Anda di halaman 1dari 5

KONSEP GOOD GOVERNANCE

PENGERTIAN
• Menurut PP NO. 101 Tahun 2000 good governance merupakan suatu pemerintahan
yang dapat mengembangkan dan menetapkan prinsip-prinsip profesionalitas,
akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas,
supremasi hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.
Ciri-Ciri Good Governance
• Terdapat suatu partisipasi dalam masyarakat.
• Terdapat aturan hukum yang adil tanpa pandang bulu.
• Pemerintah bersifat transparan.
• Pemerintah mempunyai daya tanggap terhadap berbagai pihak.
• Pemerintah berorientasi pada konsesus untuk mencapai kesepakatan.
• Menerapkan prinsip keadilan.
• Pemerintah bertindak secara efektif dan efisien.
• Segala keputusan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik atau bersifat
akuntabilitas.
• Penyelenggaraan pembangunan bervisi strategis.
• Adanya kesalingketerkaitan antarkebijakan.
Prinsip-Prinsi Good Governance
1. Transparasi artinya seluruh proses pemerintahan lembaga dan informasi dapat diakses
oleh pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar
dapat dimengerti.
2. Akuntabilitas artinya dalam proses pengambilan suatu keputusan dalam suatu
pemerintahan, sektor swasta dan organisasi masyarakat bertanggung jawab baik
kepada masyarakat ataupun kepada lembaga yang berkepentingan.
3. Visi Strategis artinya seorang pemimpin dan masyarakat memiliki perspektif yang
luas dan jauh ke depan atas tata pemerintahan yang baik dan pembangunan manusia,
serta kepekaan untuk mewujudkannya, harus memiliki pemahaman atas kompleksitas
kesejarahan sosial budaya yang menjadi dasar bagi perspektif tersebut.
4. Personalitas artinya meningkatkan kemampuan dan moral penyelenggara pemerintah
yang bertujuan memeberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat, dengan biaya yang
terjangkau.
5. Supremasi Hukum artinya harus adanya suatu penegakan hukum yang adil bagi
seluruh pihak tanpa adanya pengecualian dan diberlakukan tanpa pandang bulu,
termasuk di dalamnya hukum-hukum yang menyangkut hak asasi manusia.
6. Demokrasi Dan Partisipasi Masyarakat artinya setiap warga maupun masyarakat
mempunyai hak untuk menyampaikan suatu pendapat dan menyuarakan suaranya
dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun tidak.
Asas-Asas Good Governance
1. Asas Kepastian Hukum
Asas dalam suatu negara hukum yang mengutamakan landasan peraturan perundang-
undangan, kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan negara.

2. Asas Tertib Penyelenggaraan Negara


Merupakan suatu asas yang menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan
dalam pengendalian penyelenggaraan negara.

3. Asas Kepentingan Umum


Merupakan suatu asas yang bisa mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif. Maksudnya asas ini menghendaki pemerintah harus
mengutamakan kepentingan umum terlebih dahulu.

4. Asas Keterbukaan
Merupakan suatu asas yang dapat membuka diri terhadap hak masyarakat untuk memperolah
informasi yang benar , jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan
tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan rahasia negara.

5. Asas Proporsoionalitas
Merupakan suatu asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Penyelenggara Negara.

6. Asas Profesionalitas
Merupakan suatu asas yang mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

7. Asas Akuntabilitas
Merupakan suatu asas yang dapat menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari
kegiatan penyelenggaraan negera harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

8. Asas Efisiensi
Merupakan suatu asas dalam penggunaan pada sumber daya secara minimum guna
pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah
ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-
tujuan tersebut.

9. Asas Efektivitas
Merupakan suatu asas yang dalam pencapaian suatu tujuan secara tepat atau memilih tujuan-
tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan
dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
Aspek-Aspek Good Governance
• Hukum/kebijakan, merupakan aspek yang ditujukan pada perlindungan kebebasan.
• Administrative competence and transparency, yaitu kemampuan membuat perencanaan
dan melakukan implementasi secara efisien, kemampuan melakukan penyederhanaan
organisasi, penciptaan disiplin, dan model administratif keterbukaan informasi.
• Desentralisasi, yaitu desentralisasi regional dan dekonsentrasi di dalam departemen.
• Penciptaan pasar yang kompetitif, yaitu penyempurnaan mekanisme pasar, peningkatan
peran pengusaha kecil, dan segmen lain dalam sektor swasta, deregulasi, dan
kemampuan pemerintahan melakukan kontrol terhadap makro ekonomi.
Penerapan kebijakan pemerintahan yang baik di Indonesia diketahui didasarkan
pada PERMENPAN Nomor: PER/15/M.PAN/7/2008 tentang Pedoman Umum Reformasi
Birokrasi Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Melalui Permenpan tersebut
juga dijelaskan mengenai tujuan dari pelaksanaan pemerintahan yang baik. Diantaranya
adalah:
1. Terciptanya Birokrasi yang Bersih
Tujuan yang pertama adalah untuk menciptakan birokrasi atau sistem pemerintahan yang
bersih. Bersih disini adalah bebas dari tindakan KKN mencakup korupsi, kolusi, dan
nepotisme. KKN adalah praktek yang merugikan banyak pihak, tidak hanya masyarakat
di satu daerah saja tapi seluruh Indonesia. KKN yang diterapkan oleh satu pihak saja di
dalam birokrasi kemudian membuat wajah birokrasi menjadi hitam seluruhnya
2. Terciptanya Birokrasi yang Bekerja Secara Efisien
Membangun sistem pemerintahan yang baik juga bertujuan untuk menciptakan birokrasi
yang bekerja secara efisien, efektif, dan juga produktif. Sehingga mereka mampu
memberikan dampak yang besar kepada masyarakat.
Misalnya saat proses administrasi diperpendek dalam mengurus pembuatan KTP. Sistem
dibuat lebih praktis, sehingga KTP bisa jadi dalam hitungan jam atau mungkin hari saja.
Tidak ada istilah harus “menembak” untuk terbebas dari birokrasi yang berbelit-belit
3. Membangun Birokrasi yang Bekerja Transparan
Tujuan yang ketiga dari good governance adalah membangun birokrasi yang transparan,
sehingga tidak ada yang ditutupi. Namun, pada aspek tertentu tetap melindungi informasi
yang sifatnya rahasia dan bukan untuk dikonsumsi oleh publik\
4. Menciptakan Birokrasi yang Melayani Masyarakat
Pemerintah bersama jajarannya pada dasarnya bertujuan untuk melayani segala
keperluan masyarakat. Mulai dari pembuatan KTP, NPWP, pemasangan listrik, dan lain
sebagainya. Semua layanan yang disediakan pemerintah harapannya bisa diakses dengan
mudah oleh masyarakat. Maka membangun pemerintahan yang baik bertujuan untuk
membuat birokrasi punya kemampuan melayani masyarakat dengan prima.
5. Menciptakan Birokrasi yang Akuntabel
Tujuan yang terakhir adalah menciptakan atau membangun birokrasi yang akuntabel.
Yakni memiliki tanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan. Sehingga tidak
pernah mencari kambing hitam atas kesalahan yang dilakukan.
Faktor Kunci Keberhasilan Good Governance
Dalam membangun pemerintahan yang baik atau good governance, tingkat keberhasilan
tentu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Terdapat beberapa faktor yang merupakan faktor
kunci. Sehingga faktor-faktor inilah yang sangat menentukan apakah pemerintah bisa
membangun pemerintahan yang baik atau sebaliknya. Faktor yang dimaksudkan antara lain:
1. Keadilan Sosial
Faktor yang pertama dan menentukan sekali suatu pemerintahan yang baik bisa dibentuk
atau tidak adalah adanya keadilan sosial. Keadilan yang tidak hanya fokus pada satu
pihak saja, melainkan bisa dirasakan oleh semua orang. Tidak harus menjadi keturunan
priyayi, tidak harus berlaku paling sopan, tidak harus yang punya good looking baru bisa
mendapat keadilan. Semua orang berhak mendapatkannya, agar yang salah bisa
bertanggung jawab sesuai aturan dan norma yang berlaku. Kedepannya tentu
diharapkan tidak ada lagi praktek tidak adil, apapun perbuatan dan bidangnya. Sebab
menurut Pancasila, keadilan adalah untuk seluruh rakyat Indonesia bukan untuk pihak-
pihak tertentu saja.
2. Modernisasi Birokrasi
Birokrasi di tanah air atau mungkin di sejumlah negara lain di dunia, bisa jadi perlu
dimodernisasi. Ada peralihan sistem yang tadinya manual menjadi online, untuk
memberi kemudahan, kepraktisan, dan transparansi akses informasi maupun
layanan. Tentunya dibuat sistem online yang modern sekaligus yang memang bagus.
Supaya tidak hanya asal mengumumkan sistem sudah dibuat online. Akan tetapi
tidak user friendly yang kemudian membuka peluang bagi para “calo” untuk
beraksi. Modernisasi penting agar layanan dari pemerintah bisa efektif dan efisien.
Hanya saja jangan asal dalam membuat sistem online, perlu dipastikan bekerja atau
berfungsi dengan baik. Jangan sampai sistem yang modern justru semakin susah untuk
diakses yang tentu membangun celah bagi mereka yang ingin meraih keuntungan di
tengah kesempitan.
3. Pemerintahan yang Kuat
Faktor ketiga yang menjadi kunci keberhasilan good governance adalah pemerintah
yang kuat. Memiliki kebijakan yang memang tangguh dan menguntungkan semua pihak,
terutama rakyat kecil.

Anda mungkin juga menyukai