Anda di halaman 1dari 6

Nama : djad yehuda rehiara

Nim : 20220806

Mata kuliah : psikologi pak

Dosen pengampun : Sorni Lami,S.Pd

Tugas : penulisan karya ilmia

PENGARUH GANGGUAN MAKAN TERHADAP DAYA BERPIKIR ANAK

Email : djadrehiara12@gmail.com ( Djad yehuda rehiara )

psikologi pak

ABSTRAK

Perubahan kebiasan makan yang tidak baik pada anak dapat meyebabkan ganguan
makan.perilaku makan anak sering tidak didasari pada aspek gizi dan kesehatan melainkan
sekedar untuk bersosialisasi dengan teman sebayanya dan untuk mempertahankan status
mereka gangguan makan adalah suatu penyakit mental yang dapat menjadi ancaman serius
bagi pola diet seorang sehari-hari seperti makan dalam jumlah yang sangat sedikit atau
makan secara berlebihan. Berdasarkan hasil analsa diketahui bahwa sebanyak 47,5 % anak
mengalami ganguan makan,remaja dengan kategori Anorexia Nervosa sebesar 4,2%, bulimia
nervosa senesar 6,7%. Hasil analisa factor internal didapatkan distribusi anak yang laki-laki
yang ikut dalam penelitian sebanyak 5,8 %,anak yang memiliki pengetahuan tinggi sebanyak
55%,anak yang memiliki rasa percaya diri tinggi sebanyak 56,7 %,anak yang merasa dirinya
gemuk sebanyak 69,2% dan anak yang perna diet 69,2%,sedangkan hasil analisis faktor
eksternal didapatkan distribusi anak yang dipengaruhi oleh keluarga sebanyak 61,7%,anak
yang dipengaruhi oleh teman sebayanya sebanyak 61,7%,anak yang tidak pernah mengalami
ejekan seputar berat badan atau bentuk tubuh sebanyak 68,3% anak yang tidak pernah
mengalami kekerasan fisik sebanyak 61,7%,anak yang tidak pernah mengalami pelecehan
seksual sebanyak 50,8% dan anak yang dipengaruhi media massa dan tidak di pengaruhi
media massa masing-masing sebanyak 50%.

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Makan adalah suatu kebutuhan bagi setiap individu untuk menunjang kebutuhan sehari-hari
dan mendukung proses metaboolisme tubuh. Tanpa makanan seseorang tidak akan bisa hidup
dan melakukan aktivitas sehari-hari. Oleh karana itu setiap orang akan senantiasa mencari
makanan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selama masa kanak-kanak makana merupakan aspek yang sangat penting. Kebutuhan energi
sangat berfariasi selama masa pertumbuhan. Makanan yang mengandung gizi lengkap dan
seimbang deri segi kuantitas dan kualitas sangat di butuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan anak yang optimal. Salah satu fase yang menentukan baik buruknya
pertumbuhan dan perkembangan anak adalah pada saat anak berada pada fase remaja atau
fase transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Anak-anak adalah generasi penerus bangsa dimana mas depan bangsa ada di tangan mereka
anak merupakan AGEN OF CHANGE yang merubah nasib suatu bangsa untuk menjadi lebih
baik. Hal tersebut menunjukan betapa pentingnya peran seorang anak bagi generasi penerus
bangsa sehingga meraka perlu mendapatkan zat gizi yang tepat. Jika terjadi ketidak
keseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan kebutuhan pada saat anak
menimbulkan masalah gizi kurang atau gizi lebih.

Di lain pihak tekanan yang berlebihan terhadap bentuk tubuh langsing terutama pada anak-
anak perempuan menyebebkan mereka melakukan berbagai upaya untuk menurunkan berat
badan. Pengaruh lingkungan seperti kelompok atau teman,iklan di media massa dan
tersediahnya berbagai macam makanan dengan kandungan gizi yang tidak seimbang dapat
memicu terjadinya perubahan kebiasaan makann yang tidak baik. Banyak anak tidak
menyadari kebiasaan makan mereka saat ini sangat berdampak pada status kesehatan mereka
di kemudian hari.
Ganguan makan adalah suatu penyakit mental yang dapat menjadi ancaman serius bagi pola
diet seseorang sehari-hari, seperti makan dalam jumlah yang sangat sedikit atau makan secara
berlebihan.

B. Metode penulisan
Penulis menggunakan studi Kepustakaan. Studi kepustakaan adalah penelitian yang
dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan,
maupun laporan hasil penelitian terdahulu.

C. Pembahasan
1. Pengertian gangguan makan
Eating disonder atau gangguan makan adalah kondisi pad seseorang terkait dengan
perilaku makan yang tidak normal sehingga dapat memberikan dampak negatif pada
kesehatan, emosi, dan kemampuan untuk belajar dalam kehidupan
a. Jenis-jenis pengaruh gangguan makan terhadap pola berpikir anak
A. Anoreksia nervosa
 Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai dengan badan
yang terlalu kurus dan takut dengan naiknya berat badan. Orang yang
mengalami gangguan makan anoreksia umumnya menganggap diri mereka
kelebihan berat badan meskipun sebenarnya mereka sangat kurus Gangguan
makan anoreksia dapat merusak tubuh karena seiring berjalannya waktu,
individu yang mengalami anoreksia dapat mengalami penipisan tulang,
ketidaksuburan, dan rambut serta kuku yang rapuh. Dalam kasus yang lebih
parah, anoreksia dapat menyebabkan gagal jantung, multiple organ
dysfunction syndrome (MODS), dan kematian. Selain itu, penderita juga bisa
mengalami depresi dan sangat putus asa hingga melakukan percobaan bunuh
diri.
B. . Bulimia nervosa
Bulimia nervosa adalah gangguan makan yang membuat penderitanya makan
dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat tetapi diikuti dengan usaha
untuk menghilangkan makanan yang telah masuk tersebut. Cara
menghilangkannya yaitu dengan memuntahkan makanan secara terpaksa,
minum obat pencahar (obat penekan nafsu makan), atau olahraga secara
berlebihan. Bulimia cenderung berkembang selama masa remaja dan dewasa
awal dan lebih banyak terjadi pada wanita daripada pria. Pada kasus yang
parah, bulimia juga dapat membuat ketidakseimbangan kadar elektrolit, seperti
natrium, kalium, dan kalsium. Hal ini dapat menyebabkan stroke atau serangan
jantung.
C. Binge eating disorder atau gangguan makan berlebihan
Binge eating disorder adalah gangguan makan yang sulit sekali mengendalikan
perilaku untuk terus makan sehingga dapat menyebabkan penderitanya makan
secara berlebihan. Penderitaannya akan makan dengan cepat atau makan lebih
banyak dari yang diinginkan bahkan saat tidak lapar sekalipun. Setelah makan
berlebihan, orang dengan kondisi ini akan merasa bersalah dan malu ata
perilakunya tersebut. Akan tetapi, hal tersebut tidak membuat penderitanya
berusaha keras untuk menurunkan berat badan sehingga penderita akan
memiliki berat badan berlebihan atau obesitas.
tapi menurut Dokter Pittara dalam www.alodokter.com, orang-orang dapat
terhindar dari serangan gangguan makan jika menerapkan pola makan yang
sehat. Nah, berikut ini merupakan beberapa upaya yang dapat dilakukan,
antara lain:
1. Menerapkan pola pikir yang sehat dan seimbang terhadap makan, berat
badan, dan bentuk tubuh
2. Menghilangkan pemikiran bahwa berat badan dan bentuk tubuh menentukan
kesuksesan dan kebahagiaan
3. Menanamkan pemahaman bahwa diet ketat bisa menyebabkan gangguan,
baik fisik maupun mental
4. Mengonsumsi makanan seimbang
5. Melakukan olahraga secara rutin

b. dasar alkitab

Apa yang manusia pikir, itulah dia,” merupakan suatu yang mendasar. Seseorang bukan
hanya produk kekuatan disekelilingnya. Dia memiliki pikiran, dunia dalam diri. Kemudian,
setelah berpikir, seseorang bisa melakukan tindakan didunia luar dan kemudian
mempengaruhinya.

Tetapi pikir sebentar tentang kondisi-kondisi moral masyarakat kita sekarang dimana
kejahatan, obat/racun, kekerasan didalam keluarga-keluarga (penyalahgunaan isteri, anak-
anak, dan ya, bahkan suami), pornografi, mentalitas anti otoritas, penipuan dan ketiadaan
integritas dan perbuatan memalukan di antara para pemimpin bangsa kita, dan daftarnya
masih panjang. Tapi tigapuluh tahun yang lalu, dimana kejahatan, obat/racun,
penyalahgunaan, dll., kondisi-kondisi kemudian dan tahun yang lalu tidak sebanding dengan
sekarang.

D. HASIL PEMBAHASAN

1. Cara mengatasi
pengobatan untuk gangguan ini yang utama adalah psikoterapi atau disebut juga terapi
bicara, untuk menggantikan kebiasaan tidak sehat menjadi lebi Selain kedua terapi
tersebut, juga dilakukan terapi pola makan untuk membantu seseorang memperoleh
kembali dan mempertahankan pola makan yang sehat. Terapi ini dilakukan oleh ahli
gizi dan dokter, terutama untuk pasien dengan berat badan yang kurang akibat
gangguan makan.h sehat. Salah satunya adalah terapi perilaku kognitif (cognitive
behavioral therapy). Contoh obat-obatan yang digunakan untuk gangguan makan,
antara lain antidepresan, antipsikotik, atau penstabil suasana hati. Dukungan keluarga
dan teman sangat penting untuk keberhasilan pengobatan pada pengidap gangguan
makan.
2. . Bagaimana pandangan Alkitab atau Kristen tentang masalah tersebut
Peristiwa di atas, sesungguhnya memiliki implikasi pelajaran moral, sosial dan rohani.
Pertama, secara moral dan sosial. Setelah memakan buah pengetahuan yang dilarang
dimakan oleh Tuhan, dengan sendirinya menyebabkan manusia. Pelajaran hidup yang
penting dari soal makan dalam konteks Kejadian 3 ini berupa awasan dan peringatan agar
manusia, tidak sekedar makan hanya untuk memuaskan keinginan mata dan keinginan
dagingnya, seperti yang diperbuat Adam dan Hawa. Dalam memilih makanan sepatutnyalah
berhati-hati, jangan makan secara sembarangan atau asal makan. Alasan kesehatan jasmani
dan rohani harus menjadi pertimbangan dalam mengonsumsi makanan, di samping cita rasa.
Siapa saja yang suka makan sembarangan tanpa mempertimbangkan kedua aspek tersebut
di atas, mudah jatuh kepada sikap materialistis, konsumtif dan hedonis yang akhirnya hanya
akan merusak kehidupan manusia itu sendiri, baik secara fisik (yang ditandai dengan
munculnya berbagai penyakit), secara moral atau sosial (makan menjadi kepuasan diri
semata alias memupuk sikap egois) dan secara rohani (makan dimaknai sekedar urusan
perut saja).
E.. penutup
a. Kesimpulan dari seluruh pembahasan (secara singkat)
Dari materi di atas kita dapat mengetahui tennteng begeimana makanan dapat
memyebbabkan gangguan pola pikir anak di usia dini oleh kerena itu ibu-ibu harus
mempersiapkan dan memperhatikan makan untuk anak yang mengandung zat-zat
baik untuk kecerdasan otak anak.
F. Saran

Saran saya adalah agar orang tua dalam memperhatikan pola makan anak-anak
mereka.
Karna pola makan yang salah dapat mempengaruhi pola berpikir mereka.

G. Daftar pustaka

·
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/26502

Almatsier, S. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Apriadji, 2006. Beban Ganda Masalah Gizi dan lmplilrasinya Terhadap Kebijakan

Audina, M. (2019). Penggunaan Media Sosial terhadap Penyalahgunaan ObatTerlarang

pada Remaja. Jiksh, 10(2), 103–108. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i2.123

Anda mungkin juga menyukai