OBAT
Kelompok 3
Alya Syaharani Tajuddin (2006535464)
Entin Awalurrokhmah (2006538825)
Wulan Febriani (2006539310)
Dina Yuliarty (2106762295)
TABLE OF CONTENTS
Kriteria dan Tata
01 Laksana Registrasi 02 Industri Farmasi
Obat
Persyaratan:
Obat yang mendapat Izin Edar harus memenuhi
kriteria berikut: :
● Khasiat yang meyakinkan dan keamanan yang
memadai
● Mutu memenuhi standar
● Informasi Produk dan Label berisi informasi
lengkap, objektif dan tidak menyesatkan.
Kategori Registrasi Obat
01 02 03
BARU VARIASI ULANG
Registrasi untuk Obat yang Registrasi perubahan pada Perpanjangan Masa
belum mendapatkan Izin aspek administratif, khasiat, Berlaku Izin Edar
Edar di Indonesia keamanan, mutu dan/atau
Informasi Produk dan Label
Obat, yang telah memiliki Izin
Edar di Indonesia
TATA LAKSANA REGISTRASI
PRAREGISTRASI REGISTRASI
TAHAP REGISTRASI
● Pengajuan permohonan registrasi dilakukan
dengan menyerahkan berkas registrasi
● Disertai dengan hasil Pra-registrasi
● Menyerahkan contoh obat jadi untuk 3x
pengujian dan bahan baku pembanding
sesuai spesifikasi & metode pengujian zat
aktif dan obat jadi
02
Industri
Farmasi
Permenkes RI No 16 Tahun 2013
Permenkes RI No 1799/MENKES/PER/XII/2010
Perubahan Permenkes
Permenkes RI No Permenkes RI No
1799/MENKES/PER/XII/2010 16 Tahun 2013
PERUBAHAN ATAS
PERATURAN MENTERI
INDUSTRI FARMASI KESEHATAN NOMOR
1799/MENKES/PER/XII/2010
TENTANG INDUSTRI
FARMASI
Definisi
● Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin dari Menteri
Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat
● Pembuatan Obat adalah seluruh tahapan kegiatan dalam
menghasilkan obat, yang meliputi pengadaan bahan awal dan bahan
pengemas, produksi, pengemasan, pengawasan mutu, dan pemastian mutu
sampai diperoleh obat untuk didistribusikan.
● Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) adalah cara
pembuatan obat yang bertujuan untuk memastikan agar mutu obat yang
dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaannya.
● Farmakovigilans adalah seluruh kegiatan tentang pendeteksian,
penilaian (assessment), pemahaman, dan pencegahan efek samping atau
masalah lainnya terkait dengan penggunaan obat.
Pembuatan Obat
Proses pembuatan obat dan/atau bahan
obat hanya dapat dilakukan oleh:
1. Industri Farmasi
2. Instalasi Farmasi RS
Instalasi Farmasi RS tersebut harus terlebih dahulu
memenuhi persyaratan CPOB yang dibuktikan dengan
sertifikat CPOB.
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
● Industri Farmasi wajib memenuhi persyaratan CPOB
yang dapat dibuktikan dengan Sertifikat CPOB.
● Sertifikat CPOB berlaku selama 5 tahun.
Farmakovigilans
● Industri Farmasi wajib melakukan Farmakovigilans.
● Apabila menemukan obat dan/atau bahan obat tidak
Obat tradisional hanya dapat dibuat oleh industri dan usaha di bidang obat tradisional
Industri Obat Tradisional
Industri Obat Tradisional (IOT)
01 Definisi: industri yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional.
Dapat diselenggarakan oleh badan hukum berbentuk perseroan terbatas atau koperasi
di lokasi yang bebas pencemaran dan tidak mencemari lingkungan.
Usaha Obat Tradisional
Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT)
01 Definisi: usaha yang membuat semua bentuk sediaan obat tradisional, kecuali bentuk
sediaan tablet dan efervesen.
Perizinan:
● Setiap orang/badan usaha dapat mendirikan Apotek Rakyat
● Izin apotek rakyat:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota setempat
● Apotek rakyat harus memiliki:
1 orang Apoteker dan dapat dibantu oleh Asisten Apoteker
Pedagang Obat Eceran→Apotek Rakyat
● 1 atau gabungan max. 4 Pedagang obat
eceran dapat merubah statusnya menjadi
Apotek Rakyat
● Jika terjadi perubahan status maka
pedagang obat eceran harus:
1. Mempunyai ikatan kerjasama dalam bentuk
badan usaha/bentuk lainnya
2. Letak lokasi pedagang eceran obat
berdampingan, yang memungkinkan dibawah
satu pengelolaan
DAFTAR PUSTAKA
Permenkes RI No 1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi. [Online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129885/permenkes-no-1799menkesperxii2010-tahun-2010.
Diakses pada 17 September 2022.
Permenkes RI No 16 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1799/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Industri Farmasi. [Online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129892/permenkes-no-16-tahun-2013. Diakses pada 17
September 2022.
Permenkes RI No 007 Tahun 2012 Tentang Registrasi Obat Tradisional. [Online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129885/permenkes-no-1799menkesperxii2010-tahun-2010.
Diakses pada 17 September 2022.
Permenkes RI No 0983 Tahun 2004 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Warung Obat Desa. [Online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129885/permenkes-no-0983menkesperxii2010-tahun-2010.
Diakses pada 17 September 2022.
Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2017 Tentang
Kriteria Dan Tata Laksana Registrasi Obat.
Permenkes RI No. 006 Tahun 2012 Tentang Industri dan Usaha Obat Tradisional. [Online].
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/129888/permenkes-no-6-tahun-2012. Diakses pada 17
September 2022.
Peraturan BPOM No. 25 Tahun 2021 Tentang Penerapan Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik. [Online].
https://jdih.pom.go.id/download/product/1308/25/2021. Diakses pada 17 September 2022.
Permenkes RI No. 284 Tahun 2007 Tentang Apotek Rakyat. [Online].
https://www.iai.id/uploads/libraries/Permenkes_No.284_thn_2007_ttg_Apotek_Rakyat.pdf. Diakses pada
17 September 2022.
THANK YOU
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by Flaticon
and infographics & images by Freepik
QnA
1. Eko : Apakah ada penilaian dan sertifikasi khusus kepada penyelenggara
sebagai syarat layak menjadi penyelenggara WOD? Jika terjadi
kesalahan siapa yang lebih bertanggung jawab? Dan sanksinya apa?
2. Asmira : Bagaimana peran pemerintah dalam mengatasi peredaran obat
luar dalam kategori obat keras yang belum memiliki izin edar tetapi
bebas diperjualbelikan secara online?
3. Vera : Di indonesia WOD sudah diselenggarakan dimana? Dan
bagaimana hasil dari penyelenggaraannya?
4. Nola : Isu mengenai penggunaan obat narkotika yang banyak diperlukan
untuk penyembuhan penyakit, namun obat tersebut masih sulit
didapatkan, apakah terdapat kendala dalam melakukan registrasi obat?
5. Ajeng : Apakah pada registrasi obat sudah termasuk tahapan uji klinis
tersebut atau bagaimana ?