Anda di halaman 1dari 18

“Six Eagles”

Dimas Muamar Rizki


(208)
Lea Pupus Halimun
(245)
Andira Denty Virdausa
(253)
Keysha Zalfaa S. (254)
Mutia Hafizah
(255)
Deandra Rizki M.
(262)
Eating disorder adalah gangguan DEFINISI
psikologis dan medis yang
menyebabkan kelainan serius dalam Eating
perilaku makan untuk mengendalikan
berat badan atau biasa disebut sebagai
Disorder
suatu gangguan mental yang dapat
mempengaruhi seseorang.
Eating disorder ditandai dengan
perubahan perilaku makan menjadi
kurang baik, persepsi negatif tentang
bentuk tubuh (body image), dan
pengaturan berat badan yang kurang
tepat.
GEJALA EATING DISORDER
Seseorang yang mengalami eating disorder dapat memiliki berbagai gejala, seperti
pembatasan makanan yang parah atau berlebihan, muntah, dan olahraga berlebihan.
Hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan yang serius, bahkan dapat
mengakibatkan kematian apabila tidak ditangani.

Jenis-jenis eating disorder, yaitu :


1. Anorexia Nervosa
2. Bulimia Nervosa
3. Binge-Eating Disorder
4. Avoindant/Restrictive Food
Intake Disorder
» Anorexia Nervosa
Anorexia nervosa adalah suatu gangguan yang ditandai oleh penurunan berat
badan yang disengaja, yang dimulai atau dipertahankan oleh penderita. Gejala awal
yang perlu diwaspadai adalah berat badan yang tidak stabil dan tidak seimbang
dengan umur, postur, serta tinggi tubuh (biasanya mencapai 15% dibawah berat
normal). Gejala-gejala lain penderita anorexia nervosa, yaitu:
1. Tidak mengalami menstruasi selama 3 bulan berturut-turut (untuk wanita)
2. Lemah
3. Sering merasa gelisah
4. Tidak mau atau menolak makan di depan umum
5. Kulit kusam
6. Nafas pendek-pendek
7. Khawatir yang berlebih terhadap asupan kalori
» Bulimia Nervosa
Bulimia nervosa adalah suatu gangguan makan yang memiliki karakteristik
makan berlebihan yang berulang diikuti oleh pembangkitan keinginan untuk
memuntahkannya, diikuti oleh perhatian yang berlebihan terhadap berat badan dan
bentuk tubuh. Gejala-gejala penderita bulimia nervosa, yaitu:
1. Mengeluarkan makanan yang dimakan, melalui muntah yang diinduksi dengan
obat pencahar, selain itu juga mengeluarkannya lewat kencing dengan
menggunakan obat diuretik
2. Harga diri terlalu dipengaruhi oleh bentuk dan berat badan
3. Takut bertambah berat badan, meskipun memiliki berat badan normal
Berat badan naik dan turun dengan cepat, dikarenakan
4. periode makan yang berlebihan, kemudian
mengurangi makan dengan langkah-langkah yang
berlebihan.
ANOREXIA BULIMIA
NERVOSA NERVOSA
1. Mengalami penurunan berat 1. Berada pada berat badan normal
badan yang signifikan sebesar atau di atas normal
15% atau lebih dari berat badan
ideal sehingga tubuhnya terlihat 2. Mengalami periode menstruasi
sangat kurus yang tidak teratur
3. Makan berlebihan ketika sedang
2. Tidak mengalami periode
menstruasi menghadapi masalah atau
sedang tertekan, namun bulimia
3. Menghindari makan saat merasa kemudian akan berusaha
tertekan
mengeluarkan kembali apa yang
dimakannya
» Binge-Eating Disorder
Binge-eating disorder adalah perilaku makan berlebihan tanpa usaha
mengeluarkan kembali apa yang sudah dikonsumsi. Gejala-gejala penderita binge-
eating disorder, yaitu:
1. Lepas kontrol makan minimal sekali seminggu dan merasa bersalah
2. Makan makanan dalam jumlah besar dengan cepat sampai kekenyangan
3. Makan banyak meskipun tidak merasa lapar
4. Perasaan tertekan, seperti rasa malu, jijik, atau bersalah, ketika memikirkan pola
makan berlebihan
5. Makan sendirian karena merasa malu dengan jumlah makanan yang
dikonsumsinya
6. Depresi dan memiliki kepercayaan diri yang rendah
7. Tidak ada pembatasan kalori, muntah, olahraga berlebihan, dan tidak
» Avoindant/Restrictive Food Intake Disorder
Gangguan makan terus-menerus yang dialami anak usia dini hingga remaja
yang mengarah ke konsekuensi klinis, seperti kekurangan gizi yang signifikan,
berat badan dan pertumbuhan menurun. Gangguan ini memiliki tingkat lebih
tinggi mengarah ke kecemasan pada anak. Gejala-gejalanya yaitu:
1. Mengalami gangguan psikologi seperti tidak mau makan di dekat orang lain
2. Penurunan berat badan yang drastis
3. Pembatasan dramatis dalam jenis atau junlah makanan yang dimakan
4. Hanya akan makan tekstur makanan tertentu
5. Ketakutan tersedak atau muntah
6. Kurang nafsu makan atau tertarik pada makanan
7. Tidak ada gangguan penampilan tubuh atau kenaikan berat badan
Penyebab Eating Disorder
Menurut Perspektif Teori
Salah satu penyebab eating disorder di kalangan remaja yaitu body image negatif.
Banyak remaja, terutama remaja-remaja putri, merasa tertekan dengan pemikiran
masyarakat yang salah tentang ukuran dan berat badan ideal seorang wanita. Mereka
merasa sangat tertekan dengan "kewajiban" untuk tampil langsing dan ideal.

Pada umumnya seseorang yang termasuk dalam penderita eating disorder adalah
orang-orang yang memiliki kepercayaan diri yang rendah dan perasaan tidak
sebanding dengan orang lain bahwa menganggap dirinya memiliki tubuh yang gemuk
sedangkan orang lain memiliki tubuh yang ideal.
-PERSPEKTIF TEORI SOSIOKULTURAL-
Sosiokultural bisa menjadi penyebab mengapa lebih
banyak perempuan yang mengalami eating disorder dibanding
laki-laki. Salah satu nilai tersebut adalah stereotype yang
mendorong objektivitas tubuh perempuan sedangkan kaum
laki-laki lebih dihargai berdasarkan keberhasilan mereka dan
hal tersebut terkait dengan perspektif teori sosiokultural
dimana terdapat keadaan-keadaan objektif di masyarakat
yang bersifat merugikan dan sifatnya dapat memberi peran
tertentu terhadap penderita, dapat menghambat gangguan
mental maupun dapat mendukung gangguan mental.
-PERSPEKTIF TEORI KOGNITIF-
Pemikiran-pemikiran yang menyimpang tentang
tubuh mereka juga terkait dengan perspektif teori kognitif
dimana dikatakan terdapat masalah-masalah dengan
bagaimana cara seseorang berpikir dan pemikiran
tersebut cenderung berlebihan, tidak rasional dan
berfokus pada hal-hal yang negatif saja atau bisa disebut
juga dengan distorsi kognitif.
-PERSPEKTIF TEORI BIOLOGIS-
Salah satu jenis gangguan makan yaitu anorexia nervosa,
disebabkan oleh adanya perspektif teori biologis, yaitu berbagai macam
kelenjar endokrin dan abnormalitas lain telah dilaporkan ada dalam
tubuh penderita anorexia nervosa yang secara aktif melaparkan diri,
termasuk meningkatnya serum kolesterol.

-PERSPEKTIF TEORI PSIKOANALISIS-


Penyebab anorexia nervosa dapat dilihat dari perspektif teori
psikoanalisis, yaitu mencoba menghubungkan kebahagiaan mulut
dengan makan berlebihan dan penolakan makan atau rasa bersalah
karena makan sebagai pertahanan terhadap kemauan-kemauan ini.
Intervensi yang Tepat dalam
Menangani Eating Disorder
Dalam menangani kasus eating
disorder perlu dilakukan dengan
berbagai macam cara sesuai
dengan gangguannya, bisa
dilakukan dengan psikoterapi,
obat, konsultasi dengan dokter,
dan dari dukungan orang-orang
sekitar.
INTERVENSI Intervensi yang tepat bagi penderita anorexia
nervosa adalah terapi keluarga, terapi keluarga
UNTUK memberikan dukungan dan pendidikan wawasan
kepada anggota keluarga tentang anorexia
GANGGUAN nervosa.
ANOREXIA Selain itu, penanganan pada penderita gangguan
anorexsia nervosa secara umum dilakukan dengan
NERVOSA memadukan terapi psikologis dan terapi medis
atau disebut dengan terapi biopsikososial.
Penanganannya akan melibatkan tenaga medis
dan psikologis seperti dokter, ahli gizi, psikiater,
psikolog, dan perawat. Terapi ini dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri, mengubah pola
makan, mengembalikan persepsi positif mengenai
diri sendiri dan meningkatkan kualitas hidup klien
Intervensi yang tepat bagi penderita bulimia INTERVENSI
nervosa adalah memberikan terapi tingkah laku UNTUK
atau kebiasaan dan terapi obat.
GANGGUAN
Terapi tingkah laku atau kebiasaan adalah modal BULIMIA
awal untuk melepaskan penderita dari jeratan
bumilia. Dengan bantuan dokter, ahli gizi, dan
NERVOSA
psikolog, penderita diharapkan mampu
mengubah pola makananya secara bertahap.
Sedangkan, terapi obat digunakan sewaktu-waktu
jika diperlukan, beberapa jenis obat bertujuan
mengurangi kegelisahan, depresi, dan stres bisa
diberikan
INTERVENSI Intervensi yang tepat bagi penderita binge-eating
UNTUK disorder adalah memberikan terapi Cognitive Behavioral
Therapy (CBT). Strategi ini meliputi menetapkan tujuan,
pemantauan diri, mencapai pola makan reguler,
GANGGUAN mengubah pemikiran tentang diri dan berat badan.
BINGE- Terapi yang kedua yaitu Interpersonal Psychoterapy (IPT),
lebih fokus pada hubungan pasien dengan orang
disekitarnya, keluarga, teman, rekan kerja. Terapi ini juga
EATING berfungsi untuk mengatasi binge eating yang
disebabkan oleh hubungan yang buruk dengan
DISORDER sekitarnya.
Terapi yang ketiga yaitu Behavioral Weight Loss
Treatment (BWL), untuk mengobati obesitas termasuk
binge eating disorder melalui pembatasan kalori
moderat dan peningkatan ativitas fisik. Obat obatan juga
diperlukan dalam hal ini pemberian obat antidepresan,
antikvolusan atau anti ADHD bisa mengurangi gejala
binge eating disorder.
INTERVENSI
UNTUK
Intervensi yang tepat bagi penderita GANGGUAN
avoindant/restrictive food intake disorder adalah
terapi keluarga, terapi keluarga mempelajari AVOINDANT/
hubungan keluarga dan pemicu lain penyebab RESTRICTIVE
gangguan makan pada anak.
FOOD
Terapis untuk menentukan apakah anak memiliki INTAKE
keterlambatan kemampuan oral dan motorik yang DISORDER
membuatnya sulit makan.
THANK YOU!
Any Question?

Anda mungkin juga menyukai