Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN PANCASILA DAN

KEWARGANEGARAAN

DISUSUN OLEH :

1. JELITA ISNAINI
2. INTA APRELIA
3. IMELDA ENDANG WAHYUNINGSIH
4. RAHMAD SUHENDRA

GURU PEMBIMBING : RAMA DHANIATI, S.Pd

MA AL – FALAAH
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan nikmat dan rahmat kepada kita semua, sehingga kita mampu menyelesaikan tugas
pembuatan Tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ini sesuai dengan waktu yang
telah di tentukan.

Kami juga memohonkan maaf kepada semuanya apabila dalam tugas yang kami buat
ini kurang maksimal, karena masih terdapat banyak sekali kekurangan-kekurangan, lebih-lebih
mengenai referensi. Untuk itu kami kelompok dua sangat menunggu kritik maupun saran dari
semua pembaca agar kedepannya kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.

Batumarta, Oktober 2022

Penyusun
C. TATA KELOLA PEMERINTAHAN YANG BAIK
Tata kelola (governance) tidak dapat dilepaskan dari prinsip-prinsip dasar penyelenggaraan
pemerintahan yang baik, yaitu transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas sebagai unsur utama.
Terminologi good governance memang belum baku, tetapi sudah banyak definisi yang coba
membedah makna dari good governance. Namun demikian, tidak dapat disangkal lagi bahwa
good governance telah dianggap sebagai elemen penting untuk menjamin kesejahteraan
nasional. Dengan cara meningkatkan akuntabilitas, reliabilitas (kehandalan), dan pengambilan
kebijakan yang diperkirakan di dalam organisasi pemerintah, korporasi {sektor swasia), bahkan
dalam organisasi masyarakat sipil.
1. Prinsip-prinsip Pokok Good & Clean Governance
Dalam Good and Clean Governance, terdapat asas-asas yang perlu diperhatikan,
yaitu
sebagai berikut.
a. Partisipasi
Asas partisipasi adalah bentuk keikutsertaan warga masyarakat dalam
pengambilan keputusan, baik secara langsung maupun melalui lembaga perwakilan
sah yang mewakili aspirasi mereka. Bentuk partisipasi menyeluruh ini dibangun
berdasarkan prinsip demokrasi yakni kebebasan berkumpui dan mengunkapkan
nendapat secara konstruktif.
b. Penegakan hukum
Asas ini merupakan keharusan pengelolaan pemerintahan secara profesional
yang didukung oleh penegakan hukum yang berwibawa. Realisasi wujud
pemerintahan yang baik dan bersih hams juga diimbangi dengan komitmen
pemerintah untuk menegakkan hukum yang mengandung unsur-unsur berikut.
1) Supremasi hukum yaitu setiap tindakan unsur-unsur kekuasaan negara dan
peluang partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
didasarkan pada hukum dan aturan yang jelas dan tegas, dijamin
peiaksanaannya secara benar serta independen.
2) Kepastian hukum yaitu setiap kehidupan berbangsa dan bernegara diatur oleh
hukum
yang jetas dan pasti, tidak duplikatif, dan tidak bertentangan satu sama lainnya.
3) Hukum yang responsil yaitu aturan hukum diatur berdasarkan aspirasi masyarakat
luas
dan mampu menyediakan berbagai kebutuhan publik secara adil.
4) Penegakan hukum yang konsisten dan non-diskhminatif.
5) Indenpendensi peradilan yaitu peradilan yang independen, bebas dari pengaruh kekuasaan atau
kekuatan lainnya.
c. Transparansi
Asas ini merupakan unsur lain yang menopang terwujudnya good and cleangovernance.
Menurut para ah!i, jika tidak ada prinsip ini bisa menimbulkan tindakan korupsi. Ada
8 unsur yang harus diterapkan. Transparansi yailu: penetapan
posisi/jabatan/kedudukan, kekayaan pejabat publik, pemberian penghargaan,
penelapan kebijakan, kesehatan, moraliias pejabat dan aparatur pelayanan masyarakat,
keamanan dan ketertiban, serta kebijakan strategis untuk pencerahan kehidupan
masyarakat.
d. Responsif
Asas responsit adalah dalam pelaksanaannya pemerintah harus tanggap terhadap
persoalan-persoalan masyarakat, harus memhami kebutuhan masyarakat, harus
proaktif mempelajari dan menganalisis kebutuhan masyarakat.
e. Consensus
Asas konsensus adalah bahwa keputusan apapun harus dilakukan melalui proses
musyawarah melalui konsensus. Cara pengambilan keputusan konsensus memiliki
kekuatan memaksa terhadap semua yang terlibat untuk melaksanakan keputusan
tersebul dan memuaskan semua atau sebagian pihak, serta mengikat sebagian besar
komponen yang bermusyawarah.
f. Kesetaraan
Asas kesetaraan adalah kesamaan dalam perlakuan dan pelayanan publik. Asas ini
mengharuskan setiap pelaksanaan pemerintah bersikap dan berperilaku adil dalam
hal pelayanan publik tanpa membedakan suku, jenis. keyakinan, jenis kelamin, dan
kelas sosial.
g. Efektivitas dan efisiensi
Pemerintahan yang baik dan bersih harus memenuhi kriteria efektii (berdaya
guna) dan efisien (berhasil guna). Efektivitas dapat diukur dari seberapa besar
produk yang dapat menjangkau kepentingan masyarakat dari berbagai kelompok.
Efisiensi umumnya diukur dengan rasionalisitas biaya pembangunan untuk
memenuhi kebutuhan semua masyarakat
h. Akuntabilitas
Asas akuntabilitas adalah pertanggungjawaban pejabat publik terhadap msyarakat
yang memberinya wewenang untuk mengurusi kepentingan mereka. Setiap pejabat
publik dituntut untuk mempertanggungjawabkan semua kebijakan, perbuatan,
moral, maupun netralitas sikapnya terhadap masyarakat
i. Visi strategis
Visi strategis adalah pandangan-pandangan strategis untuk menghadapi masa
yang akan datang. Kualifikasi ini menjadi penting dalam rangka realisasi good and
clengovernance. Dengan kata lain, kebijakan apapun yang akan diambil saat ini harus
diperhitungkan akibatnya untuk sepuluh atau duapuluh tahun ke depan

2. Syarat Implementasikan Tata Kelola Pemerintah yang Baik


Berikut syarat implementasikan tata kelola pemerintah yang baik.
a. Dapat mewujudkan suatu efisiensi dalam menajemen pada sektor publik,
seperti memperkenalkan teknik-teknik manajemen perusahaan di lingkungan
administrasi pemerintah negara dan melakukan desentralisasi administrasi pemerintah.
b. Tersedianya berbagai transparansi dalam membuat suatu kebijakan dan
implementasinya, hal tersebut dilakukan agar hak-hak masyarakat untuk
mengetahui keputusan pemerintah terjamin.
c. Terwujudnya suatu akuntabilitas publik, yaitu sesuatu yang dilakukan oleh
pemerintah dan harus bisa dipertanggungjawabkan pada masyarakat.
d. Adanya suatu perangkat hukum yang memadai yaitu berbagai peraturan perundang-
undangan yang dapat mendukung terselenggaranya suatu sistem pemerintahan yang
baik.
e. Tersedianya berbagai sistem informasi yang dapat memberikan jaminan terhadap
akses masyarakat mengenai berbagai kebijakan dan informasi yang memiliki sumb'er.
"

D. PERAN SERTA DALAM SISTEM POLITIK Dl INDONESIA


Bentuk-bentuk partisipasi politik warga negarayang umum terjadi di berbagai negara bisa
dibedakan dalam berbagai kegiatan politik dengan mengambil bentuk konvensional dan non
konvensional. BentuK partisipasi politik warga negara dengan frekuensi frekuensi politiknya
menjadi pedoman dan ukuran dalam menilai stabilitas suatu negara dalam suatu sistem politik,
tingkat integritas dalam kehidupan politik, serta tingkat kepuasan warga negara terhadap
sistem politik. Kegiatan politik yang berbentuk konvensional adalah kegiatan politik yang
sesuai dengan aturan sedangkan kegiatan politik dengan bentuk non konvensional yaitu
kegiatan politik warga negara yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Berikut bentuk partisipasi warga nega a dalam sisitem politik di Indonesia.
1. Bidang Politik
Setiap warga negara dapat ikut serta secara langsung ataujjun tidak langsung dalam
kegiatan-kegiatan, seperti ikut memilih dalam pemilihan umum, menjadi anggota aktif
dalam partai politik, kelompok penekanan (pressure group), maupun kelompok
kepentingan tertentu, duduk dalam lembaga politik, mengadakan komunikasi (dialog)
dengan wakil-wakil rakyat, berkampanye, menghadiri kelompok diskusi, dan Iain-Iain.
Memengaruhi para pembuat keputusan sehingga produk-produk yang dihasilkan atau
dikeluarkan sesuai dengan aspirasi atau kepentingan masyarakat.
2. Bidang Ekonomi
Setiap warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti
menciptakan sektor-sektor ekonomi yang produktif, baik dalam bentuk jasa, barang,
transportasi, komunikasi dan sebagainya.Melalui keahlian masing-masing, dapat
menciptakan produk-produk unggulan yang inovatit, kreatif dan kompetitif dari pada
produk luar. Kesadaran untuk mambayar pajak secara teratur demi kesejahteraan dan
kemajuan bersama
3. Bidang Sosial Budaya
Setiap warga negara dapat mengikuti kegiatan-kegiatan, seperti sebagai pelajaratau
mahasiswa harus dapat menunjukkan prestasi belajaryang tinggi, menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum. Profesional dalam bidang pekerjaannya,
disiplin, dan produktivitas tinggi unluk menunjang keberhasilan pembangunan nasional.
4. Bidang Hankam
Sebagai warga negara dapat ikut serta secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seperti
bela negara dalam arti luas, sesuai dengan kemampuan dan protesinya masing-masing.
Senantiasa memelihara ketertiban dan keamanan wilayah atau lingkungan tempat
tinggalnya. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa demi tetep tegaknya Negara
Republik Indonesia. Menjaga stabilitas dan keamanan nasional agar pelaksanaan
pembangunan dapat berjalan sesuat dengan rencana.
5. Bidang Pendidikan
Setiap siswa dapat menampilkan pola perilaku politik yang mencerminkan
pelaksanaan demokrasi langsung melalui kegiatan-kegiatan seperti, pemilihan ketua
kelas, ketua OSIS dan ketua organisasi ekstrakurikuler seperti Pramuka, Pecinta Alam,
PMR, Paskibra dan sebagainya, pembuatan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
OSIS atau organisasi ekstrakurikuler yang diikuti, forum-forum diskusi atau musyawarah
yang diselenggarakan di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai