Jenis Penelitian
o Eksplorasi awal
o Generalisasi harus representatif
Skala ukur variabel dependen
o Kategorikal/proporsional
o Kontinyu (interval)
Presisi
o Selisih nilai yang akan diperoleh dg nilai sebenarnya yang
masih bisa diterima
RUMUS BESAR SAMPEL MANA YANG DIPAKAI?
0% 10% 20% 30%
PRESISI
BESAR SAMPEL
NILAI Z1-Α/2
1% 2,81 2.32
5% 1,96 1.65
10% 1,64 1.28
15% 1,44 1.04
20% 1,28 0.84
Rumus Besar Sampel Untuk Populasi yang Besar
(N ≥ 500.000)
KASUS 1: KEPUSTAKAAN ADA
Presisi (d) = 2%
Presisi (d) = 2%
Ditetapkan peneliti
Berdasarkan literatur variable dengan nilai P <
0.05
Penetapan Resiko Relatif
Penetapan OR
Mendapatkan nilai P2 (Cohort)
Efek Total
Positif Negatif
FR Positive a b a+b
P2 = a/(a+b)
Negative c d c+d
P2 = c/(c+d)
Efek Total
Positif Negatif
FR Positive a b a+b
P2 = a/(a+b) P2 = b/(a+b)
Negative c d c+d
Efek Total
Positif Negatif
Negative c d c+d
P2 = c/(c+d)
Total a+c b+d N
PENENTUAN P1-P2 DENGAN MENETAPKAN
RR
• P1 = RR x P2
• Sebuah penelitian ingin mengetahui apakah terdapat
perbedaan kesembuhan luka akibat DM antara
pemberian olesan obat merah (standard) dan olesan
krim daun kalapapa?
Untuk menentukan besar sampel, peneliti menetapkan
bahwa RR minimal dianggap bermakna adalah 1,5. Bila
kesembuhan pada obat A diketahui 50%, berapakah
nilai P1 dan P1-P2
PENENTUAN P1-P2 DENGAN MENETAPKAN
RR
P1 = RR x P2
P1 = 1,5 x 50% = 75%
P1 – P2 =75% -50% =25%
Nilai P1 = 75% dan P1-P2 =5%
PENENTUAN P1-P2 DENGAN MENETAPKAN
OR
OR = [P1(1-P2)] / [P2(1-P2)]
Seorang peneliti ingin mengetahui apakah terdapat
hubungan antara penggunaan tablet bajakah dengan kanker
payudara. Peneliti menggunakan desain kasus control.
Untuk menentukan besar sampel, epenliti menetapkan
bahwa OR minimal yang dianggap bermakna yang
dianggap bermakna adalah 2. Bila proporsi pajanan tablet
bajakah pada kelompok control diketahui 50%, berapakah
nilai P1 dan P1-P2?
PENENTUAN P1-P2 DENGAN MENETAPKAN
OR
OR = [P1(1-P2)] / [P2(1-P2)]
Pajanan tablet bajakah pada kelompok control adalah 50%
OR minimal = 2
2 = [P1(1-0,5) / 0,5(1-P1)] = [P1 x 0,5 / 0,5(1-P1)]
2(1-P1) = P1
2 – 2P1 = P1
3P1 = 2
P1 = 2/3 = 0,66
P1-P2 = 0,66 – 0,5 = 0,16
P1 = 0,66 dan P1-P2 = 0,16
CONTOH PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
ANALISIS KATEGORI TIDAK BERPASANGAN
CONTOH KASUS 1: COHORT
Sebuah studi kohor berminat mempelajari apakah terdapat peningkatan risiko
terkena kanker payudara pada penggunaan kontrasepsi oral. Perkiraan insidensi
kumulatif dalam 10 tahun pada populasi wanita yang bukan pengguna kontrasepsi
oral ialah 0,02. Risiko relatif kanker payudara karena menggunakan kontrasepsi
oral diperkirakan 1,8. Tingkat kemaknaan = 0,05. Power yang diinginkan
sebesar 80%. Berapa besar sampel minimal yang dibutuhkan?
Diketahui:
• Tingkat kemaknaan = 0,05 (5%) Z1-/2 = 1,96
• Power (1-) : 80%, = 1 – 0,8 = 0,2 Z1- = 0,842
• RR = 1,8
• P2 (proporsi kanker payudara pada wanita bukan pengguna kontrasepsi) = 0,02 dan Q2 =
1- 0,02 = 0,98
• P1 (proporsi kanker payudara pada wanita pengguna kontrasepsi oral) = RR x
P 1,8 x 0,02 = 0,036
• Q1 = 1 – 0,036 = 0.964
Jawaban:
n (tiap kelompok) =
= 1633,06 1663
Diketahui:
Tingkat kemaknaan = 0,05 (5%) Z1- = 1,96
Power (1-) : 80%, = 1 – 0,8 = 0,2 Z1-/2 = 0,842
OR =2
P2 = 0,2 ; Q2 = 0,8
2 = [(P1(1-0,2) / 0,2(1-P1) = P1x0,2 / 0,2(1-P1)
2(1-P1) = P1
2 – 2P1 =P1
3P1 = 2
P1 =2/3 = 0,66
P1 – P2 = 0,66 – 0,2 = 0,16
Jawaban:
n=
Diketahui:
Tingkat kemaknaan = 0,05 (5%) Z1- = 1,96
Power (1-) : 80%, = 1 – 0,8 = 0,2 Z 1-/2 = 0,842
P2 = 0,7 ; Q2 = 0,3
P1-P2 = 0,2 P1 = P2 + 0,2 = 0,7 + 0,2 = 0,9
Q1 = 1-P1 = 1 – 0,9 = 0,1
P = (P1+P2)/2 = (0,7+0,9)/2 = 0,8
Q = 1-P = 1-0,8 = 0,2
n1=n2 = 61,53 dibulatkan menjadi 62
Dengan demikian, besar sampel untuk tiap kelompok = 62
CONTOH PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
ANALISIS KATEGORI BERPASANGAN
Z= nilai baku distribusi Sel konkordan (a dan d)
normal pada α atau β Sel diskordan (b dan c)
tertentu
P1 – P2= selisih proporsi
minimal yang dianggap
bermakna (effect size)
Π = besarnya diskordan
HUBUNGAN ANTARA DISKORDAN, PROPORSI,
DAN OR
Dengan demikian, besar sampel untuk tiap kelompok adalah
102 (kelompok kasus) dan sebanyak 102 kelompok kontrol