Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Blok 9

Simulasi Kasus Klinis

Disusun Oleh :

Tirta Kumala Dewi


N 101 15 056
Kelompok 3

PRODI KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2018
Laporan Kasus 1

1. Pertanyaan Klinis dan Menentukan PICO


2. Langkah-langkah mencari jurnal
3. Critical appraisal (worksheet diagnosis)
4. Jawaban dari pertanyaan klinis?
5. referensi
1. Pertanyaan Klinis dan Menentukan PICO
“seorang pasien diduga sakit Thyphoid dan hasil tes widalnya positif.
Berapakah kemungkinan pasien ini benar-benar sakit thyphoid?
P = Thypoid fever
I = IgM anti Salmonella Typhii
C = Blood Culture
O = Sensitivity and specitifity
2. Langkah-langkah mencari jurnal
3. Critical appraisal (worksheet diagnosis)
1. Apakah hasil penelitian valid?
a. Apakah terdapat perbandingan subjek penelitian menggunakan metode
“blind comprasison” dengan gold standart?
= Ya
b. Apakah tes yang diajukan dilakukan pada semua spectrum pasien yang
biasanya ditemukan di RS/fasilitas kesehatan?
= ya

c. Apakah tes standard juga dilakukan, selain tes yang di ujikan?


= ya

d. Apakah tes yang di ujikan telah divalidasi pada pasien independent?


= tidak
2. Apakah hasil penelitian yang valid ini penting?

Table 2 x 2

Penyakit
Tidak Total
Sakit
sakit
Hasil Positif 39 3 42
tes Negative 0 103 103
Total 39 106 145

Perhitungan :
Sensitivitas
= a/ (a+c) x 100 %
= 39/ (39+0) x 100 %
= 100%
Spesifisitas
= d/(b+d) x 100%
= 103/ (106) x 100 %
= 97%
Likelihood ratio positive (LR +)
= sensitivitas/(1-spesifisitas)
= 1/ (1- 0.97)
= 33,33
Likelihood ratio negative (LR -)
= (1- sensitivitas)/ spesifisitas
= (1- 0.1) / 0,97
= 0.9278
Positive predictive value (PPV)
= a/(a+b) x 100 %
= 39 / 42x 100 %
= 92.85%
Negative predictive value NPV
= d/(c+d) x 100 %
= 103/103x 100%
= 100
Pre test probability (prevalensi)
= (a+c) / (a+b+c+d) x 100%
= 142 / 145 x 100 %
= 97.93%
Pre test odds
= prevalence/(1 – prevalence)
= 0.97/ 0.09
= 10.78
Post-test odds
= pre-test odds × likelihood ratio
= 10.78 x 9.2
= 0.104
Post-test prob
= post-test odds/(post-test odds + 1).
= 9.2/10.2
= 0.9
3. Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan kepada pasien anda ?
a. Apakah tes yang diujikan mudah didapatkan (available), biayanya
terjangkau (affordable), akurat (accurate) dan tepat (precise) untuk
kasus anda?
= Ya
b. Dapatkah anda mengeneralisasikan perkiraan klinis hasil pretest
probability pasien anda (dari pengalaman pribadi,nilai prevalensi, data
yang ada, atau penelitian sebelumnya)?
- Apakah karakteristik Subjeck penelitian sama dengan pasien anda?
= ya

- Apakah kemungkinan hasil probabilitas penyakit berubah sejak


pengambilan data?
= No
c. Apakah hasil posttest probability membantu pasien?
- Berhubungan dengan test-treatment threshold? = Ya
- Apakah pasien anda bersedia untuk diuji menggunakan tes ini?
- Akankah uji ini membantu pasien?
4. Jawaban dari pertanyaan klinis?
Berdasarkan sensitivitas dan spesivitasnya, kemungkinan besar pasien
mengalami demam tifoid
5. Referensi
Farhana Khanam, et al. 2013. Evaluation of a typhoid/paratyphoid Diagnostic
Assay(TPTest) Detecting Anti Salmonella IgA in Secretions of Peripheral
Blood Lymphocytes in Patients in Dhaka, Bangladesh. Viewed on January
2018 from <
http://journals.plos.org/plosntds/article?id=10.1371/journal.pntd.0002316 >
Laporan Kasus 2

1. Pertanyaan Klinis dan Menentukan PICO


2. Langkah-langkah mencari jurnal
3. Critical appraisal (worksheet diagnosis)
4. Jawaban dari pertanyaan klinis?
5. Referensi#

1. Pertanyaan Klinis dan Menentukan PICO

“Anak 4 tahun, batuk pilek berdahak bening. T 37,9°C, RR 24x/Menit, hidung dan
faring hiperemis, paru tidak ada kelainan. Bagaimanakah efektivitas pemberian
antipiretik, antihistamin, dekongestan, pada pasien tersebut ?@

P = Common Cold
I = antihistamin
C = placebo
O = effectivity
2. Langkah-langkah mencari jurnal
Worksheet Terapi
1) Apakah hasil penelitian valid ?
a. Apakah terdapat randomisasi ?
= Ya, terdapat randomisasi pada penelitian ini dengan
menggunakan uji klinis acak (RCT)
b. Apakah daftar randomisasi diperlihatkan ?
= tidak
c. Apakah pasien di follow up (kohort) cukup lama dan
komplit ?
= pasien lost follow up pada RCT (+)19,3%, sedangkan
pada RCT (-)20.6%
Apakah Pasien dianalisis digrup nya masing-masing ?
= Ya, pasien dianalisis digrupnya masing-masing
d. Apakah single blind, double blind, atau triple blind ?
= Double blind
e. Apakah kedua grup diperlakukan sama ?
= Ya,

2) Apakah hasil penelitian yang valid ini penting ?


a. Seberapa besar pengaruh hasil terapi ?
=.
b. Seberapa tepat perkiraan pengaruh terapi ?
= CI. 95%

Perhitungan :
Perhitungan dilakukan pada 2 kelompok yaitu
kelompok yang diberikan antihistamin dan yang diberikan
placebo
CER : Kelompok yang diberikan antihistamin
EER : Kelompok yang diberikan placebo

AAR = CER – EER


= 43.95% - 41.79%
= 2.16 %

RR = EER / CER
= 41.79% / 43.95%
= 0.95%

RRR = (1-RR)*100
= (1- 0.95%)*100
= 5%

NNT = 1/ ARR
= 1/ 2.16%
= - 0,46%

3) Apakah hasil penelitian ini dapat diaplikasikan kepada pasien


anda ?
a. Apakah Hasil ini diaplikasikan ke pasien ?
=
b. Apakah karakteristik pasien dengan subjek penelitian
sangat berbeda sehingga hasil tidak dapat diaplikasikan ?
=-
c. Apakah terapi ini dapat diaplikasikan pada praktek anda ?
.
d. Apa manfaat dan bahaya yang bisa didapatkan oleh pasien
?
=.
e. Metode 1 : f
Resiko relative pasien anda bila mendapatkan terapi
terhadap subjek yang diteliti
= NNT/F
f. Metode 2 : 1/(PEER-RRR)
Ekspektasi pasien anda bila mereka berada dikelompok
control (PEER) = 1/ (PEER*RRR) =
g. Apakah pasien anda akan merasa puas (berdasarkan
kekhawatiran dan preferensi mereka) setelah diberikan
terapi ?
=-
h. Apakah anda telah mengetahui apa yang pasien anda
inginkan ?
=-
i. Apakah pasien anda cocok untuk mendapatkan terapi ini
dan mengerti segala konsekuensinya ?
=-
1. Jawaban dari pertanyaan klinis :
= pengaruh antihistamin pada terapi batuk dan flu (common cold)
tidak efektif

Anda mungkin juga menyukai