Step 1
1. Bulimia
- Kelainan pada pola makan terutama pada remaja dengan cara memuntahkan
makanan yang telah dimakan secara sengaja
2. Eating disorder
- Makan secara berlebihan dan tidak bisa mengontrolnya
- Kelainan yang terjadi karena stress yang berdampak pada pola makan
3. RDA
- Tingkat asupan diet rata-rata harian yang cukup untuk memenuhi prasyarat gizi
- Suatu program yang dibuat Amerika dan Canada untuk mengetahui status gizi
4. Obat pencahar
- Suatu zak kimia atau obat untuk mengeluarkan isi perut
- Mempermudah pengeluaran tinja
5. Anareksia
- Suatu kelainan pada pola makan yang berlebih dan setelahnya tidak
mengkonsumsi apapun kagi
- Olahraga dan aktifitas yang berlebih
Step 2
1. Bagaimana pola makan yang baik bagi remaja ?
2. Apa saja jenis-jenis gangguan pola makan ?
3. Apa saja gejala bulimia dan anareksia ?
4. Tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk gangguan pola makan ?
5. Efek apa yang ditimbulkan dari eating disorder ?
6. Apakah perbedaan bulimia dan anareksia ? jelaskan !
7. Apakan dampak bulimia ?
8. Pasien seperti apakan yang bisa terkena eating disorder ?
9. Bagaimana sistem penilaian RDA ?
10. Asupan nutrisi apa yang baik bagi remaja agar tidak terjadi bulimia ?
11. Bagaimanakah penanganan pada pasien bulimia ?
12. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya eating disorder ?
13. Bagaimana cara menjaga berat badan yang sehat dan benar ?
14. Apakah ASKEP yang tepat pada kasus gangguan pola makan ?
15. Apa ciri-ciri penderita bulimia ?
Step 3
7. Apakah dampak bulimia ?
- Terjadi kerusakan pada fungsi lambung dan usus
- Pengeroposan gigi (email)
- Radang tenggorokan
- Pasien jadi terbiasa muntah
- Badannya terlihat kurang nutrisi
15. Apa ciri-ciri bulimian ?
- Stress akan berat badan
- Terlihat lemas dan pucat
- Rentan terhadap penyakit
9. Bagaimana sistem penilaian RDA ?
- Kerja komputerisasi, telah disediakan programnya dan tercantum umur dan sex,
isi kolom tersebut dan klik ok, lalu akan muncul nutrisi atau asupan yang sesuai
dengan umur dan sex tapi tidak bisa menentukan normal atau tidak.
3. Apa saja gejala bulimia dan anareksia ?
- Gejala bulimia
Takut gemuk
Mengkonsumsi obat pencahar
Aktifitas yang berlebihan
Makan banyak lalu dimuntahkan
Makan makanan rendah kalori
- Gejala anareksia
Menghindari pesta
Mengganggu interaksi sosial
Menghindari hubungan sosial
11. Bagaimanakah penanganan pada pasien bulimia ?
- Mengadakan pendidikan pada penderita dan keluarga
- Memberi obat anti depresan
- Memberikan nutrisi yang cukup
- Di rawat inap
4. Tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk gangguan pola makan ?
- Perawat memberitahu pasien terhadap pola makan
- Perawat memberitahu efek samping
- Perawat memberikan pendidikan pada keluarga dan pasien
- Perawat memberitahu pola makan yang baik
- Perawat membantu dalam hal psikologi (memberi motivasi yang baik dan
membangun)
13. Bagaimana cara menjaga berat badan yang sehat dan benar ?
- Tidur yang cukup
- Olahraga teratur
- Intake = output
- Memperbanyak minum air putih min 8 gelas/hari
- Makan cukup serat
- Pola makan diatur sesuai pada waktu
Gangguan pola makan adalah suatu obsesi seseorang dengan makanan & berat badan
yang merugikan kesehatan. Meskipun setiap orang terkadang pernah merisaukan mengenai
berat badannya, tetapi pada penderita gangguan pola makan, mereka melakukan segala cara
(bahkan yang ekstrem sekalipun) untuk menghindari terjadinya kenaikan berat badan.
Di Amerika sendiri menurut sumber dari National Association of Anorexia Nervosa
and Associated Disorders, terdapat 8.000.000 penderita gangguan pola makan, dimana 90 %
diantaranya adalah wanita. Gangguan pola makan dapat dialami oleh siapa saja tua-muda,
kaya-miskin & biasanya mulai berawal dari masa remaja, tetapi dapat juga dimulai dari usia
dini seperti umur 8 tahun.
Gangguan pola makan adalah gangguan pada emosional & fisik penderita yang dapat
membahayakan jiwa penderitanya. Gangguan tersebut meliputi emosi yang ekstrim &
gangguan tingkah laku serta kebiasaan yang mengelilingi masalah mengenai berat badan &
makanan.
Berikut jenis gangguan pola makan :
1. Anorexia Nervosa
Adalah gangguan pola makan dimana penderitanya sengaja untuk menahan lapar
supaya dapat mengurangi berat badan secara berlebihan. Biasanya penderita anorexia
nervosa selalu merasa gemuk meskipun tubuhnya terlihat sangat kurus sekali.
Anorexia nervosa telah banyak memakan banyak korban di dunia mode internasional
seperti kematian model asal Brasil, Ana Carolina Reston & model asal Perancis,
Isabelle Caro.
2. Bulimia Nervosa
Penderita bulimia nervosa ditandai dengan fase makan secara berlebihan (lebih dari
yang biasa dimakan seseorang) kemudian diikuti dengan fase pembersihan atau
pengeluaran melalui cara memuntahkan makanan, penyalah gunaan obat pencahar
ataupun olahraga secara berlebihan. Mendiang putri Diana pernah mengakui bahwa
dirinya juga pernah mengalami bulimia nervosa.
3. Makan tanpa kontrol (binge eating/compulsive overeating)
Penderita binge eating biasanya ditandai dengan periode makan secara tak terkontrol,
kompulsif & terus menerus melebihi batasan perasaan kenyang. Meskipun tidak ada
fase pembersihan/pengeluaran, penderitanya dapat melakukan berhenti makan secara
tiba-tiba atau melakukan diet ketat. Penderita binge eating juga seringkali merasa
malu atau tersiksa setiap kali habis makan. Mereka juga biasanya juga menghadapi
masalah emosional seperti kecemasan, depresi & kesepian, yang dapat memberikan
kontribusi terhadap terhadap terjadinya gangguan pola makan. Berat badan penderita
binge eating dapat bervariasi antara normal, sedang hingga yang menderita obesitas
berat.
Penyebab gangguan pola makan
Penyebab gangguan pola makan diatas terdiri dari beberapa faktor :
Faktor Biologi
Ada gen yang dapat membuat orang tertentu lebih mudah untuk mengalami gangguan
pola makan. Orang dengan anggota keluarga terdekat yang mengalami gangguan pola
makan (seperti saudara kandung atau orang tua) juga lebih mudah untuk mengalami
gangguan pola makan, sehingga dikaitkan dengan adanya hubungan genetik. Sebagai
tambahan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa serotonin (senyawa kimia yang
terdapat di otak) dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.
Faktor Kesehatan Psikologi & Emosional
Orang yang menderita gangguan pola makan seringkali juga mempunyai masalah
psikologi & emosional yang berkontribusi terhadap gangguan tersebut. Mereka bisa
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
Penggunaan laksatif/pencahar.
Olahraga secara berlebihan.
Fokus terhadap berat badan & bentuk tubuh yang tidak menyehatkan.
Mempunyai gambaran diri sendiri yang negatif.
Pergi ke toilet setiap habis makan atau diantara waktu makan.
Merasa tidak bisa untuk mengendalikan kebiasaan makan.
BAB yang tidak normal.
Memiliki kerusakan gigi & gusi (akibat terkena asam lambung saat
memuntahkan makanan).
Pembengkakan pada kelenjar air liur di daerah pipi.
Sakit di mulut & tenggorokan.
Dehidrasi.
Detak jantung yang tidak teratur.
Adanya lecet, luka atau terlihat tulang di buku jari/tangan.
Mengalami haid yang tidak teratur/tidak sama sekali haid (amenorrhea).
Melakukan diet atau puasa secara terus menerus.
Kemungkinan juga mengalami penyalahgunaan obat terlarang ataupun
minuman beralkohol.
& pengobatan. Jika nyawa penderita gangguan pola makan dalam bahaya, dapat diperlukan
rawat inap di RS untuk menstabilkan kesehatan. Berikut adalah uraian dari masing-masing
penanganan gangguan pola makan :
Psikoterapi
Psikoterapi secara individu dapat membantu penderita untuk merubah kebiasaan yang
tidak sehat menjadi sehat. Penderita gangguan pola makan dapat mengawasi apa yang
dimakan serta perasaannya, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan
masalah & mencari cara yang lebih menyehatkan untuk menghadapi situasi yang
menimbulkan stres. Psikoterapi juga dapat meningkatkan kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain. Jenis psikoterapi yang disebut dengan terapi tingkah
laku kognitif (cognitive behavioral therapy) biasa digunakan untuk untuk penanganan
gangguan pola makan, terutama pada bulimia nervosa & binge eating. Terapi
kelompok juga dapat membantu penanganan gangguan pola makan tersebut bagi
beberapa orang. Terapi dengan keluarga juga dapat menjadi penanganan yang efektif
bagi para anak-anak & remaja yang mengalami gangguan pola makan. Terapi jenis ini
dilakukan dengan asumsi bahwa penderita tersebut tidak mampu untuk mengambil
keputusan karena faktor kesehatannya & memerlukan bantuan dari keluarga. Peran
keluarga yang penting dalam terapi jenis ini adalah bahwa keluarga terlibat untuk
memastikan anak atau anggota keluarga yang lain mengikuti pola makan yang sehat
& memperbaiki berat badannya. Terapi jenis ini juga dapat membantu menyelesaikan
konflik keluarga & mendorong dukungan dari anggota keluarga yang lainnya.
Edukasi mengenai gizi & perbaikan berat badan
Jika mengalami berat badan yang kurang akibat gangguan pola makan, tujuan pertama
dari terapi adalah untuk mengembalikan berat badan kembali sehat. Berapa pun berat
badan penderita, ahli gizi dapat membantu merancang diet yang sehat & juga
membantu membuat pola makan yang dapat membuat penderita mencapai berat badan
yang sehat serta mempunyai kebiasaan makan yang normal. Bagi penderita gangguan
pola makan binge eating, akan memperoleh manfaat tambahan penurunan berat badan
yang terkontrol.
Rawat inap
Jika penderita gangguan pola makan mempunyai masalah kesehatan yang serius atau
bagi penderita anorexia nervosa ynag menolak untuk makan atau menambah berat
badan, maka dokter akan merekomendasikan rawat inap di RS, baik di bangsal medis
ataupun psikiatri. Beberapa klinik ada yang mengkhususkan diri dalam perawatan
gangguan pola makan sementara ada juga klinik yang menawarkan program harian.
Program untuk gangguan pola makan biasanya menawarkan penanganan yang lebih
intensif dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pengobatan
Obat tidak dapat menyembuhkan gangguan pola makan. Tetapi obat dapat membantu
mengontrol keinginan untuk membuang makanan, binge eating ataupun kerepotan
yang berlebihan dengan makanan & diet. Obat seperti misalnya anti depresi & anti
cemas juga dapat membantu gejala depresi atau kecemasan, yang seringkali
dihubungkan dengan gangguan pola makan.
Ciri-ciri bulimia
- Sulit dideteksi karena BB mereka bisa saja melebihi batas normal, atau bahkan
normal.
- Biasanya wanita, baik remaja ataupun dewasa muda.
- Pola makan dan makan dalam jumlah yang banyak kemudian dimuntahkan kembali
atau mengkonsumsi obat pencahar.
ASKEP
- Pengkajian dan pengumpulan data
Catat ketidakadekuatan nutrisi
Catat kehilangan BB 15% dibawah normal atau lebih
Kaji turgor kulit dan dehidrasi
Kaki kekuatan otot
Amenorrhea
Ketidakseimbangan elektrolit
Erosi gigi
Pemeriksaan lanjutan : anemia, ketidakseimbangan elektrolit, elektrokardiogram
- Diagnosa keperawatan, planning dan implementasi
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahar kronis.
Hasil yang diinginkan : diit sesuai dengan BB individu
Implementasi : monitoring BB pasien, monitoring HV dan lab, tingkatkan
kepercayaan pasien, beri makan sedikit tapi sering.
b. Kelainan body image : berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif.
Hasil yang diinginkan : pasien secara verbal mengatakan kepuasan terhadap
tubuhnya.
Implementasi : kaji dan dokumentasikan respon verbal dan nonverbal, dengarkan
pasien dan bawa terhadap realitas. Monitoring pernyataan negatif pasien dan
dokumentasikan, kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan sosial,
berikan penghargaan secara verbal.
- Evaluasi
Pasien mendapatkan BB yang sesuai, pasien puas dengan tubuhnya, pasien dapat
menilai positif terhadap tubuhnya.
Tambahan
RDA : saran jumlah kebutuhan gizi yang dianjurkan oleh ahli gizi yang sesuai dengan daerah
(negara). Dapat direvisi setiap 5 tahun kemarin.
Alkohol : 9 kalori
Lemak : 7 kalori
Kebutuhan lemak 25%