Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan
negara dengan UU nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Negara serta untuk
menciptakan Good Governance melalui UU Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan UU nomor 28 tahun 2009
tentang Penyelenggaraan negara yang bebas KKN, maka diperlukan Sistem
Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara disebutkan
dalam Pasal 12 bahwa dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja,
pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem
pengandalian intern pemerintah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus
dibuat oleh Pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada
pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP. Sebagai instansi
penyelenggaran pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Malang wajib
menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai Peraturan Pemerintah tentang SPIP dan
Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan
pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Rencana
Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara
menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok Pemerintahan Kabupaten Malang.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok
Pemerintah Kabupaten Malang, sehingga diharapkan dapat mendukung atas
pencapaian tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Malang.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


1
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010-2025;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2011 tentang Percepatan
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara;
8. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana
Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2015 Tentang Road Map Reformasi
Birokrasi 2015-2019;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (lembaran Daerah Kabupaten
Malang Tahun 2016 Nomor 1 Seri C), sebagaimana telah diubahn dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2018 Nomor 1
Seri C);
11. Peraturan Bupati Malang Nomor 31 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Kominukasi dan
Informatika (Berita Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016 Nomor 4 Seri C)

C. TUJUAN
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action plan)
penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian yang akan dilaksanakan oleh
pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Malang

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


2
D. MANFAAT

Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) adalah sebagai berikut :


1. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh hingga tercipta
keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan lingkungan pengendalian dalam
aktivitas dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Malang;
2. Menjadi dasar dalam membangun infrastruktur pengendalian sebagai bagian dari
penyelenggaraan SPIP;
3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran kemajuan
penyelenggaraan SPIP;
4. Pencapaian Tujuan dan Sasaran sebagai bagian dari Visi dan Misi Dinas
Komunikasi dan Informatika dapat diwujudkan secara efisien dan efektif;
5. Pengelolaan keuangan dapat diselenggarakan secara handal;
6. Pengelolaan asset dapat diselenggarakan secara handal;
7. Seluruh peraturan perundangan dapat dipatuhi;

E. RUANG LINGKUP
1. Lingkungan Pengendalian.
Lingkungan pengendalian adalah lingkungan dimana pengendalian tersebut
berada, yaitu meliputi antara lain : seluruh personil baik atasan maupun
bawahan, integritas, nilai etika dan kompetensi personil, manajerial, struktur
organisasi, wewenang dan tanggung jawab, kebijakan, pengawasan oleh aparat
pengawasan internal, dan hubungan antar instansi.
2. Penilaian Risiko.
Berbagai risiko organisasi dapat menghambat dan bahkan menggagalkan dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan Dinas Kominfo Oleh karena
itu, risiko perlu diidentifikasi dan dianalisis seberapa besar pengaruhnya
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
3. Kegiatan Pengendalian.
Kegiatan pengendalian mempunyai makna luas, yaitu segala upaya dan wujud
yang dilakukan organisasi dalam rangka mengendalikan segala aktivitasnya agar
tujuan dalam arti sempit dan luas (dimensi waktu dan operasional) dapat
terwujud secara efektif dan efisien.Segala upaya dan wujud sebagai manifestasi
dari pengendalian intern tersebut didesain/dibangun berdasarkan penilain risiko
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


3
4. Informasi dan Komunikasi.
Informasi dan komunikasi antar personil baik atasan dengan bawahan, maupun
dengan instansi lain serta stakeholders merupakan urat nadi dalam organisasi.
Efektivitas pengendalian intern sangat dipengaruhi oleh kualitas informasi dan
komunikasi.
5. Pemantauan.
Pemantauan dilakukan bukan hanya dilakukan terhadap aspek operasional dan
keuangan saja, namun pemantauan juga dilakukan terhadap efektivitas dan
kualitas pengendalian internnya. Pemantauan harus dilakukan secara
berkelanjutan oleh atasan dan para personil organisasi.efektivitas pengendalian
intern perlu juga dievaluasi oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP)
maupun pihak eksternal

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


4
BAB II
SEKILAS TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
(SPIP)

A. PENGERTIAN SPIP
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, pasal 58 ayat (2) diamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan
kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh. Undang-
Undang tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kemudian Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061.05 - 282 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Sistem Pengendalian
Intern dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dilandasi pada pemikiran bahwa Sistem
Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya
manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan
mutlak. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (never ending process) oleh
pimpinan dan seluruh pegawai.

B. TUJUAN SPIP
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 3 disebutkan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan dengan berpedoman pada
SPIP.
SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


5
C. UNSUR-UNSUR DALAM SPIP
Seperti telah disebutkan pada butir I.4 Ruang Lingkup bahwa suatu
pengendalaian intern dipengaruhi oleh berbagai faktor atau unsur. Hal tersebut
dalam SPIP diakomodir sehingga menjadi bagian atau unsur yang membentuk
SPIP, yaitu :
1. Lingkungan Pengendalian Pimpinan Instansi Pemerintah wajib menciptakan
dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif
dan kondusif untuk penerapan Sistem Pengendalian Intern dalam lingkungan
kerjanya, melalui:
 penegakan integritas dan nilai etika;
 komitmen terhadap kompetensi;
 kepemimpinan yang kondusif;
 pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan;
 pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat;
 penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan
 sumber daya manusia; perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah yang
 efektif; dan
 hubungan kerja yang baik dengan Instansi Pemerintah terkait.
2. Penilaian Risiko Pimpinan instansi wajib melakukan penilaian risiko yang
mencakup identifikasi risiko dan analisis risiko, baik risiko yang menghambat
pencapaian tujuan instansi maupun risiko yang menghambat pelaksanaan
kegiatan.
3. Kegiatan Pengendalian
Pimpinan instansi wajib menyelenggarakan kegiatan pengendalian atau
pengendalaian intern sekurang-kurangnya terhadap kegiatan pokok/tupoksi
dan kewenangan instansi. Pengendalian intern harus terkait dengan proses
penilaian risiko dan dievaluasi secara teratur untuk memastikan bahwa
pengendalian intern tersebut masih sesuai dan berfungsi seperti yang
diharapkan.
4. Informasi dan Komunuikasi
Pimpinan Instansi Pemerintah wajib mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan informasi dalam bentuk dan waktu yang tepat.Informasi
dan komunuikasi bukan hanya dalam lingkup internal, namun juga dengan
para stakeholders.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


6
5. Pemantauan Pimpinan
Instansi Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian
Intern.Pemantauan Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan melalui
pemantauan berkelanjutan, evaluasi terpisah, dan berupa tindak lanjut
rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya oleh pihak eksternal.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


7
BAB III
HASIL PENILAIAN RESIKO

A. KRITERIA PENILAIAN RISIKO

Dari hasil penilaian risiko Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang,
diketahui bahwa profile risiko Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai
berikut :

a. Bidang Statistik dan Informasi :


1. Seksi Statistik;
2. Seksi Layanan Informasi;
3. Seksi Pengelolaan Informasi.
b. Bidang Persandian dan Aplikasi Informatika:
1. Seksi Persandian;
2. Seksi Pengembangan Aplikasi Informatika;
3. Seksi Pemberdayaan Aplikasi Informatika.
c. Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi:
1. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Infrastruktur Teknologi Informasi
dan Komunikasi;
2. Seksi Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3. Seksi Pengelolaan Data Center.
d. Bidang Komunikasi:
1. Seksi Kemitraan Komunikasi dan Kelembagaan;
2. Seksi Komunikasi Publik;
3. Seksi Pemberdayaan Komunikasi.

B. Skala Dampak Risiko

Skala Penilaian Dampak risiko pada Penilaian Risiko di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Malang menggunakan skala 5 (lima), dengan deskripsi
sebagai berikut:

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


8
Skala Dampak Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Malang

No. Kriteria Dampak Definisi Kriteria Skala Nilai


Dampak
Tidak terpengaruh efisiensi dan
1 Sangat Kecil efektifitas tujuan organisasi dan 1
atau kegiatan
Sedikit mempengaruhi efisiensi
2 Kecil 2
tujuan organisasi dan atau kegiatan
Berpengaruh pada efisiensi tujuan
3 Cukup besar organisasi dan atai kegiatan 3

Berpengaruh pada kualitas


4 Besar pencapaian tujuan organisasi atau 4
kegiatan
Sangat mempengaruhi tujuan
5 Sangat Besar 5
organisasi dan atau kegiatan

2. Skala Kemungkinan

Skala penilaian kemungkinan yang dipergunakan dalam penilaian risiko pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang menggunakan skala 5 (lima) dengan
deskripsi sebagai berikut:

Skala Kemungkinan (Probabilitas) Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Malang
No. Kriteria Definisi Kriteria Skala Nilai
Kemungkinan
Kemungkinan
1 Kecil kemungkinan tetapi tidak
diuraikan
Sangat Jarang Probabilitas rendah, tetapi lebih besar 1
dari nol
Mungkin terjadi sekali dalam setahun
2 Probabilitas kurang daripada 25 %
Jarang
Mungkin terjadi sekali dalam 3 tahun
2
3 Probabilitas antara 30 % - 50 %, tetapi
Kadang- kadang masih cukup tinggi 3
Mungkin terjadi sekali dalam 2 tahun
4 Mungkin tidak terjadi atau peluang 50 /
50
Sering
Mungkin terjadi kira- kita sekali dalam
4
setahun
5 Kemungkinan terjadi > 50 %
Sangat sering 5

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


9
C. Skala Risiko
Matrik risiko yang digunakan dalam penilaian risiko pada Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Malang adalah 5 x 5 dengan deskripsi sebagai berikut:
Skala Risiko Dinas Komunikasi dan Informatika Malang

5 Sedang Tinggi Sangat tinggii Sangat tinggi Sangat tinggi


PROBABILITA

4 Sedang Sedang Tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi

3 Rendah Sedang Tinggi Tinggi Sangat tinggi

2 Rendah Rendah Sedang Sedang Tinggi

1 Rendah Rendah Rendah Sedang Tinggi

1 2 3 4 5

DAMPAK
Setelah resiko teridentifiksi, maka dapat diambil keputusan sebagai berikut :

Kategori Level
Tindakan yang Diambil
Resiko
Rendah Tidak diperlukan tindakan (Acceptable)
Sedang Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber daya
(Sumpplementary Issue)
Tinggi Diperlukan tindakan untuk mengelola resiko (Issue)
Sangat Tinggi Diperlukan tindakan segera untuk mengelola resiko
(Unacceptable)

D. DAFTAR IDENTIFIKASI RISIKO


Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang pada tahun 2019 memiliki 12
(dua belas) risiko, (daftar risiko dalam lampiran matriks daftar risiko) dengan rincian
sebagai berikut:
1. Bidang Statistik dan Informasi :
a. Seksi Statistik;
b. Seksi Layanan Informasi;
c. Seksi Pengelolaan Informasi.
2. Bidang Persandian dan Aplikasi Informatika:
a. Seksi Persandian;
b. Seksi Pengembangan Aplikasi Informatika;
c. Seksi Pemberdayaan Aplikasi Informatika.

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


10
3. Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi:
a. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Infrastruktur Teknologi Informasi
dan Komunikasi;
b. Seksi Pengembangan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi;
c. Seksi Pengelolaan Data Center.
4. Bidang Komunikasi:
a. Seksi Kemitraan Komunikasi dan Kelembagaan;
b. Seksi Komunikasi Publik;
c. Seksi Pemberdayaan Komunikasi.

Risiko Beridentifikasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Tahun 2019
No Bidang Risiko Sebab Dampak
1 Bidang Statistik dan Informasi 3 3 3
2 Bidang Persandian dan Aplikasi 3 3 3
Informatika
3 Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi 5 5 5
dan Komunikasi
4 Bidang Komunikasi 5 5 5
JUMLAH

E. ANALISA RISIKO
Analisa Risiko dilakukan dengan penyebaran form kepada semua Bidang/
Seksi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang.
Hasil Analisa Risiko Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang adalah
sebagai berikut:
1. Bidang Statistik dan Informasi

Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Statistik dan Informasi digambarkan dalam
tabel berikut:

NO. URAIAN WARNA JUMLAH


1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 0
3 Sedang 0
4 Rendah 3

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


11
2. Bidang Persandian dan Aplikasi Informatika

Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Persandian dan Aplikasi Informatika
digambarkan dalam tabel berikut:

NO. URAIAN WARNA JUMLAH


1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 0
3. B Sedang 0
3
i
4d Rendah 3

ang Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi

Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Komunikas digambarkan dalam tabel berikut:

NO. URAIAN WARNA JUMLAH


1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 5
3 Sedang 0
4 Rendah 0

4. Bidang Komunikasi

Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Komunikasi digambarkan dalam tabel
berikut:

NO. URAIAN WARNA JUMLAH


1 Sangat Tinggi 0
2 Tinggi 5
3 Sedang 0
4 Rendah 0

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo 2020


12
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN
MALANG
PENYUSUNAN DAFTAR RISIKO

Dampak Pengendalian yang


KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
I BIDANG STATISTIK DAN INFORMASI
1.1 Koneksi internet tidak Bidang Statistik dan Jaringan C Koneksi jaringan lemot Perbaikan jaringan Tidak ada
stabil Informasi Telkom dari Telkom dan
bidang infrastruktur
1.2 Data hilang saat migrasi Bidang Statistik dan Migrasi C Copy data website dari Copy database Tidak ada
website baru Informasi database database website lama ke
website website baru
lama ke
website
baru

1.3 Adanya hacker Bidang Statistik dan Hacker C Hacker mencoba Pengamanan Firewall Tidak Ada
Informasi meretas website di di server
Kabupaten Malang
1.4 Penyimpanan data Bidang Statistik dan Sedikitnya C a. Kurang tertatanya Kebijakan / SOP Tidak Ada
belum maksimal / manual Informasi dukungan data yang dikelola sudah memadai
teknologi b. Lemahnya dalam
memberikan data
1.5 Tindak lanjut yang Bidang Statistik dan Teknologi C a. Tindak lanjut Kebijakan / SOP
diberikan kepada Informasi melebihi batas monitoring dan
perangkat daerah belum waktu evaluasi
maksimal b. Tindak lanjut yang
diberikan hanyalah
normatif,

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
c. PD tidak
memberikan
respon

II BIDANG PERSANDIAN DAN APLIKASI INFORMATIKA


2.1 Peserta Bimbingan Teknis Bidang Persandian Latar C Target capaian aplikasi Melakukan monitoring
berganti-ganti dan tidak dan Aplikasi belakang tidak maksimal capaian hasil aplikasi
sesuai dengan Informatika personil
bidang kerjanya
2.2 Peserta Bimbingan Bidang Persandian Latar C Target capaian aplikasi 1. Memberikan
Teknis tidak sesuai dan Aplikasi belakang tidak maksimal Bimbingan Teknis
dengan latar belakang Informatika personil Dasar IT
pendidikan 2. Melakukan
monitoring
capaian hasil
aplikasi
2.3 Benar atau tidaknya data Bidang Persandian Sistem C Data rusak atau hilang atau Melakukan pengecekan
input dan output dan Aplikasi Informasi, tidak sesuai saat input dan data yang dimasukkan ke
Informatika Teknologi, keluar sebagai output sistem sudah sesuai atau
Perilaku belum serta dilakukan
manusia pengecekan data di
database

2.4 Kelancaran sistem Bidang Persandian Peralatan C Sistem berjalan tidak Melakukan
dan Aplikasi dan sesuai harapan pengecekan error dan

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Informatika teknologi dikarenakan adanya bug pada sistem serta
error dan bug pada peralatan pendukungnya
sistem maupun
peralatan sistem yang
tidak mendukung
2.5 Keamanan Berita dan Bidang Persandian Teknologi, C Data dicuri atau dirusak Dengan melakukan
Informasi dan Aplikasi Perilaku atau hilang enkripsi data
Informatika manusia
2.6 Keaslian dokumen Bidang Persandian Peralatan C Isi dokumen yang Penerapan e-signature
dan Aplikasi dan diubah dan pemalsuan
Informatika teknologi dokumen
2.7 Pengoperasionalan Bidang Persandian Aplikasi U/C Belum beroperasional a. Melakukan
Command Center dan Aplikasi dan maksimal optimalisasi
Informatika Peralatan pengoperasian
Command Center
dan Peningkatan
Organisasi
dengan PD untuk
pemberdayaan
saran command
center
b. Akan dilakukan

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
migrasi server
IOC dari Malang
ke Kepanjen
III BIDANG INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
3.1 Adanya serangan virus atau seksi Pengelolaan Teknologi C Data yang ada di
hacker Data Center database rusak/hilang firewall jaringan

3.2 Listrik yang tidak stabil seksi Pengelolaan PLN U pembelian UPS
Data Center dengan kapasitas
Merusak kinerja server disesuaikan

3.3 Tidak ada backup server seksi Pengelolaan Teknologi C Besar kemungkinan data
Data Center banyak yang hilang apa
bila ada kerusakan pada
server maintenance manual

3.4 Adanya serangan virus Pengguna komputer Teknologi C Memperlambat Penggunaan antivirus
atau malware di sistem kecepatan akses dan melakukan update
jaringan jaringan sehingga serta scanning secara
bandwidth internet berkala
dirasa kurang

3.5 Adanya penggunaan Pengguna komputer Teknologi C Mengganggu penggunaan Pembatasan Peristiwa risiko
internet yang tidak tepat jaringan internet untuk penggunaan internet
kedinasan untuk media sosial

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
saat jam kerja

3.6 Adanya pemadaman Pengguna komputer Teknologi U Menyebabkan Penggunaan UPS dan
listrik secara tiba-tiba kerusakan pada genset
peralatan jaringan

3.7 Adanya Ketidaktahuan Dinas Komunikasi dan Ketaatan C Terjadi Demo Warga PERDA Kabupaten Tidak Ada
Warga Tentang Aturan Informatika pada tentang berdirinya malang dan PERBUP
Pendiriannya Manara Peraturan Menara Kabupaten malang
Baru dan Menara
Exsting

3.8 Berdirinya Menara Baru Bidang Infrastruktur Lingkungan U Terjadi Pembangunan Lokasi menara yang Tidak Ada
TIK Menara yang tidak sulit di jangkau dan
terkontrol medan yang berat

IV BIDANG KOMUNIKASI
4.1 Penggunaan Spektrum Kepala Bidang Dana PAD U Penggunaan Spektrum Sosialisasi Penggunaan
Frekuensi Radio di Kab. Frekuensi Radio masih Spektrum Frekuensi
Malang belum tertib belum sesuai dengan Radio
aturan penggunaanya

4.2 Perijinan Penggunaan Kepala Bidang Dana PAD U Masih banyak pengguna Sosialisasi tentang izin
Spektrum Spektrum Frekuensi Radio penggunaan Frekuensi
yang belum berizin
Frekuensi Radio di Kab. Radio

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Malang

Masih banyak yang


belum berijin

4.3 Setelah terbentuk KIM Kepala Bidang Dana PAD C Bertambahnya informasi Di adakan pembinaan
belum ada pembinaan, yang tersampaikan kepada
sehingga KIM menjadi KIM
Vakum (Berhenti
sementara)

4.4 a. Terbatasnya tenaga Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Perekrutan tenaga
peliputan untuk kepada masyarakat sesuai keahlian
Majalah Kanjuruhan melalui Majalah yang dibutuhkan
Kanjuruhan b. Awal tribulan harus
b. Proses administrasi sudah
untuk cetak yang mengumpulkan data
sering terlambat

4.5 a. Sering adanya Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Komunikasi
pergantian wartawan/ kepada masyarakat dilakukan melalui
menyulitkan untuk melalui Radio pejabat yang
menghubungi media Kanjuruhan dan Web berwenang
yang sudah Desa
mengajukan b. Komunikasi
penawaran dilakukan melalui

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
b. Respon media yang pejabat yang
sering terlambat berwenang

4.6 Resiko dalam perjalanan Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi Persiapan peralatan
dan kendala terkait kepada masyarakat elektronik sesuai
dilapangan sehubungan melalui Radio kebutuhan
peralatan elektronik Kanjuruhan dan Web
Desa

4.7 a. Belum turunnya Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Koordinasi dengan
perijinan (IPP) kepada masyarakat KPID
b. Jarak yang jauh antara melalui Radio b. Koordinasi melalui
Kominfo dan LPPL Kanjuruhan media sosia
Radio Kanjuruhan,
mengurangi efektifitas c. Pengadaan SDM
dalam pelaksanaan d. Pengadaan
tugas Peralatan sesuai
c. Kurangnya SDM kebutuhan
d. Perlunya
penambahan
peralatan untuk
meningkatkan

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


1
Dampak Pengendalian yang
KIR*) Pernyataan Risiko Pemilik Sisa Risiko
Ada
Sumber U/C Uraian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
penyiaran Radio

4.8 Belum adanya tenaga Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi Penambahan tenaga /
untuk desain materi kepada masyarakat SDM
melalui luar ruang/
Vitron

*) KIR: Kode Identitas Risiko

Malang, Januari 2020


Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Malang

ANISWATY AZIZ, SE., M. Si


Pembina Tingkat I
NIP. 19680701 199803 2 007

Rencana Tindak Pengendalian Resiko Diskominfo


2

Anda mungkin juga menyukai