PRODUK
FARMASI
9th group!
Fathia Nabila A. 260112170066
Anugrahani Yuniar E. 260112170074
Nur Ramadhani 260112170078
Amalia Octa P. 260112170084
Agi Meisarani 260112170086
Pendahuluan
Kriteria Obat
Kategori Registrasi Obat
Persyaratan Registrasi
Tata Laksana Registrasi Obat
Evaluasi & Pemberian Keputusan
Izin Edar (Masa Berlaku & Pelaksanaan)
Aplikasi e-Registrasi Obat (AeRO)
Nomor Registrasi Obat
1.
Pendahuluan
Persetujuan registrasi obat utk diedarkan di
Izin Edar Indonesia
Obat jadi termasuk produk biologi, yg merupakan bahan
atau paduan bahan utk penetapan diagnosis,
encegahanm penyembuhan, pemulihan, peningkatan
Obat kesehatan dan kontrasepsi utk manusia
Kategori 7: Pengajuan registrasi ulang dilakukan paling cepat 120 (seratus dua puluh)
hari sebelum masa berakhir masa berlaku izin edarnya
4.
Persyaratan
Registrasi
2 Nama Dagang
× Nama yg diberikan oleh Pendaftar utk identitas
obatnya brdsrkn kajian mandiri:
Objektif & tidak menyesatkan
1 nama dagang hanya digunakan oleh 1 industri
pemilik izin edar untuk obat dg zat aktif, indikasi dan
golongan yg sama kecuali obat atas dasar lisensi
Tdk boleh memakai nama generik (seluruhnya atau
potongan) sesuai FI atau INN dari zat aktif yg tdk
dikandung
Tdk boleh sama/ sangat mirip (bunyi atau penulisan)
dg yg tercantum dlm data nama obat jadi dg zat
aktif berbeda × Sesuai Farmakope Indonesia atau
× Obat bebas dan obat bebas terbatas yg mgd paling International Non-proprietary
sedikit 1 zat aktif yg sama dan/ kelas terapi yg sama Names (INN) yg ditetapkan WHO
1
dpt memakai nama dagang yg sama sbg nama payung
×Nama Generik
1
Registrasi Obat Produksi Dalam Negeri
Registrasi Obat Produksi Dalam
2
Negeri Berdasarkan Lisensi
× Registrasi obat dgn zat aktif yg dilindungi paten di Indonesia hanya dpt
dilakukan oleh Pendaftar pemilik hak paten, atau Pendaftar yg ditunjuk
oleh pemilik hak paten (dibuktikan dgn sertifikat paten)
× Registrasi obat dgn zat aktif yg masih dilindungi paten dpt dilakukan oleh
Pendaftar yg bukan pemilik hak paten
× Registrasi dpt diajukan mulai 2 thn sebelum perlindungan paten berakhir,
dan harus memenuhi syarat: (a) Melampirkan informasi tanggal
berakhirnya masa perlindungan paten dari instansi berwenang; (b) data
ekivalensi dan data lain utk menjamin kesetaraan khasiat, keamanan dan
mutu
5.
Tata Laksana
Registrasi Obat
Keterangan: a. Alur Registrasi
1. Pendaftaran oleh Industri Farmasi kepada kepala Badan
POM, sekaligus tahapan pra-registrasi
2. Pemberitahuan hasil pra-registrasi secara tertulis dari
BPOM
3. Pengajuan registrasi
4. Evaluasi berkas registrasi obat oleh KomNas Penilai Obat
Jadi
5. KomNas Penilai Obat Jadi memberitahukan hasil evaluasi
secara tertulis kepada Industri Farmasi pendaftar dan
memberikan rekomendasi kepada kepala Badan POM
6. Kepala Badan POM memberikan keputusan berupa
pemberian ijin edar atau penolakan pemberian ijin edar.
7. Setelah mendapatkan ijin edar, Industri Farmasi yang
bersangkutan boleh mulai memproduksi obat jadi tersebut
untuk kemudian diedarkan
8. Badan POM melaporkan pemberian ijin edar obat jadi
kepada Menteri Kesehatan setiap satu tahun sekali.
b. Pra-Registrasi
Dilakukan untuk:
Penapisan registrasi obat
Penentuan kategori registrasi
Penentuan jalur evaluasi
Penentuan biaya evaluasi
Penentuan dokumen registrasi obat
D B L 8 5 2 7 9 0 0 2 3 7 A 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
D : nama
dagang Periode pendaftaran Bentuk ketersediaan
G : nama obat jadi 1985 obat jadi 37 (sirup)
generic
Kekuatan sediaan obat jadi:
K : Gol. obat keras A : yang pertama disetujui
T : Gol. obat bebas terbatas Nomor urut daftar B : yang kedua disetujui
B : Gol. obat bebas pabrik yg membuat C : yang ketiga disetujui, dst
P : Gol.n obat Psikotropika obat (100 > x > 1000)
Kemasan berbeda untuk
N : Gol. obat Narkotika tiap nama, kekuatan
Nomor urut obat jadi yang
H : Gol. obat hewan dan bentuk sediaan
disetujui untuk masing-
masing pabrik (100 > x > obat jadi
I : Obat jadi impor
1000) 1: Kemasan utama
L : Obat jadi produksi lokal
2: Beda kemasan yg
E : Obat jadi untuk keperluan ekspor
pertama, dst
X: Obat jadi untuk keperluan khusus
Registrasi
REGISTRASI OBAT
TRADISIONAL
Registrasi
Definisi
Kriteria dan Tata Persyaratan dan Kriteria
Laksana Pendaftaran Pendaftar
Obat Tradisional,
Obat Herbal Kategori Pendaftaran
Terstandar dan Alur Pendaftaran
Fitofarmaka Kelengkapan Pendaftaran
(Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat
dan Makanan RI No. HK.00.05.41.1384)
Nomor Pendaftaran
1.
Definisi
Definisi
Jamu
Obat tradisional Indonesia
OT dalam negeri,
Pendaftar OT lisensi IOT/IF
OHT, fitofarmaka
• Pendaftaran obat tradisional yang hanya mengandung simplisia berasal dari Indonesia
Kategori 2
• Dalam bentuk sediaan modern (pil, tablet, kapsul, krim, gel, salep, supositoria anal, cairan obat dalam)
Kategori 3 • Pendaftaran kategori 1 & 2 dengan klaim indikasi, bentuk sediaan, posology dan dosis baru
Kategori 6 • Pendaftaran kategori 4 & 5 dengan klaim indikasi, bentuk sediaan, posology dan dosis baru
• Pendaftaran obat tradisional yang mengandung simplisia berasal bukan dari Indonesia/yang
Kategori 7
profil keamanannya belum diketahui pasti
• Pendaftaran obat tradisional kategori 7 dengan klaim indikasi, bentuk sediaan, posology dan
Kategori 8
dosis baru
Kategori 9 Kategori 10 Kategori 11
• Pendaftaran obat • Pendaftaran obat • Pendaftaran obat
tradisional, obat herbal tradisional, obat
terstandar dan fitofarmaka tradisional, obat
herbal terstandar
yang telah mendapat izin
dan fitofarmaka yang
herbal terstandar
edar dengan perubahan dan fitofarmaka
nama produk tanpa telah mendapat izin
perubahan komposisi; edar dengan yang telah
perubahan/penambahan perubahan mendapat izin
ukuran kemasan; spesifikasi/metode edar dengan
perubahan klaim pada
analisis bahan baku perubahan
penandaan yang tidak
mengubah manfaat; dan produk jadi; formula/komposis
perubahan desain kemasan; perubahan stabilitas;
perubahan teknologi
i termasuk bahan
perubahan nama
pabrik/pemberi lisensi, produksi; perubahan tambahan yang
importir tanpa perubahan tempat produksi; tidak mengubah
status kepemilikan khasiat
perubahan/penamba
han jenis kemasan
5.
Alur
Pendaftaran
6.
Kelengkapan
Pendaftaran
Obat Tradisional Dalam Negeri, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
OT tanpa lisensi, OHT dan fitofarmaka:
× Izin industri di bidang OT/industry farmasi
× Sertifikat CPOTB untuk sediaan yang didaftarkan
OT lisensi:
× Izin industri di bidang OT/industry farmasi dan dilengkapi bukti dokumen mutu dan teknologi
sebagai pemberi lisensi
× Izin industri di bidang OT sebagai penerima lisensi
× Sertifikat yang menyatakan produk tersebut telah dibuat dan diedarkan di Negara pengekspor
× Sertifikat GMP penerima lisensi untuk bentuk sediaan yang didaftarkan
× Perjanjian lisensi
OT kontrak, OHT kontrak dan fitofarmaka kontrak:
× Izin industri di bidang OT/industry farmasi dilengkapi bukti dokumen mutu dan teknologi
sebagai pemberi kontrak
× Izin industri di bidang OT/industry farmasi sebagai penerima kontrak
× Sertifikat GMP penerima kontrak untuk bentuk sediaan yang dikontrakkan
× Perjanjian kontrak
Persyaratan Mutu
× Bahan Utama (Sumber, Uraian, Cara pengujian)
× Bahan Tambahan (Sumber, Uraian, Cara pengujian)
× Produk Jadi (Formula, Cara pembuatan sediaan, Cara
pengujian, Spesifikasi)
Cara Pembuatan
7.
Nomor
Pendaftaran
Nomor pendaftaran obat tradisional terdiri dari 11 digit (2 digit pertama
berupa huruf dan 9 digit kedua berupa angka)
T R X X X X X X X X X
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pengertian Kosmetika
Kriteria Kosmetika
Notifikasi Kosmetik
Kosmetika kontrak
Kosmetika kontrak
• NPWP
Kosmetika impor
Kosmetika dalam negeri
• Formula kosmetika
• Pembuatan kosmetika
• Spesifikasi dan metode analisis kosmetika
• Ringkasan laporan stabilitas kosmetika
Keterangan :
• CD : Kosmetika Dalam Negeri
• CL : Kosmetika Luar Negeri
• Digit ke 3&4 : Kategori
• Digit 5&6: Sub Kategori
• Digit 7&8: Tahun terbit (Dua angka terakhir ditulis terbalik)
• Kode 9,10 Nomor urut produk yang diproduksi
Registrasi
REGISTRASI PRODUK
PANGAN Permenkes RI No 1190/Menkes/Per/VIII/2010 tentang Izin Edar Alat
Kesehatan (Alkes) dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT)
Pendahuluan
×PAK yang telah memiliki izin atau Importir PKRT yang memiliki
penunjukan dari perusahaan atau perwakilan usaha yang memiliki
kuasa sebagai agen tunggal dengan mencantumkan jenis produk
yang diageni serta diketahui oleh perwakilan Republik Indonesia
setempat, dengan masa penunjukan minimal 2 (dua) tahun.
×PAK yang telah memiliki izin atau importir PKRT yang bukan agen
tunggal harus memiliki surat kuasa untuk mendaftar alat kesehatan
dan/atau PKRT dari perusahaan pembuat alat kesehatan dan/atau
PKRT atau perusahaan penanggung jawab di luar negeri.
×Perusahaan yang telah memiliki sertifikat produksi untuk melakukan
perakitan/pengemasan kembali produk impor
IE tidak berlaku bila : IE dicabut bila:
× Surat kuasa
× Izin Industri:
1. Untuk pangan yang diproduksi sendiri Izin Usaha Industri
2. Untuk pangan yang diproduksi berdasarkan kontrak :
Izin Usaha Industri pemberi kontrak
Izin Usaha Industri penerima kontrak
Surat Perjanjian/Kontrak antara pihak pemberi kontrak dengan pihak penerima kontrak
3. Untuk pangan yang dikemas kembali :
Izin Usaha Industri mengemas kembali
Surat kerjasama antara pabrik asal dengan pabrik pengemas kembali
4. Untuk pangan yang diproduksi dengan lisensi :
Izin Usaha Industri berdasarkan :
Surat perjanjian antara pemberi lisensi dengan penerima lisensi atau produsen
Hasil audit sarana produksi
Surat keterangan yang menyatakan hubungan antar perusahaan (jika perlu)
Persyaratan Pangan Olahan yang Diimpor
• Importir atau Distributor harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
× memiliki izin di bidang importasi pangan untuk importir atau
izin di bidang distribusi/perdagangan pangan untuk
distributor;
× memiliki surat penunjukan berupa surat perjanjian dari
perusahaan di negara asal; dan
× memenuhi persyaratan cara distribusi Pangan yang baik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.
Persyaratan Administratif
× Surat kuasa
× Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Angka Pengenal Impor
(API) atau Importir Terdaftar
× Surat penunjukan dari perusahaan asal di luar negeri
× Sertifikat Kesehatan (Health Certificate) atau Sertifikat Bebas Jual
(Certificate of Free Sale)
× Hasil audit sarana distribusi
× Surat keterangan yang menyatakan hubungan antar perusahaan
(jika perlu)
4.
Persyaratan Teknis
Pendaftaran
Pangan Olahan
Persyaratan Teknis Pendaftaran Pangan Olahan
× Komposisi daftar bahan yang digunakan dan
penjelasannya
× Sertifikat GMP/HACCP
× Hasil analisis produk akhir
× Informasi tentang masa simpan
× Informasi tentang kode produksi
× Rancangan label.
Dokumen Pendukung Lainnya (jika diperlukan)
× Sertifikat merek produk
× Sertifikat produk penggunaan tanda SNI
× Sertifikat organik
× Keterangan bebas GMO
× Keterangan iradiasi pangan
× NKV untuk rumah potong hewan
× Surat persetujuan pencantuman tulisan “halal”, dan data
pendukung lainnya.
5.
Nomor Registrasi
Makanan
POM M D 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12