z,6E)-farnesol (6,6%).
Peringatan Konsumsi yang berlebihan
Indikasi Obesitas
mengakibatkan kerusakan usus karena
Kontraindikasi Kehamilan, tingginya kandungan tanin
laktasi dan anak. Efek Samping Kemungkinan dapat terjadi
diare karena iritasi lambung
LD50: 6324,14 mg/kg BB (tikus, per oral). Pemberian ekstrak kering da
un jati belanda dosis 2 g/kg BB, 4 g/kg BB dan 8 g/kg BB pada tikus j
antan sekali sehari selama 3 bulan tidak menaikkan kadar keratinin da
n urea plasma serta ukuran diameter rata-rata glomerulus ginjal tikus.
Data Hasil pengamatan mikroskopik preparat histologi ginjal juga tidak me
Keam mperlihatkan adanya perbedaan dengan kelompok kontrol tanpa perl
anan akuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian jangka panjang daun ja
ti belanda tidak menganggu fungsi ginjal. Uji serupa telah dilakukan p
ula terhadap granul kering daun jati belanda dengan kesimpulan yang
sama yaitu tidak mempengaruhi fungsi ginjal.
Uji mutagenik ekstrak etanol 50% daun jati belanda telah dilakukan
dengan metode Ames menggunakan lima galur bakteri Salmonella t
yphi yang telah dimutasikan dan tanpa aktivator metabolik. Hasil pe
nelitian yang memperlihatkan bahwa ekstrak etanol daun jati beland
a tidak bersifat mutagen, yang ditunjukkan dengan tidak terjadinya
mutasi DNA dan kerusakkan kromosom bakteri uji.
Studi pada 30 tikus dengan BB 150-200 g dibagi secara acak menjadi 5 kelompok.
Kelompok I mendapat ekstrak etanol daun 10% dengan dosis 0,5 mL/200 g BB/ha
ri, kelompok II ekstrak etanol 20% dan kelompok III ekstrak etanol 30%, kelompok
IV mendapat 2 mL aquades, kelompok V mendapat orlistat (inhibitor lipase) 2,16
mg/200 g BB /hari, selama 30 hari. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
Uji jati belanda 10, 20, dan 30% serta orlistat mampu menurunkan aktivitas lipase pa
Pra nkreas secara nyata, berturut-turut sebesar 8,33±9,27; 9,33±6,34; 15,33±7,61; dan
klinik: 13,33±7,33 IU/L. Pada kelompok kontrol negatif justru terjadi peningkatan aktivita
s enzim lipase sebesar 15,17±14,79 IU/L. Disimpulkan ekstrak etanol daun jati bela
nda menurunkan aktivitas serum lipase secara bermakna (p < 0,05).
Data keamanan Dari lima penelitian pada manusia dengan dosis 1125- 2500 mg
kurkumin per hari tidak menunjukkan adanya toksisitas. Uji klinik fase I dengan 2
8 orang sehat menggunakan dosis sampai 8000 mg/hari selama 3 bulan tidak m
enunjukkan efek toksik akibat kurkumin
Uji praklinik: Serbuk rimpang meningkatkan aktivit
Indikasi Dispepsia, gastritis as musin dalam cairan lambung. Disamping itu reb
usan rimpang dapat menurunkan kontraksi usus h
alus.
Efek Samping Belum pernah dilaporkan
Kontraindikasi Obstruksi saluran empedu,
Posologi 3 x 1 kapsul (500 mg ekstrak)
ikterus
/hari.
Peringatan Gastritis pada dosis besar. Hati-hati pada nefrolithiasis. Efek yang
tidak diinginkan: Dosis besar atau pemakaian yang berkepanjangan dapat m
engakibatkan iritasi membrane mukosa lambung. Tidak dapat digunakan pad
a penderita radang saluran empedu akut atau ikterus. Hati-hati menggunaka
n temulawak bersama dengan obat pengencer darah.
THANK YOU