Anda di halaman 1dari 8

Skenario 5

Gangguan Pola Makanku ?


Nn. T (17 tahun) adalah seorang remaja yang ingin sekali menjadi model, sehingga
Nn. T mempertahankan agar berat badannya tetap langsing. Menurut cerita
ibunya Nn. T sangat mencemaskan bentuk dan berat badannya, setiap kali habis
makan berusaha keras mengeluarkan kembali apa yang tealah dimakannya,
dengan cara memuntahkannya kembali atau dengan menggunakan
obat
pencahar. Dari penjelasan tersebut Ners B mengidentifikasi adanya gangguan
eating disorder pada Nn. T dan disarankan untuk konsultasi lebih lanjut apakan
terjadi bulimia
atau gangguan makan yang lain dan petugas akan
membandingkan dengan nilai RDA (Recomended Daily Allowance).

Step 1
1. Bulimia
- Kelainan pada pola makan terutama pada remaja dengan cara memuntahkan
makanan yang telah dimakan secara sengaja
2. Eating disorder
- Makan secara berlebihan dan tidak bisa mengontrolnya
- Kelainan yang terjadi karena stress yang berdampak pada pola makan
3. RDA
- Tingkat asupan diet rata-rata harian yang cukup untuk memenuhi prasyarat gizi
- Suatu program yang dibuat Amerika dan Canada untuk mengetahui status gizi
4. Obat pencahar
- Suatu zak kimia atau obat untuk mengeluarkan isi perut
- Mempermudah pengeluaran tinja
5. Anareksia
- Suatu kelainan pada pola makan yang berlebih dan setelahnya tidak
mengkonsumsi apapun kagi
- Olahraga dan aktifitas yang berlebih
Step 2
1. Bagaimana pola makan yang baik bagi remaja ?
2. Apa saja jenis-jenis gangguan pola makan ?
3. Apa saja gejala bulimia dan anareksia ?
4. Tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk gangguan pola makan ?
5. Efek apa yang ditimbulkan dari eating disorder ?
6. Apakah perbedaan bulimia dan anareksia ? jelaskan !
7. Apakan dampak bulimia ?
8. Pasien seperti apakan yang bisa terkena eating disorder ?
9. Bagaimana sistem penilaian RDA ?
10. Asupan nutrisi apa yang baik bagi remaja agar tidak terjadi bulimia ?
11. Bagaimanakah penanganan pada pasien bulimia ?
12. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya eating disorder ?
13. Bagaimana cara menjaga berat badan yang sehat dan benar ?

14. Apakah ASKEP yang tepat pada kasus gangguan pola makan ?
15. Apa ciri-ciri penderita bulimia ?
Step 3
7. Apakah dampak bulimia ?
- Terjadi kerusakan pada fungsi lambung dan usus
- Pengeroposan gigi (email)
- Radang tenggorokan
- Pasien jadi terbiasa muntah
- Badannya terlihat kurang nutrisi
15. Apa ciri-ciri bulimian ?
- Stress akan berat badan
- Terlihat lemas dan pucat
- Rentan terhadap penyakit
9. Bagaimana sistem penilaian RDA ?
- Kerja komputerisasi, telah disediakan programnya dan tercantum umur dan sex,
isi kolom tersebut dan klik ok, lalu akan muncul nutrisi atau asupan yang sesuai
dengan umur dan sex tapi tidak bisa menentukan normal atau tidak.
3. Apa saja gejala bulimia dan anareksia ?
- Gejala bulimia
Takut gemuk
Mengkonsumsi obat pencahar
Aktifitas yang berlebihan
Makan banyak lalu dimuntahkan
Makan makanan rendah kalori
- Gejala anareksia
Menghindari pesta
Mengganggu interaksi sosial
Menghindari hubungan sosial
11. Bagaimanakah penanganan pada pasien bulimia ?
- Mengadakan pendidikan pada penderita dan keluarga
- Memberi obat anti depresan
- Memberikan nutrisi yang cukup
- Di rawat inap
4. Tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk gangguan pola makan ?
- Perawat memberitahu pasien terhadap pola makan
- Perawat memberitahu efek samping
- Perawat memberikan pendidikan pada keluarga dan pasien
- Perawat memberitahu pola makan yang baik
- Perawat membantu dalam hal psikologi (memberi motivasi yang baik dan
membangun)
13. Bagaimana cara menjaga berat badan yang sehat dan benar ?
- Tidur yang cukup
- Olahraga teratur
- Intake = output
- Memperbanyak minum air putih min 8 gelas/hari
- Makan cukup serat
- Pola makan diatur sesuai pada waktu

- Hindari pikiran-pikiran negatif


- Menghindari makanan yang berlebihan
- Asupan kalori dan protein cukup
8. Pasien seperti apa yang bisa terkena eating disorder ?
- Terjai pada siapa pun terutama pada remaja, wanita > pria
- Biasanya remaja pria menambah berat badan
- Biasanya remaja wanita menurunkan berat badan
- Tuntutan profesi
12. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya eating disorder ?
- Pola pikir
- Lingkungan
- Sosial dan ekonomi
- Faktor biologis
- Asupan yang dimakan
Step 4
Step 5
1. Bagaimana pola makan yang baik bagi remaja ?
2. Apa saja jenis-jenis gangguan pola makan ?
3. Apa saja gejala bulimia dan anareksia ?
4. Tindakan keperawatan apakah yang tepat untuk gangguan pola makan ?
5. Efek apa yang ditimbulkan dari eating disorder ?
6. Apakah perbedaan bulimia dan anareksia ? jelaskan !
7. Apakan dampak bulimia ?
8. Pasien seperti apakan yang bisa terkena eating disorder ?
9. Bagaimana sistem penilaian RDA ?
10. Asupan nutrisi apa yang baik bagi remaja agar tidak terjadi bulimia ?
11. Bagaimanakah penanganan pada pasien bulimia ?
12. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya eating disorder ?
13. Bagaimana cara menjaga berat badan yang sehat dan benar ?
14. Apakah ASKEP yang tepat pada kasus gangguan pola makan ?
15. Apa ciri-ciri penderita bulimia ?
Ket : - Yang di bold LO
Step 6
Step 7
Pola makan yang baik bagi remaja :
- Selalu makan dan memasukan beberapa jenis protein untuk energi lanjutan. Akan
lebih baik juga mencakup beberapa karbohidrat yang kompleks dan sepotong buah
atau jus.
- Makan sehat saat makan siang dengan pilihan yang sehat yang tersedia di sekolah
atau di restoran cepat saji di sekitar sekolah.
- Ganti coklat dengan buah-buahan, sayuran, karbohidrat kompleks dan protein.
- Bila makan snack, pastikan snack sehat.
- Hindari soft drink
- Pilih makanan yang dipanggang atau direbus.

Gangguan pola makan adalah suatu obsesi seseorang dengan makanan & berat badan
yang merugikan kesehatan. Meskipun setiap orang terkadang pernah merisaukan mengenai
berat badannya, tetapi pada penderita gangguan pola makan, mereka melakukan segala cara
(bahkan yang ekstrem sekalipun) untuk menghindari terjadinya kenaikan berat badan.
Di Amerika sendiri menurut sumber dari National Association of Anorexia Nervosa
and Associated Disorders, terdapat 8.000.000 penderita gangguan pola makan, dimana 90 %
diantaranya adalah wanita. Gangguan pola makan dapat dialami oleh siapa saja tua-muda,
kaya-miskin & biasanya mulai berawal dari masa remaja, tetapi dapat juga dimulai dari usia
dini seperti umur 8 tahun.
Gangguan pola makan adalah gangguan pada emosional & fisik penderita yang dapat
membahayakan jiwa penderitanya. Gangguan tersebut meliputi emosi yang ekstrim &
gangguan tingkah laku serta kebiasaan yang mengelilingi masalah mengenai berat badan &
makanan.
Berikut jenis gangguan pola makan :
1. Anorexia Nervosa
Adalah gangguan pola makan dimana penderitanya sengaja untuk menahan lapar
supaya dapat mengurangi berat badan secara berlebihan. Biasanya penderita anorexia
nervosa selalu merasa gemuk meskipun tubuhnya terlihat sangat kurus sekali.
Anorexia nervosa telah banyak memakan banyak korban di dunia mode internasional
seperti kematian model asal Brasil, Ana Carolina Reston & model asal Perancis,
Isabelle Caro.
2. Bulimia Nervosa
Penderita bulimia nervosa ditandai dengan fase makan secara berlebihan (lebih dari
yang biasa dimakan seseorang) kemudian diikuti dengan fase pembersihan atau
pengeluaran melalui cara memuntahkan makanan, penyalah gunaan obat pencahar
ataupun olahraga secara berlebihan. Mendiang putri Diana pernah mengakui bahwa
dirinya juga pernah mengalami bulimia nervosa.
3. Makan tanpa kontrol (binge eating/compulsive overeating)
Penderita binge eating biasanya ditandai dengan periode makan secara tak terkontrol,
kompulsif & terus menerus melebihi batasan perasaan kenyang. Meskipun tidak ada
fase pembersihan/pengeluaran, penderitanya dapat melakukan berhenti makan secara
tiba-tiba atau melakukan diet ketat. Penderita binge eating juga seringkali merasa
malu atau tersiksa setiap kali habis makan. Mereka juga biasanya juga menghadapi
masalah emosional seperti kecemasan, depresi & kesepian, yang dapat memberikan
kontribusi terhadap terhadap terjadinya gangguan pola makan. Berat badan penderita
binge eating dapat bervariasi antara normal, sedang hingga yang menderita obesitas
berat.
Penyebab gangguan pola makan
Penyebab gangguan pola makan diatas terdiri dari beberapa faktor :
Faktor Biologi
Ada gen yang dapat membuat orang tertentu lebih mudah untuk mengalami gangguan
pola makan. Orang dengan anggota keluarga terdekat yang mengalami gangguan pola
makan (seperti saudara kandung atau orang tua) juga lebih mudah untuk mengalami
gangguan pola makan, sehingga dikaitkan dengan adanya hubungan genetik. Sebagai
tambahan terdapat bukti yang menunjukkan bahwa serotonin (senyawa kimia yang
terdapat di otak) dapat mempengaruhi kebiasaan makan seseorang.
Faktor Kesehatan Psikologi & Emosional
Orang yang menderita gangguan pola makan seringkali juga mempunyai masalah
psikologi & emosional yang berkontribusi terhadap gangguan tersebut. Mereka bisa

jadi mempunyai kepercayaan diri yang rendah, perfeksionisme, prilaku impulsif,


kesulitan untuk mengontrol kemarahan, konflik keluarga & kesulitan untuk membina
hubungan.
Faktor Lingkungan
Budaya pada masyarakat barat modern seringkali juga menimbulkan & memperkuat
keinginan untuk menjadi kurus. Kesuksesan & penghargaan seringkali dikaitkan
dengan menjadi kurus pada kebudayaan pop saat ini. Tekanan dari teman sebaya &
yang dilihat orang di berbagai media dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk
menjadi kurus, terutama pada gadis remaja.
Faktor Interpersonal
Ketidaknyamanan mengekspresikan perasaan pribadi. Menjadi goda atau diganggu
karena ukuran atau berat. Keluarga atau hubungan pribadi ditandai dengan konflik,
atau kritik. Sejarah, emosional, atau fisik pelecehan sosial.
Faktor Sosial
Tekanan budaya tingkat penekanan berlebih pada penampilan menjadi kurus.
Realistis, biologis standar tercapi keindahan. Norma sosial yang baris penerimaan
sosial dan daya tarik hanya pada sesuai standar fisik sempit.
Fakto Psikologis
Merasa bahwa hidup seseorang berada di luar kendali. Persistent rendah pendapat
sendiri senilai satu. Signifikan negatif mood seperti depresi, kemarahan, kecemasan,
kesepian.

Tanta dan gejala terjadinya gangguan pola makan


Berikut adalah beberapa tanda & gejala terjadinya gangguan pola makan yang dapat
diwaspadai oleh para orang tua & keluarga :
1. Tanda & gejala anorexia nervosa
o Menolak untuk makan & menyangkal rasa lapar.
o Ketakutan yang sangat terhadap kenaikan berat badan.
o Mempunyai gambaran terhadap diri sendiri yang negatif.
o Melakukan olahraga secara berlebihan.
o Mempunyai perasaan & mood yang datar.
o Sibuk dengan makanan.
o Menarik diri dari lingkungan sosial.
o Penampakan yang kurus.
o Pusing atau pingsan.
o Adanya bulu halus di seluruh tubuh (lanugo).
o Mengalami haid yang tidak teratur/tidak sama sekali haid (amenorrhea).
o Konstipasi/sembelit.
o Nyeri pada perut.
o Kulit kering.
o Sering merasa kedinginan.
o Detak jantung yang tidak teratur.
o Tekanan darah yang rendah.
o Dehidrasi.
2. Tanda & gejala bulimia nervosa.
o Makan hingga merasa sakit, biasanya dengan makanan yang tinggi lemak atau
manis.
o Menginduksi diri sendiri untuk muntah.

o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o
o

Penggunaan laksatif/pencahar.
Olahraga secara berlebihan.
Fokus terhadap berat badan & bentuk tubuh yang tidak menyehatkan.
Mempunyai gambaran diri sendiri yang negatif.
Pergi ke toilet setiap habis makan atau diantara waktu makan.
Merasa tidak bisa untuk mengendalikan kebiasaan makan.
BAB yang tidak normal.
Memiliki kerusakan gigi & gusi (akibat terkena asam lambung saat
memuntahkan makanan).
Pembengkakan pada kelenjar air liur di daerah pipi.
Sakit di mulut & tenggorokan.
Dehidrasi.
Detak jantung yang tidak teratur.
Adanya lecet, luka atau terlihat tulang di buku jari/tangan.
Mengalami haid yang tidak teratur/tidak sama sekali haid (amenorrhea).
Melakukan diet atau puasa secara terus menerus.
Kemungkinan juga mengalami penyalahgunaan obat terlarang ataupun
minuman beralkohol.

3. Tanda & gejala makan tak terkontrol (binge eating).


o Makan hingga merasa sakit.
o Makan dalam jumlah yang banyak di waktu-waktu tertentu (saat mengalami
episode binge) dibandingkan waktu biasanya.
o Makan lebih cepat (saat mengalami episode binge).
o Merasa tidak bisa untuk mengendalikan kebiasaan makan.
o Seing makan sendirian.
o Merasa risau & kesal dengan banyaknya makanan yang dimakan.
Masalah kesehehatan akibat gangguan pola makan
Membatasi apa yang kita makan & berolahraga memang menyehatkan. Tetapi yang tidak
sehat adalah apabila selalu khawatir mengenai berat badan & apa yang kita makan. Orang
yang menderita gangguan pola makan akan melakukan apapun, bahkan yang membahayakan
tubuh karena obsesi mereka mengenai berat badan. Jika tidak ditangani, anorexia nervosa &
bulimia nervosa dapat menyebabkan masalah kesehatan berikut ini :
masalah pada pencernaan.
masalah pada jantung.
masalah pada siklus mentruasi.
dehidrasi.
kulit kering & bersisik.
masalah pada gigi (pada bulimia nervosa).
timbul rambut halus di seluruh tubuh, termasuk wajah (pada anorexia nervosa).
Sedangkan pada gangguan pola makan binge eating, dapat menyebabkan masalah pada
sistem pencernaan, diabetes, kolesterol & jantung akibat sering mengkonsumsi makanan yang
berlemak & manis dalam jumlah banyak.
Penanganan gangguan pola makan
Penanganan gangguan pola makan tergantung dari jenis gangguan pola makan yang diderita.
Tetapi secara umum, hal tersebut termasuk dengan cara psikoterapi, edukasi mengenai nutrisi

& pengobatan. Jika nyawa penderita gangguan pola makan dalam bahaya, dapat diperlukan
rawat inap di RS untuk menstabilkan kesehatan. Berikut adalah uraian dari masing-masing
penanganan gangguan pola makan :
Psikoterapi
Psikoterapi secara individu dapat membantu penderita untuk merubah kebiasaan yang
tidak sehat menjadi sehat. Penderita gangguan pola makan dapat mengawasi apa yang
dimakan serta perasaannya, mengembangkan kemampuan untuk memecahkan
masalah & mencari cara yang lebih menyehatkan untuk menghadapi situasi yang
menimbulkan stres. Psikoterapi juga dapat meningkatkan kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain. Jenis psikoterapi yang disebut dengan terapi tingkah
laku kognitif (cognitive behavioral therapy) biasa digunakan untuk untuk penanganan
gangguan pola makan, terutama pada bulimia nervosa & binge eating. Terapi
kelompok juga dapat membantu penanganan gangguan pola makan tersebut bagi
beberapa orang. Terapi dengan keluarga juga dapat menjadi penanganan yang efektif
bagi para anak-anak & remaja yang mengalami gangguan pola makan. Terapi jenis ini
dilakukan dengan asumsi bahwa penderita tersebut tidak mampu untuk mengambil
keputusan karena faktor kesehatannya & memerlukan bantuan dari keluarga. Peran
keluarga yang penting dalam terapi jenis ini adalah bahwa keluarga terlibat untuk
memastikan anak atau anggota keluarga yang lain mengikuti pola makan yang sehat
& memperbaiki berat badannya. Terapi jenis ini juga dapat membantu menyelesaikan
konflik keluarga & mendorong dukungan dari anggota keluarga yang lainnya.
Edukasi mengenai gizi & perbaikan berat badan
Jika mengalami berat badan yang kurang akibat gangguan pola makan, tujuan pertama
dari terapi adalah untuk mengembalikan berat badan kembali sehat. Berapa pun berat
badan penderita, ahli gizi dapat membantu merancang diet yang sehat & juga
membantu membuat pola makan yang dapat membuat penderita mencapai berat badan
yang sehat serta mempunyai kebiasaan makan yang normal. Bagi penderita gangguan
pola makan binge eating, akan memperoleh manfaat tambahan penurunan berat badan
yang terkontrol.
Rawat inap
Jika penderita gangguan pola makan mempunyai masalah kesehatan yang serius atau
bagi penderita anorexia nervosa ynag menolak untuk makan atau menambah berat
badan, maka dokter akan merekomendasikan rawat inap di RS, baik di bangsal medis
ataupun psikiatri. Beberapa klinik ada yang mengkhususkan diri dalam perawatan
gangguan pola makan sementara ada juga klinik yang menawarkan program harian.
Program untuk gangguan pola makan biasanya menawarkan penanganan yang lebih
intensif dalam jangka waktu yang lebih lama.
Pengobatan
Obat tidak dapat menyembuhkan gangguan pola makan. Tetapi obat dapat membantu
mengontrol keinginan untuk membuang makanan, binge eating ataupun kerepotan
yang berlebihan dengan makanan & diet. Obat seperti misalnya anti depresi & anti
cemas juga dapat membantu gejala depresi atau kecemasan, yang seringkali
dihubungkan dengan gangguan pola makan.
Ciri-ciri bulimia
- Sulit dideteksi karena BB mereka bisa saja melebihi batas normal, atau bahkan
normal.
- Biasanya wanita, baik remaja ataupun dewasa muda.
- Pola makan dan makan dalam jumlah yang banyak kemudian dimuntahkan kembali
atau mengkonsumsi obat pencahar.

Terdapat beberapa masalah kesehatan akibat sering memuntahkan kembali makanan


setelah disantap diantaranya luka pada dinding perut, radang pada usus buntu, denyut
jantung tidak teratur, kerusakan pada ginjal, email gigi rusak karena memproduksi
asam yang berlebihan ketika muntah, terhentinya menstruasi, kemarahan yang
tertahan arena ketidakmampuan untuk mengekspresikan emosi secara lazim.

ASKEP
- Pengkajian dan pengumpulan data
Catat ketidakadekuatan nutrisi
Catat kehilangan BB 15% dibawah normal atau lebih
Kaji turgor kulit dan dehidrasi
Kaki kekuatan otot
Amenorrhea
Ketidakseimbangan elektrolit
Erosi gigi
Pemeriksaan lanjutan : anemia, ketidakseimbangan elektrolit, elektrokardiogram
- Diagnosa keperawatan, planning dan implementasi
a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak
adekuat pemasukan, menginduksi muntah, penggunaan pencahar kronis.
Hasil yang diinginkan : diit sesuai dengan BB individu
Implementasi : monitoring BB pasien, monitoring HV dan lab, tingkatkan
kepercayaan pasien, beri makan sedikit tapi sering.
b. Kelainan body image : berhubungan dengan perubahan psikososial dan kognitif.
Hasil yang diinginkan : pasien secara verbal mengatakan kepuasan terhadap
tubuhnya.
Implementasi : kaji dan dokumentasikan respon verbal dan nonverbal, dengarkan
pasien dan bawa terhadap realitas. Monitoring pernyataan negatif pasien dan
dokumentasikan, kaji kebutuhan rujukan ke pelayanan konseling dan sosial,
berikan penghargaan secara verbal.
- Evaluasi
Pasien mendapatkan BB yang sesuai, pasien puas dengan tubuhnya, pasien dapat
menilai positif terhadap tubuhnya.
Tambahan
RDA : saran jumlah kebutuhan gizi yang dianjurkan oleh ahli gizi yang sesuai dengan daerah
(negara). Dapat direvisi setiap 5 tahun kemarin.
Alkohol : 9 kalori
Lemak : 7 kalori
Kebutuhan lemak 25%

Anda mungkin juga menyukai