KELOMPOK 1
Sumarto Hetifa. 2003. Partisipasi dan Good Governance. Yayasan Obor Indonesia.
TUJUAN GOOD GOVERNANCE
Terciptanya
Birokrasi Menciptakan
yang Bersih Birokrasi yang
Melayani
Masyarakat
Terciptanya
Birokrasi yang
Bekerja Efisien Menciptakan
Birokrasi yang
Akuntabel
Membangun Birokrasi
yang Bekerja
Transparan
PERMENPAN Nomor : PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi
Birokrasi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
3. Mewujudkan Tata
Kelola Yang Baik / Good
Governance
Akuntabilitas
Aparatur pemerintah harus mampu Transparan
mempertanggung-jawabkan Masyarakat dan sesama aparatur
pelaksanaan kewenangan yang pemerintah dapat mengetahui
diberikan di bidang tugas dan dan memperoleh data dan
fungsinya informasi dengan mudah tentang
kebijaksanaan, program, dan
kegiatan aparatur pemerintahan
baik di tingkat pusat maupun
Tujuan
meningkatkan kesadaran,
Arti kemauan dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang
Program pembangunan agar terwujud derajat
kesehatan mengharapkan kesehatan masyarakat yang
agar bangsa Indonesia setinggi-tingginya.
meningkatkan kesadaran
dan kemauan akan hidup
sehat dengan berperilaku
hidup bersih dan sehat.
SUMBER
https://kumparan.com/kabar-harian/memahami-pengertian-d
an-tujuan-pembangunan-nasional-1xPkB5nOw3t/full
Sistem Ketahanan
Layanan Primer Layanan Rujukan Kesehatan
menekankan upaya promotif dan peningkatan akses dan meliputi upaya peningkatan
preventif. Hal ini bertujuan untuk pemerataan layanan kesehatan ketahanan penanggulangan
memberikan edukasi terkait di semua wilayah di Indonesia. medis dan penguatan resiliensi di
pencegahan terjadinya penyakit, masa krisis kesehatan.
dan juga meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas SDM kesehatan
pada layanan primer.
Transformasi Kesehatan
Sistem Pembiayaan
Kesehatan SDM Kesehatan
Teknologi Kesehatan.
mengembangkan regulasi peningkatan kualitas SDM
pembiayaan kesehatan dengan Kesehatan agar siap mendorong perkembangan
tujuan membangun pemerataan, menghadapi berbagai jenis teknologi dan digitalisasi di
kemudahan aksesibilitas bagi sektor kesehatan.
penyakit yang akan datang,
masyarakat, dan keberlanjutan
alokasi pembiayaan.
Hubungan pusat dan daerah dalam sektor kesehatan, bagaimana
mekanismenya?
01 03
Definisi Desentralisasi Karakteristik Desentralisasi
02 04
Bentuk Desentralisasi Desentralisasi dan Otonomi
Daerah di Indonesia
05
Problematika Desentralisasi di
Indonesia
01
Definisi
Desentralisasi
This is the subtitle that makes it
comprehensible
Desentralisasi
1. Adanya pendelegasian/ pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
untuk dapat melaksanakan fungsi tertentu dari pemerintahan.
2. Adanya wewenang pemerintah daerah untuk menetapkan dan melaksanakan suatu kebijakan yang
bertujuan untuk mengatur dan mengurus kepentingan daerahnya.
3. Adanya kewenangan dalam menetapkan dan mengatur norma hukum yang berlaku secara umum dan
juga yang sifatnya abstrak.
4. Penerima wewenang adalah daerah otonom, dimana fungsi yang diserahkan dapat dirinci atau fungsi
yang tersisa.
5. Adanya kewenangan untuk menetapkan norma hukum yang bersifat individual dan juga konkrit.
6. Daerah otonomi berada di luar hierarki organisasi pemerintah pusat.
7. Menunjukkan pada pola hubungan antara organisasi.
8. Terciptanya political variety dan diversity of structure di dalam sistem politik.
04
Desentralisasi dan Otonomi
Daerah di Indonesia
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Pasal 1 Ayat 7 tentang Pemerintah Daerah
Otonomi yang
Otonomi Luas Otonomi Nyata
Bertanggung Jawab
Keleluasaan daerah untuk Keleluasaan daerah untuk Perwujudan pertanggungjawaban
menyelenggarakan menyelenggarakan kewenangan sebagai konsekuensi pemberian
pemerintahan yang pemerintah di bidang tertentu yang hak dan kewenangan kepada
mencakup semua bidang secara nyata ada dan diperlukan daerah dalam mencapai tujuan
pemerintahan serta tumbuh hidup dan pemberian otonomi
berkembang di daerah
Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Indonesia
Menurut data Kementerian Dalam Negeri diketahui hanya 5% saja kebutuhan anggaran
dapat dipenuhi, sisanya mengandalkan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi
Khusus (DAK) yang dikucurkan oleh pemerintah pusat.
Problematika Desentralisasi di Indonesia
Sementara di sisi kewenangan pajak masih banyak pajak strategis yang dipungut oleh
pemerintah pusat seperti pajak bumi dan bangunan dan pajak penghasilan. Sehingga
pemerintah daerah belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan anggarannya
dengan mengandalkan dari PAD.
Problematika Desentralisasi di Indonesia
Masalah kesiapan aparatur pemerintah daerah untuk mengemban
kewenangan yang dimilikinya
Hal ini disebabkan karena pemerintah daerah terbiasa bergantung pada pemerintah pusat,
sebagai contohnya seluruh kebutuhan implementasi kebijakan mulai dari anggaran,
petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis sudah disediakan oleh pemerintah pusat.
Oleh karena itu, penguatan kapasitas pemungutan pajak oleh pemerintah daerah
merupakan hal yang wajib dibenahi. Hal ini didukung dengan perlunya kejelasan distribusi
wewenang pemungutan pajak baik antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan
pemerintah kabupaten/kota.
Pajak yang strategis hendaknya langsung diserahkan kepada lini desentralisasi yang
langsung bersentuhan sehingga kebijakan desentralisasi dapat memberikan manfaat dan
dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Penyelesaian Masalah Desentralisasi
Perbaikan Kompetensi Aparatur Pemerintahan.
Pemerintah daerah harus mempekerjakan aparatur pemerintahan yang kompeten. Dalam
hal ini seharusnya pemerintah daerah melakukan pembenahan sistem kepegawaian
daerah dimana seorang pegawai bekerja sesuai dengan profesionalitasnya, dipecat
apabila tidak kompeten, dan dapat dialihkan ke pekerjaan lain atas alasan profesionalisme
dan efektivitas kerja serta dipromosikan sesuai dengan masa kerja serta kinerjanya.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang
merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam wadah NKRI
yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan
bangsa yang aman, tenteram, tertib, dan dinamis dalam lingkungan pergaulan dunia yang
merdeka, bersahabat, tertib, dan damai
-UU NOMOR 20 TAHUN 2008 tentang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah
02
Tata kelola yang baik
atau Good Governance
Good Governance
● Mardiasmo (2009) menyatakan Good Governance adalah sebuah konsep
pemerintahan yang baik dan berorientasi kepada pembangunan sektor publik.
Tujuan akhir yang dicapai adalah peningkatan pembangunan dan
kesejahteraan publik.
Proses atau cara mencapai tujuan pembangunan kesehatan melalui pengelolaan upaya
kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, manajemen, informasi dan regulasi
kesehatan serta pemberdayaan masyarakat.
Referensi
● Prof. DR. Hj. Sedarmayanti, M.Pd., APU. GOOD GOVERNANCE “Kepemerintahan Yang
Baik”, Bandung: CV. Mandar Maju, 2012, hlm. 6.
● Mardiasmo. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi Yogyakarta
● UU NOMOR 25 TAHUN 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
● UU NOMOR 20 TAHUN 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
● NASIONAL, K. P. P., & NASIONAL, B. P. P. (2019). PENGUATAN SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN.
● PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
● Kemenkes RI. Naskah Akademik RUU Rumah Sakit. Available at: hukor.kemkes.go.id
Terima
Kasih
Pembangunan nasional : upaya untuk meningkatkan seluruh aspek kehidupan seperti aspek ekonomi,
politik, sosial budaya untuk mencapai tujuan nasional.
Tata kelola: adalah rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang mempengaruhi
pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Penerapan tata kelola pemerintahan yang
baik secara konsisten dapat meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, dan juga
meningkatkan kualitas pelayanan publik,
Sistem berjalan : Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang besar terhadap pembangunan
nasional. Hal ini berpengaruh terhadap pencapaian sasaran RPJMN 2020-2024. Saat ini, pemerintah terus
berupaya memenuhi berbagai kebutuhan pembangunan nasional, dengan membentuk Rencana Kerja
Pemerintah RKP 2021 yang memiliki empat fokus.
1. Pemulihan industri, pariwisata, dan investasi
2. Reformasi sistem kesehatan nasional
3. Reformasi sistem jaring pengaman sosial
4. Reformasi sistem ketahanan bencana
Misalnya pembangunan kesehatan, dengan melakukan Reformasi Sistem Kesehatan Nasional. Area
reformasi dan strategi kunci saat ini seperti penguatan puskesmas, peningkatan RS & yankes,
pengendalian penyakit & imunisasi.
Hubungan HDI dan SDGs:
HDI (Human Development indeks yaitu suatu indeks komposit yang mencakup tiga bidang pembangunan
manusia yang dianggap sangat mendasar, yang digunakan sebagai indikator yaitu(i) bidang kesehatan :
usia hidup (logetivity) ; (ii) bidang pendidikan : pengetahuan(knowledge) ; dan (iii) bidang ekonomi :
standar hidup layak (decent living). indonesia urutan 114 (mengalami peningkatan dari 116)
SDGs
→ tahun 2021 Indonesia berada pada ranking 82 dari 163,
→ Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh
para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan
melindungi lingkungan.
Diskusi
Kelompok
Kelompok 2
Dyah Ayu Mustikaningrum (2106762326)
Fathiya Nissa Mulyaningrum (2106762345)
Nadya Raihanny (2106762515)
Julita Pangesti (1906428890)
01
Pembangunan
Ekonomi dan
Kesehatan
Pembangunan Ekonomi atau Pembangunan
Kesehatan yang harus diutamakan?
Kesehatan merupakan salah satu modal manusia (human capital) yang sangat diperlukan
dalam menunjang pembangunan ekonomi. Hal ini dikarenakan kesehatan merupakan
prasyarat bagi peningkatan produktivitas.
Kesehatan yang buruk akan memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan ekonomi.
Beban berat yang diakibatkan oleh penyakit memiliki pengaruh terhadap produktivitas,
kependudukan, dan pendidikan masyarakat, memiliki peranan dalam kinerja ekonomi yang
buruk dan kronis di negara-negara Afrika.
Pembangunan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan masyarakat, dan
perbaikan pada kondisi kesehatan masyarakat akan mempengaruhi produktivitas kerja.
Namun, pembangunan ekonomi juga harus berjalan, karena dengan adanya peningkatan
kesehatan masyarakat saja tanpa adanya upaya memerangi kemiskinan akan memperlambat
penurunan angka kematian di masa mendatang yang memang sangat erat hubungannya
dengan bidang kesehatan tersebut. Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan syarat
utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya meningkatkan kesehatan
masyarakat.
Selain itu, pembangunan ekonomi yang maju akan menjamin faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan seperti:
1. Tersedianya sarana pelayanan kesehatan yang berkualitas, adil, dan merata
2. Tersedianya keadaan lingkungan yang memadai
3. Sumber daya manusia yang berkualitas
Contoh
Berbagai indikator kesehatan di negara-negara berpendapatan rendah jika dibandingkan
dengan negara-negara berpendapatan tinggi, memperlihatkan bahwa angka kesakitan dan
kematian secara kuat berkorelasi terbalik dengan pendapatan. Artinya pendapatan masyarakat
yang rendah akan disusul oleh angka kesakitan dan kematian yang tinggi. Selain itu, tingkat
kematian anak pada negara termiskin diperkirakan empat kali lebih besar dibandingkan
dengan tingkat kematian pada negara terkaya.
Oleh karena itu pembangunan ekonomi lebih diutamakan, namun ekonomi dan kesehatan
seharusnya berjalan bersama dan berkesinambungan.
02
transformasi
kesehatan
Transformasi/trans·for·ma·si/ n 1 perubahan rupa (bentuk, sifat, fungsi, dan sebagainya):; 2
Perubahan struktur gramatikal menjadi struktur gramatikal lain dengan menambah,
mengurangi, atau menata kembali unsur-unsurnya; (KBBI, 2022)
Jenis Trasformasi
Kesehatan
1. Layanan Primer,
2. Layanan Rujukan,
3. Sistem Ketahanan Kesehatan,
4. Sistem Pembiayaan Kesehatan,
5. SDM Kesehatan, dan
6. Teknologi Kesehatan
Jenis Trasformasi
Kesehatan
1. Layanan Primer,
2. Layanan Rujukan,
3. Sistem Ketahanan Kesehatan,
4. Sistem Pembiayaan Kesehatan,
5. SDM Kesehatan, dan
6. Teknologi Kesehatan
1. Layanan Primer
● Ada sekitar 12 ribuan Puskesmas yang tersebar di semua wilayah Indonesia. Menurut
Menkes, jumlah tersebut tidak akan mencapai pemerataan pelayanan kesehatan. Ada
sejumlah program yang akan dilakukan di antaranya menata ulang jaringan fasilitas
layanan kesehatan.
● Posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri atau Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Posyandu ini akan bertindak
secara lebih aktif bukan hanya melayani bayi dan ibu tapi akan melayani seluruh
siklus hidup termasuk remaja, dewasa, dan Lansia.
● Reformasi laboratorium kesehatan masyarakat.
1. Layanan Rujukan,
● Fokus pada tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di Indonesia yaitu penyakit
jantung, stroke, dan kanker → target bahwa rumah sakit di seluruh provinsi pada
2024, harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker.
1. Sistem Ketahanan Kesehatan,
● Vaksin diagnostik dan terapeutik itu semuanya ada di Indonesia. Minimal 50% itu
diproduksi di dalam negeri dari hulu ke hilir.
4. Sistem Pembiayaan Kesehatan
● Melakukan transparansi dan perhitungan yang bagus. Hal itu untuk menghindari terjadinya
masalah antara penyedia jasa dan yang membayar jasa→ annual health account-nya setiap
tahun dan menjadi kewajiban semua fasilitas kesehatan untuk lapor
5. SDM Kesehatan
● Jumlah dokter standarnya satu per 1000 penduduk. Kebutuhan di Indonesia masih belum
terpenuhi ditambah lagi dengan distribusi yang belum merata. Salah satu upaya yang dilakukan
adalah melalui academic health system.
● Academic health system merupakan sebuah model kebijakan yang mengakomodir potensi
masing-masing institusi ke dalam satu rangkaian visi yang berbasis pada kebutuhan
masyarakat. Konsep ini merupakan integrasi pendidikan kedokteran bergelar, dengan program
pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit pendidikan atau berafilisasi
dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan, dan organisasi pelayanan kesehatan,
diharapkan sistem ini dapat menghitung jumlah dan jenis lulusan SDM Kesehatan dan
memenuhi kebutuhan wilayah; Mendefinisikan profil dan value SDM Kesehatan yang diperlukan
di wilayah tersebut; serta menentukan pola distribusi SDM Kesehatan yang sustainable mulai
dari layanan primer hingga tersier.
6.Teknologi Kesehatan
● Rekam medis digital secara menyeluruh. Dengan demikian itu nanti dimasukkan ke
databasenya rumah sakit. Sehingga kalau satu pasien pindah rumah sakit maka
pasien tidak perlu melakukan rontgen ulang atau tes darah ulang sehingga itu akan
jauh lebih efisien
03
Mekanisme Kebijakan
Kesehatan Pusat ke Daerah
Pemerintah Daerah
Kebijakan otonomi daerah dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, secara eksplisit memberikan otonomi yang luas
kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan
dan kesejahteraan masyarakat daerah.
Kelompok 2
Dyah Ayu Mustikaningrum
Fathiya Nissa
Julita Pangesti
Nadya Raihanny
1. Pada desentralisasi telah dijelaskan peran pusat dan daerah, bagaimana
konteksnya di kesehatan
2. Kapasitas fiskal, mengapa penting? Apakah ada kaitannya dengan dana yang
diperoleh dan dimiliki oleh daerah
3. Ada pengertian mengenai SPM dan Alokasi 10% apbd u/ kesehatan. Apa
maksudnya dan tujuan?
1. Pada desentralisasi telah dijelaskan peran pusat dan daerah, bagaimana konteksnya di
kesehatan
Kapasitas Fiskal adalah gambaran kemampuan keuangan masing-masing daerah yang dicerminkan melalui
penerimaan umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (tidak termasuk dana alokasi khusus, dana
darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran
tertentu) untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah
penduduk miskin.
Penghitungan indeks Kapasitas Fiskal Daerah provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1)
huruf b didasarkan pada formula sebagai berikut:
3. SPM dan alokasi 10% APBD untuk kesehatan
Berdasarkan PP Nomor 2 Tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal
Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu
Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar
Warga Negara.
Urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar terdiri atas:
Pendidikan; kesehatan; pekerjaan umum dan penataan ruang; perumahan dan
kawasan permukiman; ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan
masyarakat; dan sosial.
SPM Kesehatan
Dalam APBD dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM, alokasi anggaran oleh pemerintahan
daerah bersumber dari: APBD; APBN; dan/atau Sumber dana lain yang sah. Tim Anggaran Pemerintah
Daerah memastikan anggaran program dan kegiatan pemenuhan Pelayanan Dasar dan SPM dalam
APBD.
Pemerintah Daerah berkewajiban mengalokasikan dana untuk kesehatan minimal 10% dari APBD
sesuai dengan ketentuan Pasal 171 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
khususnya kegiatan yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat .
Anggaran 10% APBD dalam kesehatan dapat digunakan untuk biaya kesehatan, laboratorium
kesehatan, optimalisasi fasilitas pelayanan kesehatan, peningkatan alat kesehatan, dan peningkatan
kompetensi serta jumlah tenaga kesehatan, termasuk insentif tenaga kesehatan guna mewujudkan
pelayanan kesehatan primer dan rujukan yang lebih baik sehingga dapat tercapai Standar Pelayanan
Minimal.
Alokasi 10% APBD untuk kesehatan
Anggaran tersebut dapat diprioritaskan untuk mendukung program Jaminan
Kesehatan Nasional.
Pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan dan kementerian dalam negeri
harus saling berkoordinasi agar alokasi 10% APBD ini dapat benar benar
diarahkan dengan konteks kebutuhan daerah masing – masing. Setiap daerah
memiliki isu kesehatan yang berbeda. Misalnya di daerah Indonesia timur yang
memiliki isu kesehatan tentang stunting maka pemerintah pusat dapat
memprioritaskan 10% dari APBD wilayah timur untuk isu kesehatan ini.
Tambahan
Tambahan Dhesinta (kelompok 4) mengenai kapasitas fiskal, kapasitas fiskal
terdiri dari
-sustain dan pemerataan (equity) yang adil. Transformasi untuk membuat daerah
memiliki kesehatan yang sama cepat(Kemenkes). Dana untuk program prioritas di
earmark (masalah kesehatan, kemampuan daerah) dari pusat.
Pertanyaan