Anda di halaman 1dari 17

MODUL 3

Gangguan Gizi, Metabolik-Endokrin,


Gangguan Mental Dan
Penyalahgunaan Obat/Zat
Dan Sexual Behavior Anak

tutor : dr. Khairunnisa Z., M.Biomed


Kelompok 7
• 200610018 Nailatul Uhya
• 200610020 Nur Sakinah Nasution
• 200610038 Khairun Nisa
• 200610040 Inna Dwi Raisa
• 200610048 Aulia Rahman
• 200610034 Abi Fauzan Pulungan
• 200610078 Muhammad Rasil
• 200610042 Ath Thahirah AnnIsa Fajra
• 200610070 Tita Aulla Putri Br
• 200610072 Salsabila
• 200610086 Nadia Ulfa
Skenario 3 : Home Visite
Dokter Tia, merupakan seorang dokter keluarga yang memiliki jadwal home visite terhadap keluarga binaan. Dan saat
ini sedang berkunjung ke rumah pasien bernama Nina yang menderita bronkopneumonia. Nina berusia 3 tahun 8 bulan namun
berat badannya hanya 9 kg. Nina tinggal di lingkungan dengan sanitasi yang buruk. Kakak Nina yang bernama Naya berusia 5
tahun memiliki tinggi badan hanya 90 cm dan mengalami speech delayed. Ibu Nina sering kerepotan mengurus anak-anaknya
terutama Naya yang sering marah dan melempar barang jika keinginannya tidak dituruti. Menurut ibunya, Naya pernah
mengalami demam tinggi dan kejang saat berusia 1 tahun, namun hanya dibawa ke dukun dan dikatakan bahwa ia terkena guna-
guna.

Nina juga tinggal bersama sepupunya yaitu Andi yang berusia 15 tahun. Andi sering diperlakukan kasar oleh Ayah Nina
bahkan sampai mengalami luka lebam di bahu dan selangkangannya. Dokter Tia menduga Andi juga mengalami kekerasan
seksual, namun tidak berani bercerita. Andi sudah putus sekolah, ia juga sering merokok dan pernah ketahuan menghisap aroma
lem bahkan sering pulang ke rumah dengan mata yang memerah dan berhalusinasi. Dari anamnesis mendalam ternyata dalam
keluarga Ayah Nina juga ada yang menderita gangguan mental, yaitu adik kandung Ayah Nina yang mengalami gangguan
mental pada saat usia remaja.

Bagaimana Anda menjelaskan kasus-kasus tersebut?


Jump 1 : Terminologi

Home Visit Bronkopneumonia


Bentuk pelayanan kesehatan 01 02 Pneumonia yang tersebar
yang dilakukan diseluruh bronkus-alveoli di
individu/keluarga kedua paru-paru

Speech-delay Sexual Behavior


Gangguan keterlambatan 03 04 Segala perilaku yang hasrat sexual
bicara yang dilakukan 2 lawan jenis
maupun sesama jenis
Jump 2 & 3 : Rumusan Masalah & Hipotesa
1. Apa penyebab dan gejala bronkopneumonia?
Penyebab : bakteri Strepcoccus, influenza, virus, jamur c. albicans , kongesti paru
Gejala : infeksi trakea respirasi atas, demam, gelisah, nyeri dada, diare dan rhonki

2. Bagaimana gejala khas dan gambaran radiologi pada bronkopneunomia?


Retraksi dinding dada, penggunaan otot nafas tambahan, nafas cuping hidung , demam tinggi, batuk , sesak
Gambaran radiologi = air - bronchogram

3. Bagaimana hubungan usia dan berat badan terhadap penyakit yang dialami Nina saat ini?
• 12 - 60 bulan, rentan terkena bronkopneumonia
• semakin tinggi usia, semakin turun rentan terkena bronkopneumonia
faktor resiko : berat badan menurun, tidak ada ventilasi dan pemukiman buruk

4. Apa pengaruh sanitasi yang buruk terhadap Kesehatan?


• Kualitas hidup masyarakat rendah
• Rentan terinfeksi penyakit (diare)
Jump 2 & 3 : Rumusan Masalah & Hipotesa
5. Apa yang menyebabkan terjadinya speech-delay pada Naya?
Faktor internal : genetik, cacat fisik, malfungsi neurologi, prematur
Faktor eksternal : sosial ekonomi, status keluarga

6. Apa komplikasi serta faktor resiko bronkopneumonia?


Komplikasi : gagal nafas, sindrom gangguan pernafasan akut, abses paru,elektasis, enfisema, endokarditis
FR : usia < 65 tahun, alkohol, infeksi pernafasan, ppok, anak-anak > 2 tahun, asma , HIV-AIDS, kemoterapi dan diabetes

7. Bagaimana mengetahui bahwa anak tersebut mengalami speech-delay?


Anak 2 tahun : 50 kosa kata, anak 3 tahun : 3 - 4 kata , SD : jarang bicara, tidak bereaksi saat dipanggil dan gestur >
bicara
DSMV : kurang kosa kata, gangguan bercerita, struktur kata terbatas dan kemampuan berbicara menurun

8. Bagaimana metode terapi sech-delay?


Oral motorik terapi, intervension terapi, modeling method, learning whileplay, melatih bicara pelan dan berulang ,
libatkan anak bicara, media teknologi ( komputer, buku-audio ), konsultasi
Jump 2 & 3 : Rumusan Masalah & Hipotesa
9. Apakah terdapat hubungan antara tindakan ayah Nina dan kekerasan sex yang dialami Andi dan perilakunya sekarang?
Ada hubungan :
• dampak emosional,stress, rada menyalahkan diri, insomnia, disfungsi sex, sulit makan
• dampak fisik : IMS
• jangka panjang : potensi perilaku sex dikemudian hari, sulit percaya orang lain, merasa terancam
• sudut biologis : organ vitak rusak
• sudut sosial : perilaku mengintimidasi, anak menarik diri dari lingkungan, minum alkohol, mental illnes

10. Bagaimana tatalaksana bronkopneumonia?


• balita : penicilin + cloramphenicol ; bebas demam, - infeksi
• asbasa, 0ksigen, intravena, flu + Nacl
• beta-agonist → mengeluarkan dahak
• penilaian : dari keluarga, jenis
• isolasi
• antibiotik

11. Bagaimana tatalaksana gangguan mental?


• psikoterapi : kognitif behavior terapi, terapi suportif
• medikamentosa : sesuai gejalanya
• self harm : antipsikotik
• psikofarmakologis : anti - depresant
Jump 4 : Skema
Jump 5 : Learning Objective

Gangguan
lingkungan pada Penyalahgunaan
Gangguan gizi tumbuh kembang
pada anak NAPZA
anak

1 2 3 4 5

Gangguan Sexual
meatabolik pada behavior
anak
Lo 1 Gangguan GIzi Pada Anak
OBESITAS
kelebihan berat badan dan besitas merupakan penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebih yang dapat mengganggu kesehatan.

Etiologi
● ketidakseimbangan asupan energi antara pengeluaran energi
● faktor genetik
● faktor lingkungan
● tingginya konsumsi minuman yang tinggi karbohidrat

Manifestasi Klinis
● memiliki berat badan lebih dari usianya
● mencapai masa pubertas lebih cepat
● memiliki bentuk muka yang tidak proporsional
● terdapat timbunan lemak ( lengan atas, payudara, perut dan paha)

GIZI KURANG
suatu keadaan dimana berat badan balita tidak sesuai dengan usianya yang disebabkan oleh karena konsumsi gizi yang tidak mencukupi kebutuhan dalam waktu
tertentu.

Penyebab
● jarak kelahiran
● lingkungan kurang bersih
● kurangnya pengetahuan orang tua
● kondisi sosial ekonomi
● adanya penyakit bawaan

Tandanya
● Kurang energi protein ringan
● Kurang energi protein sedang
● Pengukuran status gizi ( bb, tb, bb menurut tb, pada KMS berat badan pada pita warna kuning
Lo 1 Gangguan GIzi Pada Anak
MARASMUS
bentuk malnutri protein kalori yang terutama akibat kekurangan kalori yang berat dan kronis terutama terjadi selama tahun pertama kehidupan.

Tandanya
● bb sangat rendah
● kemunduran pertumbuhan otot
● wajah anak seperti orang tua
● ukuran kepala tidak sebanding dengan ukuran tubuh
● cengeng dan apatis
● mudah terkena penyakit infeksi
● sering diare

KWASHIORKOR
bentuk malnutrisi yang disebabkan oleh defisiensi asupan kalori dan protein yang biasanya juga mengalami defisiensi berat
Gejala Klinis
penampilan anak seperti anak gemuk tetapi pada bagian tubuh lain ( pantat terlihat atrofi ), munculnya edema dan terkdang menjadi asites, mengalami kelainan
kulit yang khas, mengalami anemia, mental anak mengalami perubahan

DEFISIENSI VITAMIN
● Vit. A : kurangnya asupan vitamin A, akibatnya terhambatnya pertumbuhan, ganggguan pada kemampuan mata dalam menerima cahaya
● Vit. B6 : gejala kulit rusak, syaraf motorik terganggu, kelainan darah
● Vit. D : akibatnya gangguan penyerapan kalsium dan fosfor, gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi
● Vit. E : macroytic anemia, liver necrosis
● Vit. C : kerapuhan dinding-dinding kapiler, gusi berdarah, sariawan
Lo 2 Gangguan Metabolik Pada Anak
AKROMEGALI
Akromegali berasal dari istilah Yunani yaitu akron (ekstremitas) dan megale (besar), yang didasarkan atas salah satu temuan klinis akromegali, yaitu pembesaran
tangan dan kaki.

Etiologi
Hipersekresi GH biasanya disebabkan oleh adenoma somatotrop, dan dapat jugadisebabkan oleh lesi ekstrapituitary tetapi cukup jarang. Selain adenoma somatotrof
yangmensekresi GH, tumor mammosomatotrop dan adenoma acidophilic stem-cell yang mensekresikan GH dan PRL (prolaktin).

Manifestasi Klinik
● pertumbuhan berlebih dari tangan,kaki, dan muka bagian bawah
● hipertiroidisme
● lemah otot
● parestesia
● gangguan toleransi glukosa
● gangguan metabolisme lemak dengan akibat hiperlipidemia

GIGANTISME
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang ditandai dengan adanya kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar diatas normal yang disebabkan oleh sekresi
GrowthHormone (GH) berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupanepifisis.

Gambaran klinis
● Berperawakan tinggi lebih dari 2 meter, dengan proporsi tubuh yang normal. Hal initerjadi karena jaringan lunak seperti otot tetap tumbuh.
● Memiliki gangguan penglihatan, seperti diplopia atau penglihatan ganda apabila tumor pada kelenjar hipofisis menekan chiasma opticum yang merupakan jalur saraf
mata.
● Kelemahan dan sensasi kesemutan di lengan dan kaki akibat perbesaran jaringan dansaraf yang tertekan
● Sakit kepala akibat tekanan dari tumor yang menyebabkan kenaikan tekanan intrakranial
Lo 3 Gangguan Lingkungan Pada Tumbuh Kembang
Anak
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
1. faktor internal (genetik)
2. faktor eksternal (lingkungan)
● faktor prenatal (selama kehamilan) : gizi, zat kimia, radiasi, kelainan imunologi, psikologi ibu
● faktor postnatal (tumbuh kembang anak) : kelainan kongenital, sosial ekonomi, lingkungan pengasuhan
● faktor biologis : ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan
● faktor lingkungan fisik : cuaca, musim, sanitasi, keadaan rumah

Gangguan tumbuh kembang anak


1. speech-delay (keterbatasan kemampuan berbicara), penyebabnya :
● dicurigai sering kali mengalami masalah pendengaran
● adanya keterlambatan perkembangan
● kurang stimulasi/kurang terpapar dalam lingkungan sosail
2. keterlambatan kemampuan berjalan, penyebabnya :
● kondisi kesehatan anak yang kurang mendukung
● faktor keturunan
● bentuk dan berat bdan anak
● pengalaman buruk waktu belajar berjalan
● orangtua maupun lingkungan yang overprotective
3. autisme, penyebabnya :
● permasalahan pada awal perkembangan seorang anak
● mengalami masalah kesehatan selama masa kehamilan
● pengaruh genetik
Lo 4 Sexual Behavior
Perilaku sexual ( sexual behavior) adalah tingkah laku individu yang didorong oleh hasrat
sexual, baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis.

Bentuk - bentuk perilaku seksual


● touching/bersentuhan
● kissing/berciuman
● petting/bercumbu
● coitus/berhubungan badan

Faktor - faktor penyebab perilaku sexual


1. faktor internal : stimulus yang berasal dari dalan individu yang berupa hormon -
hormon alat reproduksi
2. faktor eksternal : stimulus yang berasal dari luar individu yang memunculkan perilaku
seksual
Lo 5 Penyalahgunaan NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yangbila masuk kedalam tubuh manusia akan
mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan sarafpusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi
sosialnya karenaterjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA.

Jenis-Jenis NAPZA
Menurut Eko (2014)
- heroin, kokain,putau, ganja, shabu-shabu, ekstasi, diazepam, alkohol

Menurut Partodiharjo (2008)


● narkotika :
golongan 1 (ganja,heroin,kokain,morfin dan opium )
golongan 2 ( petidin, betametadol dan benzitidin ) ,
golongan 3 ( kodein )

● psikotropika :
golongan 1 ( MDMA, ekstasi, LSD, STP ),
golongan 2 ( amfetamin, metamfetamin, metakualon ),
golongan 3 ( pentobarbital, flunitrazepam )

● bahan adiktif lainnya : rokok, kelompok alhokil, aseton, cat, bensin, lem kayu
Lo 5 Penyalahgunaan NAPZA
Penyebab :
1. faktor individu : ciri-cirinya → sifat mudah kecewa, mudah murung, pemalu, memiliki gangguan mental, rsa
percaya diri kurang dan tidak siap mental
2. faktor lingkungan : keluarga, sosial, sekolah, teman sebaya
3. faktor NAPZA

Gejala penyalahgunaan NAPZA


1. Perubahan Fisik : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif,curiga,
kejang-kejang, halusinasi,gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti,
meninggal.

2. Perubahan Sikap dan Perilaku : Pola tidur berubah,begadang,sulit dibangunkan pagi hari, sering mengurung diri,
berlama-lama dikamar mandi, menghindar bertemu dengan anggota keluarga lain dirumah, sering bersikap
emosional, mudah tersinggung, marah, kasar sikap bermusuhan, pencuriga, tertutup dan penuh rahasia

3. Perubahan terhadap lingkungan sosial : Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan,
Merepotkan dan menjadi beban keluarga, Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Thanks you

Anda mungkin juga menyukai