Anda di halaman 1dari 49

ANEMIA DEFISIENSI BESI (Fe)

PADA REMAJA

Oleh :
HERI BUDI CAHYONO, SKM, MSc
Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga
Latar Belakang
Prevalensi Anemia :
Dunia : 700 – 800 ribu jiwa (Maeyer,
95)
Anak prasekolah : 55,5 %
Anak sekolah : 24 – 35 %
Remaja putri : 57,1 %
WUS : 39,1 %
Bumil : 50,9 %
Busui : 45,1 %
Laki-laki dewasa : 20 – 30 %
Lanjutan...
(SKRT 1995), 10-14 tahun di Bogor sebesar 57,1%
(Permaesih 1988) remaja putri di Bogor 44% .
(Saidin 2002 & Lestari 1996) remaja putri di Bandung
40-41%.
(UNICEF 2001) remaja putri di Bogor, Tangerang dan
Kupang 41,7%.
(SKRT 2001) remaja putri 10-19 tahun 30%.
 (Dinkes Kab. Tangerang 2001) anak SD daerah pantai
23,58%
Apa itu Remaja ?
Remaja adalah individu baik perempuan maupun laki-laki
yang berada pada masa/usia antara anak-anak dan dewasa.
Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10 tahun s/d 19
tahun menurut klasifikasi World Health Organization
(WHO).
Sementara United Nations (UN) menyebutnya sebagai anak
muda (youth) untuk usia 15-24 tahun.
 Ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda (young
people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
Mengapa remaja sering dibicarakan ?
Individu pada masa tersebut akan
mengalami pubertas di mana ia
akan mengalami perubahan yang
mencolok secara fisik maupun
emosional/psikologis.
 Secara psikologis masa remaja
merupakan masa persiapan
terakhir dan menentukan untuk
memasuki tahapan perkembangan
kepribadian selanjutnya yaitu
menjadi dewasa.
Perubahan apa yang dialami ?
 Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa
dilihat dari luar maupun yang tidak kelihatan. Juga
mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin
dalam sikap dan tingkah laku.
Perkembangan kepribadian pada masa ini dipengaruhi tidak
saja oleh orang tua dan lingkungan keluarga, tetapi juga
lingkungan sekolah maupun teman-teman pergaulan di luar
sekolah.
Disamping itu pengaruh lain yang berasal dari pesatnya
kemajuan teknologi informasi baik media cetak maupun
media ekektronika. Wawasan dan pengetahuan tentang hal-
hal tersebut akan mempengaruhi dalam proses mencari jati
diri.
Perubahan fisik pada laki-laki dan
Perempuan

Remaja Putri Remaja Putra


 beberapa jenis hormon/zat  hormon testosteron akan
dalam tubuh, terutama membantu tumbuhnya bulu-
hormon estrogen dan bulu halus di sekitar ketiak,
progesteron, kemaluan laki-laki, janggut dan
 tumbuh payudara, panggul kumis
mulai melebar dan membesar  terjadi perubahan suara pada
 Menstruasi. remaja laki-laki,
 tumbuh bulu-bulu halus di  mulai diproduksinya sperma
yang pada waktu-waktu
sekitar ketiak dan vagina.
tertentu keluar sebagai mimpi
basah.
PERKEMBANGAN MASA
REMAJA
PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
PERKEMBANGAN IDENTITAS DIRI
PERKEMBANGAN SOSIAL
PERKEMBANGAN EMOSI
PERKEMBANGAN KOGNITIF
PERKEMBANGAN MORAL
PERKEMBANGAN SEKSUALITAS
WAJAR
NORMAL /
WAJAR
ANEMIA DEFISIENSI BESI
KEGUNAAN ZAT BESI DALAM TUBUH

Pembentukan hemoglobin
Pertumbuhan
Bekerjanya bbrp macam enzim
Meningkatkan :
ketahanan terhadap infeksi
kemampuan usus menetralisir zat toksik
kemampuan belajar ( konsentrasi )
Faktor Predisposisi

Status hematologi ibu hamil


BBLR
Ketidak tahuan
Pemberian makanan Sosioekonomi
Infeksi menahun Perilaku pemberian makan
Jenis makanan
Infestasi parasit
Aspek kesehatan penting yang perlu
diperhatikan oleh (perempuan)
 Anemia masih banyak diderita oleh perempuan Indonesia.

 Pada tahun 1995, berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT),


sekitar 57% anak perempuan (10-14 tahun) dan 39.5% perempuan (15-45
tahun) diketahui menderita anemia.

 Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan R.I pada tahun


1998/99 di 2 propinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur yang meliputi
10 Kabupaten menemukan bahwa sekitar 82% remaja putri mengalami
anemia (Hb < 12 gr %) dan sekitar 70% calon pengantin wanita juga
mengalami hal yang sama. Sampel dalam penelitian tersebut adalah 238
remaja putri dan 180 calon pengantin wanita.

 Perempuan yang menderita anemia berpotensi melahirkan bayi dengan


berat badan rendah (kurang dari 2.5 kg). Di samping itu, anemia dapat
mengakibatkan kematian baik ibu maupun bayi pada waktu proses
persalinan.
Mengapa perempuan lebih rentan
terhadap anemia dibanding laki-laki
Kebutuhan zat besi pada perempuan adalah 3 kali
lebih besar daripada pada laki-laki.
Perempuan setiap bulan mengalami menstruasi yang
secara otomatis mengeluarkan darah.
Demikian pula pada waktu kehamilan, kebutuhan
akan zat besi meningkat 3 kali dibanding dengan pada
waktu sebelum kehamilan. Ini berkaitan dengan
kebutuhan perkembangan janin yang dikandungnya.
METABOLISME BESI

Zat besi
Fe+++
Dalam makanan

HCL
Fe+++
lambung
Ferritin
Vit C
usus Fe++ Hemosiderin
Myoglobin
Transferin enzim
Sintesa Hb
( sumsum tulang )
KEBUTUHAN TERHADAP BESI

5 – 10 mgr / hari
Meningkat pada :
Bayi
Prasekolah
Pertumbuhan
Remaja / pubertas meningkat
Penyakit infeksi

Sangat sedikit
Pengeluaran besi Deskuamasi: sel-sel kulit, sal cerna
Keringat, urine & empedu
FAKTOR PENYEBAB

INTAKE KURANG
Gizi buruk
Makanan tambahan

ABSORBSI KURANG KEBUTUHAN


Diare MENINGKAT
Sindr malabsorbsi Pertumbuhan
Gizi buruk Infeksi kronis / berulang

SINTESA BERKURANG PENGELUARAN MENINGKAT


Kongenital hipo- Infeksi cacing
transferinemia amubiasis
Derajat Defisiensi Besi
PRELATEN LATEN LANJUT
Cadangan tak ada ( ANEMIA)
Cadangan besi kurang
Besi serum kurang
Besi serum masih normal
Feritin kurang Cadangan tak ada
Feritin kurang
Belum anemia Besi serum rendah
Belum anemia
Feritin sangat kurang
Timbul gejala
MANIFESTASI KLINIK
Lesu, letih Kulit kering
Pucat Lidah : atropi papil
Mudah terangsang Pembesaran jantung
Nafsu makan kurang Bising sistolik fungsional

Konsentrasi kurang
Prestasi sekolah menurun
DAMPAK ANEMIA
Balita & AUS :
•Tumbuh kembang anak
Bumil & bayinya :
terganggu
•Kekurangan
•Lemah, tidak aktif, Dewasa :
darah malas, cepat lelah & •Cepat lelah &
•Melahirkan BLR mengantuk, mudah
lesu
& prematur terkena infeksi
•Kapasitas kerja 
•Sulit berkonsentrasi
•Keguguran •Produktivitas 
•Kemampuan berpikir 
•Risiko morbiditas •Low income
•Kecerdasan & daya
& mortalitas  tangkap 
•Prestasi belajar 
Aku harus tampil beda mas

30
TANDA – TANDA ANEMIA GIZI BESI

- Lesu -
Lelah -
Letih -
Lemah -
Lalai

Normal
Pucat

Telapak Tangan Tampak Pucat


31
Conjungtiva
Atrophi papil
LABORATORIUM

Darah tepi : Lab lainnya :


 Hb rendah
 Hematokrit rendah
Mikrositer,  SI menurun, TIBC meningkat
Hipokrom  Ferritin menurun
Anisositosis,  Saturasi transferin
Poikilositosis  FEP ( Free erytrhrocyt Phorphyrin )
PENGOBATAN
Pengobatan kausal
Pemberian preparat besi :
Ferro sulfat, fosfat, fumarat
Suplementasi besi
Fortifikasi besi
Transfusi darah
TRANSFUSI DARAH
Tidak sering dilakukan
Indikasi khusus :
 Keadaan umum yang buruk
 Infeksi berat ( Bronkopneumonia )
 Gagal jantung

Pemberian transfusi: sedikit dan berulang


PROGNOSIS
Sangat bergantung kepada kausal
( kausal diobati, pemberian preparat besi,Prognosa baik )
Defisiensi besi saja, jarang menimbulkan kematian
Defisiensi besi sejak lahir / sejak kecil, konsentrasi
belajar menurun, prestasi menurun
Komplikasi
Gangguan jantung yang pada awalnya hanya
berdebar, lama-lama jantung bisa membesar. Jantung
yang membesar lama-lama terganggu fungsinya,
sehingga terjadilah gagal jantung.
Gangguam kehamilan, kemungkinan tinggi terjadi
lahir prematur & berat lahir rendah.
Gangguan pertumbuhan & mudah kena infeksi, bila
terjadi pada anak.
Cepat lelah, pucat, lemas, nafas cepat, sakit kepala,
pusing atau pening.
Telapak kaki tangan dingin, sering sariawan, detak
jantung cepat dan dada berdebar
GIZI SEIMBANG REMAJA
A. PRINSIP GIZI
• Masa remaja merupakan saat terjadi pertumbuhan cepat baik
fisik, kognitif mupun psikososial
• Terjadi peningkatan aktivitas
• Gizi seimbang pada masa remaja adalah pemenuhan
kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan peningkatan
aktivitas

B. FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
• Potensi genetik
• Aktivitas
• Pengetahuan dan perilaku makan
• Kemampuan keluarga membeli makanan
• Kondisi2 tertentu (trauma, juvenile bleeding)
C. KEBUTUHAN GIZI REMAJA
● Energi
□ Diperlukan dalam jumlah banyak untuk pertumbuhan dan
aktivitas yang juga meningkat
□ Kecukupan energi dapat dilihat di AKG atau dari BB seseorang
□ Remaja 10-20 th kebutuhan energi 50-60 kal/kg BB/hr dan usia 13-
18 th sebesar 40-50 kal/kg BB/hr atau perhitungan kebutuhan
individu (Harris-Benedict)
● Protein
kebutuhan protein total meningkat karena :
□ Peningkatan masa tubuh tidak berlemak
□ Perubahan hormonal
□ Pembentukan eritrosit dan myoglobulin
Apabila asupan energi kurang maka protein akan dipergunakan
sebagai energi
Kebutuhan protein usia 10-12 th adalah 54 g/hr, 13-15 th sebesar
62g/hr dan usia 16-18 th adalah 51 g/hr
KEBUTUHAN GIZI REMAJA…2

● Lemak
dibatasi tidak lebih dari 25-30% dari energi total

● Vitamin
□ Diperlukan utk membantu metabolisme energi seperti vit B1, B2,
niasin
□ Menunjang pertumbuhan kerangka tubuh/tulang seperti vit D
□ Pemeliharaan jaringan baru dibutuhkan vit A, C dan E

● Mineral
□ Terutama membantu pembentukan sel darah seperti Fe dan Kalium
□ Menunjang pembentukan tulang seperti Ca
PENGARUH STATUS GIZI PADA
SISTEM REPRODUKSI

Kebutuhan zat gizi dipengaruhi oleh usia reproduksi,


tingkat aktivitas dan status gizi seseorang

Zat gizi dibutuhkan utk penyempurnaan pertumbuhan dan


fungsi organ reproduksi, pd masa pubertas tbh memproduksi
hormon2 seks sehingga alat reproduksi berfungsi dan
mengalami perubahan

Hormon seks perempuan adalah estrogen dan progesteron,


berada dlm darah shg mempengaruhi alat2 tubuh

Kekurangan nutrisi akan mempengaruhi sistem reproduksi,


contoh anemia dan st.gizi kurang cenderung melahirkan bayi
BBLR dan perdarahan saat melahirkan
STATUS GIZI DGN MENARCHE DAN
MENSTRUASI
• Menarche bervariasi, biasanya terjadi pd usi 10-14 th

• Dipengaruhi o/ hormon gonadotropin, ovarium mulai berfungsi

• Dibutuhkan energi dan protein lbh banyak, vit&mineral jg

• Vit B1, B2 dan B6 penting utk metablisme KH

• Vit B12 dan as.folat utk pembentukan sel darah merah

• Vit A utk petumbuhan yg diperlukan jaringan

• Remaja dgn kesehatan& st.gizi baik, menarche mengalami


percepatan dan sebaliknya

• Pada masa menstruasi, dibutuhkan Fe, as.folat dan protein lbh byk.
STATUS GIZI DGN MENARCHE DAN MENSTRUASI…2

• Asupan gizi yang bervariasi sepanjang siklus haid,akan


meningkatan asupan energi pada fase luteal di
bandingkan fase folikuler

• Identifikasi tentang jenis nutrisi yang dapat


mengakibatkan perubahan energi belum didapatkan data
yang pasti.

• Ada yang berpendapat karbohidrat merupakan sumber


peningkatan asupan kalori selama fase luteal,yang lain
berpendapat bahwa konsumsi softdrink yang
mengandung gula cenderung meningkat selama fase
luteal, ada yang berpendapat asupan lemak dan protein
meningkat pada fase luteal.
STATUS GIZI DGN MENARCHE DAN MENSTRUASI…3

• Diet rendah lemak : diet rendah lemak akan


menyebabkan 3 efek utama : panjang siklus
menstruasi meningkat rata-rata 1,3, hari lamanya
waktu menstruasi meningkat rata-rata 0,5 hari,dan
fase folikuler meningkat rata-rata 0,9 hari.

• Diet rendah protein : dapat memperbaiki gangguan


perasaan yang tidak nyaman, hal ini berhubungan
dengan pembentukan serotonin di dalam otak.

• Diet vegetarian : pengaruh diet vegetarian terhadap


hormon seks telah di teliti, 9 orang vegetarian di beri diet
yang mengandung daging ternyata fase folikuler
memanjang,rata-rata 4,2 hari dan FSH (Follicle
Stimulating Hormone) jg meningkat.
STATUS GIZI DGN MENARCHE DAN MENSTRUASI..4

• Beberapa penelitian membuktikan bhw st.gizi


berpengaruh thd usia menarche :
▪ Penelitian pd siswi SMPN Pati menunjukkan ada hubungan
negatif antara st.gizi berdsrkan BB/U dgn usia menarche;
semakin tinggi st.gizi semakin cpt usia menarche

▪ Penelitian thp siswi SMPN Bungur lampung Tengah


menunjukkan ada hubungan antara st.gizi dengan menarche
(sebag bsr st.gizi baik sdh mengalami menarche)

▪ Penelitian pd 400 pelajar putri Bugis Sulsel : aspek yg


berpengaruh langsung thp percepatan usia menarche adalah BB,
st.gizi dan st.sosek sedangkan aktivts fisik adalah faktor tdk
langsung yg mempengaruhi usia menarche

Anda mungkin juga menyukai