22030120120022
Kelompok Riboflavin
MATERI 6
Setiap individu memiliki hak asasi untuk memilih berorganisasi maupun tidak,
yang nantinya pilihan itu pasti memiliki konsekuensi benar atau salah. Universitas,
ikatan dinas, dan sekolah tinggi adalah jenjang tertinggi untuk menuntut ilmu sebelum
akhirnya terjun ke dunia kerja. Tentunya dunia pekerjaan menuntut seseorang untuk
memiliki wawasan yang luas. Tak hanya dibutuhkan wawasan yang luas dalam bidang
yang ditekuninya, namun juga dibutuhkan kemampuan bersosialisasi kuat.
Tujuan utama menjadi seorang mahasiswa adalah belajar di kelas dan berlomba
untuk mendapatkan nilai akademik yang baik. Pemikiran sempit terkadang masih santer
terdengar di kalangan mahasiswa dengan berargumen bahwa menjadi mahasiswa tujuan
utama adalah kuliah dan mencari ilmu di kelas, selalu mengerjakan tugas dan
menghasilkan IPK yang baik. Benar bahwa mencari nilai akademik merupakan tujuan
utama, namun kebanyakan mahasiswa lupa ada hal lain yang juga sama penting yaitu
bagaimana caranya bersosialisasi dengan orang lain. Mau tidak mau menjadi seorang
mahasiswa harus bisa beradaptasi dan membiasakan diri untuk memiliki rasa sosial yang
tinggi terhadap lingkungan karena nantinya di dunia kerja akan sangat dibutuhkan.
Wawasan yang mumpuni dalam bidang yang akan ditekuni sudah pasti telah
dipelajari secara formal selama masa perkuliahan, lain hal nya dengan kemampuan
bersosialisasi. Kemampuan ini tidak bisa didapat secara instan, diperlukan segudang
pengalaman agar seseorang memiliki kemampuan bersosialiasi yang mumpuni. Maka
dari itu,tugas para mahasiswa adalah mencari pengalaman sebanyak – banyaknya selama
masa perkuliahan.
Pengalaman – pengalaman tersebut bisa didapat dari mana saja. Namun, wadah
yang paling tepat untuk bersosialisasi adalah ‘organisasi’. Di dalam organisasi terdapat
sekumpulan orang dengan tujuan,visi dan misi yang sama. Mereka saling bekerja sama
untuk melaksanakan cita cita organisasi mereka,ataupun sekedar melakukan aktivitas
yang disukai bersama-sama. Apapun kegiatannya,setiap orang yang tergabung dalam
organisasi tersebut sudah pasti terlibat dalam proses bersosialisasi.
Organisasi merupakan sebuah sistem yang terdiri dari aneka macam elemen atau
subsistem, diantara mana subsistem manusia yang mungkin merupakan subsistem
terpenting dan dimana terlihat bahwa masing-masing subsistem saling berinteraksi dalam
upaya mencapai sasaran-sasaran atau tujuan-tujuan organisasi yang bersangkutan.
Organisasi dibentuk oleh manusia untuk memenuhi aneka ragam kebutuhannya seperti
kebutuhan emosionalnya, kebutuhan spiritualnya, kebutuhan intelektualnya, kebutuhan
ekonominy, kebutuhan politiknya, dan sebainya. Pada dasarnya organisasi memiliki ciri
yang mendasar yakni adanya orang-orang dalam arti lebih dari satu orang, ada kerja sama
dan ada tujuan.1
Seperti halnya sistem kekuasaan pada umumnya yang terbagi menjadi 3 atau yang
sering disebut dengan trias politica yaitu eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dimana di
dalam dunia kampus, lembaga eksekutif tertinggi tersebut dipegang Badan Eksekutif
Mahasiswa(BEM) dan lembaga legislatif dipegang oleh Dewan Perwakilan
Mahasiswa(DPM) atau Senat Mahasiswa(SEMA).
Dari sekian banyak organisasi mahasiswa, salah satu contoh organisasi legislatif
adalah DPM. DPM merupakan organisasi mahasiswa tertinggi yang bergerak di bidang
legislative. DPM memiliki tugas yaitu melaksanakan dan mengawasi AD/ART, GBHO
dan Rekomendasi Kerja Keluarga Mahasiswa ke dalam program kerja DPM, memilih dan
menetapkan pimpinan DPM, mewakili mahasiswa sebagai lembaga legislative, memilih,
menetapkan, dan memberhentikan Komisi Pemilihan Raya dan Badan Pengawas
Pemilihan Raya, mengadakan kegiatan secara berkala dengan anggota Keluarga
Mahasiswa untuk menyerap dan menyampaikan aspirasi mahasiswa, memeriksa
tanggung jawab keuangan yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa dalam lingkup
Keluarga Mahasiswa, mempublikasikan hasil laporan pemeriksaan keuangan kepada
mahasiswa dan institusi kampus, dan meminta keterangan yang mendukung proses audit
dari lembaga kemahasiswaan kampus.3