Anda di halaman 1dari 6

Pembuatan nugget rumput laut

SOCIETY
Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus
ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola makan / konsumsi masyarakat yang
merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol, terutama terhadap
penawaran makanan siap saji ( fast food ) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas.
Makanan instan yang biasa dikonsumsi masyarakat salah satunya adalah nugget. Prevalensi
obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang sedang
berkembang. Berdasarkan SUSENAS, prevalensi obesitas (>120% median baku WHO/NCHS)
pada balita mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesa.

SCIENCE
serat pada rumput laut dapat membantu memperlancar proses
metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko obesitas,
menurunkan kolesterol darah dan gula darah. peneliti dari
Newcastle University menemukan fakta baru kalau serat alami
alginat-terdapat pada rumput laut-mampu mengurangi serapan
lemak lebih dari 75% oleh tubuh. Dapat dilakukan uji kandungan
gizi dalam nugget rumput laut .

TECHNOLOGY ENVIRONMENT
Pembuatan nugget rumput laut, Didaerah pesisir Lombang Sumenep terdapat
dengan menggunakan bahan- melimpahnya rumput laut ketika musim
bahan alami tanpa pengawet akan panen rumput laut namun pemanfaatannya
menjadi salah satu solusi kurang, serta kurangnya pengetahuan tentang
mengurangi jumlah penderita besarnya manfaat dari rumput laut bagi
obesitas. serta mengimbangi tubuh, sehingga masyarakat tidak tertarik
jumlah kandungan lemak daging untuk mengolah rumput laut sebagai menu
pada nugget. Sehingga dihasilkan makanan sehat. Padahal rumput laut dapat
nugget rumput laut yang sehat dimanfaatkan untuk campuran pembuat
rendaah lemak dan kolesterol. nugget daging sehingga kandungan lemak
pada nugget tidak terlalu banyak.
Diskusi hubungan SETS

Masyarakat

Obesitas mulai menjadi masalah kesehatan diseluruh dunia, bahkan WHO menyatakan bahwa
obesitas sudah merupakan suatu epidemi global, sehingga obesitas sudah merupakan suatu problem
kesehatan yang harus segera ditangani . Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya
perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi dan sedentary berakibat pada perubahan pola
makan / konsumsi masyarakat yang merujuk pada pola makan tinggi kalori, tinggi lemak dan
kolesterol, terutama terhadap penawaran makanan siap saji ( fast food ) yang berdampak
meningkatkan risiko obesitas. Makanan instan yang biasa dikonsumsi masyarakat salah satunya
adalah nugget. Nugget merupakan makanan olahan yang terbuat dari daging yang diolah dengan
proses tertentu, yang memiliki banyak lemak. Lemak sangat sukar dimetabolisme atau lama proses
metabolismenya sehingga menyebabkan terjadinya obesitas.
Prevalensi obesitas meningkat dari tahun ke tahun, baik di negara maju maupun negara yang
sedang berkembang. Berdasarkan SUSENAS, prevalensi obesitas (>120% median baku
WHO/NCHS) pada balita mengalami peningkatan baik di perkotaan maupun pedesaan. Obesitas pada
masa anak berisiko tinggi menjadi obesitas dimasa dewasa dan berpotensi mengalami penyakit
metabolik dan penyakit degeneratif dikemudian hari. Profil lipid darah pada anak obesitas menyerupai
profil lipid pada penyakit kardiovaskuler dan anak yang obesitas mempunyai risiko hipertensi lebih
besar. Penelitian Syarif menemukan hipertensi pada 20 – 30% anak yang obesitas, terutama obesitas
tipe abdominal. Dengan demikian obesitas pada anak memerlukan perhatian yang serius dan
pananganan yang sedini mungkin, dengan melibatkan peran serta orang tua. “Bagaimana cara
membuat nugget sehat low fat?”

Lingkungan
Perubahan pengetahuan, sikap, perilaku dan gaya hidup, pola makan, serta peningkatan
pendapatan mempengaruhi pemilihan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi. Suatu data
menunjukkan bahwa beberapa tahun terakhir terlihat adanya perubahan gaya hidup yang menjurus
pada penurunan aktifitas fisik, seperti: ke sekolah dengan naik kendaraan dan kurangnya aktifitas
bermain dengan teman serta lingkungan rumah yang tidak memungkinkan anak-anak bermain diluar
rumah, sehingga anak lebih senang bermain komputer / games, nonton TV atau video dibanding
melakukan aktifitas fisik. Selain itu juga ketersediaan dan harga dari junk food yang mudah terjangkau
akan berisiko menimbulkan obesitas. Didaerah pesisir Lombang Sumenep terdapat melimpahnya
rumput laut namun pemanfaatannya kurang serta kurangnya pengetahuan tentang besarnya manfaat
dari rumput laut bagi tubuh, sehingga masyarakat tidak tertarik untuk mengolah rumput laut sebagai
menu makanan sehat.
Sains
Secara singkat proses pencernaan lemak sudah
dimulai dari mulut, yakni dengan dikeluarkannya enzim
lingual lipase yang akan memecah sebagian kecil lemak ke
dalam komponen yang lebih sederhana. Saat memasuki
esofagus, lemak dalam bolus akan dilembekkan dengan
suhu esofagus. Kemudian lemak akan masuk ke lambung
dan dimulailah pencernaan yang sesungguhnya. Lambung
akan menghasilkan lipase gastrik untuk memecah lemak
menjadi digliserid dan monogliserid. Setelah itu
komponen lemak yang tergabung dalam kimus (sudah tercampur enzim-enzim lambung) akan masuk
ke duodenum, menyebabkan stimulasi dinding usus untuk menghasilkan:
1. hormon sekretin dari sel S yang akan menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim
pankreas,
2. pankreozimin, juga menstimulasi dihasilkannya enzim-enzim pankreas, dan
3. kolesistokinin dari sel CCK untuk stimulasi empedu menghasilkan cairan empedu.
Di duodenum, lipase usus dan lipase pankreas lebih jauh lagi memecah lemak menjadi
monogliserid agar dapat diabsorbsi usus, dalam hal ini lemak akan dibentuk menjadi asam lemak
bebas dan gliserol. Selain itu empedu yang distimulasi hormon CCK akan menghasilkan garam
empedu untuk kemudian berikatan dengan lemak membentuk misel.
Misel akan digunakan untuk mengangkut asam lemak rantai panjang ke dinding usus agar
bisa diabsorbsi. Asam lemak rantai panjang selanjutnya akan diabsorbsi masuk ke sel absorptif usus
kemudian berubah bentuk menjadi trigliserida lalu bergabung atau "diselubungi" protein membentuk
kilomikron. Setelah itu ia akan keluar dari sel absorptif secara eksositosis dan masuk ke lakteal
menuju pembuluh limfe untuk beredar di sirkulasi sistemik melewati duktus thoraksikus kemudian
masuk vena subklavia kiri. Dalam waktu 10 menit pasca makan, setengah dari jumlah kilomikron di
sirkulasi akan dibersihkan lipoprotein lipase untuk dipecah menjadi asam lemak dan gliserol
kemudian didistribusikan ke hepar dan jaringan adiposa tubuh. Sementara itu garam empedu yang
dihasilkan untuk membentuk misel, usai digunakan akan diserap ileum kemudian dialirkan ke vena
porta untuk di recycle dan digunakan kembali (siklus enterohepatik).
Rumput laut merupakan jenis tanaman yang memiliki kandungan serat, beberapa manfaat dari
rumput laut yakni dapat memperlancar proses metabolisme, dapat juga digunakan sebagai makanan
diet dan antioksidan. Kandungan Nutrisi Rumput Laut adalah rumput laut mempunyai kandungan
nutrisi cukup lengkap. Secara kimia rumput laut terdiri dari air (27,8%), protein (5,4%), karbohidrat
(33,3%), lemak (8,6%) serat kasar (3%) dan abu (22,25%). Selain karbohidrat, protein, lemak dan
serat, rumput laut juga mengandung enzim, asam nukleat, asam amino, vitamin (A,B,C,D, E dan K)
dan makro mineral seperti nitrogen, oksigen, kalsium dan selenium serta mikro mineral seperti zat
besi, magnesium dan natrium. Kandungan asam amino, vitamin dan mineral rumput laut mencapai 10
-20 kali lipat dibandingkan dengan tanaman darat. Alasan kenapa rumput laut sebagai makanan diet
adalah karena Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan karbohidratnya sukar
dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang lebih lama. Disamping itu, serat pada rumput laut
juga dapat membantu memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi resiko
obesitas, menurunkan kolesterol darah dan gula darah. Serta para peneliti dari Newcastle University
menemukan fakta baru kalau serat alami alginat-terdapat pada rumput laut-mampu mengurangi
serapan lemak lebih dari 75% oleh tubuh. Sehingga rumput laut dapat mengurangi obesitas.

Teknologi
Pembuatan nugget rumput laut, dengan menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet
akan menjadi salah satu solusi mengurangi jumlah penderita obesitas dengan memanfaatkan rumput
laut yang kurang dimanfaatkan dimasyarakat. Dimana rumput laut yang dapat memperlancar
metabolisme sehingga dapat mengimbangi daging ayam, daging sapi, daging udang, yang memiliki
banyak lemak dan sukar dimetabolisme didalam tubuh serta digunakan sebagai pengganti tepung.
Metode pembuatan nugget rumput laut :
Tahap 1

Daging ayam segar Menggiling Daging ayam yang


dipisahkan dari daging ayam sudah halus
tulangnya

Tahap 2

Rumput laut Menghaluskan Rumput laut yang


setelah direndam rumput laut sudah halus
selama 24 jam
kemudian
Tahap 3

Mengupas bawang Menghaluskan Bawang putih dan


putih dan bawang bawang putih dan bawang merah yang
merah bawang merah sudah halus

Tahap 4

Meletakkan adonan Mengkukus adonan


Adonan nugget rumput laut
kedalam loyang, siap unutk nugget
(mencampurkan bawang
di kukus
merah dan bawang putih,
  rumput laut, serta daging
ayam yang sudah halus,
kemudian garam dan lada,
menjadi satu adonan nugget
rumput laut)

Tahap 5

Setelah adonan di kukus


dan didinginkan di lemari
es
Nugget dipotong-potong Nugget dilumuri dengan
sesuai selera telor atau larutan tepung

Tahap 6

Menggoreng nugget
Setelah dilumuri telor/ Nugget siap digoreng
larutan tepung, nugget di
lumurin dengan tepung roti

Tahap 7

Nugget siap nikmati

Anda mungkin juga menyukai