Anda di halaman 1dari 9

Tugas

Luring

Materi Pelajaran PPKn


Bab III
PELAKSANAAN PEMERINTAHAN
SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK
GOOD GOVERMANCE
Dan Lembar kerja

Kelas XII
IDENTITAS SISWA

Nama :
No. absen :
Kelas :

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMK NEGERI 1 PLUPUH KABUPATEN SRAGEN
2021
BAB III
PELAKSANAAN PEMERINTAHAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK
GOOD GOVERMANCE

A. HAKIKAT GOOD GOVERMANCE.


1. Pengertian Govermance pada dasarnya adalah :
Suatu konsep yang mengacu kepada proses pencapaian keputusan dan
pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara Bersama.
GOOD GOVERMANCE merupakan suatu penyelanggaraan manajemen
pembangunan yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip
deomokrasi dan pasar yang efisien, penghidaran salah alokasi dana investasi
dari pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara adminitratif
menjalakan disiplin anggaran serta menciptakan legal dan politican
framework bagi tumbuhnya aktivitas usaha.
Berikut ini beberapa pendapat atau pandangan tentang wujud
pemerintahan yang baik ( GOOD GOVERMANCE ) sebagai berikut :
a. Robert Charlick
GOOD GOVERMANCE sebagai pengelolaan segala macam urusan publik
secara efektif melalui pembuatan peraturan dan atau kebijakan yang baik
demi untuk mempromosikan nilai-nilai kemasyarakatan
b. UNDP ( United Nation Development Programme )
GOOD GOVERMANCE adalah salah satu hubungan yang senergis dan
kontruktif di antara negara, sektor swasta dan masyarakat.
c. WORK BANK ( 2000)
GOOD GOVERMANCE adalah suatu penyelenggaran manajemen
pemerintah yang baik dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip
deomokrasi dan pasar yang efisien, penghidaran salah alokasi dana
investasi dari pencegahan korupsi baik secara politik maupun secara
adminitratif yang berfungsi secara efektif dan efisien.
d. PERATURAN PEMERINTAHAN NO. 101 TAHUN 2000
Pemerintahan yang baik adalah : pemerintahan yang mengembangkan
dan menerapkan prinsip-prnsip profesionalitas akuntabilitas transparasi,
pelayanan prima, demokrasi efisien afektivitas supremasi hukum dan
dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

2. Karekteristik Dasar Good Govermance


Ada tiga karakteristik dasar good govermance. Ketiga karakteritik tersebut
sebagai berikut :
a. Diakuinya Semangat Pluralitas.
Artinya Pluralitas telah menjadi sebuah keniscayaan yang tidak dapat
dielkkan sehingga mau tidak mau pluralitas telah menjadi suatu kaidah
yang abadi. Dengan kata lain Pluralitas merupakan sesuatu yang kodrat
( Given ) dalam kehidupan . Pluralitas bertujuan mencerdaskan umat
melalui perbedaan kontruktif dan dinamis, dan merupakan sumber dan
motivator terwujudnya kreatiivitas yang terancam bagi kita adalah sebuah
peradaban yang kosmopolit akan tercipta apabila manusia memiliki sikap
inklusif dan kemampuan ( ability ) menyesuaikan diri terhadap lingkungan
sekitar. Namun dengan catatan, identitas sejati atas parameter-parameter
autentik agama tetap terjaga.
b. Tingginya Sikap Tolerasi
Baik terhadap saudara sesame agama maupun terhadap umat agama lain
secara sederhana, toleransi dapat diartikan sebagai sikap suka mendengar
dan menghargai pendapat dan pendirian orang lain. Senada dengan hal
itu Quraish Shibab ( 2020) menyatakan bahwa tujuan agama tidak
semata-mata mempertahankan kelestariannya sebagai sebuah agama,
namun juga mengakui eksitensi agama dengan memberinya hak hidup,
berdapingan dan saling menghormati.
c. Tegaknya Prinsip Demokrasi
Demokrasi bukan sekedar kebebasan dan persaingan demokrasi juga
merupakan suatu pilihan umtuk Bersama-sama membangun dan
memperjuangkan perikehidupan warga dan masyarakat yang semakin
sejahtera

3. PRINSIP GOOD GOVERMANCE


Adapaun prinsip-prinsip GOOD GOVERMANCE menurut Masyarakat
Transparan Indonesia ( MTI ) ada sebilan macam sebagai berikut :
1. Partisipasi Masyarakat ( PARTICIPATION )
2. Penegak Hukum
a. Supremasi hukum
b. Kepastian hukum
c. Hukum yang responsive
d. Penegak hukum yang konsisten dan Nondiskriminatif
e. Independensi peradilan
3. Transparansi ( Transparency )
4. Peduli pada stakeholder/ Dunia Usaha
5. Berorientasi pada consensus ( Consensus )
6. Kesetaraan ( Equity )
7. Efektifitas dan efisieni ( Effectiveness and Efficiency )
8. Akuntabilitas ( Accountabillity )
9. Visi Strategis ( Strategic Vision )

4. Asas Good Govermance


Dalam UU No. 28 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih
dan bebas dari KKN pada ketentuan Pasal 3 dan penjelasannya, asas-asas
umum pemerintahan yang baik, mencakup hal-hal sebagai berikut :
a. Asas kepastian hukum yaitu :
Mengutamakan peraturan perundangan, kepatutan , dan keadilan sebagai
dasar setiap kebijakan penyelenggaraan negara.
b. Asas tertib penyelenggaraan negara yaitu :
Mengedepankan keteraturan keserasian dan keseimbangan sebagai
landasan penyelenggaraan negara
c. Asas kepentingan umum yaitu :
Mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif,
akomodatif, dan selektif
d. Asas keterbukaan yaitu :
Membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang
benar, jujur, dan tidak diskriminatif dan tetap memerhatikan perlindungan
terhadap hak asasi pribadi
e. Asas proporsionallitas yaitu :
Mengutamakan keseimbangan anytara hak dan kewajiban pemyelenggara
negara
f. Asas profesionalitas yaitu :
Mengutamakan keahlihan yang berlandaskan kode etik peraturan yang
berlaku
g. Asas akuntabilitas yaitu :
Setiap kegiatan penyelenggaraan negara dan hasilnya harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi.

B. PELAKSANAAN GOOD GOVERMANCE DI INDONESIA.

Good govermance di Indonesia mulai dirintis dan diterapkan sejak era reformasi
saat terjadinya perombakkan system pemerintahan yang menurut proses
demokrasi yang bersih, sehingga GOOD GOVERMANCE merupakan salah satu
alat reformasi yang mutlak diterapkan dalam pemerintahan baru.
Terjadinya krisis ekonomi di Indonesia disebabkan oleh tata cara penyenggaraan
pemerintahan yang tidak dikelola dan diatur dengan baik. Akibatnya timbul
berbagai maslah seperti korupsi, kolusi, dan neotisme ( KKN ) yang sulit
diberantas, maslah penegakkan hukum yang sulit berjalan, monopoli dalam
kegiatan ekonomi, serta kualitas pelayanan kepada masyarakat yang memburuk.
Oleh karena itu, tata pemerintahan yang baik segara dilakukan agar
permasalahan yang timbul dapat segara dipecahkan dan juga proses pemulihan
ekonomi dapat dilaksanakan dengan baik dan lancer. Lantas apakah GOOD
GOVERMANCE sudah dilaksanakan ?
Untuk mengetahui sudah atau belum terlaksananya GOOD GOVERMANCE di
Indonesia dapat kita lihat beberapa Indikator. Indikator tersebut merupakan
tugas dari lemabaga pembentuk GOOD GOVERMANCE. Berikut beberapa
Indikator yang di maksud :

1. PEMERINTAH
Tugas pemerintah dalam mewujudkan Good Govermance sebagai berikut :
a. Menciptakan kondisi politik ekonomi dan social yang stabil.
b. Membuat peraturan yang efektif dan keadilan
c. Menyediakan pubilk servis yang efektif dan accountable
d. Menegakkan HAM
e. Melindungi lingkungan Hidup
f. Mengrus standar Kesehatan dan standar keselamatan public

2. SEKTOR SWASTA ( DUNIA USAHA )


Tugas sektor swasta dalam mewujudkan Good Govermance sebagai berikut :
a. Menjalakan Industri
b. Menciptakan lapangan kerja
c. Menyediakan insentifif bagi karyawan
d. Meningkatkan atandar hidup masyarakat
e. Memelihara lingkungan hidup
f. Menaati peraturan
g. Tranfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat
h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM

3. MASYARAKAT MADANI
Tugas masyarakat madani dalam mewujudkan Good Govermance sebagai
berikut :
a. Menjaga agar hak-hak masyarakat terlindungi
b. Memengaruhi kebijakan public
c. Sebagai sarana cheks and balenance pemerintah
d. Mengawasi penyalahgunaan kewengan social pemerintah
e. Mengembangkan SDM
f. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat.
Untuk mewujudkan Good Govermance pasti terdapat permasaahan atau
halangan yang mengikutinya. Secara garis besar, permaslahan penerapan Good
Govermance meliputi :
1. Reformasi birokrasi belum berjalan sesuai dengan tuntutan masyarakat
2. Tingginya komplek sitas permasalahan dalam mencari solusi perbaikan
3. Masih tingginya penyalahgunaan wewenang, banyaknya praktik KKN, dan
masih lemahnya pengawasan terhadap kinerja aparatur
4. Maikn meningkatnya tuntutan akan partisipasi masyarakat dalam kebijakkan
public
5. Meningkatnya tunttan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik
antara lain transparasi, akuntabilitas dan kualitas kinerja public serta taat
pada hukum
6. Meningkatnya tuntutan dalam pelimpahan tanggungjawab, kewenagan dan
pengabilan keputusan dalam era desentralisasi
7. Rendahnya kinerja sumber daya manusia dan kelembagaan aparatur
8. System kelembagaan ( organisasi ) dan ketatalaksanaan ( Manajemen )
pemerintah daerah yang belum memadai

C. DAMPAK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG TIDAK


TRANSPARAN
1. Pemerintahan yang tidak transparan
Dalam penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan, peran
rakyat terhadap keberadaan birokrasi pemerintah kurang memperoleh
perhatian dan penekanan dalam kehidupan negara, para pejabat memiliki
kekuasaan yang tidak dimiliki rakyat sehingga rakyat berada diposisi yang
lemah dihadapan birokrasi. Praktek birokrasi dalam melayani rakyat dibalut
oleh system bapak atau patrimonial, penskralan, monopoli, sehingga pejabat
bawahan tidak berani bertindk memperoleh petunjuk dari pejabat atasanya.
Dalam penyelenggaran pemerintahan yang tidak transparan, dimana
birokrasi adalah alat penguasa yang tidak mungkin netral dari kepetingan
politik penguasa, sehingga banyak kita menemukan agen-agen penguasa
dalam birokraasi yang bekerja bukan untuk kepentingan rakyat melainkan
untuk kepentingan partai politik dan partisipanya. Partai politik yang berkuasa
sibuk untuk menanamkan pengaruh orang-orangya ke dalam birokrasi
pemerintah
Pemerintahan yang tidak transparan atau tertutup berarti suatu proses
atau cara menyelenggarakan pemerintah yang dilakukan oleh sekelompok
orang tertentu dan tidak dapat diketahui oleh umum rakyat. Pemerintah yang
tidak transparan cepat atau lambat cenderung akan menuju ke pemerintahan
yang korup, otoriter, atau diktaktor. Adapun ciri pemerintahan yang tidak
transparan sebagai berikut :
a. Pada tingkat sistemik system politik cenderung makin tertutup dan
ekslusif
b. Menjauh dari kekuatan social kritis dan membatasi dialog pada unsur
social politik yang ada dalam masyarakat

Secara umum beberapa factor penyebab terjadinya PEMERINTAHAN


YANG TIDAK TRANSPARAN. Sebagai berikut :
a. Pengaruh kekuasaan
Pemnguasa yang ingin mempertahankan kekuasaan sehingga
melakukan perbuatan “ menghalalkan segala cara “ demi ambisi
tujuan politiknya
b. Moralitas
Sebagai sumber etika nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya
diabaikan sehngga melahirkan perbuatan tercela antara lain
ketiakadilan, pelanggaran hukum dan pelanggaran HAM
c. Sosial ekonomi
Terjadinya konflik social sebagai konskwensi keberagaman suku,
agama, ras dan golongan yang tidak dikelola dengan baik dan adil
menyebabkan pemerintahan tidak terbuka pada masyarakat
d. Politik dan hukum
Sistem politik yang otoriter membuat para pemimpin tidak lagi
memperjuangkan kepentingan masyarakat. Hukum hanya dijadikan
sebagai alat kekuasaan sehingga pelaksanaannya bertentangan
dengan prinsip keadilan

2. DAMPAK PEMERINTAHAN YANG TIDAK TRANSPARAN


Pemerintahan yang tidak transparan memberikan banyak akibat/kerugian
bagi bangsa dan negara. Akibat yang secara langsung dari penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak transparan adalah terjanya korupsi politik yaitu :
penyalagunaan pejabat public untuk keuntungan pribadi atau kelompok.
Korupsi politik itu membawa akibat lanjutan yang luar biasa, yaitu krisis di
berbagai bidang kehidupan politik, ekonomi, social dan budaya.\, pertahanan
keamanan, krisis kepercayaan rakyat kepada pemerintah, dan krisis moral di
pemerintahan
Adapun dampak pemerintahan yang ditidak transparan yang di maksud
sebagai berikut :
a. Bidang Politik
Berikut dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang politik
1. System kekuasaan yang cenderung sentralistik
2. Hak-hak poltik warga negara sangat dibatasi
3. Kebijakan pemerintah bertujuan mengamankan kekuasaan saja
4. Pemerintah dikuasi oleh golongan tertentu
5. Pergantian kekuasaan yang tidak transparan
6. Kekuasaan presiden yang terlalu luas
7. Birokrasi pemerintah yang berbelit-belit
8. DPR tidak mampu melaksanakan tugasnya secara maksimal

b. Bidang Ekonomi
Berikut dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang
Ekonomi
1. Banyak pungutan liar diberbagai instansi
2. Kegiatan ekonomi berbelit-belit dan mahal
3. Investor enggan berimvestasi karena banyaknya perizinan sehingga
perekonomian tidak tumbuh maksimal

c. Bidang Sosial Budaya


Berikut dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang social
budaya
1. Terjadinya diskriminalisasi social dalam interaksi social masyarakat
2. Terjadi penggusuran dan perampasan hak milik waraga negara
3. Tingkat Pendidikan masyarakat yang terabaikan
4. System jaminan social dan peningkatan kesejahteraan yang masih
rendah
5. Perkembangan kebudayaan yang kurang mendapat perhatian
pemerintah
6. Diskriminasi suatu daerah tentang kebijakan politik negara
d. Bidang HANKAM
Berikut dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang
HANKAM
1. Kebijakan hukum yang memihak kelompok masyarakat tertentu
2. Hukum diterapkan bagi rakyat. Penguasa seolah-olah kebal terhadap
hukum
3. Jaminan keadilan hukum belum berjalan dengan baik
4. Kesadaran hukum penguasa masih rendah
5. Proses peradilan memihak orang yang memiliki uang ( BORJUIS )
6. Hukum yang dilaksanakan merampas hak-hak warga negara
7. Proses peradilan HAM yang lambat

3. UPAYA PENCEGAHAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN YANG


TIDAK TRANSPARAN.
Untuk menghidari penyelenggaraan pemerintahaan yang tidak tramnsparan
sehingga melahirkan “ BUDAYA “ korupsi kolusi, dan neotisme ( KKN ) dapat
dilakukan melaui jalur-jalur sebagai berikut :
a. Formula Pemerintah
1. Pemerintah dan pejabat public perlu dilakukan pengawasan melekat
oleh apparat berwenang, DPR, dan Masyarakat luas
2. Mengefektifkan pran dan ungsi apparat penegak hukum, seperti
kepolisian kejaksaan, para hakim, serta Komisi pemeberatas korupsi
( KPK )
3. Menegakkan supremasi hukum dan perundang-undangan secara
konsisten dan bertanggung jawab serta menjamin dan menghormati
HAM
4. Pembekalan secara intensif dan sistematis terhadap aparatur
pemerintah pejabat public dalam hal nilai-nilai agama dan social
budaya
5. Mengatur peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokratis
sesuai dengan hukum dan perundang-undangan
6. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggungjawab dalam
penyelenggaraan negara
b. Organisasi no-pemerintah dan Media Massa
1. Ketertiban Lembaga swadaya masyarakat ( LSM ) dlam mengawasi
setiap kebijakkan public yang dibuat pemerintah
2. Adanya control social untuk perbaikan komunikasi yang berimbang
antara pemerintah dan rakyat melalui berbagai media massa elektronik
maupun cetak

c. Pendidikan Masyarakat
1. Memperkenalkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolahan tentang
pentingnya pemerintah yang transparan melalui mata pelajaran
kewarganegaraan
2. Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu membuka
wacana dan dialog interaktif di dalam masyarakat sehingga dapat
menjawab tantangan yang dihadapi sesuai visi Indonesia masa depan
3. Meningkatkan kerukunan social antara pemeluk agama, suku, dan
kelompok kelompok masyarakat lainnya melalui dialog dan kerja sama
dengam prinsip kebersamaan, kesteraan, toleransi, dan saling
menghormati.
A. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN DI BAWAH INI DENGAN BENAR
1. Jelaksan yang dimaksud dengan Good Govermance menurut Word Bank ( 2000 )
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan tugas pemerintah dalah mewujudkan Good Govermance !


……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

3. Berikan contoh upaya untuk menghidari penyelenggaraan pemerintahan yang


tidak transparan melalui jalur organisasi non- pemerintah dan media massa !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

4. Berikan contoh dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang


ekonomi !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

5. Sebutkan usaha menghindari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak


transparan melalui jalur Pendidikan masyarakat !
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
REMIDIAL

B. JAWAB PERTANYAAN-PERTANYAAN DIBAWAH INI DENGAN BENAR


1. Sebutkan ciri pemerintahan yang tidak transparan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

2. Sebutkan tugas masyarakat dalam mewujudkan Good Govermance


……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan dampak pemerintahan yang tidak transparan dalam bidang HANKAM


……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan factor penyebab terjadinya pemerintahan yang tidak transparan !


……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

5. Apa saja upaya untuk mengindari penyelenggaraan pemerintahan yang tidak


transparan
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai