Anda di halaman 1dari 41

TUJUAN UMUM

Setelah mengikuti materi ini, peserta


latih mampu memahami tata kelola
Pemerintahan baik & bersih ( Clean &
Good Governance)
TUJUAN KHUSUS

1. Menjelaskan pengertian kepemerintahan yang baik.


2. Menjelaskan dan menguraikan prinsip-prinsip kepemerintahan
yang baik
3. Menjelaskan Reformasi Birokrasi
4. Menjelaskan Program kemenkes dalam upaya pencegahan korupsi
5. Menjelaskan sisitem Pengendalian Internal Pemerintah
6. Menjelaskan Pembangunan Zona Integritas
POKOK BAHASAN
psi KEPEMERINTAHAN YG BAIK
nse
Ko (Good Governance)

Pengarahan dan administrasi yg berwenang atas kegiatan orang-


orang dalam sebuah negara, negara bagian, kota dan sebagainya

Lembaga atau badan yang menyelenggarakan pemerintahan


negara, negara bagian, atau kota dan sebagainya
psi KEPEMERINTAHAN YG BAIK
nse
Ko (Good Governance)

Arti Good dalam istilah good governance


Mengandung dua pengertian

1. Aspek2 fungsional dari pemerintah yg efektif dan


efisien dlm pelaksanaan tugasnya untuk tujuan
tersebut
2. Nilai-nilai yg menjunjung tinggi keinginan/kehendak rakyat,
& nilai-nilai yang dapat meningkatkan kemampuan rakyat
dalam pencapaian tujuan (nasional) kemandirian,
pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.
PRINSIP-PRINSIP KEPEMERINTAHAN YG BAIK

MENURUT PP 101 TH 2000 :


1. PROFESIONALITAS.
2. AKUNTABILITAS
3. TRANSPARANSI
4. PELAYANAN PRIMA
5. DEMOKRASI
6. EFISIENSI.
7. EFEKTIFITAS
8. SUPREMASI HUKUM DAN DAPAT DITERIMA
OLEH
SELURUH MASYARAKAT.
Reformasi Birokrasi

12
13
14
Reformasi Birokrasi berarti :

Perubahan cara berfikir (Polapikir, pola sikap & Pola Tindak)

Perubahan Penguasa menjadi pelyan

Mendahulukan peranan dari wewenang

Tidak berpikir hasil produksi tetapi hasil akhir

Perubahan manajemen kerja

Mewujudkan pemerintah yg baik, bersih, tranparan, &


profesional, bebas Korupsi, Kolusi, & Nepotisme (KKN) melalui
penataan kelembagaan, ketatalaksanaan,sumber daya
manusia, akuntabilitas kinerja yg berkualitas, efisien, efektif
dan kondusif, serta pelayanan yg Prima (konsisten &
transparan)
Terwujudnya pemerintah yg amanah
atau tata Pemerintah yg baik

16
M I S I Reformasi Birokrasi
Membentuk/ menyempurnakan peraturan
1 perundang-undangan dalam rangka mewujudkan
tata kelola pemerintahan yang baik.

Melakukan penataan dan penguatan organisasi,


2 tatalaksana, manajemen sumber daya manusia
aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas
pelayanan publik, mind set dan culture set.

3 Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif.

4 Mengelola sengketa administratif secara efektif dan


efisien.
17
Tujuan Reformasi Birokrasi

18
Sasaran Reformasi Birokrasi

Terwujudnya birokrasi profesional, netral &


sejahtera, mapu menempatkan diri sebagai abdi
negara & abdi masyarakat guna mewujudkan
pelayanan masyarakat yang lebih baik

Terwujudnya kelembagaan pemerintahan yg


proporsional, fleksibel, efektif, efisien di lingkungan
pemerintahan pusat dan daerah.

Terwujudnya ketatalaksanaan (pelayanan publik)


yang lebih cepat tidak berbelit, mudah, dan sesuai
kebutuhan masyarakat.
Faktor Sukses Reformasi Birokrasi

20
Strategi Nasional (Stranas) Pencegahan &
Pemberantasan Korupsi
Perpres N0.55 Tahun 2012
6 (enam) Strategi
Melaksanakan upaya-upaya pencegahan
Melaksanakan langkah-langkah strategis dibidang
penegakan hukum
Melaksanakan upaya-upaya harmonisasi penyusunan
peraturan perundang undangan di bidang pemberantasan
korupsi & sektor terkait lainnya
Melaksanakan kerjasama internasional & penyelamatan
asset hasil Tipikor
Meningkatkan upaya pendidikan & Budaya anti korupsi

Meningkatkan koordinasi dlm rangka mekanisme


pelaporan pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi
Upaya Percepatan RB Ling.Kemenkes
1. Disiplin kehadiran menggunakan absen pringer print
2. Mengisi Sasaran Kinerja pegawai (SKP)
3. Pelayanan Prima
4. Penanda tanganan fakta integritas bagi setiap pelantikan
pejabat di Kemenkes
5. Terlaksananya strategi komunikasi PBAK
6. Sosilaisasi ttg larangan melakukan gratifikasi
7. Pemberlakukan sistem LPSE
8. Layanan publik berbasis teknologi informasi
9. Pelaksanaan LHKP
10. Membentuk unit Pengendalian Gratifikasi
11. Tampa korupsi, korupsi merampas hak masyarakat utk
sehat, hari gini masih terima suap, dll
AT HOME …………

PERLU UPAYA
AT PLANE ……

Aktifitas Pengendalian Infokom

Penilaian Risiko
Lingk. Pengendalian
Monev
BAYANGKAN ..!!! (JIKA TANPA PENGENDALIAN)
BAYANGKAN ..!!! (JIKA TANPA PENGENDALIAN)
Menurut PP 60/2008, Bab I Pasal 1;
SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui :
•Kegiatan yang efektif dan efisien
•Keandalan pelaporan keuangan
•Pengamanan aset negara, dan
•Ketaatan terhadap peraturan perundang-
undangan.
29
Penerapan SPIP
1. Pelaksanaan SPIP adalah amanat PP 60 tahun 2008 bahwa
pelaksanaan kebijakan/program dilakukan secara integral antara
tindakan & kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh
pimpinan & seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai
atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan
efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara,
& ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
2. mendorong seluruh unit kerja/satuan kerja untuk melaksanakan
seluruh kebijakan/program yang telah ditetapkan yang bermuara
terhadap tercapainya sasaran dan tujuan organisasi
3. Pimpinan instansi atau unit kerja akan bertanggungjawab penuh
terhadap pelaksanaan kebijakan/program yang terurai dalam
beberapa kegiatan demi tercapainya tujuan organisasi yang dimulai
sejak dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan, dan
pelaporan/pertanggungjawaban keuangan yang akuntabel.

pimpinan
Unsur SPIP

31
PENGERTIAN UMUM
Pada pedoman ini, yang dimaksud dengan :

1).Zona Integritas (ZI) adalah sebutan atau predikat yang


diberikan kepada K/L dan Pemda yang pimpinan dan
jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan
WBK dan WBBM melalui upaya pencegahan korupsi,
reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan
publik;
2).Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) adalah sebutan
atau predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang
memenuhi syarat indikator hasil WBK dan memperoleh
hasil penilaian indikator proses di atas 75 pada ZI yang
telah memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
dari BPK atas laporan keuangannya;
PENGERTIAN UMUM (Lanjutan)....
3) Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM)
adalah sebutan atau predikat yang diberikan kepada
suatu unit kerja yang memenuhi syarat indikator
hasil WBBM dan memperoleh hasil penilaian
indikator proses di atas 75 pada ZI yang telah
memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
dari BPK atas laporan keuangannya;

4) Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja di lingkungan K/L


dan Pemda serendah-rendahnya Eselon III yang
menyelenggarakan fungsi pelayanan kepada
masyarakat;
PETA ZI, WBK, WBBM

ZONA INTEGRITAS
(K/L/PEMDA)

WBK

(UNIT KERJA/SATUAN KERJA)

WBBM
KETENTUAN DALAM PELAKSANAAN PENILAIAN OLEH TPI/TPN

1. Penilaian dilakukan secara Independen dalam arti tidak


dipengaruhi oleh pihak manapun;
2. Komunikasi dengan pihak yang dinilai hanya dapat dilakukan
untuk mengklarifikasi atau melengkapi data/informasi yang
diperlukan dalam rangka penilaian;
3. Tidak diperkenankan adanya komunikasi dalam bentuk apapun
antara Tim Penilai Internal/Tim Penilai Nasional dengan pihak yang
dinilai yang secara langsung maupun tidak langsung mengarah
kepada informasi tentang nilai yang akan diperoleh;
4. Pihak yang dinilai tidak dipungut biaya apapun;
5. Keputusan/hasil Tim Penilai Nasional bersifat mutlak; dan
6. Keputusan/hasil Tim Penilai Nasional disampaikan kepada Menteri
PAN dan RB dalam bentuk laporan Hasil Evaluasi dari Koordinator
Tim Penilai Nasional.
TIM PEMANTAU INDEPENDEN

1. Dipimpin oleh Deputi Bidang Pengawasan dan Akuntabilitas


Aparatur.
2. Tugas Tim Pemantau Independen adalah melakukan pemantauan
secara proaktif ke unit kerja berpredikat WBK/WBBM atau
berdasarkan laporan-laporan dari masyarakat maupun Forum
Pemantau Independen pada tingkat K/L dan Pemda.
3. Tim Pemantau Independen dapat mengajukan rekomendasi
pencabutan/perubahan status WBK/WBBM, jika ternyata syarat-
syarat indikator mutlak dan indikator operasional tidak dapat
dipertahankan.
INDIKATOR HASIL WBK/WBBM

 Dalam 2 tahun terakhir


 Berdasarkan penilaian APIP & BPK

 Pengaduan yg telah >60 hari

*) Penerapan menunggu persetujuan dari KPK


**) Khusus masalah maladministrasi yang menjadi tanggung jawab pimpinan unit kerja
PEMENUHAN INDIKATOR PROSES ZI MENUJU WBK/WBBM
NO UNSUR INDIKATOR PROSES BOBOT (%)
1 Penandatanganan Dokumen Pakta Integritas 5
2 Pemenuhan Kewajiban LHKPN 6
3 Pemenuhan Akuntabilitas kinerja 6
4 Pemenuhan Kewajiban Laporan keuangan 5
5 Penerapan Kebijakan Disiplin PNS *) 5
6 Penerapan Kode Etik Khusus 4
7 Penerapan Kebijakan Pelayanan Publik *) 6
8 Penerapan whistle blower system Tindak Pidana Korupsi 6
9 Pengendalian gratifikasi 6
10 Penanganan benturan kepentingan (conflict of interest) 6
11 Kegiatan Pendidikan/ Pembinaan & Promosi Anti Korupsi 6
12 Pelaksanaan saran perbaikan yg diberikan o/ BPK/KPK/APIP 5
13 Kebijakan pembinaan purna tugas *) 4
14 Pelaporan transaksi keuangan yang tidak wajar oleh PPATK 6
15 Promosi jabatan secara terbuka *) 3
16 Rekruitment secara terbuka 3
17 Mekanisme pengaduan masyarakat 6
18 E-Procurement 6
19 Pengukuran kinerja individu ) 3
20 Keterbukaan informasi publik 3
100 %
 Good and Clean Governance merupakan suatu
keharusan.
 Pemerintah lebih bertindak sebagai katalis yang
menjalankan fungsi mengarahkan daripada melaksa
nakan sendiri berbagai tugas pelayanan umum.
 Wujud Clean & Good Governance adalah
penyelenggaraan pemerintah negara yang solid dan
bertanggung jawab, serta efisiensi dan efektif,
dengan menjaga kesinergisan interaksi yang
konstruktif diantara domain negara, sektor swasta
dan masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai