Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

RESUME

Nama : Afif Al Gafari


Bp : 21101152600002
Jurusan : D3 Manajemen Informatika
Dosen : vivi puspita sari S.Ip, M.Pd

1. Arti dan urgensi good  and clean governance

Istilah good governance memiliki pengertian akan segala hal yang terkait dengan tindakan
atau tingkah laku yang bersifat mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi urusan
publik untuk mewujudkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari. Dalam
konteks ini, pengertian good governance tidak sebatas pengelolaan lembaga pemerintahan
semata, tetapi menyangkut semua lembaga baik pemerintah maupun nonpemerintah
(lembaga swadaya masyarakat) dengan istilah good corporate

2. Prinsip-prinsip good and clean governance

a. Partisipasi Masyarakat (Participation)

Setiap warga masyarakat memiliki suara dalam pengambilan keputusan baik secara
langsung maupun melali perwakilan lembaga dan institusi yang mewakili kepentingan
masyarakat. Partisipasi dibangun beradasarkan pada indikator kebebasan bebicara dan
berasosiasi secara konstruktif. Partisipasi masyarakat ini bermaksud untuk menjamin agar
setiap kebijakan yang diambil mencerminkan aspirasi masyarakat.

b.Tegaknya Supremasi Hukum

Prinsip good governance yang kedua adalah tegaknya hukum. Kerangka dan aturan hukum
harus adil dan diterapkan kepada siapapun tanpa pandang bulu, termasuk di dalamnya
hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia. Beberapa karakter supremasi hukum
adalah Supremasi hukum (the supremacy of law), Kepastian hukum (legal certainty), Hukum
yang responsip, Penegakan hukum yang konsisten dan tidak diskriminatif serta Indepedensi
peradilan.

c.Transparansi (Transparency)
Prinsip good governance selanjutnya adalah transparansi. Transparansi yaitu kebebasan dan
terbukanya akses informasi dalam berbagai proses kelembagaan sehingga yang
membutuhkan bisa dengan mudah mengaksesnya. Informasi juga harus dapat dipahami dan
dapat dimonitor. Jadi semua tindakan dan kebijakan pemerintah harus terbuka dan bisa
diakses.

d. Daya Tanggap (Responsiveness)

Setiap lembaga lembaga pemerintahan harus melayani setiap pihak, yaitu proses daya
tanggap yang dilakukan oleh institusi harus diarahkan untuk melayani pihak yang
berkepentingan demi tegaknya prinsip good governance.

e. Berorientasi pada Konsensus (Consensus Orientation)

Berorientasi konsensus yaitu berperan sebagai penengah untuk mencapai usaha bersama.
Jadi good governance menjadi jembatan antara beberapa kepentingan yang berbeda demi
memperoleh pilihan terbaik bagi kelompok masyarakat terutama terkait hal hal kebijakan
dan prosedur.

f. Kesetaraan (Equity)

Semua warga masyarakat mempunyai kesempatan memperbaiki atau mempertahankan


kesejahteraan mereka. Kesetaraan yakni kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan baik itu
kepada laki-laki maupun perempuan dalam usaha untuk meningkatkan kualitas hidup.

g. Efetivitas dan Efisiensi (Effectivness)

Efektivitas dan efisiensi adalah salah satu prinsip good governance yaitu segala proses dan
lembaga yang diarahkan untuk menghasilkan sesuatu benar-benar dibutuhkan dan sesuai
dengan sumber daya yang dimiliki sehingga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga
masyarakat.

h. Akuntabilitas (Accountability)

Para pengambil keputusan di pemerintah atau para pejabat, sektor swasta dan organisasi-
organisasi masyarakat bertanggung jawab baik kepada masyarakat maupun kepada
lembaga-lembaga yang berkepentingan yang telah memberinya wewenang dalam mengurus
mereka. Bentuk pertanggung jawaban tersebut tergantung dari jenis organisasi yang
bersangkutan.
i. Visi Strategis (Strategic Vision)

Adalah pandangan strategis ke depan dalam menghadapi berbagai masalah.


Pemimpin dan pejabat publik harus mampu melihat ke masa yang akan datang
dalam pengembangan manusia yang luas dan sejalan dengan yang dibutuhkan untuk
mewujudkan perkembangan tersebut.

3. Good and Celan governance dalam rangka otonomi daerah

Penerapan good governance dalam otonimi daerah merupakan konsep tata cara menjadi
pemerintah yang baik dalam mewujudkan suatu pemerintah yang adil,bekerja keras,trampil
dan disiplin dan berprilaku sesuai nilai norma dan moral.

Menurut saya,penerapan pemerintahan di indonesia ini khususnya belum terlaksana


sepenuhnya. Karena,banyak pemerintah di indonesia yang masih mementingkan
kesenangan mereka saja dan tidak memikirkan masyakat yang kurang mampu.contohnya
pada saat terjadinnya kelaangkaan minyak di indonesia banyak oknum-oknum yang
menimbun minyak demi kepentingan nya sendiri dan tidak memikirkan masyarakat di
sekitar lingkungannya.kemuadian karena ulah oknum-oknum tersebut mengakibatkan
minyak mejadi langka dan mahal sehingga masyarakat kecil sulit untuk mendapatkan
minyak seperti biasanya.

Selain penimbunan minyak goreng masyarakat juga semakin sulit untuk beraktifitas seperti
biasanya karena penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang melonjak tinggi

4. Kontrol hukum dalam pelaksanaan good and clean govenrnance

 Good and clean governance atau pemerintahan yang baik bersih adalah pemerintah yang
baik dalam sikap di mana kekuasaan dilakukan oleh masyarakat dan diatur oleh pemerintah
negara dalam hal sumber-sumber sosial, budaya, politik, serta ekonomi. Adapun makna
pemerintah yang bersih adalah model pemerintah yang efisien, jujur, transparan, efektif,
dan bertanggung jawab.
good and clean governance adalah pemerintah yang baik dalam menjalankan negaranya
sehingga dicapainya hasil-hasil yang baik meliputi pembangunan, kondisi sosial-ekonomi
yang baik, dll. Dan juga pemerintah yang bersih dari akhlaq tercela seperti korupsi, kolusi,
dusta, dll.
 
5. Korupsi sebagai penghambat tata kelola pemerintahan yang baik

Demokrasi Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan kendala dalam


penyelenggaraannya menuju tata kelola pemerintah baik dan bersih. Salah satu kendala
tersebut adalah aktivitas korupsi oleh penyelenggara negara, pegawai pemerintah, dan
wakil rakyat.Fakta lain membuktikan, bahwa tindakan korupsi tidak hanya terjadi dalam
lembaga negara bernama birokrasi, melainkan sudah merambah ke segenap sektor
kehidupan masyarakat Indonesia.
Fenomena "korupsi"membuat bangsa Indonesia memiliki citra sebagai bangsa korup,
sehingga penyelenggaraan Good Governanceatau tata kelola pemerintah yang baik dan
bersih terhambat dan mengalami banyak kendala.

Dalam pelaksanaann otonomi daerah saat ini di Indonesia, apakah yang menyebabkan
ternjadinya tindakan korupsi oleh para birokrat dan apa yang harus dilakukan oleh
pemerintah pusat atas kejadian ini?

Penyebab korupsi bisa disebabkan oleh banyak hal. Korupsi merupakan perilaku merugikan banyak
orang. Faktor penyebab korupsi sangat terkait dengan keserakahan dan mementingkan diri sendiri,
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kosrupsi seperti Gaya hidup,Politik,ekonomi,dsb.
Apa yang harus dilakukan pemerintah untuk tindakan pelaku korupsi yang banyak merajarela,yang
seharusnya adanya kerja sama semua pihak maupaun semua pihak masyarakat, tidak hanya
lembaga terkait saja. Korupsi harus diberantas, baik dengan cara preventif maupun represif. Bukan
sebaliknya korupsi semakin merajalela di negeri ini, bagaimana akan maju dan masyarakat kecil bisa
hidup kalau uang rakyat saja dilahab habis oleh pemerintahan kita sendiri. Penanganan kasus
korupsi harus mampu memberikan efek jera agar tidak terulang kembali. Tidak hanya itu, sebagai
warga Indonesia kita wajib memiliki budaya malu yang tinggi agar segala tindakan yang merugikan
negara seperti korupsi dapat diminimalisir atau seharusnya dihilangkan dari negara Indonesia ini.  

Anda mungkin juga menyukai