Anda di halaman 1dari 29

PUSKESMAS TELUKNAGA

KABUPATEN TANGERANG

TAHUN 2019
Apa itu anemia?
Penyebab Anemia?
Mengapa bisa terjadi anemia?
Dampak anemia pada tubuh?
Pencegahan anemia pada remaja?
Anemia Vs
Tekanan Darah Apa itu anemia?
Rendah
Suatu kondisi tubuh dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih
??? rendah dari normal
Anemia Hipotensi
Kadar Hb Kurangnya kerja
dalam SDM jantung untuk
lebih rendah memompa darah
dari normal ke seluruh tubuh

Diperoleh dari Diperoleh dari hasil


hasil pemeriksaan dengan
pemeriksaan menggunakan
sampel darah sphygmomanometer
Mengapa Kita Perlu Tahu
Tentang Anemia?
– Keadaan kesehatan dan gizi usia 10 -19 tahun di Indonesia masih
memprihatinkan
– Data Riskesdas 2013  prevalensi anemia pada WUS usia 15
tahun ke atas sebesar 22,7%
– Data Penelitian WHO-VNIS tahun 2005 dari berbagai daerah di
Indonesia, prevalensi anemia pada remaja putri berkisar 32,4% –
61%
Mengapa Kita Perlu Tahu
Tentang Anemia?

1 dari 3 remaja putri di


Indonesia mengalami anemia
Penyebab Anemia

• Perdarahan 2 • Penyakit genetik


(menstruasi atau (thalasemia)
• Kekurangan
kecacingan)
asupan protein,
asam folat, vitamin
B 12, zat besi

1 3
63% anemia pada remaja disebabkan oleh
defisiensi zat besi
Remaja Putri Lebih Berisiko Mengalami
Anemia, karena..................

Remaja putri  Calon Ibu  kehilangan darah saat persalinan


Gejala Anemia

Pusing

Mata Berkunang - Kunang

Gampang Mengantuk

Sulit Konsentrasi
Pemeriksaan Fisik
Dampak Anemia

Menurunkan daya tahan Menurunnya prestasi


tubuh  mudah terkena belajar dan produktivitas
penyakit infeksi kerja

Menurunnya kebugaran dan


ketangkasan berpikir 
karena kurangnya oksigen
ke sel otot dan sel otak
Meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat
(PJT), BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak
(stunting dan gangguan neurokognitif)

Perdarahan sebelum dan saat melahirkan


yang dapat mengancam keselamatan ibu
Rematri dan dan bayi
WUS Anemia
Bayi lahir dengan cadangan Fe rendah akan
Hamil berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia
dini

Meningkatkan risiko kesakitan dan kematian


neonatal dan bayi
DAMPAK KESEHATAN PADA PERNIKAHAN USIA MUDA
Angka perkawinan
(Kurang dari 20 Tahun)
Usia dini masih tinggi : Kehamilan remaja 4,5 kali berpeluang terjadinya kehamilan risiko tinggi
Kelompok umur 15-19 tahun
Preeklamsia 2-5 kali lebih berpeluang terjadi

46,7 % Kerusakan otak janin dan gangguan tumbuh kembang bayi


akibat kekurangan yodium

Partus macet (“Obstucted Labor”)


Disproporsi panggul dengan kepala janin (“Cephalo pelvic
5% disproportion”)
Kelompok umur 10-14 tahun Malposisi Janin
Kontraksi rahim tidak optimal

Kelahiran Prematur lebih banyak terjadi pada remaja

Bayi lahir dengan berat lahir rendah (dibawah 2.500 gram)

Risiko kematian saat melahirkan 2 kali lebih besar


Pernikahan anak usia <19 tahun mempunyai risiko 2-8
x ebih besar untuk tertular penyakit menular seksual

Angka kelahiran pada perempuan usia 15-19 tahun ialah


48 per 1000 kelahiran (dari sekitar 4,5 juta bayi
lahir dalam setahun di Indonesia, 2,3 juta berasal
Dari pasangan yang menikah dini

Angka kematian ibu 359 per 100.000 kelahiran hidup


Angka Kematian bayi 32 per 1.000 kelahiran hidup

Sumber Direktorat Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan


Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010

14
Remaja Putri  Calon Ibu

– Kebutuhan zat besi meningkat tajam pada Trimester II dan


terutama pada trimester II
– Jadi....
1. Persediaan besi sebelum kehamilan harus cukup  untuk
mobilisasi bila intake tidak mencukupi
2. Suplementasi besi selama kehamilan, untuk mengatasi anemia
defisiensi besi, dan untuk memenuhi kebutuhan selama hamil
Mengapa mencegah anemia itu penting?
Makanlah buah – buahan yang banyak mengandung vitamin C 
meningkatkan penyerapan zat besi (Fe)
Penyerapan zat besi yang terkandung di dalam
pangan hewani >> pangan nabati

Pangan hewani : 20 – 30%


Pangan nabati : 1 – 10%
Terapkan Pola Hidup BerGizi seimbang

1. Piring berisi sajian makanan : makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, dan buah-
buahan (porsi seimbang) untuk kebutuhan tubuh;
2. Minum air putih;
3. Batasi gula, garam dan minyak/lemah;
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir sebelum makan
Bila tubuh kurang zat besi Bila tubuh cukup zat besi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai