Anda di halaman 1dari 23

1. Annisa Aulia R.

(1804026131)
2. Aulia Cahya W. (1804026140)
3. Bayu Hadi W. (1804026144)
4. Dea Febria S. (1804026146)
5. Fidya Winanda (1804026167)
6. Hesty Awanis L. (1804026171)
7. Lissa Anggraini (1804026177)
8. Nitia Lonica (1804026192)
9. Pra Panca Bayu C. (1804026198)
10. Putri (1804026200)
11. Putri Ariani H.P (1804026201)
12. RR. Adella T.P (1804026214)
13. Safitri Mutia I. (1804026216)
14. Shinta Ramani (1804026217)
15. Wahyudi (1804026233)
1. Tujuan
 Untuk melindungi seluruh masyarakat dari
penggunaan obat maupun obat tradisional yang secara
ilmiah tidak memenuhi persyaratan keamanan, mutu,
dan manfaat serta mengandung bahan tertentu yang
secara syariah mengandung unsur bahan tidak halal
dan tidak lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia
yang mayoritas beragama Islam.
2. Definisi
 Obat adalah bahan atau  Obat tradisional adalah
paduan bahan, termasuk bahan atau ramuan bahan
produk biologi yang yang berupa bahan
digunakan untuk tumbuhan, bahan hewan,
mempengaruhi atau bahan mineral, sediaan
menyelidiki sistem fisiologi sarian (galenik), atau
atau keadaan patologi campuran dari bahan
dalam rangka penetapan tersebut yang secara turun
diagnosis, pencegahan, temurun telah digunakan
penyembuhan, pemulihan, untuk pengobatan, dan
peningkatan kesehatan dan dapat diterapkan sesuai
kontrasepsi, untuk manusia. dengan norma yang berlaku
(UU No 36/2009) di masyarakat. (UU No
36/2009)
3. Kategori/ Jenis
Obat Obat Tradisional
• Obat Bebas o Jamu
• Obat Bebas Terbatas o Obat Herbal Terstandar
• Obat Wajib Apotek o Fitofarmaka
• Obat Keras
• Psikotropika
• Narkotika

PMK 917/1993 PKA BPOM Nomor


HK.00.05.41.1384
4. Pengecualian Izin
 Obat  OT
• Obat penggunaan khusus o OT yang dibuat oleh usaha
atas permintaan dokter jamu racikan dan usaha
• Obat donasi jamu gendong
• Obat untuk uji klinik o Simplisia dan sediaan
• Obat sampel untuk
galenik untuk keperluan
registrasi industry dan keperluan
layanan pengobatan
tradisional
PMK Nomor 1010/2008 o OT yang digunakan untuk
Pasal 2 (4) penelitian, sampel untuk
registrasi dan pameran
dalam jumlah terbatas dan
tidak diperjual belikan

PMK Nomor 007/2012


Pasal 4
5. Pelaku Pemohon
 Obat  Obat Tradisional
 Obat produksi dalam negeri o Industri obat tradisional, usaha
 Obat lisensi dan tanpa lisensi:
kecil obat tradisional, atau usaha
industry yang memiliki izin mikro obat tradisional, usaha
jamu racikan, dan usaha jamu
 Obat kontrak: pemberi gendong
kontrak (industri farmasi/
badan lain)
 Obat impor: industri farmasi
dalam negeri atau BF yang PMK Nomor 007/2012 Pasal 1
mendapat persetujuan tertulis
dari industri di luar negeri
 Obat Khusus Ekspor industri
farmasi
 Obat yang dilindungi paten:
industri farmasi dalam negeri,
pemegang hak paten, atau
industri farmasi lain/ PBF

PKA BPOM Nomor


HK.00.05.3.1950)
6. Syarat Pemohon
Obat Obat Tradisional
 Obat yang akan diedarkan di  Menggunakan bahan yang
wilayah Indonesia wajib memenuhi persyaratan
memiliki Izin Edar. keamanan dan mutu
 Menerapkan CPOTB
 Untuk memperoleh Izin
 Memenuhi persyaratan
Edar harus dilakukan
Farmakope Herbal
Registrasi. Indonesia
 Registrasi diajukan oleh  Berkhasiat yang dibuktikan
Pendaftar kepada Kepala secara empiris
Badan.  Penandaan berisi info yang
objektif, lengkap, dan tidak
(PKBPOM Nomor 24/2017 menyesatkan
pasal 2) (PMK Nomor 007/2012 Pasal
6)
7. Pemberi Izin
Obat OT
• Izin edar diberikan oleh o Izin edar diberikan oleh
Menteri kepala badan (BPOM)
• Menteri melimpahkan izin
edar kepada Kelapa Badan
(BPOM)
PMK Nomor 007/2012
PMK Nomor 1010/2008 Pasal 2 (2)
Pasal 2 (2), 2 (3)
8. Kriteria Produk
 Obat  Obat Tradisional
 Sediaan farmasi dan alkes  Sediaan farmasi dan alkes
harus aman, harus aman, berkhasiat/
berkhasiat/bermanfaat, bermanfaat, bermutu dan
bermutu dan terjangkau terjangkau (UU No. 36/2009
(UU No. 36/2009 Pasal 98) Pasal 98)
 Sediaan farmasi dan alkes  Sediaan farmasi dan alkes
yang diproduksi dan/atau yang diproduksi dan/atau
diedarkan harus memenuhi diedarkan harus memenuhi
persyaratan persyaratan
mutu,keamanan, dan mutu,keamanan, dan
kemanfaatan (PP No. kemanfaatan (PP No.
72/1998 Pasal 2 Ayat 1) 72/1998 Pasal 2 Ayat 1)
 Obat  Obat Tradisional
 Sediaan farmasi yang  Sediaan farmasi yang
berupabahan obat dan obat berupa obat tradisional
sesuaidengan persyaratan sesuai denganpersyaratan
dalam buku Farmakope dalam buku Materia Medika
atau buku standar lainnya Indonesia yang
yang ditetapkan oleh ditetapkanoleh Menteri(PP
Menteri (PP 72/1998 Pasal 2 72/1998 Pasal 2 Ayat (2) b
Ayat (2) a
9. Persyaratan Registrasi
 Obat Produksi Dalam Negeri OT Produksi Dalam Negeri
• Hanya dapat dilakukan oleh
o Hanya dapat dilakukan oleh
industri farmasi yang memiliki
izin, industri memenuhi syarat IOT, UKOT, UMOT, yang
CPOB, mempunyai sertifikat memiliki izin
CPOB
OT Kontrak
 Obat Narkotika
o Hanya dapat dilakukan oleh
• Hanya dapat dilakukan oleh
indutri farmasi yang memiliki izin pemberi kontrak dengan
khusus memproduksi Narkotika melampirkan dokumen
 Obat Kontrak kontrak
• Hanya dapat dilakukan oleh o Penerima kontrak hanya
industri farmasi dengan berupa IOT dan UKOT
melampirkan dokumen kontrak
yang memiliki izin dan
• Industri pemberi kontrak
bertanggung jawab atas mutu obat
sertifikat CPOTB untuk
jadi yang diproduksi berdasarkan sediaan yang dikontrakkan
kontrak
 Obat Impor  OT Lisensi
• Dilakukan oleh industri farmasi o Hanya dapat dilakukan oleh
dalam negeri yang mendapat IOT atau UKOT penerima
persetujuan tertulis dari industri
farmasi luar negeri
lisensi yang mempunyai izin
• Persetujuan tertulis mencakup alih  OT Impor
teknologi dengan ketentuan jangka o Dilakukan oleh IOT, UKOT,
5tahun harus sudah diproduksi atau importer OT yang
dalam negeri mendapat penunjukan
 Obat Khusus Ekspor keagenan dan hak untuk
• Hanya dilakukan oleh industri melalukan registrasi dari Negara
farmasi bila ada persetujuan tertulis asal, memiliki APJ, memiliki
dari Negara tujuan fasilitas distribusi OT
 Obat yang Dilindungi Paten
 OT Khusus Ekspor
• Dlakukan oleh indutri farmasi dalam
negeri pemegang hak paten atau o Dilakukan oleh IOT, UKOT atau
yang ditunjuk oleh pemegang hak UMOT yang memiliki izin, ada
paten dan harus dibuktikan dengan persetujuan tertulis dari Negara
sertifikat paten tujuan

PMK Nomor 007/2012 Pasal 9,


10, 11, 12, 13
• Dilakukan oleh industri
farmasi dalam negeri
bukan pemegang hak
paten, dapat diajukan
mulai 2tahun sebelum
berakhirnya perlindungan
hak paten

PMK Nomor 1010/2008


Pasal 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13
10. Mekanisme/ Tahap
 Obat  Obat Tradisional
 Registrasi terdiri dari tahap  Permohonan registrasi diajukan kepada
praregistrasi; dan tahap registrasi. Kepala Badan. Ketentuan mengenai tata
 Permohonan praregistrasi dan laksana registrasi ditetapkan dengan
registrasi diajukan oleh Pendaftar Peraturan Kepala Badan.
secara tertulis kepada Kepala Badan
dengan melampirkan dokumen  Terhadap permohonan registrasi dikenai
praregistrasi dan dokumen registrasi. biaya sebagai penerimaan negara bukan
 Permohonan praregistrasi dan pajak sesuai ketentuan peraturan
registrasi oleh Pendaftar secara perundangundangan. Apabila ditolak,
tertulis kepada Kepala Badan dengan maka biaya yang telah dibayarkan tidak
melampirkan dokumen praregistrasi dapat ditarik kembali.
dan dokumen registrasi.
 Permohonan mengisi Formulir
sesuai dengan contoh sebagaimana
tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kepala Badan ini.
 Petunjuk pengisian Formulir
tercantum dalam Lampiran III yang
merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Kepala Badan ini.
 Dokumen praregistrasi dan dokumen registrasi  Evaluasi dilakukan terhadap dokumen
harus menggunakan bahasa Indonesia atau
bahasa Inggris.
registrasi dalam kriteria
 Permohonan praregistrasi dan registrasi dapat  Kepala Badan memberikan persetujuan
diajukan secara elektronik sesuai dengan berupa izin edar ataupenolakan registrasi
ketentuan yang berlaku.
berdasarkan rekomendasi yang diberikan
 Dalam hal Registrasi secara elektronik belum
dapat dilaksanakan atau sistem elektronik
olehTim Penilai Keamanan, Khasiat/Manfaat,
tidak berfungsi, Registrasi dilakukan secara dan Mutu, dan/atau KomiteNasional Penilai
manual. Obat Tradisional.
 Terhadap permohonan praregistrasi dan
• (PMK Nomor 007/2012 Pasal 14-18)
registrasi dikenai biaya sebagai penerimaan
negara bukan pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
 Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus dibayarkan paling lama 10 (sepuluh) Hari
terhitung sejak -22- tanggal Surat Perintah
Bayar-Layanan Publik (SPB-LP) diterbitkan.
 Pendaftar wajib melakukan konfirmasi
pembayaran SPBLP dan menyerahkan
dokumen praregistrasi atau dokumen registrasi
paling lama 3 (tiga) Hari terhitung sejak
tanggal pembayaran.
 Dalam hal Pendaftar tidak melakukan
konfirmasi pembayaran SPB-LP dan
menyerahkan dokumen praregistrasi atau
dokumen registrasi permohonan dinyatakan
batal.
 (PKBPOM Nomor 24/2017 Pasal 25)
11. Dokumen yang diperlukan
 Obat Obat Tradisional
Dokumen registrasi terdiri  Dokumen administrasi
atas:
 Dokumen pendukung
• bagian I : dokumen
administratif, Informasi a. dokumen mutu dan
Produk dan Label. teknologi
• bagian II : dokumen b. dokumen yang
mutu. mendukung klaim indikasi
• bagian III : dokumen sesuai jenis dan tingkat
nonklinik. pembuktian.
• bagian IV : dokumen (PKBPOM Nomor
klinik. HK.00.05.41.1384 Pasal 15,16)
• (PKBPOM Nomor
24/2017 Pasal 27)
12. Penilai
Obat Obat Tradisional
- KOMNAS Penilai Obat - Komite nasional penilai OT
- Panitia penilai khasiat - Tim penilai keamanan,
keamanan khasiat/ manfaat dan mutu
- Panitia penilai mutu
- Panitia penilai informasi PMK no 007/2012 pasal 17(1)
produk dan penandaan

PKA BPOM Nomor


HK.03.1.23.10.11.08481/ 2011
Pasal 45(1)
13. Pelaksanaan Izin Edar
Obat OT
• Pemegang no izin edar o Pemegang no izin edar
wajib memproduksi atau wajib memproduksi atau
mengimpor dan mengimpor dan
mengedarkan OT mengedarkan OT
selambatnya 1tahun setelah selambatnya 1tahun setelah
tanggal persetujuan tanggal persetujuan
dikeluarkan dikeluarkan
• Pelaksanaan ketentuan o Pelaksanaan ketentuan
dilaporkan kepada Kepala dilaporkan kepada Kepala
Badan Badan

PMK 1010/2008 Pasal 21 PMK 007/2012 Pasal 20


14. Evaluasi Kembali
 Obat
 Untuk melindungi masyarakat dari
 Obat Tradisional
bahaya yang disebabkan oleh  Untuk melindungi masyarakat
penggunaan sediaan farmasi dan alkes dari bahaya yang disebabkan
yang tidak memenuhi persyaratan. (PP oleh penggunaan sediaan
No. 72/1998 Pasal 36) farmasi dan alkes yang tidak
 Pengujian kembali sediaan farmasi memenuhi persyaratan. (PP
dan alkes yang diedarkan dilakukan No. 72/1998 Pasal 36)
oleh Menteri. (PP No. 72/1998 Pasal  Pengujian kembali sediaan
37) farmasi dan alkes yang
 Pengujian kembali dilaksanakan : diedarkan dilakukan oleh
 1. Secara berkala 2. Adanya data atau
Menteri. (PP No. 72/1998 Pasal
informasi baru efek samping yang 37)
terjadi di masyarakat (PP No. 72/1998  Pengujian kembali
Pasal 38) Apabila hasil pengujian dilaksanakan :
menunjukkan sediaan farmasi dan  1. Secara berkala 2. Adanya
alkes tidak memenuhi persyaratan, data atau informasi baru efek
maka akan dicabut izin edarnya dan samping yang terjadi di
dilarang untuk diproduksi atau masyarakat (PP No. 72/1998
dimasukkan ke dalam wilayah Pasal 38)
Indonesia. (PP No. 72/1998 Pasal 39 – 40)
 Obat  Obat Tradisional
 Penarikan kembali sediaan farmasi  Apabila hasil pengujian
dan alkes menjadi tanggung jawab menunjukkan sediaan farmasi dan
badan usaha yang memproduksi alkes tidak memenuhi persyaratan,
dan/atau mengedarkan. (PP No. maka akan dicabut izin edarnya dan
72/1998 Pasal 41) dilarang untuk diproduksi atau
 Menteri menyebarluaskan informasi dimasukkan ke dalam wilayah
kepada masyarakat berkenaan Indonesia. (PP No. 72/1998 Pasal 39
dengan penarikan tersebut. (PP No. – 40)
72/1998 Pasal 42)  Penarikan kembali sediaan farmasi
 Tindakan administratif terhadap dan alkes menjadi tanggung jawab
sarana kesehatan dan tenaga badan usaha yang memproduksi
kesehatan yang melanggar hukum dan/atau mengedarkan. (PP No.
berupa : 72/1998 Pasal 41)
 1. Peringatan secara tertulis 2.  Menteri menyebarluaskan informasi
Larangan mengedarkan untuk kepada masyarakat berkenaan
sementara waktu dan/atau untuk dengan penarikan tersebut. (PP No.
menarik produk 3. Perintah 72/1998 Pasal 42)
pemusnahan
 4. Pencabutan sementara atau
pencabutan tetap izin usaha industri
(PP No. 72/1998 Pasal 72)
 Dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 tahun dan pidana
denda Rp.300.000.000. (PP No.
72/1998 Pasal 74)
15. Pembatalan Izin Edar
 Obat  OT
• Tidak memenuhi kriteria o Tidak memenuhi kriteria
• Penandaan dan promosi o Mengandung bahan yang
menyimpang dari persetujuan dilarang
izin edar o Dibuat/diedarkan dalam bentuk
• Tdak melaksanakan kewajiban sediaan yang dilarang
• Selama 12bulan berturut-turut o Penandaan dan informasi yang
obat yang bersangkutan tidak menyimpang dari persetujuan
diproduksi, diimpor dan izin edar
diedarkan o Pemegang nomor izin edar tidak
• Izin industri farmasi yang melaksanakan kewajiban
mendaftarkan, memproduksi o Izin IOT, UKOT, UMOT dan
atau mengedarkan dicabut importer yang mendaftarkan,
• Pemilik izin edar melakukan memproduksi atau mengedarkan
pelanggaran di bidang produksi dicabut
dan atau/ peredaran obat

PMK 1010/2008 Pasal 23 PMK 007/2012 Pasal 23


16. Pelanggaran yang mungkin
 Obat Tradisional
 Obat
- obat tradisional tidak memenuhi kriteria
- Penandaan dan promosi menyimpang dari sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
persetujuan izin edar berdasarkan data terkini
- Tidak melaksanakan kewajiban - obat tradisional mengandung bahan yang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21. dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7
- obat tradisional dibuat dan/atau diedarkan
- Selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut dalam bentuk sediaan yang dilarang
obat yang bersangkutan tidak diproduksi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
diimpor atau diedarkan. - penandaan dan informasi obat tradisional
- lzin lndustri Farmasi, yang mendaftarkan, menyimpang dari persetujuan izin edar
memproduksi atau mengedarkan dicabut. - pemegang nomor Izin edar tidak melaksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal
- Pemilik izin edar melakukan pelanggaran 22
di bidang produksi dan/atau peredaran - pemegang nomor izin edar melakukan
obat. pelanggaran di bidang produksi dan/atau
peredaran obat tradisional
- pemegang nomor izin edar memberikan
PMK 1010/2008 Pasal 23 dokumen registrasi palsu atau yang dipalsukan

PMK 007/2012 Pasal 2317


17. Sanksi
 Obat
yang diterima
 Obat Tradisional
 Tindakan administratif  Tindakan administratif
terhadap sarana kesehatan dan terhadap sarana kesehatan
tenaga kesehatan yang dan tenaga kesehatan yang
melanggar hukum berupa : melanggar hukum berupa :
 1. Peringatan secara tertulis 2.  1. Peringatan secara tertulis 2.
Larangan mengedarkan untuk Larangan mengedarkan untuk
sementara waktu dan/atau sementara waktu dan/atau
untuk menarik produk 3. untuk menarik produk 3.
Perintah pemusnahan 4. Perintah pemusnahan 4.
Pencabutan sementara atau Pencabutan sementara atau
pencabutan tetap izin usaha pencabutan tetap izin usaha
industri (PP No. 72/1998 Pasal industri (PP No. 72/1998 Pasal
72) 72)
 Dipidana dengan pidana  Dipidana dengan pidana
penjara paling lama 15 tahun penjara paling lama 5 tahun
dan pidana denda dan pidana denda
Rp.300.000.000. (PP No. Rp.100.000.000. (PP No.
72/1998 Pasal 74) 72/1998 Pasal 76)

Anda mungkin juga menyukai