Dosen Pengampu :
Nurmasari Widyastuti,S.Gz,M.Si.Med
Dewi Marfuah,S.Gz,M.Gizi
Disusun oleh:
Kelompok C2.6
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Jenis Masakan
Mengelola menu untuk pasien penyakit ginjal (gagal ginjal kronis).
B. Menu Masakan
Nasi Hainan
C. Bahan Dasar
Beras merupakan makanan sumber energi yang memiliki kandungan
karbohidrat tinggi sehingga dijadikan makanan pokok orang Indonesia dan beberapa
negara lain. Di dalam beras putih terkandung 85-95% pati, 2-2,5% pentosan, dan 0,6-
1,1 gula. Rangka struktur pati terdiri atas dua komponen utama yaitu amilosa dan
amilopektin yang tersusun oleh rangkaian unit-unit (glukosa) yang saling berikatan.
Amilosa merupakan polisakarida yang terdiri dari glukosa rantai linier. Bukti
kelinieran amilosa ditunjukkan dengan hidrolisis enzim β- amilase yang mampu
mengubah amilosa secara kuantitatif menjadi maltosa. Sedangkan amilopektin adalah
molekul hasil polimerisasi unit-unit glukosa anhidrous melalui ikatan α-1,4 dan ikatan
cabang α-1,6 pada setiap 20-26 unit monomer. Struktur cabang amilopektin
merupakan salah satu hasil mekanisme enzim yang memecah rantai linier yang
panjang. Hasil pecahan berupa rantai-rantai pendek dengan 25 unit glukosa yang
kemudian bergabung membentuk struktur berantai banyak. Amilosa dan amilopektin
berpengaruh pada sifat pati yang dihasilkan. Sifat fungsional pati juga dipengaruhi
oleh varietas, kondisi alam, dan tempat tanaman tersebut berasal.1
Sifat-sifat fisikokimia beras sangat menentukan mutu tanak (cooking quality)
dan mutu rasa (eating quality) nasi yang dihasilkan. Lebih khusus lagi, mutu secara
kimiawi ditentukan oleh kandungan amilosa dan amilopektin. Kandungan amilosa
berkorelasi positif dengan aroma, jumlah penyerapan air, pengembangan volume nasi
selama pemasakan, dan tetap menggumpal setelah dingin serta berkorelasi negatif
terhadap nilai taste panel dari kelekatan (cohesiveness), kelunakan (tenderness),
warna dan kilap. Berdasarkan kandungan amilosa, beras diklasifikasikan menjadi
ketan atau beras beramilosa rendah (8-20%), sedang (21-25%), dan tinggi (>25%).1
D. Materi
Ginjal merupakan salah satu organ yang memiliki fungsi penting didalam
tubuh. Fungsi tersebut adalah mengatur keseimbangan asam basa serta ekskresi bahan
buangan kelebihan garam, mengatur konsentrasi garam dalam darah, mengatur
kalsium pada tulang, membersihkan darah dan berbagai zat hasil metabolisme serta
racun didalam tubuh, mempertahankan volume dan tekanan darah, mengatur produksi
sel darah merah dan menghasilkan hormon; eritropoetin, renin, angiotensin dan
vitamin D. Mengingat fungsi ginjal yang sangat penting maka keadaan yang dapat
menimbulkan gangguan ginjal bisa menyebabkan kematian.2
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang bersifat progresif dan
irreversibel. Gangguan fungsi ginjal ini terjadi ketika tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit sehingga
mengakibatkan retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah. Pada gagal ginjal
kronik terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus kurang dari 60 ml/menit/1,73 m yang
irreversibel dan didasari oleh banyak faktor.3 Gagal ginjal kronis (GGK) merupakan
kondisi dimana terjadi penurunan fungsi ginjal yang cukup berat & sudah menahun
yang disebabkan oleh berbagai penyakit.
1. Gejala
● Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering, 5-6 kali sehari
● Makanan tinggi energi seperti madu ataupun sirup yang dianjurkan. Bila
hipertensi perlu mengurangi garam dan makanan yang diawetkan
● Bila jumlah air kencing kurang dari normal, maka perlu membatasi cairan
yang berasal dari makanan dan minuman
BAB II
METODE PRAKTIKUM
B. Cara Kerja
1. Panaskan minyak dalam wajan, goreng bawang putih dan jahe sampai harum dan
kekuningan, matikan api. Ambil bawang goreng dan jahe goreng, bagi 2 bagian.
Sisihkan 1 bagian.
2. Panaskan sisa minyak di wajan, masukkan beras bersama 1 bagian bawang dan
jahe, tumis dan aduk rata.
3. Masukkan kaldu dan daging ayam, beri kecap ikan, minyak wijen, masak sampai
kuah habis. Kukus nasi sampai masak, sisihkan. Hidangkan nasi Hainan.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Hasil
Pada praktikum ini kami menghasilkan lebih dari 4 porsi nasi hainan. Hal ini
tidak sesuai dengan jumlah porsi yang dihasilkan dari 1 resep di panduan resep
dikarenakan nasi hainan lebih lunak dibandingkan nasi biasa sehingga nasi hainan
lebih berat dibandingkan nasi biasa untuk ukuran beras yang sama. Dalam 1 porsi
disajikan 100 gram nasi hainan. Penyajian nasi hainan menggunakan piring makan
dan nasi dibentuk menyerupai mangkuk dan garnish yang diberikan yaitu bawang
goreng di atas nasi hainan. Pada nutrifact, penyajian untuk 1 porsi adalah 100 gram
namun energi yang dihasilkan dinilai lebih tinggi untuk 100 gram nasi hainan. Hal ini
dikarenakan, nasi hainan yang dihasilkan melebihi 4 porsi sehingga membuat energi
per porsinya tinggi. Selain itu kaldu yang dimasukkan dalam nutrisurvey berbeda
dengan kaldu yang dibuat saat praktikum. Kaldu pada nutrisurvey merupakan MSG
sehingga memiliki nilai sodium yang tinggi sedangkan kaldu yang dibuat berasal dari
rebusan air dan tulang ayam tanpa penambahan bumbu sehingga rasa asin atau gurih
tidak terlalu kuat. Kesesuaian rasa sudah baik, rasa gurih dari daging ayam dan
bumbu yang diberikan. Kesesuaian warna cukup baik, warna yang dihasilkan sudah
cukup menarik dengan penambahan bawang goreng membuat penampilan dari nasi
hainan lebih menarik. Kesesuaian tekstur cukup baik, nasi yang dihasilkan tidak
terlalu lembek maupun keras setelah nasi didinginkan.
C. Evaluasi
Berdasarkan hasil praktikum, hal hal yang perlu dievaluasi yaitu memastikan
nasi hainan terkukus secara merata. Sebaiknya aduk nasi sesekali agar matang merata.
Sebaiknya evaluasi kembali berat per porsi. Pada nutrifact sebaiknya lebih
diperhatikan lagi dalam memasukkan bumbu dan pembagian porsi sehingga hasilnya
lebih presisi.
D. Nilai Gizi Perporsi
Nama Bahan Berat Penuka Unit Kalor P K L Sera Vit Vit Vit Ca Mg Fe Natriu
Hidanga Makanan Baha r Rumah i (g) H (g) t A C B12 (mg (mg (mg m
n n Tangga (kkal (g) (g) (mcg (mg (mg ) ) ) (mg)
(g) (URT) ) ) ) )
Beras putih 37,5 ½P 2 sdm 135,3 2,5 29, 0,2 0,3 0 0 0 3 13,5 0,2 0
giling 8
Daging ayam 25 ½P 1 ptg 71,2 6,7 0 4,7 0 9,8 0 0,1 3,3 45 0,3 18,3
kecil
Bawang putih 15 - 1 sdm 13,2 0,4 3,1 0,1 0,4 0 1,5 0 6,6 10,5 0,1 0,9
Jahe 15 - 1 sdm 9,9 0,3 2,3 0 0,3 0 1,2 0 4,9 7,9 0 0,8
Kecap ikan 3,75 - ½ sdm 1,3 0,2 0,1 0 0 0 0 0 1,6 6,6 0 0,3
Total 372,5 10, 35, 21, 1 759, 2,7 0,1 25,6 32,2 0,7 105,2
2 4 4 8
DAFTAR PUSTAKA
1. Saru AR. Martono Y, Rondonuwu FS. Identifikasi Kualitas Beras Putih (Oryza
sativa.L) Berdasarkan Kandungan Amilosa dan Amilopektin di Pasar Tradisional dan
“Selepan” Kota Salatiga. Jurnal Ilmiah Multi Sciences. 2020;12(1):24-30
2. Susatyo B. Gambaran Kepatuhan Diet Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisa Rawat Jalan di RSUD Kayen Kabupaten Pati Tahun 2015. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2016;4(3):168-176
3. Cahyani A, Prasetya D, Abadi MF, et al. Gambaran Diagnosis Pasien Pra-
Hemodialisa di RSUD Wangaya Tahun 2020-2021. Jurnal Ilmiah Hospitality.
2022;11(2):1–5
DOKUMENTASI
A. Jenis Masakan
Mengelola menu untuk pasien penyakit ginjal (gagal ginjal kronis).
B. Menu Masakan
Sup Labu Siam
C. Bahan Dasar
Labu siam atau Sechium edule merupakan salah satu tanaman Indonesia dan
merupakan komoditi pangan yang potensial untuk dijadikan bahan utama
pengembangan produk, tanaman labu siam biasa dibudidayakan di pekarangan rumah
dengan bentuk daunnya yang mirip segitiga dan permukaannya berbulu. Labu siam
adalah buah dari tanaman yang merambat pada batang.1
Buah ini mempunyai kulit yang tipis, berwarna hijau pucat serta mempunyai
beberapa alur vertikal di permukaan kulitnya. Beberapa jenis lain mempunyai
permukaan penuh dengan duri runcing, sementara yang lain mempunyai kulit yang
halus. Daging di dalamnya berwarna putih pucat serta membungkus bakal biji.Di
dalam sayuran labu siam mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal
bebas yang dapat merusak jaringan sel dalam tubuh karena hal tersebut tidak baik
untuk kesehatan karena radikal bebas yang menumpuk dalam tubuh akan
menimbulkan kanker yang membahayakan tubuh manusia. Berbagai produk yang
dapat dibuat dari labu siam yaitu salah satunya tepung dan biskuit yang berbasis labu
siam. Antioksidan yang alami sangat dibutuhkan di masyarakat karena banyak jenis
antioksidan memiliki efek samping pada antioksidan sintetik yang memiliki sifat
karsinogenik jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dan jumlah yang
berlebihan akan membahayakan tubuh.. Antioksidan dapat diperoleh dari asupan
makanan yang dikonsumsi, seperti dalam rempah- rempah, buah-buahan dan sayuran.
Namun tidak banyak yang mengetahui manfaat saat konsumsi sayuran yang
mengandung antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.1
Buah labu siam tergolong dalam jenis sayuran, yang mana buah labu siam
dapat diolah menjadi bermacam-macam masakan. Buah labu siam dapat digunakan
sebagai sayuran, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu siam
yang masih muda sebagai sayuran lodeh, sayur asam atau brongkos. Buah yang sudah
tua digunakan sebagai campuran dalam membuat bubur Manado dan sayuran ala
Sulawesi Selatan. Labu siam ditemukan dalam berbagai hidangan hampir disetiap
negara. Banyak yang enggan menyantap labu siam karena dianggap tidak bergizi.
Padahal, dibalik penampilannya yang sederhana, buah ini menyimpan banyak khasiat
(Dinas Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura).
B. Cara Kerja
1. Rebus labu siam dalam kaldu, setelah mendidih masukkan bawang putih dan
jahe goreng.
2. Beri fish sauce, minyak wijen dan sedikit garam.
BAB III
PEMBAHASAN
B. Hasil
Pada praktikum ini kami menghasilkan kurang lebih 4 porsi. Hal ini sesuai
dengan jumlah porsi yang dihasilkan dalam 1 resep di panduan resep. Dalam 1 porsi
sup labu siam disajikan 150 gram termasuk labu siam dan kuahnya. Penyajian sup
labu siam menggunakan mangkuk sup keramik 1 set dan garnish yang diberikan
berupa potongan cabai merah. Secara keseluruhan, penampilan sup labu siam sudah
baik, proporsi labu siam dan kuah yang pas. Kesesuaian warna cukup baik, warna
kuah yang lebih gelap berasal dari bahan kecap ikan dan minyak wijen. Potongan
cabai membuat tampilan dari sup labu siam lebih menarik. Kesesuaian rasa cukup
baik, rasa dari sup labu siam cenderung sedikit asin dan pahit. Rasa asin ini berasal
dari kaldu yang merupakan air rebusan tulang ayam dan penambahan sedikit garam.
Rasa pahit berasal dari bawang putih dan jahe yang digoreng. Kesesuaian tekstur
cukup baik, tekstur dari labu siam sedikit lebih lunak. Hal ini disebabkan karena
waktu perebusan labu siam yang terlalu lama.
C. Evaluasi
Nama Bahan Berat Penuka Unit Kalor P K L Sera Vit Vit Vit Ca Mg Fe Natriu
Hidanga Makanan Baha r Rumah i (g) H (g) t A C B12 (mg (mg (mg m
n n Tangga (kkal (g) (g) (mcg) (mg (mg ) ) ) (mg)
(g) (URT) ) ) )
Kaldu 15 1 sdm 1,2 0,1 0,1 0 0,1 0 0 0 0,3 0,3 0 84
Sup Labu
Siam Air 100 1 gelas 0 0 0 0 0,2 0 0 0 5 1 0 1
Labu siam 50 ½P 1 buah 10 0,4 2,2 0,2 2,2 14,5 3 0 13,5 12 0,2 0,5
Kecap ikan 3,75 - ½ sdm 1,3 0,2 0,1 0 0 0 0 0 1,6 6,6 0 0,3
Jahe 7,5 - ½ sdm 4,9 0,2 1,1 0 0 0 0,6 0 2,5 1,3 0 0,4
Total 34 1,2 5,5 1,6 1,1 25,8 5,2 0 30,5 23,6 0,3 573
DAFTAR PUSTAKA
1. Ruswindi NK, Sakung J, Baculu EP. Analisis Aktivitas Antioksidan dan Uji
Organoleptik pada Biskuit Berbasis Labu Siam (Sechium Edule). Jurnal
Kolaboratif Sains. 2020;3(2):84-91
2. Asmira, Sepni, and Putri A. Arza. Pengaruh Penggunaan Labu Siam (Sechium
Edule) dengan Konsentrasi yang Berbeda terhadap Mutu Organoleptik dan
Kadar Serat Kerupuk Ikan. Jurnal Kesehatan Perintis. 2015;2(4):38-64
DOKUMENTASI
A. Jenis Masakan
Mengelola menu untuk pasien penyakit ginjal (gagal ginjal kronis).
B. Menu Masakan
Jus Jambu
C. Bahan Dasar
Buah jambu biji merah adalah salah satu buah terbaik yang dapat dikonsumsi
setiap hari karena buah jambu biji merah sangat kaya akan vitamin C. Nama Daerah
untuk jambu biji ini diantaranya Glima breueh (Aceh), galiman (Sumatera), jambu
klutuk (Jawa), jambu batu (Sunda), jambu bender (Madura), gojawas (Manado), libu
(Kalimantan), kojabas (Nusa Tenggara), dan kayawese (Maluku).Buah jambu biji
mempunyai warna daging yang berbeda, ada yang berwarna putih, dan ada yang
daging buahnya berwarna merah. Kandungan gizi antara jambu biji ini juga berbeda,
jambu biji dengan daging berwarna merah mempunyai kandungan gizi yang lebih
komplit dengan kandungan vitamin C lebih tinggi. Buah jambu biji merah telah
terbukti dapat mengobati diare, disentri, demam berdarah, gusi bengkak, sariawan,
jantung, dan diabetes. Buah jambu biji merah mengandung vitamin C yang cukup
tinggi. Vitamin C sangat baik sebagai zat antioksidan.1
Kandungan nutrisi dalam 100 gram buah jambu biji merah terdapat energi 51
kkal; karbohidrat 11,88 g; protein 0,82 g; lemak 0,6 g, dan vitamin C 183,5 mg dan
bagian yang dapat dimakan sebanyak 82%. Sebagian besar vitamin C jambu biji
terkonsentrasi pada kulit serta daging bagian luarnya yang lunak dan tebal, serta
kandungan vitamin C jambu biji mencapai puncaknya menjelang matang. Selain
kandungan gizinya, jambu biji juga mengandung zat fitokimia di antaranya polifenol,
minyak atsiri yang memberikan bau khas jambu biji (eugenol), saponin berkombinasi
dengan oleanolat, flavonoid kuersetin, likopen, tanin, asam ursolat, asam psidiolat,
asam kratogolat, asam oleanolat, dan asam guajaverin.1
Enzim kreatinin dan urea berhubungan dengan kerusakan yang terjadi pada
ginjal apabila ginjal mengalami kekurangan oksigen maka enzim akan meningkat.
Bila ginjal rusak dan kurang baik fungsinya maka kadar ureum dan kreatinin akan
meningkat meracuni sel-sel tubuh. Sehingga perlu adanya tambahan mengonsumsi
antioksidan dari luar, untuk menghindari terjadinya radikal bebas yang semakin terus
menerus didalam tubuh.Salah satu alternatif bahan alam yang mempunyai kandungan
antioksidan adalah buah jambu biji merah. Buah jambu biji merah diketahui
mempunyai kandungan vitamin C lima kali lebih besar dibandingkan dengan buah
jeruk. Sebagai antioksidan, β-karoten bekerja menangkap radikal bebas terutama
radikal peroksil dan hidroksil dan β-karoten bekerja sinergis dengan vitamin C dan E.2
BAB II
METODE PRAKTIKUM
B. Cara Kerja
1. Blender jambu bersama air jeruk dan gula serta es serut sampai halus, angkat.
2. Tuang dalam gelas saji. Hidangkan dingin.
BAB III
PEMBAHASAN
Pada pembuatan jus jambu, kendala yang dialami yaitu waktu yang digunakan
saat penyaringan jambu lama karena kondisi jus setelah dihaluskan masih kental
sehingga harus dibantu dengan sendok. Selain itu adanya biji pada jambu membuat
proses penyaringan lebih lama. Jus jambu yang telah siap harus dimasukkan dalam
chiller dan ditutup dengan plastic wrap agar jus jambu masih segar.
B. Hasil
Pada praktikum ini kami menghasilkan lebih dari 2 porsi. Hal ini tidak sesuai
dengan jumlah porsi yang dihasilkan dari satu resep dalam panduan resep yang
kemungkinan dikarenakan es serut yang mencair pada saat diblender sehingga hasil
dari jus jambu lebih banyak. Dalam 1 porsi jus jambu disajikan 100 gram jus jambu.
Penyajian dari jus jambu menggunakan gelas kaca berukuran kecil. Kesesuaian warna
sudah baik, warna merah muda berasal dari jambu biji. Kesesuaian tekstur sudah baik,
tekstur yang dihasilkan tidak terlalu kental dan tidak terlalu cair. Selain itu jus jambu
juga sudah tidak terdapat biji karena sudah melalui penyaringan sehingga nyaman
untuk langsung diminum. Kesesuaian rasa cukup baik, rasa segar dari jambu biji dan
perasan jeruk serta tidak terlalu manis.
C. Evaluasi
Nama Bahan Berat Penuka Unit Kalor P KH L Sera Vit Vit Vit Ca Mg Fe Natriu
Hidanga Makanan Baha r Rumah i (g) (g) (g) t A C B12 (mg) (mg (mg m
n n Tangga (kkal (g) (mcg) (mg) (mg ) ) (mg)
(g) (URT) ) )
Jambu biji 100 1P 1 buah 50,9 0,8 11, 0,6 5,4 79 184 0 20 10 0,3 3
besar 9
Air perasan 25 ½ P 1 buah 34,5 2,8 6,5 0,6 1,3 291,8 15,3 0 183, 31,3 12,3 56,5
jeruk sedang 5
Jus
Jambu Gula pasir 10 1P 1 sdm 38,7 0 10 0 0 0 0 0 0,1 0 0 0,1
Total 124,1 3,6 28, 1,2 6,7 370,8 199, 0 208, 42,3 12,6 60,6
4 3 6
DAFTAR PUSTAKA