Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

GOOD GOVERNANCE
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
Dosen Pengampu : Alfi Nikmah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
1. Fina A’izatul Inayah (2210110023)
2. Durotun Nurul Latifah (2210110024)
3. Muhammad Rizqy Aulia (2210110025)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi dan pelaksanaan otonomi daerah, tugas
dan tanggung jawab pemerintah kian meningkat sesuai dengan
menguatnya tuntutan masyarakat untuk memberikan pelayanan yang
cepat, mudah, murah, dan baik. Dalam upaya memberikan pelayanan
kepada masyarakat tersebut, perlu penyediaan prasarana sebagai
wadah kegiatan pelayanan, dan untuk itu perlu dilaksanakan
pembangunan. Semangat reformasi telah mewarnai pendayagunaan
aparatur negara dengan tuntutan mewujudkan administrasi negara yang
mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan
fungsi penyelenggaraan pemerintahan negara dan pembangunan,
dengan mempraktikkan prinsip-prinsip good governance. Selain itu,
masyarakat menuntut agar pemerintah memberikan perhatian yang
sungguh-sungguh dalam menanggulangi korupsi, kolusi, dan
nepotisme (KKN), sehingga tercipta pemerintahan yang bersih dan
mampu menyediakan good public services sebagaimana yang
diharapkan. Agar good governance menjadi kenyataan dan sukses,
dibutuhkan komitmen dari semua pihak, pemerintah, dan masyarakat.
Good governance yang efektif menuntut adanya koordinasi dan
integritas yang baik, profesionalisme, serta etos kerja dan moral yang
tinggi.
Good governance merupakan isu yang paling mengemuka dalam
pengelolaan pemerintahan dewasa ini. Meningkatnya semangat atau
tuntutan untuk mewujudkan pemerintahan yang bercirikan good
governance terjadi seiring dengan gerakan reformasi dalam upaya
mengembalikan kepercayaan masyarakat, terutama sejak kemunduran
kinerja ekonomi nasional yang kita alami. Dimana pada saat ini
banyak terjadi korupsi, kolusi, dan nepotisme, apalagi waktu covid-19
banyak kemunduran ekonomi di Indonesia. Dengan demikian

1
penerapan konsep good governance dalam penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan negara merupakan tantangan tersendiri. Penyelenggaraan
prinsip good governance di Indonesia juga telah diatur dalam UU No.
32 tahun 2004 tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan
terciptanya pemerintahan yang baik, dengan sendirinya pula tindakan
KKN yang selama ini banyak dilakukan mampu dicegah bahkan
mungkin tindak pidana korupsi tidak akan terjadi lagi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian good governance?
2. Bagaimana tujuan dan Pilar Apa Saja Yang Membangun good
governance?
3. Bagaimana prinsip-prinsip good governance?
4. Bagaimana penerapan good governance di Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian good governance
2. Mengetahui tujuan dan pilar-pilar Yang Membangun good
governance
3. Mengetahui prinsip-prinsip good governance
4. Mengetahui good governance yang diterapkan di Indonesia

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Good Governance


Secara konseptual “good” dalam bahasa Indonesia “baik” dan
“governance” adalah “kepemerintahan”. Menurut LAN (Lembaga
Administrasi Negara) mengemukakan arti good governance mengandung
dua arti yaitu sebagai berikut.

1. Nilai yang menjunjung tinggi keinginan atau kehendak rakyat dan nilai
yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat dalam mencapai tujuan
(nasional) kemandirian pembangunan berkelanjutan dan keadilan
nasional
2. Aspek fungsional dari pemerintahan yang efektif dan efisien dalam
pelaksanaan tugasnya mencapai tujuan tersebut.

Istilah good governance mengandung makna tata kelola pemerintahan


yang baik, pengelolaan pemerintahan yang baik. Tata pemerintahan yang
baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaran pemerintahan, tata
kepemeritahan yang baik juga merupakan suatu gagasan dan nilai untuk
mengatur hubungan antar pemerintah, dunia usaha swasta dan masyarakat.
Sedangkan menurut Aryanto secara sederhana diartikan sebagai system
pengelolaan yang baik. Dalam hal ini yang dimaksud kata “baik” disini
adalah mengikuti kaidah-kaidah tertentu sesuai dengan prinsip dasar good
governance.1

Menurut UNDP (United Nations Development Programe) istilah


governance menunjukan suatu proses yang memposisikan rakyat dapat
mengatur ekonomi, institusi, dan sumber-sumber sosial dan politiknya
tidak hanya sekedar dipergunakan untuk pembangunan, tetap juga untuk
menciptakan kohesi, integrasi, serta untuk kesejahteraan rakyat. Sementara
definisi good governance menurut word bank ialah suatu penyelenggara
manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan
1
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 60-61

3
dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran terhadap
kemungkinan salah alokasi dan investasi, dan pencegahan korupsi baik
yang secara politik maupun administrative, menjalankan disiplin anggaran
serta penciptaan legal dan political framework bagi tumbuhnya aktivitas
usaha.2

Berdasarkan uraian tersebut terlihat bahwa good governance


menghendaki pemerintahan dijalankan dengan mengikuti prinsip
pengelolaan yang baik sehingga sumber daya Negara yang berbeda dalam
pengelolaan pemerintah benar-benar mencapai tujuan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran dan kemajuan rakyat dan negara.3

B. Tujuan dan Pilar-pilar Yang Membangun Good Governance


Tujuan good governance akan tercapai jika ketiga aktor pilar
(pemerintahan, swasta, dan masyarakat) menerapkan prinsip tata
kepemerintahan yang baik dengan proses yang sinergis dan konstruktif
antar ketiganya. Sehingga sumber daya yang tersedia dapat dimanfaatkan
dengan maksimal dan optimal untuk dapat mencapai tujuan
penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan. Beberapa tujuan good
governance yaitu sebagai berikut :
1. Berkurangnya secara nyata praktik KKN pada birokrasi.
2. Terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintahan
yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan akuntabel.
3. Terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang
bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau
golongan masyarakat.
4. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan kebijakan
publik yang ditunjukan dengan berjalannya mekanisme dialok dan
musyawarah terbuka dengan masyarakat dalam perumusan progam
dan kebijakan layanan publik (seperti forum konsultasi publik).

2
Ambar Teguh Sulistiyani, eremias T. Keban,Memahami Good Governance Dalam Perspektif
Sumber Daya Manusia, Yogyakarta,Gava Media,2004, hlm. 20-21
3
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 62

4
5. Terjaminnya konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan
perundang-undangan, baik ditingkat pusat dan daerah.4

Perwujudan good governance harus menyentuh ke seluruh pilar


pendukungnya. Secara substansial hal tersebut meliputi unsur organisasi
manajemen dan sumber daya manusia yang didasarkan dan diarahkan pada
nilai dan prinsip good governance yang merupakan komitmen yang
melekat pada setiap individu dan institusi sesuai posisi dan perannya
masing-masing.5

Terdapat pilar yang dibangun dan bersifat saling berkaitan satu sama lain.
Pilar dalam good governance tersebut adalah sebagai berikut.

1. Negara atau pemerintahan (the state) adalah konsepsi kepemerintahan


yang pada dasarnya adalah kegiatan kenegaraan dengan melibatkan
sektor swasta dan masyarakat. Negara dalam konsep good governance
berperan untuk menciptakan kondisi politik ekonomi dan sosial yang
stabil, dengan cara:
a. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan;
b. Menyediakan publik service yang efektif dan akuntabel;
c. Menegakkan Hak Asasi Manusia (HAM);
d. Melindungi lingkungan hidup;
e. Mengurus standar pengelolaan keuangan dan standar keselamatan
publik.
2. Sektor swasta (private sector) adalah pelaku sektor swasta yang
mencakup perusahaan swasta yang aktif berinteraksi dalam sistem
pasar, seperti industri pengolahan perdagangan, perbankan, dan
koperasi termasuk kegiatan sektor informal. Adapun dalam konsep
good governance sektor swasta memiliki peran tersendiri yaitu:
a. Menjalankan industri;
b. Menciptakan lapangan kerja;
c. Menyediakan insentif bagi pegawai;
4
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 67-69
5
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 52-53

5
d. Meningkatkan standar hidup masyarakat;
e. Memelihara lingkungan hidup;
f. Menaati peraturan;transfer ilmu pengetahuan dan teknologi
kepada masyarakat;
g. Menyediakan kredit bagi pengembangan usaha kecil dan
menengah.
3. Masyarakat madani (civil society) adalah kelompok masyarakat dalam
konteks kenegaraan yang pada dasarnya berada di antara atau di
tengah-tengah antara pemerintah dan perseorangan yang mencakup
baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang berinteraksi
secara sosial, politik, dan ekonomi.

C. Prinsip Good Governance


Kunci utama untuk memahami good governance adalah
pemahaman atas prinsip yang terdapat di dalamnya. Selain itu,
penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab baru
akan tercapai apabila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi, dan
administrasi dilaksanakan dengan baik. Ketika komponen good
governance tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang setara. Adapun
prinsip good governance yaitu sebagai berikut.
1. Participation
Setiap warga negara memiliki suara dalam pembuatan keputusan,
secara langsung maupun melalui mediasi institusi legitimasi yang
mewakili kepentingannya.
2. Rule of Law
Aturan hukum, keputusan, kebijakan pemerintah, organisasi, badan
usaha yang menyangkut masyarakat dilakukan berdasarkan hukum.
3. Transparency
Transparansi yaitu kebebasan arus informasi; dapat diketahui,
dimonitor oleh banyak pihak mengenai kebijakan, proses-proses
lembaga organisasi pemerintah.
4. Responsiveness

6
Lembaga-lembaga pemerintah harus tanggap, responsif terhadap
kepentingan stakeholdernya.
5. Concensus orientation
Berorientasi pada kesepakatan yakni bisa menjadi perantara bagi
kepentingan yang berbeda sebagai cara mencari alternatif terbaik dan
membela kepentingan yang lebih luas.
6. Equity
Kesetaraan, semua warga negara laki-laki maupun perempuan, tanpa
memandang status miskin- kaya, memiliki peluang yang sama dalam
mendapatkan kesejahteraan.
7. Effectiveness and efficiency
Setiap proses kegiatan, aktifitas lembaga pemerintah dapat
menyelesaikan tugasnya sesuai dengan garis yang ditetapkan.
8. Accountability
Para pembuat keputusan dalam pemerintahan, sektor swasta dan
masyarakat (civil society) bertanggung jawab pada publik dan
lembaga stakeholdernya.
9. Strategic visionIsi strategis,
Para pemimpin dan publik harus memiliki perspektif good governance
dan pengembangan SDM yang luas dan jauh ke depan sesuai
keperluan pembangun.6
D. Penerapan Good Governance di Indonesia

Tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik dalam suatu


negara merupakan suatu yang tak terelakkan. Pemerintah wajib
menerapkan kaidah yang baik dalam menjalankan operasional
pemerintahan, termasuk didalamnya kaidah di bidang pengelolaan
keuangan negara yang diwujudkan dalam bentuk penerapan prinsip good
governance. Perkembangan tata kelola pemerintahan khususnya di
Indonesia semakin pesat dengan adanya era reformasi dalam pelaksanaan
kebijakan pemerintah ekonomi daerah dan desentralisasi fiskal yang

6
Wijaya dkk,Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance),Demak, Pustaka
Magister,2018, hlm. 18-20

7
menitikberatkan pada pemerintah daerah. Selain itu maraknya globalisasi
menuntut daya saing di setiap negara juga menuntut daya saing di setiap
pemerintah daerah.7

Tantangan utama yang dihadapi pemerintah daerah di indonesia


adalah bagaimana menciptakan suatu tata pemerintahan yang baik dan
pemerintahan yang bersih. Tantangan tersebut muncul karena banyaknya
persoalan nyata yang dihadapi oleh pemerintah daerah dan masyarakat
yang belum dapat diselesaikan dan dituntut untuk mewujudkan suatu good
governance agar tercipta suatu transparasi partisipasi dan akuntabilitas di
dalam pemerintahan. Tidak terlepas juga Indonesia sebagai bagian dari
masyarakat dunia memiliki kewajiban untuk secara terus-menerus
berpartisipasi dalam mewujudkan good governance.8

Pertumbuhan ekonomi akan terganggu dan upaya pemeberantasan


korupsi melemah ketika penguasa dan para penjabat tinggi menggunakan
kekuasaannya untuk memperkaya diri dengan dana publik. Maraknya
praktik KKN dilingkungan pemerintahan telah menyentuh pada tingkat
kritis karena hampir sebagian besar institusi publik terjangkit tindak
pidana KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme). 9

Fenomena korupsi semakin marak dan penegakan hukumya yang


tebang pilih menunjukkan bahwa perkembangan korupsi semakin
meningkat dan motifnya semakin beragam. Meningkatnya kejahatan
korupsi ini dapat dilihat dari berbagai lini kehidupan masyarakat yang
akhir-akhir ini tidak satupun yang tidak tersentuh oleh korupsi. Begitupun
motifnya yang beragam dapat dicermati dari berbagai alasan atau modus
oprandi yang dikemukakan oleh para pelaku kejahatan korupsi.10

7
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 112
8
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 48-49
9
Bambang Martin,Sripeni Rubiyanti,Jurnal Budaya Birokasi Pubik dan Potensi Korupsi Kolusi
dan Nepotisme,Madiun,2020,hlm. 5
10
Malthuf Siroj, Pendidikan Antikorupsi, Malang, Madani Media, 2018, hlm. 78

8
Untuk mewujudkan good governance, pemerintah Indonesia perlu
melakukan langkah perbaikan dalam manajemen keuangan negara sebagai
salah satu kunci keberhasilan pembangunan dan penyelenggaraan
pemerintahan dalam rangka Nation and State Building. Serta menjalankan
pemerintahan yang bersih yang bebas dari tindakan KKN (Korupsi,
Kolusi, dan Nepotisme) yaitu dengan cara meningkatan pengawasan dan
penjagaan terhadap sistem administrasi dan pemerintahan guna
meminimalisir kasus korupsi dan memberikan hukuman atau sanksi yang
tegas bagi para pejabat yang melakukan tindakan korupsi. Pada masa
pemerintahan orde baru maupun orde reformasi, manajemen keuangan
negara belum berjalan dengan baik dalam pengelolaannya sebagai kunci
keberhasilan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan.

Manajemen keuangan negara yang efektif dan efisien akan


menciptakan pembangunan dan penyelenggaraan negara yang baik di
zaman globalisasi saat ini. Salah satu kunci dalam menciptakan
manajemen keuangan negara yang efektif dan efisien adalah dengan
menerapkan nilai good governance yang seutuhnya. Indonesia merupakan
negara di dunia yang berusaha menerapkan nilai good governance,
khususnya dalam menciptakan manajemen keuangan negara yang efektif
dan efisien untuk menciptakan pembangunan dan penyelenggaraan negara
yang baik.11

BAB III
11
Reydonnyzar moenek,Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan Keuangan
Daerah,Bandung,PT Remaja Rosdakarya,2019, hlm. 51

9
SIMPULAN
1. Menurut bahasa good governance berasal dari dua kata yang diambil dari
bahasa inggris yaitu god yang berarti baik, dan governance yang berarti
tata pemerintahan. Dari pengertian tersebut good governance dapat
diartikan sebagai tata pemerintahan yang baik, atau
pengelolaan/penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.
2. Tujuan good governance yaitu :berkurangnya secara nyata praktik KKN
pada birokrasi, terciptanya sistem kelembagaan dan ketatalaksanaan
pemerintahan yang bersih, efisien, efektif, transparan, profesional dan
akuntabel, terhapusnya peraturan perundang-undangan dan tindakan yang
bersifat diskriminatif terhadap warga negara, kelompok, atau golongan
masyarakat, meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan
kebijakan publik yang ditunjukan dengan berjalannya mekanisme dialok
dan musyawarah terbuka dengan masyarakat dalam perunusan progam dan
kebijakan layanan publik (seperti forum konsultasi publik), terjaminnya
konsistensi dan kepastian hukum seluruh peraturan perundang-undangan,
baik ditingkat pusat dan daerah. Sedangkan pilar good governance yaitu
negara atau pemerintahan (the state), Sektor swasta (private sector), dan
masyarakat madani (civil society).
3. Prinsip-prinsip good governance yaitu participation, rule of Law,
transparansi, responsiveness, concensus orientation, equity, effectiveness
and efficiency, accountability, strategic vision.
4. Penerapan good governance di Indonesia, pemerintah wajib menerapkan
kaidah yang baik dalam menjalankan operasional pemerintahan, termasuk
didalamnya kaidah di bidang pengelolaan keuangan negara. Tantangan
utama yang dihadapi pemerintah daerah di indonesia adalah bagaimana
menciptakan suatu tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang
bersih, agar KKN tidak berkembang luas atau bahkan hilangnya KKN.

DAFTAR PUSTAKA

10
Moenek Reydonnyzar, Dadang Suwanda,Good Governance Pengelolaan
Keuangan Daerah, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2019

Martin,Sripeni,Bambsang, Rubiyanti, “Budaya Birokasi Pubik dan Potensi


Korupsi Kolusi dan Nepotisme.” Jurnal Unme , (2020): hlm.5.
Pujiarti Emiliana Sri, Wijaya, Aris Toening Winarni, Tata Kelola Pemerintahan
Yang Baik (Good Governance),Demak: Pustaka Magister,2018
Sulistiyani Ambar Teguh, eremias T. Keban,Memahami Good Governance
Dalam Perspektif Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Gava Media,2004
Siroj Malthuf , Pendidikan Antikorupsi, Malang: Madani Media, 2018

11

Anda mungkin juga menyukai