Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha

penyayang kami panjatkan puji syukur atas kehadiranNya yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita.

Syukur Alhamudillah bahwa kami dapat menyelesaikan makalah tentang

Good Governance.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila

dengan tema Good Governance.dan harapan kami semoga makalah ini dapat

menambah ilmu buat kami dan teman - teman.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat

terselesaikan. Semoga Allah senantiasa meridhoi kita semua.

Penyusun,
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Good Governance adalah konsep yang menitik beratkan pada prinsip

pemerintahan yang baik. Good Governance. Muncul pada era revormasi yang

sering dikaitkan dengan beberapa tuntutan yang mengharapkan adanya pelayanan

dan dikualitaskan kepada masyarakat, mendorong meningkatkan ekonomi,

material, profesionalitas, akunstabilitas, terhadap penyelenggaraan Negera dan

terbebasnya bangsa Indonesia dari politik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Wacana Good Governance juga diartikan sebagai pemerintahan yang baik,

bersih dan berwibawa. Semua unsure dalam pemerintahan bergera sinegri, tidak

menyimpang dan mendapat dukungan dari rakyat. Kekuasaan dilaksanakan oleh

masyarakat yang diatur dalam undang – undang.

Tata pemerintahan yang baik merupakan suatu kondisi yang menjamin

adanya saling mengontrol yang dilakukan oleh tiga komponen yaitu, Pemerintah

(Government), Rakyat (Citizen), dan usahawan (business) sebagai sector swasta

(Taschereau on Compos,1997, UNDPP 1997).

1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian Good Governance

2. Pilar – Pilar Good Governance

3. Ciri – cirri Good Governance

4. Prinsi – Prinsip Good Governance


5. Aspek – Aspek Good Governance

6. Mengkritis Pelaksanaan Good Governance

7. Good Governance di Indonesia

2.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Good Governance

2. Mengetahui siapa saja yang terlibat didalam Good Governance

3. Mengetahui prinsi – prinsip utama Good Governance

4. Mengetahui Good Governance di Indonesia


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Good Governance

Istilah Good Governance secara bahasa berasal dari 2 kata yaitu good

artinya baik maknanya adalah nilai – nilai yang menjunjung tinggi kehendak

rakyat dan meningkatkan kemampuannya dalam mencapai tujuan dan governance

artinya adalah pemerintah jadi Good Governance adalah pemerintahan yang baik.

Secara umum Good Governance merupakan segala terkait dengan tindakan

yang mengarahkan, mengendalikan atau mempengaruhi urusan public untuk

mewujudkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat.

Adapun beberapa pendapat para ahli tentang pengertian Good Governance

sebagai berikut

1. Menurut Work Bank

Good Governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pemerintah

yang solid dan bertanggung jawab sejalan dengan prinsip – prinsip

demokrasi, pasar yang efisien, dan pencegahan korupsi.

2. Berdasarkan peraturan No. 101 Tahun 2000

Good Governance adalah pemerintah yang mengembangkan dan

menerapkan prinsip – prinsip profesionalitas, akunstabilitas, demokrasi

supermasi hukum dan dapat diterima masyarakat.

C. Menurut United Nation Development Program (UNDP)


Good Governance sebagai hubungan yang sinergis dan kontruktif diantara

Negara sector swasata dan maysarakat (society), dalam membangun

konsesus, kesetaraan, efektif dan efisien, bertanggung jawab serta visi

stratik.

D. Menurut Koiman (1993)

Good Governance berarti merupakan serangkaian kegiatan (Proses)

interkasi politik antara pemerintah dengan masyarakat dalam berbagai

bidang yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan intervensi

pemerintah atas kepentingan – kepentingan tersebut.

2.2 Pilar – Pilar Good Governance

Ada tiga pilar yang terkait dalam Good Governance yaitu Negara /

pemerintah (lembaga legislative, eksekutif, dan yudikatif), dunia usaha (corporate

governance) dan masyarakat madani (civil society) yang masing – masing

memiliki tugas dan tanggung jawab yakni :

1. Negara

a. Menciptakan kondisi politik, ekonomi dan social yang stabil

b. Membuat peraturan yang efektif dan berkeadilan

c. Menyediakan public service yang efektif dan accountable

d. Menegakan hak asasi manusia (HAM)

e. Melindungi lingkungan hidup

f. Mengurus standar kesehatan dan standar keselamatan public.

2. Swasta

a. Menjalankan indusri
b. Menciptakan lapangan pekerjaan

c. Menyediakan insentif, bagi karyawan

d. Meningkatkan standar hidup masyarakat

e. Memelihara lingkungan hidup

f. Mentaati peraturan

g. Transfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarkaat

h. Menyediakan kredit bagi pengembangan UKM (Usaha Kegiatan

Mikro).

3. Masyarakat Madani

a. Menjaga agar hak – hak masyarakat terlindungi

b. Mempengaruhi kebijakan politik

c. Mengembangkan sumber daya manusia (SDM).

d. Sarana berkomunikasi antar anggota masyarakat

Gambar 2.2 Ketiga Pilar Good Governance

Control Control

Dunia Usaha Pemerintah Masyarakat


Swasta

Nilai Pertumbuhan Redistribusi


Upaya mewujudkan Good Governance hanya dapat dilakukan apabila

terjadi keseimbangan peran ketiga pilar tersebut. Disamping itu jika ada

pembaharuan pada salah satu pilar maka harus di imbangi perubahan p ada pilar –

pilar lainya. Hubungan ketiganya harus dalam posisi yang seimbang dan saling

control untuk menghindari penguasaan atau ekspoitasi oleh salah satu komponen

lainnya. Apabila salah satu komponen lebih tinggi daripada yang lain maka yang

terjadi adalah dominasi kekuasaan atas dua komponen lainnya.

Dengan menerapkan prinsip – prinsip Good Governance dalam ketiga pilar

tersebut maka akan terjadi proses sinegrasi dan konstruktif antara ketiganya

sehingga sumber daya manusia yang tersedia dapat dimanfaatkan secara optimal

untuk dapat mencapai tujuan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan.

2.3 Ciri – Ciri Good Governance

Adapun beberapa lembaga yang mengemukakan ciri – cirri Good

Governance diantaranya UNOP dan MTI sebagai berikit

1. Ciri – ciri Good Governance menurut United Nation Develepment

Program (UNDP)

a. Adanya peraturan hukum yang adil tanpa pandang bulu

b. Adanya partisipasi masyarakat

c. Pemerintah mempunyai daya tangkap terhadap beberapa pihak

d. Menerapkan prinsip keadilan

e. Adanya kesaling terkaitan antara kebijakan.

2. Ciri – ciri Good Governance menurut Masyarakat Transparansi Indonesia

(MTI)
a. Partisipasi masyarakat

b. Keterbukaan informasi pemerintah terhadap public

c. Tegaknya supermasi hukum

d. Peduli pada masyarakat

e. Berorientasi kepada consensus

f. Visi pembangunan strategis

2.4 Prinsip – Prinsip Good Governance

Lembaga Administrasi Negara (LAN) merumuskan 9 (Sembilan) asas

fundamental dalam Good Governance

1. Akuntabilitas (Bertanggung jawab)

Para pembuat keputusan dalam pemerintahan sector swasta dan masyarakat

bertanggung jawab kepada public atau bisa dikatakan sebagai pertanggung

jawaban pejabat terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk

mengurusi kepentingan mereka, gunanya adalah untuk mengontrol dan

menutup peluang terjadinya penyimpangan seperti KKN. Indicator minimal

akuntabilitas antara lain

- Adanya kesesuaian antara pelaksana dengan standar prosedur

pelaksanaan

- Adanya sanksi yang ditetapkan atas kesalahan dan kelainan dalam

melaksanakan tugas.

- Adanya output dan income yang terukur


2. Transparansi (Keterbukaan)

Affan Gaffar menegaskan bahwa untuk mewujudkan pemerintahan yang

bersih dan berwibawa sesuai dengan cita – cita Good Governance seluruh

mekanisme pengelolaan Negara harus dilakukan secara terbuka.

Aspek mekanisme pengelolaan Negara yang harus dilakukan secara terbuka

adalah.

- Penempatan posisi, kedudukan dan jabatan

- Kekayaan pejabat public

- Pemberian penghargaan

- Penetapan kebijakan yang terkait dengan pencerahan kehidupan

- Moralitas pejabat dan aparatur pelayanan public

- Keamanan dan ketertiban

- Kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan masyarakat.

3. Partisipasi

Setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan serta

memberi dorongan bagi warga Negara untuk menyampaikan pendapat

secara langsung maupun tidak langusng dalam proses pengambilan

keputusan untuk memberi manfaat yang sebesar – besarnya bagi masyarakat

luas.

4. Penegak Hukum (Rule Of Law)

Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusan – perumusan

kebijakan public memerlukan system aturan - aturan hukum kerangkan

hukum harus adil dan dilaksanakan tanpa perbedaan terutama hukum dan
hask asasi manusia (HAM). Proses mewujudkan Good Governance harus

diimbangi dengan komitemen untuk menegakan rule of law, dengan

karakter antara lain sebagai berikut :

a. Supermasi Hukum ( the supermasi of law)

b. Kepastian hukum (legal certainly)

c. Hukum yang responsip

d. Penegak hukum yang konsiten dan non diskriminatif

e. Independenasi perasdilan

5. Daya Tanggap (Responsif)

Asas responsive adalah bahwa pemerintah harus responsive terhadap

persoalan – persoalan masyarakat pemerintah harus memahami kebutuhan

masyarakatNya jangan menunggu mereka menyampaikan keinginannya

tetapi mereka proaktif mempelajari dan menganlisa kebutuhan – kebutuhan

masyarakat untuk kemudian melahirkan berbagai kebijakan strategis guna

memenuhi Nya jangan menunggu mereka menyampaikan keinginannya

tetapi mereka proaktif mempelajari dan menganlisa kebutuhan – kebutuhan

masyarakat untuk kemudian melahirkan berbagai kebijakan strategis guna

memenuhi kepentingan umum.

6. Orientasi consensus / kesepakatan

Good Governance menjadi perantara kepentingan yang berbeda untuk

memperoleh pilihan yang terbaik bagi kepentingan yang lebih luas.


7. Kesetaraan Keadilan (Equity)

Proses pengelolaan pemerintah harus memberikan peluang, kesempatan,

pelayanan yang sama dalam koridor kejujuran dan keadilan. Tidak

seseorang atau sekelompok orang pun yang teraniyay dan tidak memperoleh

apa yang menjadi haknya pola pengelolaan pengelolaan pemerintah seperti

ini akan memperoleh legitimasi yang kuat dari public dan akan memperoleh

dukungan serta partisipasi yang baik dari rakyat.

8. Efektifitas dan Efisiensi

Pemerintahan yang baik juga harus memenuhi criteria efektivitas dan

efisiensi yakn berdaya guna dan berhasil guna. Kriteria efektifitas biasanya

di ukur dengan parameter produk yang dapat menjangkau sebesar –

besarnya kepentingan masyarakat dari berbgai

Anda mungkin juga menyukai