Anda di halaman 1dari 12

ANEMIA

KURANG GIZI BESI


Dosen Pengampu: Titah Sayekti, S.Pd., M.Sc.
KELOMPOK 3/ IPA D:

01 Muhammad Galih Al Furqon (207190101)

02 Nova Oktavia Saputri (207190103)

03 Nuril Idha Puspitaningtyas (207190105)

04 Segar Villa Daryanti (207190111)


PENGERTIAN ANEMIA
Anemia dalam bahasa Yunani berarti Tanpa darah. Sedangkan menurut istilah anemia
adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa
oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal. Sel darah merah mengandung
hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan
mengantarkannya ke seluruh bagain tubuh. Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah
merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah sehingga darah tidak dapat mengangkut
oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh.
Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
darah, artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah berkurang karena terganggunya
pembentukan sel-sel darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam darah. Jika simpanan zat
besi dalam tubuh seseorang sudah sangat rendah berarti orang tersebut mendekati anemia
walaupun belum ditemukan gejala-gejala fisiologis.
PENYEBAB ANEMIA
Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah
status gizi yang dipengaruhi oleh pola makanan, sosial
ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan.
Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun
lebih dari 50 % kasus anemia yang terbanyak diseluruh
dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya
masukan zat gizi besi.
PENYEBAB ANEMIA
Penyebab Anemia Secara Etimologi

Penyerapan Zat Besi Kehilangan Zat Besi

01 02 03 04

Asupan Zat Besi Kebutuhan


Meningkat
AKIBAT ANEMIA

Bayi dan Anak (0- Remaja Orang Dewasa


Wanita Hamil
9 tahun) (10-19 tahun) Pria dan Wanita
Gangguan perkembangan Gangguan kemampuan Penurunan pekerjaan fisik Peningkatan angka kesakitan
motorik dan koordinasi belajar dan pendapatan dan kematian ibu

Gangguan perkembangan Penurunan kemampuan Penurunan daya tahan Peningkatan angka kesakitan
dan kemampuan belajar bekerja dan aktivitas fisik terhadap keletihan dan kematian janin

Dampak negatif terhadap


Peningkatan resiko janin
Gangguan pada psikologis sistem pertahanan tubuh
dengan berat badan lahir
dan perilaku dalam melawan penyakit
rendah
infeksi
ANEMIA DI INDONESIA
Anemia masih menjadi salah satu masalah gizi di
Indonesia, terutama pada kelompok rentan seperti
pada anak berusia di bawah lima tahun. Riset
Kesehatan Dasar 2007 menunjukkan bahwa 27,7
persen anak usia 1-4 tahun dan 9,4 persen anak
usia 5-14 tahun menderita anemia.
ANEMIA DI INDONESIA
Bila dilihat dari kelompok jenis kelamin, proporsi anemia dan anemia
kurang besi pada kelompok usia muda (1,0-2,9 tahun) tidak jauh berbeda antara anak
perempuan dengan laki-laki, namun pada kelompok usia lebih tua (9,0- 12,9 tahun)
proporsi anemia dan anemia kurang besi ditemukan lebih besar pada anak perempuan
dibandingkan anak laki-laki. Hal ini kemungkinan disebabkan karena sebagian anak
perempuan usia 9,0-12 sudah mendapat menstruasi sehingga mengalami kehilangan
darah. Di negara sedang berkembang seperti di Indonesia, pada umumnya penyebab
terbesar kejadian anemia adalah kekurangan zat besi akibat asupan zat besi yang
rendah. Sementara itu, masa pertumbuhan cepat terjadi pada kelompok umur 9,0-12
tahun, sehingga tubuh memerlukan banyak zat besi untuk pertumbuhan.
Hal ini menunjukkan bahwa masalah anemia masih menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut WHO anemia dinyatakan sebagai
masalah kesehatan masyarakat, bila prevalensi lebih dari 5%.
ANEMIA DI LINGKUNGAN
SEKITAR
Di sekitar lingkungan rumah salah satu kelompok kami
terdapat tetangga yang menderita anemia yaitu remaja putri
berusia 16 tahun dan orang tua yang berusia 45 tahun.
Bahkan salah satu dari anggota kelompok kami juga ada
yang menderita anemia. Dari keterangan penderita di
lingkungan kami tersebut serta anggota kelompok kami
mereka mengalami anemia ketika berusia 14 tahun dimana
awal mengalami mentruasi. Dimana kita ketahuai bahwa
menstruasi setiap bulan merupakan salah satu faktor
penyebab kebanyakan wanita mudah terkena anemia
defisiensi besi.
ANEMIA DI MASA PANDEMI
COVID-19
Masalah gizi yang cukup tinggi di Indonesia adalah anemia. Anemia yang menjadi
masalah kesehatan masyarakat di Indonesia adalah Anemia Gizi Besi (AGB). AGB akibat
kekurangan mikronutrien zat besi (Fe) dan kurangnya asupan protein. Berdasarkan Riskesdas
tahun 2018, sebanyak 32% atau 3 – 4 dari 10 remaja di Indonesia mengalami anemia. Anemia
dapat mengakibatkan rasa letih, sesak napas, kesulitan berkonsentrasi, dan penurunan kinerja
kognitif. Remaja putri lebih rentan terhadap anemia karena mengalami menstruasi tiap bulannya.
Jika dibiarkan berkelanjutan hingga dewasa, mereka lebih berisiko mengalami komplikasi
kehamilan dan persalinan, seperti perdarahan pasca-persalinan, melahirkan bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), bayi lahir prematur, atau kelahiran mati. Selain itu, anak-anak yang
dilahirkan dari ibu yang anemia berisiko lebih tinggi untuk mengalami stunting.
UPAYA PENCEGAHAN ANEMIA

01 02
Meningkatkan Suplementasi zat besi
konsumsi zat besi dari
makanan

03 04
Pemberantasan cacing Menerapkan pola
dan fortifikasi besi hidup sehat
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai