NAMA
NPM
JURUSAN
Abstrak
Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berusaha menerapkan good governance.
Akan tetapi, situasi saat ini sangat tidak mendukung dan masih sangat jauh dari harapan.
Dikarenakan banyak kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil, bekerja di luar
kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah beberapa masalah yang
membuat pemerintahan yang baik masih belum bisa tercapai. Untuk dapat menerapkan
sistem good governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka memahami prinsip-
prinsip good governance hendaknya ditegakkan dan dilaksakan dalam seluruh aspek institusi
penting pemerintahan. Penerapan prinsip-prinsip good governance merupakan aspek penting
dalam mendukung pencapaian tujuan pemerintah,dengan melaksanakan prinsip-prinsip good
governance diharapkan tiga pilar yaitu pemerintah, korporasi, dan masyarakat sipil
hendaknya saling bahu membahu, saling support dan berpatisipasi aktif dalam
penyelenggaraan pemerintahan yang sedang dilaksanakan
Tujuan suatu negara tidak lain untuk mewujudkan masyarakat dengan kehidupan yang baik
(Good Life), dimana yang terdapat dalam fungsi negara yaitu melaksanakan kepentingan rakyat
dengan norma yang berlaku untuk mewujudkan cita-cita negara. Didalam UUD 45 sudah
ditanamkan nilai Good Governance. Dan dapat dilihat dalam pembukaan UUD’45 alinea IV.
Nilai dasar yang dimaksud diatas adalah tentang musyawarah mufakat, menjunjung moralitas,
bersikap terbuka, tanggap, menjaga persatuan, berkeadilan sosial, bergotong royong,
bertanggung jawab dan berkeinginan luhur.Pada pembukaan Alinea ke IV UUD’45 dinyatakan
tujuan Nasional yaitu, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
Pada saat ini, di indonesia masih terjadi berbagai permasalahan seperti
krisis ekonomi hingga inflasi di Indonesia antara lain menunjukkan tata cara penyelenggara
pemerintah dalam mengelola sumber daya pembangunan yang tidak disiplin dengan baik.
Sehingga menimbulkan konflik dikalangan masyarakat yaitu terhambatnya proses
pengembangan ekonomi Indonesia, sehingga berdampak kepada peningkatan penganguran,
jumlah penduduk miskin, tingkat kesehatan yang menurun. Penyelenggara pemerintahan yang
tegas dan disiplin dibutuhkan sebagai landasan pembangunan dan pembuatan kebijakan negara
yang demokratis dalam era globalisasi.
Dewasa ini, dalam mewujudkan tata pemerintahan membutuhkan waktu
yang lama dan upaya yang selalu didukung dari berbagai macam pihak.. Selain itu aparatur
negara, pihak swasta dan masyarakat dapat bekerja sama dalam mewujudkan tata pemerintahan
yang tertib. Akan tetapi pemerintah yang menjadi perwakilan masyarakat untuk berbicara, sering
kali mengkhianati kepercayaan dan amanah masyarakat, maka dari sekian banyak masalah yang
menyeret pejabat pemerintah lahirlah wacana Good Governance berakar dari penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam praktek pemerintahan,seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
(KKN). Penyelenggaraan pemerintahan yang bersifat tidak transparan, nonpartisipatif serta
sentralisasi . Masyarakat sangat tidak puas terhadap kinerja pemerintah yang selama ini
dipercaya sebagai penyelenggara urusan publik. Berbagai ketidakpuasan dan kekecewaan
akhirnya melahirkan tuntutan dari masyarakat untuk mengembalikan dan melaksanakan
penyelenggaraan pemerintah yang ideal, sehingga Good Governance tampil sebagai upaya untuk
menjawab berbagai keluhan masyarakat atas kinerja birokrasi yang telah berlangsung.
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Good Governance
Good Governance sebagai kriteria Negara-negara yang baik dan berhasil dalam
pembangunan, bahkan dijadikan semacam kriteria untuk memperoleh kemampuan bantuan
optimal dan Good Governance dianggap sebagai istilah standar untuk organisasi publik hanya
dalam arti pemerintahan. Secara konseptual “good” dalam bahasa Indonesia “baik” dan
“Governance” adalah “kepemerintahan”. Menurut LAN (Lembaga Administrasi Negara) dalam
mengemukakan arti good dalam good governance mengandung dua arti yaitu, Nilai-nilai yang
menjunjung tinggi keinginan / kehendak rakyat dan nilai yang dapat meningkatkan kemampuan
rakyat yang dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian, pembangunan berkelanjutan dan
keadilan sosial, Aspek-aspek fungsional dari pemerintahan efektif dan efisien dalam pelaksanaan
tugasnya mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Berbagai pendapat yang dikemukakan para ahli dalam memahami arti good governance:
1. Robert Charlick dalam Pandji Santosa mendefinisikan good governance sebagai
pengelolaan segala macam urusan publik secara efektif melalui pembuatan peraturan dan
atau kebijakan yang baik demi untuk mempromosikan nilai-nilai kemasyarakatan.
2. Bintoro Tjokroamidjojo memandang Good Governance sebagai “Suatu bentuk
manajemen pembangunan, yang juga disebut sebagai administrasi pembangunan, yang
menempatkan peran pemerintah sentral yang menjadi Agent of change dari suatu
masyarakat berkembang atau develoving didalam negara berkembang” efisien dan efektif
dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara domaindomain negara,
sektor swasta, dan masyarakat.
3. Menurut Bank Dunia (World Bank), Good governance merupakan cara kekuasaan yang
digunakan dalam mengelola berbagai sumber daya sosial dan ekonomi untuk
pengembangan masyarakat
4. Menurut UNDP (United National Development Planning), Good governance merupakan
praktek penerapan kewenangan pengelolaan berbagai urusan. Penyelenggaraan negara
secara politik, ekonomi dan administratif di semua tingkatan. Dalam konsep di atas, ada
tiga pilar good governance yang penting, yaitu :
a. Kesejahteraan rakyat (economic governance).
b. Proses pengambilan keputusan (political governance).
c. Tata laksana pelaksanaan kebijakan (administrative governance)
berdasarkan uraian pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa good governance
adalah proses penyelenggaraan pemerintahan Negara yang solid dan bertanggung jawab, serta
efisien dan efektif dengan menjaga kesinergian interaksi yang konstruktif diantara berbagai
sumber daya dalam negara, sektor swasta, dan masyarakat.
United Nations Development Program (UNDP) dalam dokumen kebijakannya yang berjudul
“Governance for sustainable human development” (1997) mengartikan kepemerintahan adalah
pelaksanaan kewenangan/kekuasaan di bidang ekonomi, politik dan administrative untuk
mengurus berbagai urusan negara untuk setiap tingkatannya. Berikutnya secara konseptual
pengertian kata baik (good) dalam istilah kepemerintahan yang baik (good governance)
mengandung dua pemahaman, yaitu :
1. nilai yang menjunjung tinggi keinginan/kehendak raktat, dan nili-nilai yang dapat
meningkatkan kemampuan raktyat dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
2. aspek fungsional dari pemerintah yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan tugasnya
untuk mencapai tujuan tersebut.
Terdapat unsur-unsur dalam kepemerintahan yang dibedakan menjadi 3 kategori, yaitu:
1. Negara/Pemerintahan: konsepsi pemerintahan pada dasarnya adalah kegiatan kenegaraan,
tetapi lebih jauh dari itu melibatkan pula sektor swasta dan kelembagaan masyarakat
madani
2. Sektor Swasta: pelaku sector swasta mencakup perusahaan swasta yang aktif dalam
interaksi dalam system pasar
3. Masyarakat Madani: kelompok masyarakat dalam konteks kenegaraan pada dasarnya
berada diantara atau di tengah-tengah antara pemerintah dan perseoranagn, yang
mencakup baik perseorangan maupun kelompok masyarakat yang beribteraksi secara
sosial, politik, ekonomi.
III. PENUTUP
1. Kesimpulan
Indonesia adalah salah satu negara yang sedang berjuang dan menginginkan good
governance. Dan untuk mencapai good governance dalam tata pemerintahan di Indonesia, maka
prinsip-prinsip good governance hendaknya ditegakkan dalam berbagai institusi penting
pemerintahan, prinsp-prinsip tersebut meliputi: Partisipasi masyarakat, tegaknya hukum,
transparasi, peduli dan stakeholder, berorientas pada consensus, kesetaraan, efektifitas dan
efisiensi, serta akuntabilitas, dan visi strategis diharapkan dapat ditegakan,
sehingga apa yang diharapkan Indonesia menjadi negara yang bersih, good governance dapat
terwujud dan dapat menghilangkan faktor kepentingan politik, KKN, peradilan yang tidak adil,
bekerja di luar kewenangan, dan kurangnya integritas dan transparansi adalah masalah yang
membuat pemerintahan yang baik masih belum dapat maju..
2. Saran
Berbagai konflik nasional menjadi alasan belum maksimalnya good governance. Diharapkan
dengan melaksanakan prinsip-prinsip good governance, dapat mencapai pemerintahan yang
ideal. Tanpa good governance sulit bagi masing-masing pihak untuk dapat saling berkontribusi
dan saling mengawasi. Good governance tidak akan bisa tercapai apabila integritas pemerintah
dalam menjalankan pemerintah tidak sesuai dengan prinsip good governance. Hukum hanya
akan menjadi bumerang yang bisa balik menyerang negara dan pemerintah menjadi lebih buruk
apabila tidak dipakai sebagaimana mestinya. Konsistensi pemerintah dan masyarakat harus
terjamin sebagai wujud peran masing-masing dalam pemerintah. Setiap pihak harus bergerak dan
menjalankan tugasnya sesuai dengan kewenangan masing-masing.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Dwiyanto, Agus. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta : Gajah
Mada Univercity Press. 2009
Farazmand, Ali. Sound Governance, Piliticy and Administrative Innovation. Wastport : Praeger.
2004
Nugroho, D. Riant. Kebijakan Publik, Formulasi Implementasi dan Evaluasi. Jakarta:Gramedia.
2004
Tangkilisan, Hessel Nogi S. Manajemen Publik. Jakarta: Grassindo. 2005
Ubaidillah, A dan Abdul Rozaq. Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani.
Jakarta: IAIN Jakarta Press. 2007
Kuncoro, Mujarod. 2004. Otonomi Daerah & Pembangunan Daerah. Yogyakarta: Gelora
Aksara Pratama.
Syakrani dan Syahriani. 2009. Implementasi Otonomi Daerah dalam Presepektif Good
Governance. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Thoha, Miftah. 2003. Birokrasi Politik di Indonesia. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Sumber Jurnal dan Internet :