PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan
negara dengan UU nomor 17 tahun 2004 tentang Keuangan Negara serta untuk
menciptakan Good Governance melalui UU Nomor 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, UU nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara dan UU nomor 28 tahun 2009
tentang Penyelenggaraan negara yang bebas KKN, maka diperlukan Sistem
Pengendalian Intern dalam mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan pertanggungjawaban
keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan Tanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Negara disebutkan
dalam Pasal 12 bahwa dalam rangka pemeriksaan keuangan dan/atau kinerja,
pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian atas pelaksanaan sistem
pengandalian intern pemerintah. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
merupakan suatu kebijakan berkaitan dengan sistem pengendalian yang harus
dibuat oleh Pemerintah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) yang mewajibkan kepada
pimpinan instansi pemerintah untuk menyelenggarakan SPIP. Sebagai instansi
penyelenggaran pemerintahan, Pemerintah Kabupaten Malang wajib
menyelenggarakan kebijakan SPIP sesuai Peraturan Pemerintah tentang SPIP dan
Peraturan Bupati tersebut secara terintegrasi ke dalam kegiatan dan tindakan
pelaksanaan tugas pokok di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Rencana
Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud pelaksanaan SPIP secara
menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok Pemerintahan Kabupaten Malang.
Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian mengenai rencana tindak (action
plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok
Pemerintah Kabupaten Malang, sehingga diharapkan dapat mendukung atas
pencapaian tujuan, misi dan visi Pemerintah Kabupaten Malang.
C. TUJUAN
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak (action plan)
penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan pengendalian
maupun infrastruktur kebijakan pengendalian yang akan dilaksanakan oleh
pimpinan dan para pegawai di lingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Malang
E. RUANG LINGKUP
1. Lingkungan Pengendalian.
Lingkungan pengendalian adalah lingkungan dimana pengendalian tersebut
berada, yaitu meliputi antara lain : seluruh personil baik atasan maupun
bawahan, integritas, nilai etika dan kompetensi personil, manajerial, struktur
organisasi, wewenang dan tanggung jawab, kebijakan, pengawasan oleh aparat
pengawasan internal, dan hubungan antar instansi.
2. Penilaian Risiko.
Berbagai risiko organisasi dapat menghambat dan bahkan menggagalkan dalam
mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan Dinas Kominfo Oleh karena
itu, risiko perlu diidentifikasi dan dianalisis seberapa besar pengaruhnya
terhadap pencapaian tujuan organisasi.
3. Kegiatan Pengendalian.
Kegiatan pengendalian mempunyai makna luas, yaitu segala upaya dan wujud
yang dilakukan organisasi dalam rangka mengendalikan segala aktivitasnya agar
tujuan dalam arti sempit dan luas (dimensi waktu dan operasional) dapat
terwujud secara efektif dan efisien.Segala upaya dan wujud sebagai manifestasi
dari pengendalian intern tersebut didesain/dibangun berdasarkan penilain risiko
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan organisasi.
A. PENGERTIAN SPIP
Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara, pasal 58 ayat (2) diamanatkan bahwa dalam rangka meningkatkan
kinerja, transparansi, dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden
selaku Kepala Pemerintahan mengatur dan menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di lingkungan pemerintahan secara menyeluruh. Undang-
Undang tersebut ditindaklanjuti dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun
2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, kemudian Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 40 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 061.05 - 282 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Kelompok Kerja Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri. Sistem Pengendalian
Intern dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 dilandasi pada pemikiran bahwa Sistem
Pengendalian Intern melekat sepanjang kegiatan, dipengaruhi oleh sumber daya
manusia, serta hanya memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan
mutlak. Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan
dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus (never ending process) oleh
pimpinan dan seluruh pegawai.
B. TUJUAN SPIP
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 pasal 3 disebutkan bahwa untuk mencapai
pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel,
menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan
pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan. Pengendalian atas
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dilaksanakan dengan berpedoman pada
SPIP.
SPIP bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya
efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintahan
negara, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Dari hasil penilaian risiko Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang,
diketahui bahwa profile risiko Dinas Komunikasi dan Informatika adalah sebagai
berikut :
Skala Penilaian Dampak risiko pada Penilaian Risiko di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Malang menggunakan skala 5 (lima), dengan deskripsi
sebagai berikut:
2. Skala Kemungkinan
Skala penilaian kemungkinan yang dipergunakan dalam penilaian risiko pada Dinas
Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang menggunakan skala 5 (lima) dengan
deskripsi sebagai berikut:
1 2 3 4 5
DAMPAK
Setelah resiko teridentifiksi, maka dapat diambil keputusan sebagai berikut :
Kategori Level
Tindakan yang Diambil
Resiko
Rendah Tidak diperlukan tindakan (Acceptable)
Sedang Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber daya
(Sumpplementary Issue)
Tinggi Diperlukan tindakan untuk mengelola resiko (Issue)
Sangat Tinggi Diperlukan tindakan segera untuk mengelola resiko
(Unacceptable)
Tahun 2019
No Bidang Risiko Sebab Dampak
1 Bidang Statistik dan Informasi 3 3 3
2 Bidang Persandian dan Aplikasi 3 3 3
Informatika
3 Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi 5 5 5
dan Komunikasi
4 Bidang Komunikasi 5 5 5
JUMLAH
E. ANALISA RISIKO
Analisa Risiko dilakukan dengan penyebaran form kepada semua Bidang/
Seksi pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang.
Hasil Analisa Risiko Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Malang adalah
sebagai berikut:
1. Bidang Statistik dan Informasi
Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Statistik dan Informasi digambarkan dalam
tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Persandian dan Aplikasi Informatika
digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Komunikas digambarkan dalam tabel berikut:
4. Bidang Komunikasi
Tabel Hasil Analisa Risiko pada Bidang Komunikasi digambarkan dalam tabel
berikut:
1.3 Adanya hacker Bidang Statistik dan Hacker C Hacker mencoba Pengamanan Firewall Tidak Ada
Informasi meretas website di di server
Kabupaten Malang
1.4 Penyimpanan data Bidang Statistik dan Sedikitnya C a. Kurang tertatanya Kebijakan / SOP Tidak Ada
belum maksimal / manual Informasi dukungan data yang dikelola sudah memadai
teknologi b. Lemahnya dalam
memberikan data
1.5 Tindak lanjut yang Bidang Statistik dan Teknologi C a. Tindak lanjut Kebijakan / SOP
diberikan kepada Informasi melebihi batas monitoring dan
perangkat daerah belum waktu evaluasi
maksimal b. Tindak lanjut yang
diberikan hanyalah
normatif,
2.4 Kelancaran sistem Bidang Persandian Peralatan C Sistem berjalan tidak Melakukan
dan Aplikasi dan sesuai harapan pengecekan error dan
3.2 Listrik yang tidak stabil seksi Pengelolaan PLN U pembelian UPS
Data Center dengan kapasitas
Merusak kinerja server disesuaikan
3.3 Tidak ada backup server seksi Pengelolaan Teknologi C Besar kemungkinan data
Data Center banyak yang hilang apa
bila ada kerusakan pada
server maintenance manual
3.4 Adanya serangan virus Pengguna komputer Teknologi C Memperlambat Penggunaan antivirus
atau malware di sistem kecepatan akses dan melakukan update
jaringan jaringan sehingga serta scanning secara
bandwidth internet berkala
dirasa kurang
3.5 Adanya penggunaan Pengguna komputer Teknologi C Mengganggu penggunaan Pembatasan Peristiwa risiko
internet yang tidak tepat jaringan internet untuk penggunaan internet
kedinasan untuk media sosial
3.6 Adanya pemadaman Pengguna komputer Teknologi U Menyebabkan Penggunaan UPS dan
listrik secara tiba-tiba kerusakan pada genset
peralatan jaringan
3.7 Adanya Ketidaktahuan Dinas Komunikasi dan Ketaatan C Terjadi Demo Warga PERDA Kabupaten Tidak Ada
Warga Tentang Aturan Informatika pada tentang berdirinya malang dan PERBUP
Pendiriannya Manara Peraturan Menara Kabupaten malang
Baru dan Menara
Exsting
3.8 Berdirinya Menara Baru Bidang Infrastruktur Lingkungan U Terjadi Pembangunan Lokasi menara yang Tidak Ada
TIK Menara yang tidak sulit di jangkau dan
terkontrol medan yang berat
IV BIDANG KOMUNIKASI
4.1 Penggunaan Spektrum Kepala Bidang Dana PAD U Penggunaan Spektrum Sosialisasi Penggunaan
Frekuensi Radio di Kab. Frekuensi Radio masih Spektrum Frekuensi
Malang belum tertib belum sesuai dengan Radio
aturan penggunaanya
4.2 Perijinan Penggunaan Kepala Bidang Dana PAD U Masih banyak pengguna Sosialisasi tentang izin
Spektrum Spektrum Frekuensi Radio penggunaan Frekuensi
yang belum berizin
Frekuensi Radio di Kab. Radio
4.3 Setelah terbentuk KIM Kepala Bidang Dana PAD C Bertambahnya informasi Di adakan pembinaan
belum ada pembinaan, yang tersampaikan kepada
sehingga KIM menjadi KIM
Vakum (Berhenti
sementara)
4.4 a. Terbatasnya tenaga Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Perekrutan tenaga
peliputan untuk kepada masyarakat sesuai keahlian
Majalah Kanjuruhan melalui Majalah yang dibutuhkan
Kanjuruhan b. Awal tribulan harus
b. Proses administrasi sudah
untuk cetak yang mengumpulkan data
sering terlambat
4.5 a. Sering adanya Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Komunikasi
pergantian wartawan/ kepada masyarakat dilakukan melalui
menyulitkan untuk melalui Radio pejabat yang
menghubungi media Kanjuruhan dan Web berwenang
yang sudah Desa
mengajukan b. Komunikasi
penawaran dilakukan melalui
4.6 Resiko dalam perjalanan Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi Persiapan peralatan
dan kendala terkait kepada masyarakat elektronik sesuai
dilapangan sehubungan melalui Radio kebutuhan
peralatan elektronik Kanjuruhan dan Web
Desa
4.7 a. Belum turunnya Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi a. Koordinasi dengan
perijinan (IPP) kepada masyarakat KPID
b. Jarak yang jauh antara melalui Radio b. Koordinasi melalui
Kominfo dan LPPL Kanjuruhan media sosia
Radio Kanjuruhan,
mengurangi efektifitas c. Pengadaan SDM
dalam pelaksanaan d. Pengadaan
tugas Peralatan sesuai
c. Kurangnya SDM kebutuhan
d. Perlunya
penambahan
peralatan untuk
meningkatkan
4.8 Belum adanya tenaga Kepala Bidang Dana PAD U Tersebarnya informasi Penambahan tenaga /
untuk desain materi kepada masyarakat SDM
melalui luar ruang/
Vitron