Perundang2an FITOTERAPI
• Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1799/Menkes/Per/III/2010 tentang Industri Farmasi (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 721) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 16 Tahun 2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 442);
E Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik yang selanjutnya disingkat CPOTB adalah
R seluruh aspek kegiatan pembuatan obat tradisional yang bertujuan untuk menjamin agar
produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang ditetapkan sesuai
T dengan tujuan penggunaannya.
I
A Industri Obat Tradisional yang selanjutnya disebut IOT adalah industri yang membuat semua
bentuk sediaan obat tradisional.
N
LANJUTAN…
Industri Ekstrak Bahan Alam yang selanjutnya disebut IEBA adalah industri yang
khusus membuat sediaan dalam bentuk ekstrak sebagai produk akhir.
Usaha Kecil Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UKOT adalah usaha
yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk sediaan
tablet dan effervescent.
Usaha Mikro Obat Tradisional yang selanjutnya disebut UMOT adalah usaha yang
hanya membuat sediaan obat tradisional dalam bentuk param, tapel, pilis, cairan
obat luar dan rajangan.
Regulasi Fitoterapi di Indonesia
Badan POM (Pengawas obat dan makanan) membagi obat
tradisional menjadi 3 kelompok berdasarkan 3 kriteria teknologi yang
diginakan, jenis klaim penggunaan dan tingkat penggunaan dan tingkat
pembuktian khasiat, yaitu :
3. Fitofarmaka
PENGELOMPOKAN DAN PENANDAAN OBAT HERBAL
INDONESIA
1. Disediakan secara tradisional 1. Terbuat dari ekstrak 1. Terbuat dari ekstrak, dan
(pil, serbuk seduh dsb) dapat disejajarkan
2. Dasar pengalaman 2. Dasar penelitian ilmiah dengan obat modern
2. Dasar penelitian ilmiah
3. Tanaman penyusun (5-10) atau 3. Tanaman penyusun
lebih maksimum 5 (lima) 3. Tanaman penyusun
4. Aman 4. Aman maksimum 5 (lima)
5. Pembuktian secara empiris 5. Pembuktian secara 4. Aman
ilmiah dengan data 5. Pembuktian secara ilmiah
6. Memenuhi persyaratan mutu yg praklinik dengan data klinik
berlaku 6. Memenuhi
persyaratan mutu 6. Memenuhi persyaratan
7. Bahan baku yg berlaku mutu yg berlaku
belum
terstandarisasi 7. Bahan baku terstandarisasi (FI, 7. Bahan baku terstandari
MMI) sasi (FI, MMI)
1. Obat traditional (Jamu)
a. Bahan Baku
Bahan Baku adalah semua bahan awal
baik yang berkhasiat maupun tidak berkhasiat, yang
berubah maupun tidak
berubah, yang digunakan dalam
pengolahan Obat Tradisional.
b. Bahan Tambahan
Bahan tambahan adalah
komponen Obat Tradisional yang dimaksudkan
sebagai zat, pelarut, pelapis, pembantu, dan zat
yang dimaksudkan untuk
mempertinggi kegunaan, kemantapan,
keawetan,atau sebagai zat warna dan tidak
mempunyai efek farmakologis.
(PERMENKES NO.12 TAHUN 2014)
Lanjutan…
c. Pengedaran Obat Tradisional a. menggunakan bahan yang memenuhi persyaratan
(PERMENKES NO.007 TAHUN 2012) keamanan dan mutu;
IZIN EDAR b. dibuat dengan menerapkan CPOTB;
Dalam produk
pembuatan hendaklah yang berlaku.
diterapkan tindakan sanitasi dan higiene yang 1. Pada saat penerimaan terhadap setiap kiriman
3.Semua pemasukan, pengeluaran dan sisa bahan baku lebih dahulu dengan cara yang tepat sehingga tidak
hendaklah dicatat dalam kartu atau buku persediaan yang terjadi perubahan mutu dan mencapai kadar air
serta nama dan alamat pemasok. 7.Simplisia yang sudah bersih serta kering dan
4.Setiap simplisia sebelum digunakan hendaklah dilakukan bahan baku yang bukan simplisia yang telah lulus
sortasi untuk membebaskan dari bahan asing dan kotoran dari pemeriksaan mutu bila tidak langsung
5.Setiap simplisia sebelum digunakan hendaklah dicuci tertutup dan diberi label yang menunjukkan status
simplisia dan bahan baku tersebut.
lebih dahulu dengan air bersih atau dibersihkan dengan cara
yang tepat sehingga diperoleh simplisia yang bersih, dan
terbebas dari mikroba patogen, kapang, khamir serta
pencemar lainnya.
Lanjutan… •6. Pengelolahan dan Pengemasan
•Pengolahan dan pengemasan hendaklah
8.Label sebagaimana dimaksud pada butir 7.7. hanya boleh dilaksanakan dengan mengikuti cara yang telah
dipasang oleh petugas yang ditunjuk pimpinan bagian ditetapkan oleh industri sehingga dapat menjamin
pengawasan mutu dan warna label dibuat berbeda dengan produk yang dihasilkan senantiasa
label yang digunakan pada 7.2. memenuhi persyaratan yang berlaku.
9.Pengeluaran simplisia yang akan diolah dilakukan oleh 1. Verifikasi
petugas yang ditunjuk dengan cara mendahulukan simplisia 2. Pencemaran
yang disimpan lebih awal (First In, First Out), atau yang 3. Sistem penomoran kode produksi
4. Penimbangan dan penyerahan
mempunyai batas kadaluwarsa lebih awal (First Expired,
5. Pengolahan
First Out).
6. Pengemasan dan
10.Semua bahan baku yang tidak memenuhi syarat
7. Penyimpanan
hendaklah ditandai dengan jelas, disimpan secara terpisah
menunggu tindak lanjut.
Lanjutan… 2.Pengawasan mutu hendaklah dilakukan terhadap
7. Pengawasan Mutu bahan baku, bahan pengemas, proses pembuatan,
Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari produk antara, produk ruahan dan produk jadi.
cara pembuatan obat tradisional yang baik. Rasa keterikatan dan 3.Pemeriksaan dan pengujian secara berkala
tanggung jawab semua unsur dalam semua rangkaian pembuatan hendaklah dilakukan terhadap bahan baku dalam
adalah mutlak untuk menghasilkan produk yang bermutu mulai persediaan, untuk
dari bahan awal sampai pada produk jadi.
1. Sistem pengawasan mutu hendaklah dirancang dengan tepat memberikan keyakinan bahwa
bahannya
untuk menjamin bahwa tiap produk mengandung bahan penyimpanan, wadah dan
dengan mutu yang benar dan dibuat pada kondisi yang tepat dalam kondisi yang baik.
serta mengikuti prosedur standar sehingga produk tersebut 4. Produk jadi yang masih berada dalam industri
senantiasa memenuhi persyaratan produk jadi yang berlaku. maupun yang ada di peredaran hendaklah dipantau
secara berkala.
Regulasi Obat Tradisional di Negara Eropa
Negara-negara eropa, terutama Jerman, termasuk negara yang telah lama membuat
ketentuan dan peraturan tentang pengembangan dan pemanfaatan obat tradisional. Karena
terdapat perbedaan regulasi di antara negara-negara Eropa, di wilayah Uni Eropa pada
tahun 1989 didirikan sebuah badan yang bernama European Scientific Cooperation on
Phytotherapy (ESCOP) yang bertujuan untuk memberikan dukungan keilmuan bagi upaya
harmonisasi regulasi diantara Negara negara anggota.
Saat ini regulasi Uni Eropa sangat ketat terkait produksi dan penggunaan obat
tradisional. Sejak dikeluarkan peraturan baru pada tahun 2004 (Herbal Directive/EU
Directive 2004/24) yang berlaku penuh pada tahun 2011, berbagai produk obat
tradisional, khususnya produk obat tradisional Cina (Traditional Chinese
Medicine/TCM), tidak lagi dapat beredar di negara anggota Uni Eropa.
Dalam peraturan baru tersebut, obat tradisional dengan sebutan Traditional Herbal
Medicine Products/THMP) adalah produk obat tradisional yang hanya mengandung
tanaman dan bahan olahannya, dan telah digunakan sedikitnya selama 30 tahun,
termasuk penggunaan di Eropa sedikitnya selama 15 tahun.
Peraturan ini dikeluarkan setelah ditemukannya efek samping obat tradisional Cina
untuk penurun berat badan yang menyebabkan kerusakan ginjal di Belgia. Jika tidak
dapat memenuhi ketentuan tersebut, maka produk obat tradisional harus melampirkan
hasil uji klinik tentang keamanan dan khasiat. Dengan demikian obat tradisional luar
Eropa tidak dapat mudah masuk, kecuali menyediakan data ilmiah, yang membutuhkan
biaya yang sangat besar dan waktu penelitian yang sangat lama.
Regulasi Obat Tradisional di USA
Badan regulasi FDA (Food Drug Administration) mengatur peredaran obat tradisional baik sebagai
kosmetik, pangan kesehatan maupun obat. Biasanya para produsen mendaftarkan produknya sebagai
pangan kesehatan (dietary supplement), karena untuk didaftarkan sebagai obat herbal, produsen harus
melakukan aplikasi melalui skema investigational new drug application (NDA) dan new drug application
(NDA) yang sangat ketat. Untuk memenuhi ketentuan ini, diperlukan waktu yang lama dan biaya yang
• Peta jalan bahan baku obat tradisional dibedakan dalam dua kelompok, yaitu Peta Jalan
BBOT Simplisia, yang difokuskan pada penyediaan bibit tanaman bermutu dan bahan
baku simplisia, dan Peta JalanBBOT Ekstrak, yang difokuskan pada produksi ekstrak
untuk kepentingan naisonal (ektrak nasional) dan rancang bangun peralatan.Peta jalan
dibagi dalam periode lima tahunan untuk keperluan monitoring dan evaluasi capaian. Peta
jalan BBOT Simplisia dan BBOT Ektrak dapat dilihat pada Gambar berikut :
TERIMA KASIH