0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
339 tayangan3 halaman
Penelitian ini menganalisis faktor risiko timbulnya akne pada remaja dan dewasa muda di Italia dengan menggunakan metode case-control. Kasus terdiri dari pasien dengan diagnosa akne sedang hingga berat, sedangkan kontrol tidak mengalami akne atau hanya ringan. Hasilnya menunjukkan riwayat keluarga, makanan, merokok, dan menstruasi berhubungan dengan peningkatan risiko akne. Penelitian ini memenuhi kriteria validitas internal
Penelitian ini menganalisis faktor risiko timbulnya akne pada remaja dan dewasa muda di Italia dengan menggunakan metode case-control. Kasus terdiri dari pasien dengan diagnosa akne sedang hingga berat, sedangkan kontrol tidak mengalami akne atau hanya ringan. Hasilnya menunjukkan riwayat keluarga, makanan, merokok, dan menstruasi berhubungan dengan peningkatan risiko akne. Penelitian ini memenuhi kriteria validitas internal
Penelitian ini menganalisis faktor risiko timbulnya akne pada remaja dan dewasa muda di Italia dengan menggunakan metode case-control. Kasus terdiri dari pasien dengan diagnosa akne sedang hingga berat, sedangkan kontrol tidak mengalami akne atau hanya ringan. Hasilnya menunjukkan riwayat keluarga, makanan, merokok, dan menstruasi berhubungan dengan peningkatan risiko akne. Penelitian ini memenuhi kriteria validitas internal
Validitas Internal 1. Apakah penelitian ini membahas suatu pertanyaan yang tepat, jelas dan terfokus? Jawab: Ya (h: 1130) Untuk menganalisa peran yang dimainkan oleh faktor yang berbeda, seperti riwayat keluarga, faktor makanan, merokok dan riwayat menstruasi sebagai risiko timbulnya akne, peneliti melakukan penelitian observasional dengan metode case-control pada remaja dan dewasa muda yang didiagnosa akne sedang-berat yang dibandingkan kontrol tanpa acne atau acne ringan. 2. Apakah kasus dan kontrol diambil dari populasi yang sebanding? Jawab: Ya (h: 1130) Pasien kasus dan kontrol adalah semua laki-laki dan perempuan yang berusia 10-24 tahun yang berobat ke Poli Kulit di 15 kota Italia. 3. Apakah kriteria eksklusi yang digunakan sama untuk kedua kasus dan kontrol? Jawab: Ya (h:1130) Pada penelitian ini, hanya yang tidak dapat berbahasa Italia yang di ekslusi (h:1130), sedangkan kriteria lain tidak dijelaskan secara rinci. 4. Berapa persen dari masing-masing kelompok (kasus dan kontrol) berpartisipasi dalam penelitian ini? Jawab: kasus 36%, kontrol 67%. 5. Apakah ada perbandingan yang dibuat antara kasus dan kontrol untuk menjelaskan kesamaan atau perbedaan? Jawab: Ya (h: 1130) Pada penelitian ini, kesamaan antara kasus dan kontrol adalah kelompok usia dengan rentang usia dari 10-24 tahun (remaja dan dewasa muda), dan mereka yang berobat ke Poli Kulit di 15 kota Italia selama waktu penelitian. Perbedaan kasus dan kontrol adalah dimana kasus merupakan pasien yang telah didiagnosa akne sedang-berat oleh Ahli Kulit yang ikut dalam penelitian, sedangkan kontrol adalah pasien yang bukan akne atau akne ringan yang tidak memerlukan pengobatan, dan pasien yang datang untuk konsultasi dengan Ahli Kulit selain masalah akne. 6
6. Apakah kasus secara jelas didefinisikan atau dibedakan dari kontrol? Jawab: Ya (h: 1130) Pasien kasus telah didiagnosis dengan akne sedang-berat oleh Ahli Kulit yang ikut berpartisipasi dalam penelitian. 7. Apakah penelitian ini jelas menetapkan bahwa kontrol bukanlah kasus? Jawab: Ya (h: 1130) Pada penelitian ini kontrol adalah pasien yang bukan akne atau akne ringan yang tidak memerlukan pengobatan, dan pasien yang datang untuk konsultasi dengan Ahli Kulit selain masalah akne. 8. Apakah pasien dijelskan tentang penilaian kuisioner? Jawab: Tidak Tidak dijelaskan apakah pasien mengetahui bagaimana penilaian kuisioner. 9. Apakah hasil penelitian yang dipaparkan diukur dengan cara yang standar, valid dan dapat dipercaya? Jawab: Ya (h: 1131) Hasil penelitian ditampilkan dalam bntuk tabel distribusi dan diuji dengan metode Odds Ratio (OR). 10. Apakah pada penelitian ini faktor pengacau diidentifikasi dan diperhitungkan dalam desain dan analisis? Jawab: Ya (h:1131) Peneliti mengakui bahwa dalam penelitian ini memungkinkan terdapat bias dan faktor pengacau. Salah satu bias dan faktor pengacau dan dijelaskan peneliti yaitu pasien yang menjadi kontrol tidak diklasifikasikan dalam beberapa kelompok diagnosis, peneliti telah mencoba menegelompokkan pasien kontrol dan didapatkan tidak ada hasil odds ratio yang signifikan. Peneliti juga mengakui, dengan mengelompokkan pasien akne ringan ke dalam kelompok kontrol, hal ini mungkin dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian.
7
11. Apakah terdapat confidence interval pada penelitian ini? Jawab: Ya (h: 1131) Untuk setiap variabel, peneliti menggunakan perhitungan odds ratios (OR) dengan confidence interval 95%.
Penilaian keseluruhan penelitian 1. Seberapa baik penelitian yang dilakukan untuk meminimalkan resiko bias atau faktor pengacau? Jawab: Dapat diterima (Acceptable = [+]) Penelitian ini memenuhi banyak kriteria, dan peneliti sudah meminimalisir resiko bias atau faktor pengacau, walaupun hasil penelitian dapat berbeda dengan hasil penelitian selanjutnya. 2. Kesimpulan : Penelitian ini layak dijadikan referensi.