Anda di halaman 1dari 3

REVIEW SESSION LKMM-D FH UNDIP

Minggu, 24 Oktober 2021

NAMA : Jose Piero Barus


NIM : 11000120120035
FAKULTAS : Hukum
ASAL KELOMPOK : 7/Culpabilitas

ARAHAN
Dikerjakan dalam file word selama 30 menit dan dikumpulkan dengan format PDF melalui link yang
telah disediakan.

PERTANYAAN
1. Bagaimana cara untuk me-manage SDM yang baik dalam suatu organisasi?
1. Menginditifikasi proses. Dalam mengelola organisasi yang baik kita perlu melalui proses yang
matang. Proses adalagh penentu sukses/tidaknya kita dalam mengelola organisasi
2. Mengenal IKIGAI, Ikigai ini meliputi menggali passion, Mission, Vocation, dan Menggali
profesionalisme.
3. Membuat journey untuk mengelola organisasi. Perjalanan terdapat beberapa tingkkatan yaitu
jangka panjang fokus kepada skills/kemampuan, Medium fokus kepada skills dan sorotan media,
dan pendek fokus kepada skills, sorotan media, dan partner yang tepat.
4. Berbicara tentang Previlage. Berigan apresiasi kepada anggota organisasi sehingga anggota dapat
bekerja memberikan apa yang untuk organisasi
5.
2. Bagaimana cara memperkuat wawasan kebangsaan pada generasi milenial?
1. Menyadari bahwa negara-bangsa Indonesia bersifat pluralistik ditinjau dari banyak sekali
aspek;
2. Menyadari bahwa dirinya adalah warga negara dari suatu negara-bangsa yang memiliki hak dan
kewajiban sesuai UUD NRI Tahun 1945 yang bedasarkan Pancasila, serta mampu
mengimplementasikannya dalam berbagai segi kehidupan;
3. Menyadari bahwa Indonesia sebagai suatu negara-bangsa sewajarnya memiliki keunggulan dan
kekurangan; dan
4. Menyadari bahwa negara-bangsanya adalah tanah air yang menjadi tempatnya
mengembangkan diri dan kehidupannya.
5. Menyadari bahwa pentingnya persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan keutuhan
bangsa dan negara
3. Apa yang harus direvitalisasi dari peranan seorang mahasiswa?
Direvitilasi dari pernanan mahasiswa adalah mermbangkitkan, meningkatkan, dan
mengembealikan kembali pernana seorang mahasiswa ke arah yang leih baik, yaitu mahasiswa yang
memiliki kerangka berpikir yang kritis, inovative, dan progresive. Serta berperan melakukan
pergerakan-pergerakan yang akan membawa perubahan.
4. Apa tanggapan anda jika dalam usaha mewujudkan sinegisitas antar organisasi kemahasiswaan
selain menghadapi persoalan seperti (mentalitas silo, stigma, kepercayaan & sistem yang
bermasalah) namun dalam keberjalannya juga akan menghadapi persoalan lain seperti terjadinya
pelanggaran hukum dari yang berat sampai yang ringan. Tidak dipungkiri bahwa praktik abuse of
power (penyelewengan kekuasaan) dalam lingkungan Pemerintahan Mahasiswa (StudGov) juga
kerap kali terjadi. Seperti praktik korupsi, kolusi & nepotisme, hingga pengambilan diskresi yang
sewenang-wenang oleh seorang individu atau lembaga yang tidak berdasarkan peraturan atau
proses konsultasi merupakan tindakan yang tidak boleh dibiarkan dan mesti dilakukan penegakkan
hukum meskipun sedang dalam usaha membangun sinergisitas antar lembaga dalam menjalankan
pemerintahan mahasiswa.
Tanggapan saya adalah praktik-praktik dan perseolana seperti itu harus dilakukan perubahan dan
perbaikan. Karena ketika perseolan seperti itu dibiarkan begitu saja maka hal tersebut akan menjadi
budaya dan kebiasaan yang secara turun terumurun di lahirkan. Hal tersebut kemudian akan
menyulitkan adanya harmonisasi dan sinergisitas antar lembaga karena masing masing lembaga
berjalan ke arah yang berbeda tidak adanya integrasi tujuan. Masalah tersebut juga kemudian akan
mengambat keberjalanan sistem pemerintahan mahasiswa. Selain itu hukum dan sanksi juga harus
ditegakkan jika terjadi kondisi seperti itu.
5. Uraikan pandangan Anda, tantangan apa saja yang dihadapi dalam berorganisasi di era VUCA?
Berikan solusi terhadap tantangan tersebut baik dari segi individu masing-asing anggota organisasi
maupun dalam segi tubuh organisasi itu sendiri. Untuk memperjelas penjelasan Anda, mohon untuk
memberikan contoh konkritnya.
Tantangan yang akan dihadapi adalah adanya egosentrisme, adanya ketidakpercayaan, keudian
adanya stigmamisasi terhadap pribadi atau organisasi

6. Seorang pemimpin organisasi dalam menyusun perencanaan GDO tidak mempertimbangkan untuk
menganalisis kebutuhan konstituennya sehingga dalam pelaksanaannya, ketika disrupsi terjadi, dia
dianggap gagal oleh konstituennya karena tidak melakukan analisis dengan benar dan hanya
mengambil deduksi hasil analisis dari ego pribadinya saja. Menurut pandangan saudara, hal apa
yang seharusnya dilakukan pemimpin tersebut? Tinjau dari segi preventif (sebelum disrupsi
terjadi) dan kuratif (setelah disrupsi terjadi)!

Jawaban
Menurut saya hal yang dapat dilakukan kepada pemimpin tersebut adalah memberikan masukan-
masukan dan pertimbangan bahwa dalam hal menyusun perencanaan GDO memerlukan
pertibangan menganalisis kebutuhan konstituentnya dengan cara mengajak berdiskusi dan
berargument sehingga masukan dan pendapat yang diberikan dapat dimengerti dan diterima
sebelum terjadi disrupsi. Apabila telah terjadi disrupsi hal yang dapat dilakukan adalah
memberikan evaluasi mengenai kekeliruan yang telah terjadi sebagai akibat dari tidak melakukan
analisis dengan benar dan tepat serta hanya mengambil deduksi dari egonya sendiri. Dan apabila
hal tersebut tidak di tanggapi mungkin dapat dilakukan proses interpelasi terhadap pemimpin
tersebut

Anda mungkin juga menyukai