Anda di halaman 1dari 6

Wayu Taruli Octavia Sihotang

22030120120022

Kelompok Riboflavin

PENUGASAN LKMM-PD 2020

MATERI 6

DASAR – DASAR ORGANISASI DAN PENGENALAN LEMBAGA


KEMAHASISWAAN

Setiap individu memiliki hak asasi untuk memilih berorganisasi maupun tidak,
yang nantinya pilihan itu pasti memiliki konsekuensi benar atau salah. Universitas,
ikatan dinas, dan sekolah tinggi adalah jenjang tertinggi untuk menuntut ilmu sebelum
akhirnya terjun ke dunia kerja. Tentunya dunia pekerjaan menuntut seseorang untuk
memiliki  wawasan yang luas. Tak hanya dibutuhkan wawasan yang luas dalam bidang
yang ditekuninya, namun juga dibutuhkan kemampuan bersosialisasi kuat.

Tujuan utama menjadi seorang mahasiswa adalah belajar di kelas dan berlomba
untuk mendapatkan nilai akademik yang baik. Pemikiran sempit terkadang masih santer
terdengar di kalangan mahasiswa dengan berargumen bahwa menjadi mahasiswa tujuan
utama adalah kuliah dan mencari ilmu di kelas, selalu mengerjakan tugas dan
menghasilkan IPK yang baik. Benar bahwa mencari nilai akademik merupakan tujuan
utama, namun kebanyakan mahasiswa lupa ada hal lain yang juga sama penting yaitu
bagaimana caranya bersosialisasi dengan orang lain. Mau tidak mau menjadi seorang
mahasiswa harus bisa beradaptasi dan membiasakan diri untuk memiliki rasa sosial yang
tinggi terhadap lingkungan karena nantinya di dunia kerja akan sangat dibutuhkan.

Wawasan yang mumpuni dalam bidang yang akan ditekuni sudah pasti telah
dipelajari secara formal selama masa perkuliahan, lain hal nya dengan kemampuan
bersosialisasi. Kemampuan ini tidak bisa didapat secara instan, diperlukan segudang
pengalaman agar seseorang memiliki kemampuan bersosialiasi yang mumpuni. Maka
dari itu,tugas para mahasiswa adalah mencari pengalaman sebanyak – banyaknya selama
masa perkuliahan.   

            Pengalaman – pengalaman tersebut bisa didapat dari mana saja. Namun, wadah
yang paling tepat untuk bersosialisasi adalah ‘organisasi’. Di dalam organisasi terdapat
sekumpulan orang dengan tujuan,visi dan misi yang sama. Mereka saling bekerja sama
untuk melaksanakan cita cita organisasi mereka,ataupun sekedar melakukan aktivitas
yang disukai bersama-sama. Apapun kegiatannya,setiap orang yang tergabung dalam
organisasi tersebut sudah pasti terlibat dalam proses bersosialisasi.

Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aneka macam elemen atau
subsistem, diantara mana subsistem manusia yang mungkin merupakan subsistem
terpenting dan dimana terlihat bahwa masing-masing subsistem saling berinteraksi dalam
upaya mencapai sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan.
Organisasi dibentuk oleh manusia untuk memenuhi aneka ragam kebutuhannya seperti
kebutuhan emosionalnya, kebutuhan spiritualnya, kebutuhan intelektualnya, kebutuhan
ekonominy, kebutuhan politiknya, dan sebainya. Pada dasarnya organisasi memiliki ciri
yang mendasar yakni adanya orang-orang dalam arti lebih dari satu orang, ada kerja sama
dan ada tujuan.1

Secara umum definisi organisasi dibedakan menjadi tiga, yaitu pertama,


organisasi dipandang sebagai kumpulan orang, kedua, organisasi dipandang sebagai
proses pembagian kerja, ketiga, organisasi dipandang sebagai sistem. Organisasi sebagai
sekumpulan orang maksudnya organisasi terdiri dari orang-orang dan kelompok baik
besar maupun kecil, dimana orang-orang ini adalah makhluk hidup yang berjiwa, berfikir
dan berperasaan yang menciptakan organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Organisasi
sebagai proses adalah didalam organisasi adanya proses pembagian kerja, karena
organisasi meliputi struktur yang menentukan hubungan resmi orang orang dalam
organisasi. Dimana orangorang ini melakukan pekerjaan yang berbeda untuk mendukung
semua aktivitas organisasi. Sedangkan organisasi sebagai sistem karena terdiri dari
bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling tergantung dan diatur sedemikian rupa
sehingga menghasilkan suatu kesatuan.1
Setidaknya ada empat persyaratan pokok dalam membuat suatu organisasi : lebih
dari satu orang yang mempunyai kebutuhan atau tujuan yang mereka tidak dapat
memenuhi kehidupan sendiri, mereka harus memiliki suatu yang dapat disumbangkan
kedalam organisasi, adanya suatu tempat dimana mereka berkumpul, keterkaitan antara
orang, sesuatu yang disumbangkan dan tempat dimana organisasi itu akan dibentuk.1

Seperti halnya sistem kekuasaan pada umumnya yang terbagi menjadi 3 atau yang
sering disebut dengan trias politica yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dimana di
dalam dunia kampus, lembaga eksekutif tertinggi tersebut dipegang Badan Eksekutif
Mahasiswa(BEM) dan lembaga legislatif dipegang oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa(DPM) atau Senat Mahasiswa(SEMA).

Untuk organisasi kemahasiswaan terdapat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM),


yang pembinaannya langsung dibawah pembantu rektor 3 bidang kemahasiswaan.
Sebagaimana organisasi kemahasiswaan maka anggotanya adalah para mahasiswa,
demikian juga dengan pengurusnya. Namun tidak semua dan segala lapisan mahasiswa
bisa menjadi pengurus organisasi tersebut. Semua ada aturan main yang mengaturnya.
Pengurus BEM dipilih setiap 1 tahun sekali dan terdiri dari dua departemen, yaitu
departemen dalam negeri dan departemen luar negeri serta empat bidang. Bidang minat
dan bakat didalamnya terdapat departemen olahraga dan seni budaya, departemen
pengabdian pada masyarakat, bidang informasi dan komunikasi, serta departemen
pendidikan dan penelitian. Semua departemen dan olahrga tersebut memiliki anggota
atau pengurus yang dipilih setiap 1 tahun sekali. Setiap departemen maupun bidang
mengembangkan segala kemampuan dan potensinya untuk ikut serta memajukan
program-program kampus, khususnya dibidang kemahasiswaan.2

Organisasi kemahasiswaan dalam hal ini Badan Eksekutif Mahasiswa juga


bertindak sebagai kontrol terhadap jalannya civitas akademika yang dipandang
menyimpang atau tidak adil menurut pandangan mahasiswa. Maka BEM dapat bertindak
kritis dan korektif terhadap kampus, baik itu rektorium ataupun dekanat. Tindakan kritis
dan korektif tersebut perlu dilakukan untuk menegakkan kembali jalannya proses
akademik yang sekiranya menunjukkan gejala-gejala menyimpang. Keikutsertaan
organisasi kemahasiswaan (BEM) dalam setiap kegiatan di luar kampus atau antar
kampus menjadi kegiatan rutin yang sudah terjadwal dalam organisasi sebagai
perwujudan kerjasama antar BEM dengan perguruan tinggi lain, saling berkompetitif
secara sehat dalam rangka meraih prestasi. Oleh karena itu semangat berjuang untuk terus
berprestasi tidak boleh kendur atau diciderai oleh virus virus yang dapat melemahkan
motivasi mahasiswa untuk berprestasi baik dibidang akademik maupun keorganisasian.2

Lembaga legislatif mahasiswa merupakan unsur perwakilan mahasiswa yang


dipilih melalui proses pemilu atau mekanisme tertentu, anggota legislatif sering disebut
dewan atau senator atau legislator. Seorang wakil mahasiswa berkewajiban menampung
dan menyalurkan aspirasi mahasiswa untuk menjadi suatu kebijakan atau peraturan atau
Undang-Undang ditataran mahasiswa.

Dari sekian banyak organisasi mahasiswa, salah satu contoh organisasi legislatif
adalah DPM. DPM merupakan organisasi mahasiswa tertinggi yang bergerak di bidang
legislative. DPM memiliki tugas yaitu melaksanakan dan mengawasi AD/ART, GBHO
dan Rekomendasi Kerja Keluarga Mahasiswa ke dalam program kerja DPM, memilih dan
menetapkan pimpinan DPM, mewakili mahasiswa sebagai lembaga legislative, memilih,
menetapkan, dan memberhentikan Komisi Pemilihan Raya dan Badan Pengawas
Pemilihan Raya, mengadakan kegiatan secara berkala dengan anggota Keluarga
Mahasiswa untuk menyerap dan menyampaikan aspirasi mahasiswa, memeriksa
tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa dalam lingkup
Keluarga Mahasiswa, mempublikasikan hasil laporan pemeriksaan keuangan kepada
mahasiswa dan institusi kampus, dan meminta keterangan yang mendukung proses audit
dari lembaga kemahasiswaan kampus.3

DPM memiliki fungsi dalam pengawasan, legislasi, aspirasi, dan anggaran.


Fungsi-fungsi tersebut kemudian terserap ke dalam beberapa unit sebagai kelengkapan
organisasi itu sendiri. Selayaknya sebuah organisasi, DPM Kema A memiliki sebuah
struktur hierarkis organisasi untuk mempermudah dan memperjelas alur koordinasi dan
juga pembagian kerja yang dimiliki.3

Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa peran mahasiswa


yang utama yaitu belajar dan kuliah, karena dengan itu bisa mendapatkan IPK bagus dan
bisa mendapatkan gelar sarjana. Namun dari beberapa manfaat yang telah dipaparkan
dapat diketahui bahwa organisasi juga memiliki peran penting untuk melatih mahasiswa
menghadapi dunia kerja. Manfaat yaitu mengajarkan bagaimana menjadi pemimpin yang
baik, mengatur waktu, menahan ego, memperbagus CV, menentukan jati diri dan lainnya.
Mengejar nilai akademik dan mengejar gelar sarjana itu penting dan utama, namun
organisasi juga menjadi alat untuk implementasi teori yang bisa digunakan sebagai bekal
dalam dunia pekerjaan nantinya.
Daftar Pustaka
1. Pradayu M. Pengaruh Aktivitas Organisasi Terhadap Prestasi Belajar. Jurnal JOM
Fisip. 2017 Oktober ; 4(2) : 1-12.
2. Pramono T. Suwarno. Widodo S. Strategi Badan Ekesekutif Mahasiswa (BEM)
Untuk Mencapai Program Kerja Organisasi di Universitas Kadiri. Jurnal Ilmu Sosial
dan Ilmu Administrasi Negara. 2020 ; 4(1) : 30-50.
3. Faizal M. Lika-Liku Organisasi Legislatif Keluarga Mahasiswa. Universitas Telkom :
Bandung. 2018.

Anda mungkin juga menyukai