Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

SIMULASI KASUS KLINIK 1

Disusun oleh :

Nama : Hansel Winata Lopo


Stambuk : N 101 17 042
Kelompok : 7

FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS TADULAKO
2019
Kasus 1 :

Seorang pasien diduga sakit thyphoid dan hasil tes widalnya positif. Berapakah
kemungkinan pasien ini benar-benar sakit thyhoid?

I. Penentuan PICO
P : Seorang pasien diduga sakit thyphoid
I : Tes Widal
C : Tidak dilakukan tes widal
O : Positif terkena thyphoid

II. Telaah Kritis Diagnosis


A. Validitas
1) Apakah terdapat perbandingan subjek penelitian menggunakan
metode “blind comparison” dengan gold standar
Jawab :Ya, perbandingan antara tes widal dan kultur darah

2) Apakah tes yang diujikan pada semua spectrum pasien yang


biasanya ditemukan di RS/fasilitas kesehatan?
Jawab : Ya, karena sampelnya adalah pasien atau pengunjung yang
datang di RS Pendidikan Benin

3) Apakah tes standar juga dilakukan, selain tes yang diujikan?


Jawab : Ya
4) Apakah tes yang diujikan telah divalidasi pada pasien independent?
Jawab : Tidak, karena penelitian ini hanya mengarah ada studi kasus
RS bukan masyarakat

B. Inportant

Perhitungan :
 Sensifitas = a / (a+c) x 100% = 21/ 60 x 100% = 35%
 Spesifisitas = d/(b+d)x 100% = 108/211x100%= 51%
 LR + = Sensifitas/(1-spesifitas) = 35%/49% = 0,8
 LR- = (1-Sensifitas)/spesifitas = 65%/51%= 1,27
 PPV = a/(a+b)x100% = 21/124x100%= 17%
 NPV = d/(c+d)x100% = 108/147x100%= 73%
 Prevalence = (a+c)/(a+b+c+d) = 60/271= 22%
 Pre-test odds = Prevalence/(1- Prevalence) = 22%-78%= 0,28

C. Applicable
1) Apakah tes yang diujikan mudah didapatkan, biayanya terjangkau,
akurat dan tepat untuk kasus?
Jawab : Untuk biaya dapat terjangkau,untuk akurat mendiagnosis
suatu penyakit tidak
2) Dapatkah mengeneralisasi perkiraan klinis hasil pre tes
probability pasien?

3) Apakah hasil post test probability membantu pasien?

4) Akankah uji ini membantu pasien?


Jawab : Tidak, karena tes widal tidak disarankan untuk
diagnosis demam tifoid
Kasus 2 :

Pada anak dengan demam atau nyeri yang sifatnya akut, bagaimanakah
perbandingan efikasi paracetamol dan ibuprofen dalam mengatasi keluhan
tersebut?

1. Penentuan PICO
P : Anak dengan demam atau nyeri
I : Paracetamol
C : Ibuprofen
O : Penurunan demam
2. Telaah Kritis Diagnosis
A. Vitalitas
1) Apakah terdapat randomisasi?
Jawab : Ya

2) Apakah daftar random diperlihatkan?


Jawab : Ya, pasien diacak menggunakan tabel angka

3) Apakah pasien di follow up (kohor) cukup lama dan komplit?


Jawab : Ya, pasien di follow up pada melalui telfon jika tidak dapat
hadir di RS ataupun di follow up secara langsung pada hari ke 2, 3
dan 28
4) Apakah pasien dianalisis di grupnya masing-masing?
Jawab : Tidak

5) Apakah single blind, double blind atau triple blind?


Jawab : Double blind

6) Apakah kedua grup diperlakukan sama?


Jawab : Tidak

7) Apakah kedua grup setara (karakteristik sama) pada saat dimulai


penelitian?
Jawab :Ya

B. Inportant
1) Seberapa besar pengaruh hasil terapi?
Jawab :
2) Seberapa tepat perkiraan pengaruh terapi?
Jawab :

C. Applicable
1) Apakah hasil dapat diaplikasikan?
Jawab : Ya

2) Apakah karakteristik pasien dengan subjek penelitian sangat


berbeda sehingga hasil tidak dapat diaplikasikan?
Jawab : Tidak, karakteristik dan subjek sama dan dapat
diaplikasikan
3) Apakah terapi/tindakan ini dapat diaplikasikan pada praktek?
Jawab : Ya

4) Apa manfaat dan bahaya yang bisa didapatkan oleh pasien?


Jawab : Dapat menurunkan rasa nyeri

5) Apakah pasien Anda akan merasa puas setelah diberikan terapi?


Jawab : Ya, berdasarkan penelitian yang diatas dikatakan bahwa
antara paracetamol dan ibuprofen tidak ada perbedaan dalam
efektivitasnya untuk meringankan rasa nyeri. Kedua obat sama-
sama akan memberikan efek penurunan rasa nyeri
6) Apakah Anda telah mengetahui apa yang pasien Anda inginkan?
Jawab : Pada kasus pasien yang datang dengan keluhan nyeri atau
demam akut akan saya rekombinasikan paracetamol ataupun
ibuprofen
7) Apakah pasien Anda cocok mendapatkan terapi ini dan mengerti
konsekuensinya?
Jawab : Ya, masalah mengenai konsekuensi akan dijelaskan pada
saat konseling ataupun informed consent

Anda mungkin juga menyukai