Anda di halaman 1dari 19

FOOD DIETERY AND CULINARY

“Pindang Ikan Khas Lampung Untuk Penyakit Kolesistitis dan Mung Bean Pudding Khas
Negara Kamboja Untuk Penyakit Stroke Iskemik”

Dosen pengampu:

Arie Krisnasary, S.Gz.,M.Biomed

Kusdalinah, SST .,M.Gizi

Disusun oleh:

DESTI AGUSTIANI

Nim (P05130219004)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BENGKULU

PRODI DIPLOMA IV GIZI


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahma dan izinnya sehingga
penulisan dan penyusunan makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang tersedia. Adapun
makalah ini adalah Makalah food dietery and culinary.

Penyusun menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangannya, dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Meskipun demikian, Penulis berharap mudah-mudahan makalah ini
ada manfaatnya khususnya bagi kami dan umumnya bagi seluruh mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes
Bengkulu.

Bengkulu, Oktober 2021


DAFTAR ISI
BAB I

Resep Asli

1.1 MAKANAN NUSANTARA KHAS LAMPUNG

Pindang ikan

Hidangan pindang dalam khazanah kuliner Lampung hampir identik dengan ikan. Pindang bagi
masyarakat Lampung memang dapat ditafsirkan sebagai sejenis sup atau masakan berkuah yang
berbahan dasar ikan, dengan cita rasa kuah yang kaya akan rempah. Ikan yang menjadi bahan dasar
pindang khas Lampung umumnya termasuk ikan air tawar. Di antara jenis ikan yang banyak diolah
menjadi pindang antara lain patin, gabus, baung, dan bawal. Selain bahan dasarnya, cita rasa kuah yang
segar juga menjadi ciri pindang khas Lampung. Racikan bumbu yang terdiri dari cabai merah, serai,
lengkuas, daun salam, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kunyit menghadirkan cita rasa gurih
pedas dengan aroma rempah yang kuat. Tambahan irisan tomat menghadirkan rasa asam yang segar.
Beberapa orang menyamakan cita rasa yang dihasilkan pindang ikan ini mirip dengan hidangan tom
yam dari Thailand.

Resep asli ikan pindang khas lampung

Bahan :

1.500 gr ikan gabus segar potong-potong

2.3 bh cabai merah potong-potong

3.2 bh toma potong-potong

4.2 btg serai memarkan

5.2 cm lengkuas memarkan

6.2 lmbr daun salam

7.4 lmbr daun jeruk potong potong

8.500 ml air
9.½ sdm garam

10. ½ sdt merica bubuk

Bumbu halus :

1. 6 bh bawang merah

2. 3 cm kunyit

3. 3 siung bawang putih

Langkah-langkah :

1. Tumis bumbu halus, cabai merah, tomat, serai, daun salam dan daun jeruk hingga harum.
2. Masukkan ikan, aduk hingga berubah warna tambahkan garam dan merica
3. Setelah matang angkat sajikan selagi panas.

1.2 MAKANAN MANCANEGARA KHAS NEGARA KAMBOJA

Mung Bean Pudding

Di kamboja Puding kacang hijau juga tersedia di warung pinggir jalan. Puding secara tradisional
dimakan untuk membantu mendinginkan suhu tubuh.

Resep Asli Mung Bean pudding khas Negara Kamboja


Bahan-bahan :
Lapisan Atas
1. Gunakan 50 gr kacang hijau
2. Ambil 25 gr gula pasir
3. Ambil 20 gr susu skim
4. Ambil 350 ml air matang
5. Gunakan 1 bungkus agar agar plain
Siapkan Lapisan Bawah :
1. Sediakan 1 bungkus agar agar
2. Sediakan 200 ml air matang
3. Coklat 20 gr
BAB II
RESEP MODIFIKASI

2.1 MAKANAN NUSANTARA KHAS LAMPUNG

Pindang Ikan

Resep modifikasi ikan pindang


Bahan :
1. 500 gr ikan gabus segar potong-potong
2. 2 bh tomat potong-potong
3. 2 btg serai memarkan
4. 2 cm lengkuas memarkan
5. 2 lmbr daun salam
6. 4 lmbr daun jeruk potong potong
7. 500 ml air
8. ½ sdm garam
9. ½ sdt merica bubuk
Bumbu halus :
1. 6 bh bawang merah
2. 3 cm kunyit
3. 3 siung bawang putih
4. Temulawak
Langkah – langkah :
1. Tumis bumbu halus (bawang merah,putih kunyit dan temulawak ), lalu masukkan cabai merah,
tomat, serai, daun salam dan daun jeruk hingga harum.
2. Masukkan ikan, aduk hingga berubah warna tambahkan garam dan merica
3. Setelah matang angkat sajikan selagi panas.

Alasan memodifikasi

Penambahan Temulawak Temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb) dikatakan bahwa Temulawak


(Curcuma xanthorriza Roxb) memiliki efek anti radang, antibakteri, hepatoprotektor. Senyawa
yang ada dalam temulawak antara lain adalah kurkuminoid, minyak atsiri, dan pati. Rimpang
Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza) mengandung banyak zat kimiawi yang memberikan kesan positif terhadap organ
dalam manusia seperti empedu, hati dan pankreas. Pengaruhnya terhadap empedu ialah dapat
mencegah pembentukan batu dan kolesistisis. (Dermawaty, 2015)

Dosis tikus = 800 ÷ 100 = 0,8 / 1 gr BB tikus


Konversi tikus (200gr) -> manusia(70kg) = 56,0
Rumus Dosis tikus x konversi manusia
=0,8 x 56,0
= 44,8 ( untuk 200 gr tikus)
= 44,8 /70 kg= 0,64/ kg BB manusia
BB pasien = 55 x 0,64
= 35,2 gr
Per porsi 300 gr ikan gabus = 7 porsi
Jadi, 7 x 35,2 = 2,4 gr

JURNAL

2.2 MAKANAN MANCANEGARA KHAS NEGARA KAMBOJA


Mung Bean Pudding
Resep Modifikasi Mung Bean pudding khas Negara Kamboja
Lapisan Atas
1. Gunakan 50 gr kacang hijau
2. Ambil 30 gr gula pasir
3. Ambil 20 gr susu skim
4. Ambil 350 ml air matang
5. Gunakan 1 bungkus agar agar plain
6. 100 gr yougurt
Siapkan Lapisan Bawah :
1. Sediakan 1 bungkus agar agar
2. Sediakan 200 ml air matang
3. Coklat 20 gr

Langkah-langkah :
1. Cuci bersih kacang, lalu rebus hingga matang matikan kompor
2. Siapkan loyang, tata sebagian kacang hijau yg sudah direbus di dasar loyang (Buang air
rebusannya). Siapkan food prosesor, masukan sisa sebagian kacang hijau, susu bubuk, gula dan
air. Haluskan
3. Setelah halus, siapkan panci. Tuang semua bahan yg sudah di blender atau di haluskan lalu
tambahkan agar agar plain dan yougurt, aduk rata. Masak hingga mendidih matikan kompor
4. Kemudian tuang ke dalam loyang, tunggu hingga set. Sisihkan
5. Setelah puding set, siapkan panci masukan agar agar, coklat, dan air aduk rata. Masak kembali
hingga mendidih, matikan kompor
6. Tuang kembali ke dalam loyang, biarkan hingga pudding set kembali. Setelah mengeras siap di
sajikan. Dingin lebih nikmat

Alasan memodifikasi

Penambahan yougurt , Konsumsi yogurt yang lebih tinggi di antara wanita hipertensi dan laki-laki
dikaitkan dengan risiko stroke yang lebih rendah. efek penurunan tekanan darah dari produk
susu sebagian besar disebabkan oleh kandungan kalsiumnya. yogurt jangka panjang yang lebih
tinggi dikaitkan dengan risiko CVD yang lebih rendah di antara pria hipertensi dan wanita.
kandungan kalium tinggi dalam produk susu seperti yoghurt bisa bantu menurunkan tekanan
darah dengan merelaksasi otot polos dan melebarkan pembuluh darah. 
Banyak faktor yang dapat memengaruhi kejadian stroke, diantaranya yaitu umur, jenis kelamin,
keturunan, ras, hipertensi. Namun dari banyaknya faktor yang memengaruhi kejadian stroke
hanya hipertensi yang secara signifikan memengaruhi kejadian stroke.

JURNAL

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA

3.1 DEFINISI KOLESISTITIS

Kolesistitis adalah inflamasi yang terjadi pada kandung empedu dan terbagi
menjadi akut dan kronis. Kolesistitis akut biasanya terjadi akibat adanya sumbatan
duktus sistikus oleh batu. Namun terdapat beberapa faktor risiko lain yang dapat
meningkatkan insidensi terjadinya kolesistitis. Di Amerika 10-20% penduduknya
menderita kolelitiasis (batu empedu) dan sepertiganya juga menderita kolesistitis akut.
Penyakit ini lebih sering terjadi pada wanita, usia tua dan lebih sering terjadi pada orang
kulit putih. Pada wanita, terutama pada wanita-wanita hamil dan yang mengkonsumsi
obat-obatan hormonal, insidensi kolesistitis akut lebih sering terjadi. Beberapa teori
mengatakan hal ini berkaitan dengan kadar progesteron yang tinggi yang menyebabkan
stasis aliran kandung empedu.(Lambou, 2008). Di Indonesia, walaupun belum ada data
epidemiologis penduduk, insidensi kolesistitis dan kolelithiasis relatif lebih rendah
dibandingkan dengan negara-negara barat.(Nurhadi, 2012) Kolelitiasis masih
merupakan masalah gastrointestinal yang sering dijumpai. Terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi prevalensi terjadinya kolelitiasis. Batu empedu merupakan
endapan dari salah satu atau beberapa komponen empedu, dimana batu empedu tersebut
dapat digolongkan menjadi batu kolesterol, pigmen coklat, dan pigmen hitam. Terdapat
3 spektrum tahapan kolelitiasis, yakni asimtomatik, simtomatik, dan kolesistitis dengan
komplikasi. Gejala klinis spesifik untuk mendiagnosis kolesistitis adalah kolik bilier.
Metode pencitraan yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kolelitiasis adalah USG,
ERCP, CT-scan, MRI, maupun MRCP. Telah menjadi kesepakatan bahwa kolelitiasis
asimtomatik tidak memerlukan terapi, meskipun untuk tujuan profilaksis. Pilihan utama
terapi kolelitiasis simtomatik adalah cholecystectomy, tetapi penentuan waktu operasi
masih menjadi perdebatan (Keshav et al, 2015).

KASUS KOLESISTITIS
Ny. N, 39 tahun, wiraswasta, SMU, islam. Diagnosa medis colesistitis, keluhan utama
mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas MRS mengeluh nyeri pada perut bagian
kanan atas seperti ditusuk-tusuk. Nyeri dirasakan menjalar pada pinggang belakang
bagian atas dan pundak, dirasakan terus menerus dan akan berkurang bila klien istirahat.
Menurut klien sebelumnya ia tidak pernah merasakan sakit sehingga klien harus dirawat
seperti sekarang. Dari keterangan klien dan keluarga, diantaranya keluarga klien tidak
ada yang memiliki penyakit seperti klien KU, lemah, tingkat kesadaran, CM, Tekanan
darah 130/80 mmhg, suhu 37⁰C, BB 55 kg, TB 160 cm, respirasi 18x/mnt, nadi
100x/mnt, HB 11,4 gr% , eritrosit 4800 jt/mm, leukosit 34 rb/mm, SGPT 80 u/l, SGOT
105 u/l.

Penyelesaian :
1. ASSESMENT
a. Food History
Tidak Ada
b. Antropometri Data
BB
BBI = (TB – 100) x 0,9 IMT =
TB cm²
55 55
BBI = (160 – 100) x 0,9 = =
1.60 ² 2.56
= 60 x 0,9 = 21,48 kg/m² (normal)
= 54 kg

c. Biokimia Data

No Pemeriksaan Hasil Kadar nilai Keterangan


1. Hb 11,4 gr% 13-16 gr/dl Rendah
2. Eritrosit 4800 jt/mm3 3,9-5,1 jt/mm3 Normal
3. Leukosit 34 rb/mm3 5-10 rb/mm3 Tinggi
4. SGPT 80 u/l < 42u/l Tinggi
5. SGOT 105 u/l < 37u/l Tinggi

d. Phisical Data

No Pemeriksaan Hasil Kadar nilai Keterangan


1. TD 130/80 mmhg 120/80 mmhg Tinggi
2. Suhu 37 ⁰C 36-37 ⁰C Normal
3. Nadi 100 x/hr 60-100 x/mnt Normal
4. RR 18x/mnt 14-20 x/mnt Normal
Fisik : Fisik : keluhan utama mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas
Mengeluh nyeri pada perut bagian kanan atas seperti ditusuk-tusuk nyeri dirasakan
menjalar pada pinggang belakang bagian atas dan pundak, KU lemah tingkat
kesadaran CM.

e. Client History
• Riwayat personal: ny N, 39 tahun , wiraswasta, SMU,
• Riwayat sosial : islam

2. DIAGNOSA
NC.2.2 perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan kolesistitis ditandai
dengan Hb rendah 11,4 gr %, SGPT SGOT tinggi.

3. INTERVENSI
a) Nama diet : Diet rendah lemak
b) Prinsip diet : Rendah lemak
c) Syarat diet :
- energi sesuai kebutuhan
- protein diberikan 1,25 g/kg BB dapat diberikan lebih tinggi
disesuaikan dengan kondisi katabolisme pasien
- pemberian lemak disesuaikan dengan kondisi pasien Kondisi
kronik diberikan 25-30%
- karbohidrat sederhana dibatasi dan digantikan dgn karbohidrat
tinggi serat.
- serat tinggi (30-35%)
d) Tujuan diet : (a) membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri
abdomen
(b) mengatasi malabsorpsi lemak
(c) mencegah pembentukan batu empedu berulang
e) Bentuk makanan : Biasa
f) Frekuensi makan : 3x makan utama, 2x makanan selingan
g) Jalur pemberian : oral
h) perhitungan kebutuhan sehari :
BMR / RMR = 10(BB) + 6.25(TB) – 5(usia) – 161
= 10(55) + 6.25(160) – 5(39) – (161)
= 550 + 1000 – 195 – 161
= 1194 kkal
TEE = BMR X FA X FS
= 1194 x 1,2 x 1,3
= 1862,64 kkal

i) Perhitungan zat gizi makro


%P = 0.8 – 1 gr/kg bb
= 1 gr x 55 kg
= 55 gr
%L = 20-30%
= 20% TEE
20
= x 1862,64 kkal
100
372,52
= = 41,39 gr
9
Kh = 1862,64 – 220 – 372,52
1270,12
=
4
= 317,53 gr
j) Perhitungan zat gizi mikro
Vit A = 500 Vit B5 = 5.0
Vit D = 15 Vit B6 = 1.3
Vit E = 15 Vit B9 = 400
Vit K = 55 Vit B12 = 2.4
Vit B1 = 1.1 Vit C = 75
Vit B2 = 1.4 Biotin = 30
Vit B3 = 12 Kolin = 425

k) Pembagian waktu makan


MP = 25% x 1862,64 = 465,66 kkal
SP = 10% x 1862,64 = 186,26 kkal
MS = 30% x 1862,64 = 558,79 kkal
SS = 10% x 1862,64 = 186,26 kkal
MM = 25% x 1862,64 = 465,66 kkal

l) Analisa Zat gizi


WAKTU NAMA MENU BAHAN MAKANAN GRAM E P L KH

Makan pagi Nasi, telur semur, pepes Beras 50 180,4 3.3 0,3 39,8
tahu, gabing, jus jeruk Telur 60 93,1 7,6 6,4 0,7
Tahu 100 76 8,1 4,8 1,9
bayam 100 37 3,7 0,2 7,3
jeruk 150 70,6 1,3 0,2 17,7
Total 457,2 24,1 11,8 67,3

Snack pagi Selimpok Beras ketan 50 180,4 3,3 0,3 39,8


Pisang 50 58 3,8 0,3 10,4
Santan 30 96 2,3 2,6 16,4
Gula aren 10 38,7 - - 10,0

Makan siang Nasi, sayur asem Beras 75 270,7 5,0 0,5 59,6
jagung 40 114 10,8 7,6 -
Wortel 50 12,9 0,5 0,1 2,4
Tahu 100 76 8,1 4,8 1,9
Pisang 100 92 1 0.5 23,4
Total 565,6 25,4 13,4 87,3

Snack sore Geguduh Pisang kepok 100 115,9 0,9 0,2 31


Tepung 50 182 5,2 0,2 7,7
Margarin 10 63,6 0,2 0,4 0,4

Makan malam Nasi, pindang ikan khas Beras 50 180,4 3.3 0,3 39,8
lampung, bening oyong, Ikan gabus 40 33,6 7,3 0,3 -
sate buah Oyong 100 20,1 0,9 0,3 4,3
Tahu 100 76 8,1 4,8 1,9
Apel 100 59 0,2 0,4 0,4
Anggur 150 45,2 0,2 0,3 11,5
pepaya 100 39 0,6 0,1 9,8
Total 453,3 20,6 6,5 82,6
Subtotal 1850, 77,6 35,8 313,7
9

m) Monitoring dan Evaluasi

Pemeriksaaa Monitoring Evaluasi


Asupan Menjaga berat badan tetap Setiap hari
normal
Biokimia Data Menormalkan SGPT dan SGOT Seminggu
Physical Data Menormalkan tekanan darah Seminggu

3.2 DEFINISI STROKE ISKEMIK


Stroke adalah gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan
tanda klinis fokal atau global yang berlangsung lebih dari 24 jam tanpa tanda-tanda
penyebab non vaskuler, termasuk didalamnya tanda-tanda perdarahan subarakhnoid,
perdarahan intraserebral, iskemik atau infark serebri (Mutiarasari, 2019). Sedangkan
menurut (Hariyanti et al., 2020) stroke atau sering disebut CVA (Cerebro-Vascular
Accident) merupakan penyakit/gangguan fungsi saraf yang terjadi secara mendadak
yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah dalam otak. Jadi stroke adalah
gangguan fungsi saraf pada otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda klinis yang
berkembang secara cepat yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah dalam otak.
3.3 KLASIFIKASI STROKE
Klasifikasi dari penyakit stroke diantaranya yaitu (Yueniwati, 2016):
a. Stroke Iskemik
Stroke iskemik yaitu tersumbatnya pembuluh darah yang menyebabkan aliran
darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti. Stroke iskemik secara umum
diakibatkan oleh aterotrombosis pembuluh darah serebral, baik yang besar maupun yang
kecil. Pada stroke iskemik 8 penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh
darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteri karotis interna
dan dua arteri vertebralis. Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta
jantung. Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri
karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius
karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah
ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan
mengalir di dalam darah kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.
b. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh perdarahan di dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraserebrum atau hematon intraserebrum) atau perdarahan ke dalam ruang
subarachnoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak (disebut hemoragia subarachnoid)

KASUS STROKE ISKEMIK


1. ASSESMENT
a). Food History (FH)
Hasil recall (3x/hari (nasi,ikan/telur), sayur, tempe)
E= 3×175(nasi) +3×50(ikan/telur) +3×25(sayur)+3×75(tempe)=975 kkal
P= 3×4(nasi) +3×7(ikan/telur) +3×1(sayur) +3×5(tempe) = 51 kkal
L= 3×0(nasi) +3×2(ikan/telur) +3×0(sayur) +3×3(tempe) = 15 kkal
KH= 3×40(nasi) +3×0(ikan/telur) +3×5(sayur) +3×7(tempe) = 156 kkal
energi makan sehari 975
x 100= x 100 = 59,5%
TEE 1637,06
b). Antropometri Data (AD)
BB = 53 kg TB =155 cm 
BBI = (TB – 100) x 0,9
BBI = (155 – 100) x 0,9
= 55 x 0,9
= 49,5 kg
BB 53 53
IMT = = = = 22,08 kg/m² (normal)
TB cm² 1.55 ² 2. 40
c). Biokimia Data

NO Pemeriksaan Hasil Kadar normal Keterangan

1. Hb 11,19 g/dl 14,0-18,0 Rendah


g/dl

2. Hematocrit 38% 37-46% Normal

3. Trombosit 140.000 150,000- Rendah


rb/ul 400.000

4. GDS 156 mg/dl <200 Normal


mg/dl

5. LDL 139 mg/dl <139 Normal


mg/dl
d). Phisical Data

No Pemeriksaan Hasil Kadar Normal Keterangan

1. TD 160/100 120/80 Tinggi


mmhg mmhg
2. Suhu 37,5 ⁰C 36-37 ⁰C Tinggi

3. Nadi 76x/mnt 60- Normal


100x/mnt
4. RR 20x/mnt 14- Normal
20x/mnt
Fisik : pasien memiliki keluhan kurang nafsu makan, sakit kepala badan terasa lemas
dan tangan bagian kiri tidak bisa digerakan.

e). Client History (CH)


Riwayat personal : Ny, S, umur 50 tahun jenis kelamin perempuan pekerjaan IRT, status
menikah.
Riwayat medis : Diagnosa stroke iskemik dan hipertensi.
Riwayat social : Agama islam.

2. DIAGNOSA
NC.2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan stroke iskemik ditandai dengan
Hb Rendah 11,19 g/dl,trombosit rendah 140.000 rb/ul.

3. INTERVENSI GIZI
a). Nama Diet : Diet Stroke
b). Prinsip Diet : Mengoptimalkan pemenuhan energi
c). Tujuan Diet :
• Mencukupi kebutuhan energi dan zat gizi pasien stroke
• Memberikan makanan sesuai kondisi disfagia pasien stroke
• Mencegah dehidrasi pasien stroke
d). Syarat Diet :
• Kebutuhan Energi 30-45 kkal/kg BBI.
• Protein 0,8-1,5 g/kg BBI
• Lemak 20-35% dari total kebutuhan energi
• Kolestrol <200 mg/hari
• Karbohidrat 60-70%
• Serat 25-30 gr/hari
• Cairan 1500-2000 ml/hr
e). Bentuk Makanan : Makanan Lunak
f). Jalur pemberian makan : Oral
g). Frekuensi makan : 3x utama, 2x selingan
h). Perhitungan Energi Sehari
BMR / RMR= 10(BB) + 6.25(TB) – 5(usia) – 161
= 10(53) + 6.25(155) – 5(50) – (161)
= 530 + 968,75 – 250 – 161
= 1087,75 kkal
Kenaikan Suhu
37,5 ⁰C
0,5 x 13% = 6,5%
6,5% x 1087,75 kkal = 70,703
TEE = BMR x FA x FS + Kenaikan Suhu
= 1087,75 x 1,2 x 1,2 + 70,703
= 1637,06 kkal

i). Perhitungan Zat gizi makro


P = 0,8 – 1,5 g/kg BBI
= 1 x 65kg = 65 gr
L = 20-35%
= 20%.tee = 20% x 1637,06
327,41
= = 36,37 gr
9
KH = TEE - p.4 – L
= 1637,06 – 65.4 – 36,37
= 1637,06 – 260 – 36,37
1340,69
= = 334,17 gr
4

j). Kebutuhan Zat Gizi


Vit A = 500 Vit B5 = 5.0
Vit D = 15 Vit B6 = 1.5
Vit E = 15 Vit B9 = 400
Vit K = 55 Vit B12 = 2.4
Vit B1 = 1.0 Vit C = 75
Vit B2 = 1.1 Biotin = 30
Vit B3 = 10 Kolin = 425

k). Pembagian Makan Sehari


MP = 25% x 1637,06 = 409,26 kkal
SP = 10% x 1637,06 = 163,70 kkal
MS = 30% x 1637,06 = 491,11 kkal
SS = 10% x 1637,06 = 163,70 kkal
MM = 25% x 1637,06 = 409,26 kkal

l). Analisa Zat Gizi

Waktu Menu Bahan BB E P L KH Serat

Makan Maincourse Babaw beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,4


pagi
Ayam 40 142,4 13,4 9,4 0,0 0,0

Toge 100 121,9 13,1 6,7 9,6 0,8

Snack Dessert Mung Agar-agar 50 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0


pagi Bean
pudding

Kacang 20 23,2 1,5 0,1 4,2 1,3


hijau
Coklat 10 47,7 0,4 3,0 6,3 0,0

Susu skim 20 7,0 0,7 0,0 1,0 0,0

Yougurt 100 52 1,7 1,3 2,0 0,0

Gula pasir 10 38,7 0,0 0,0 10,0 0,0

TOTAL 168,6 4,3 4,4 23,5 1,3

Makan Nasi tim Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,4


siang
maincourse Fish Ikan kakap 100 83,9 13,2 0,6 0,0 0,0
amok
Santan 50 53,1 15,2 6,2 13,6 1,1

Snack dessert Fruit Alpukat 80 173,8 1,5 18,8 0,3 2,6


sore shake
Makan Nasi Tim Beras 50 180,4 3,3 0,3 39,8 0,4
malam
Apptizer Udang 50 39,6 8,4 0,4 0,0 0,0 0,0

Mangga 100 100 65 0,5 0,3 17 1,8

Kacang 50 100 88,6 3,0 7,8 3,0 1,6


mete
SUBTOT 1650,1 54,9 204,9 16,4
AL

BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Dermawaty, D. . (2015) ‘Potential Extract Curcuma ( Curcuma Xanthorrizal Roxb ) As


Antibacterials Sub-divisi Rimpang Temulawak ( Curcuma Xanthorrizal Roxb)’, Artikel Review, 4,
pp. 5–11.

Anda mungkin juga menyukai