Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH R.A BASOENI


KABUPATEN MOJOKERTO

RENCANA TINDAK PENGENDALIAN (RTP)

PENERAPAN SATUAN PENGAWAS INTERNAL PEMERINTAHAN (SPIP)

TRIWULAN I 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swr, karena hanyaberkat


rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan Rencana TindakPengendalian (RTP)
RSUD R.A Basoeni dapatdiselesaikandenganbaik.

RencanaTindak Pengendalian merupakan uraian tentang upayaRSUD


R.A Basoeniuntuk mencapai berbagai tujuan dan sasaran
denganmenggunakan kebijakan dan prosedur untuk meminimalkan risiko,
yangmeliputi upaya penguatan lingkungan pengendalian dan
penguatanstruktur, kebijakan, dan prosedur organisasi untuk mengendalikan
risiko.

Penyusunan Rencana Tindak Pengendalian mengacu kepada limaunsur


pengendalian intern yaitu lingkungan pengendalian, penilaianresiko, kegiatan
pengendalian, komunikasi dan informasi, danpemantauan/monitoring.
Informasi untuk mempersiapkan rencana tindakpengendalian intern diperoleh
dari hasil evaluasi, penilaian, ataupemetaan atas sistem pengendalian intern
yang ada, denganmemperhatikan struktur dan praktik tata kelola organisasi.

Diperlukan komitmen dari semua pihak yang terkait


untukmelaksanakan rekomendasi yang muncul dalam Laporan Rencana
TindakPengendalianini.Kepada semua pihak yang terah membantu dan
mendukungpenyusunan Rencana Tlndak Pengendalian ini, kami
mengucapkan terimakasih.Kami berharap agar Rencana Tindak Pengendalian
ini bermanfaatdan memiliki kontribusi konkrit bagi upaya pencapaian tujuan
organisasi.

A.nDirektur RSUD R.A Basoeni


KabupatenMojokerto
KoordinatorPokjaPenguawatanPe
ngawasan

(Janadi,S.T.,M.MKes)
A. PENDAHULUAN

Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang


SistemPengendalian Intern Pemerintah, menyatakan bahwa untuk
mencapaipengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan,
danakuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikotawajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan
kegiatanpemerintahan.
Dalam rangka mengimplementasikan kebijakan penerapanpengendalian
intern, sebagaimana diatur dalam Peraturan PemerintahNomor 60 Tahun
2008, RSUD R.A Basoeni menyusunRencana Tindak Pengendalian, sebagai
acuan bagi para penyelenggaratugas dan fungsi organisasi, sehingga
diharapkan dapat memberikankeyakinan memadai atas pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan.Sebagai tindak lanjut dari Peraturan Pemerintah No. 60
Tahun2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,
Dengan ditetapkannya paket reformasi birokrasi di bidang keuangan
negara dengan terbitnya UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara,
UU Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU nomor 15
tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara untuk menciptakan Good Governance sebagaimana diamanatkan
dalam UU nomor 28 tahun 2009 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih
Dan Bebas Dari KKN, maka diperlukan Sistem Pengendalian Intern dalam
mengelola keuangan negara.
Selanjutnya terkait dengan pemeriksaan pengelolaan dan
pertanggungjawaban keuangan negara, yang diatur dalam UU Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negaradalam Pasal 12 disebutkan bahwa dalam rangka pemeriksaan
keuangan dan/atau kinerja, pemeriksa melakukan pengujian dan penilaian
atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Rencana Tindak Pengendalian (RTP) merupakan dokumen yang
berisigambaran dari efektifitas, struktur, kebijakan, dan prosedur
organisasidalam mengendalikan risiko, perbaikan pengendalian
yangada/terpasang serta pengomunikasian dan pemantauan
pelaksanaanperbaikannya.
Rencana Tindak Pengendalian SPIP ditetapkan sebagai wujud
pelaksanaan SPIP secara menyeluruh dalam penyelenggaraan tugas pokok
RSUD R.A Basoeni. Rencana Tindak Pengendalian merupakan uraian
mengenai rencana tindak (action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk
pembangunan lingkungan pengendalian maupun infrastruktur kebijakan
pengendalian atas pelaksanaan tugas pokok RSUD R.A Basoenisehingga
diharapkan dapat mendukung atas pencapaian tujuan, visi dan misi RSUD
R.A Basoeni.
B. DASAR HUKUM

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah.
4. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentangPokok-
PokokPengelolaanKeuangan Daerah.
5. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentangPengelolaanBarangMilik
Daerah.
6. PeraturanGubernurNomor 91 Tahun 2009
tentangSistemdanProsedurKebijakanAkuntansi.
7. Peraturan Gubernur 60 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

C. TUJUAN

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) ditujukan sebagai rencana tindak


(action plan) penguatan SPIP baik dalam bentuk pembangunan lingkungan
pengendalian maupun infrastruktur kebijakan pengendalian,
melakukanImplementasiatasInfrastrukturkebijakanpengendalian yang
telahdibangundanatautelahadasertamelakukanpemantauansecaraberkala
yang akan dilaksanakan oleh pimpinan dan para pegawai di lingkungan
RSUD R.A Basoeni.

D. MANFAAT

Manfaat Rencana Tindak Pengendalian (RTP) di RSUD R.A Basoeni


sebagai berikut:
1. Memberikan arah dalam pengembangan SPIP secara menyeluruh
hingga tercipta keterpaduan antara sub-sub unsur SPIP dengan
lingkungan pengendalian dalam aktivitas dan kegiatan pelaksanaan
tugas RSUD R.A Basoeni.
2. Menjadi dasar dalam membangun danmengimplementasiinfrastruktur
pengendalian sebagai bagian dari penyelenggaraan SPIP.
3. Menjadi dokumentasi dalam penyelenggaraan SPIP dan pengukuran
kemajuan penyelenggaraan SPIP, sertadasarpemantauan yang
berkelanjutan.

E. RUANG LINGKUP

Rencana Tindak Pengendalian (RTP) RSUD R.A Basoeni meliputi


visimisipada tingkat instansi yaitu:

VISI

MenjadiRumahSakitRujukan Yang BerkualitasPilihanMasyarakat

SertaMisi RSUD R.A Basoeni yaitu:

MISI

1. MewujudkanPenyelenggaraanPelayananKesehatanKepadaMasyar
akat Yang Berkualitas Dan Berstandart

2. Meujudkan Tata KelolaRumahSakit Yang Akuntabel Dan


Transparan

Tujuan tersebut mendukung seluruh tahapan proses manajemen


yaitu perumusan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
penatausahaan, pelaporan, dan pemantauan dalam rangka pengelolaan
keuangan dan penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan Daerah
sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan meliputi pengakuan,
pengukuran, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan daerah.
Dari sisi tingkatan manajemen, Rencana Tindak Pengendalian akan
menjadi tanggung jawab tingkatan manajemen atas, manajemen
menengah, dan manajemen bawah pada RSUD R.A Basoeni.

F. PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB (STATEMENT OF


RESPONSIBILITIES)

Dalam UU nomor 1 tahun 2004 (Pasal 55 ayat (4): Menteri/Pimpinan


lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang memberikan
pernyataan bahwa pengelolaan APBN telah diselenggarakan berdasarkan
Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
Pernyataan tersebut dibuat setiap tahun bersamaan dengan penyusunan
laporan keuangan yang harus didukung dengan fakta bahwa pengendalian
intern memang sudah diselenggarakan. Pernyataan selaras dengan siklus
penyelenggaraan SPIP mulai dari identifikasi tujuan sampai dengan
pemantauan efektivitas pengendalian yang dibuat dan dipantau setiap
tahun. Rencana Tindak dalam penyelenggaraanSPIP tertuang dalam
dokumen Rencana Tindak Pengendalian.

G. GAMBARAN SPIP

Dalam Ketentuan Umum PP Nomor 60 Tahun 2008, Sistem Pengendalian


Intern (SPI) didefinisikan sebagai proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) wajib
diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah daerah.

1. Tujuan SPIP

Penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk mencapai beberapa tujuan yang


mencakup:

a. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan Instansi Pemerintah


sebagai bagian dari organisasi penyelenggara negara.
b. Keandalan pelaporan keuangan Instansi Pemerintah sehingga dapat
dipercaya, baik oleh pihak internal maupun pihak eksternal Instansi
Pemerintah yang berkepentingan dengan informasi di dalam laporan
keuangan.
c. Pengamanan aset negara yang dikelola Instansi Pemerintah dan
digunakan untuk mendukung pencapaian tujuan instansi tersebut.
d. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara.
2. Unsur-Unsur SPIP

SPIP wajib diselenggarakan untuk memberi keyakinan memadai bagi


tercapainya empat tujuan yang merupakan pilar-pilar penopang dari
perwujudan tujuan bernegara dan berbangsa. Pilar-pilar penyangga
tersebut harus dibangun di atas fondasi unsur-unsur SPIP yang terdiri
dari:

a. Penciptaan Lingkungan Pengendalian yang kuat sebagaimana yang


dimaksud dalam pasal 4 s.d. 12 PP Nomor 60 Tahun 2008.
b. Penilaian Risiko sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 13 s.d. 17
PP Nomor 60 Tahun 2008 untuk dapat mengantisipasi atau mengelola
risiko yang dapat menggagalkan pencapaian tujuan.
c. Perancangan Kegiatan Pengendalian sebagaimana yang dimaksud
dalam pasal 18 s.d. 40 PP 60 Tahun 2008 untuk mengamankan tiap
proses yang diperlukan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
d. Penetapan mekanisme informasi dan Komunikasi sebagaimana yang
dimaksud dalam pasal 41 s.d. 42 PP Nomor 60 Tahun 2008 sehingga
dapat mengetahui dan mendeteksi secara dini setiap permasalahan
yang dihadapi di dalam berorganisasi untuk mencapai tujuan.
e. Pemantauan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 43 s.d. 46 PP Nomor 60
Tahun 2008.
Kegiatan penerapan unsur SPIP adalah kegiatan dimana infrastruktur
yang telah ada diterapkan sebagai suatu proses yang terintegrasi dengan
tindakan dan kegiatan para pejabat dan aparatursipil Negara di
lingkungan RSUD R.A Basoeni, paling tidak meliputi langkah-langkah
berikut:

a. Mengintegrasikan unsur-unsur SPIP pada setiap tindakan dan


kegiatan pelaksanaan tugas pokok.
b. Melaksanakan penerapan unsur-unsur SPIP sebagai suatu proses
yang melekat dalam kegiatan pelaksanaan tugas pokok.
c. Menerapkan unsur-unsur SPIP secara dinamis yaitu dilakukan
penyempurnaan apabila terdapat risiko atau masalah yang
diperkirakan akan menghambat pencapaian tujuan.
H. ANALISIS DAFTAR RESIKO

NO PENYATAAN FAKTOR DAMPAK SKOR SKOR STATUS DESKRIPSI PRIO PENGENDALI


RESIKO PENYEBAB TERHADAP DAMPAK KEMUNGKINA RESIKO RESIKO RITA AN YANG ADA
TUJUAN N S

Kemungkinantim Jumlah SDM Salah


1. 2 (Sedang ) 3 (Tinggi) Tinggi Kemungkin High Menetapkanti
yang dankompetens dalammengamb
antinggiterja mteknis,
ditunjukbelummem i yang minim ilkebijakandans
dinyaatauha mengadakanpe
ahamitujuankegiat trategiperencan
mpirpastiter rencanaan
an aan
jadi

Data Organisasidan Menimbulkanke


2. 1 (kecil) 2 (Sedang ) moderat Kemungkin High Melakukanmo
hasilpembangunan tatakelola salahpahamana
anterjadised nevsecaraberk
bidangkesehatan yang n
ang ala
yang tidak valid kurangmemad
ai
Penyusunanlapora Organisasidan Menimbulkanke
3. 1 (kecil) 2 (Sedang ) moderat Kemungkin midd Membuatlapor
nKinerja yang tatakelola salahpahamana
anterjadised le an PPTK ke PA
belummemadai yang n
ang dengan format
kurangmemad
terisi yang
ai
dibutuhkanole
hmanajemense
hinggadigunak
ansebagaisum
berpenyusuna
nlaporan
BandlingAdministr Risikokepatuh Menimbulkanke
4. 2 (Sedang ) 3 (Tinggi) Tinggi Kemungkin High Koordinasiinte
asi anterhadapper salahpahamana
antinggiterja nsifkeinspekto
aturan, n
dinyaatauha rattentangtind
peraturanund
mpirpastiter aklanjutpenan
ang –
jadi gananpemeriks
undangan,
aan
standar,
petunjukperja
njian
Saranaprasaranape Teknologidani Tidak bias
5. 1 (kecil) 2 (Sedang ) moderat Kemungkin midd Pemetaansara
layanankesehatanb nformasi mendapatkaniji
anterjadised le nadanprasaran
elumsesuaidengan nlayakoperasi
ang a yang
permenkes No. 75
belumsesuaiPe
Tahun 2014
rmenkes No.
75 Tahun
2014

Mengusulkana
nggarandariber
bagaisumberd
anasesuaiatur
an yang
berlaku
Dokumenkegiatanti Risikokepatuh Tidaktertipnyaa
6. 1 (kecil) 2 (Sedang ) moderat Kemungkin midd  Melakukan
daklengkap, anterhadapper dministrasidanr
anterjadised le rekonsiliasi
fisikberbedadanatu aturan, encanaperbaika
ang minimal 3
rantidaksingkron peraturanund n
bulansekal
ang –
iuntukmey
undangan,
akinkankel
standar,
engkapand
petunjukperja okumenke
njian giatan ,
kebenaranf
isik,
dankepatu
hanterhad
apaturan
yang
berlakuk
 Membuat
checklist
kelengkapa
ndokumen
kegiatanse
carafisik
 Membuatc
eklistkelen
gkapandok
umen di
scan
Kebutuhanformasi Resikopelayan Terkendalanyap
7. 1 (kecil) 1 (kecil) Kemungkin low  Pemetaank
SDM andankepuasa elayanan yang
anterjadikec ebutuhan
nmasyarakat ideal
il SDM
untukmasyarak
at

I. RENCANA TINDAK PENGENDALIAN

1. Rencana Tindak Lingkungan Pengendalian

Unsur Lingkungan Pengendalian adalah pondasi dalam pelaksanaan SPIP antara lain dalam bentuk penegakan integritas, kompetensi
sumber daya manusia, dan komitmen pimpinan. Terkait dengan tujuan "MengevaluasikinerjaRSUD R.A
Basoenisebagaibahanmenentukanlangkahpembinaanselanjutnyauntukpengembangansumberdayamanusia yang
berkualitasdanberdayasaing",hasil analisis risiko menyimpulkan terdapatrisiko atas pengembanganperbibitandanbudidaya meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pembayaran, pertanggungjawaban, pelaporansertapemantauan/evaluasi, yang selanjutnya akan menjadi
prioritas dalam Rencana Tindak Pengendalian (RTP), sebagai berikut:

N KEGIATAN PERNYATAAN RISIKO FAKTOR PENGEN EFE PENGENDALIAN SEHARUSNYA JADW PENA
O PENYEBAB DALIAN KTIF AL NGGU
YANG / PELA NG
ADA KUR KSAN JAWA
ANG AAN B
EFE (Pemil
KTIF ikResi
ko)

1 Audit Kemungkinantim yang Jumlah SDM Mengada Efek Menetapkantimteknis, Triwul Direkt
. ditunjukbelummemahamituj dankompetensi kansosial tif mengadakanperencanaan an II ur
uankegiatan yang minim isasi
Pembangun Data Organisasidantat Membuat Efekt Melakukanmonevsecaraberkala Triwul PPTK
2
an hasilpembangunanbidangkes akelola yang TIM if an II
.
saranaprasa ehatan yang tidak valid kurangmemadai Teknis
rana RS
PembuatanL PenyusunanlaporanKinerja Organisasidantat Laporan Kura Membuatlaporan PPTK ke PA Triwul PMKP
3
aporankiner yang belummemadai akelola yang unit ngefe dengan format terisi yang an III &Man
.
ja kurangmemadai ktif dibutuhkanolehmanajemensehingg ajeme
adigunakansebagaisumberpenyusu
nanlaporan n

pelayanan BandlingAdministrasi Risikokepatuhant Laporank Kura Koordinasiintensifkeinspektoratten Setiap PMKP


4
erhadapperaturan inerja ngefe tangtindaklanjutpenangananpemer bulan &Man
.
, ktif iksaan ajeme
peraturanundang n
– undangan,
standar,
petunjukperjanjia
n
Pengadakan Saranaprasaranapelayanank Teknologidaninfor Pemetaansaranadanprasarana triwul
5
saranaprasa esehatanbelumsesuaidengan masi yang belumsesuaiPermenkes No. an
.
rana permenkes No. 75 Tahun 75 Tahun 2014
2014 Mengusulkananggarandariberbagai
sumberdanasesuaiaturan yang
berlaku
Kebersihan Dokumenkegiatantidaklengk Risikokepatuhant Setiap
6  Melakukanrekonsiliasi minimal
&pelayanan ap, erhadapperaturan bulan
. 3
fisikberbedadanaturantidaksi ,
bulansekaliuntukmeyakinkank
ngkron peraturanundang
elengkapandokumenkegiatan ,
– undangan,
kebenaranfisik,
standar,
petunjukperjanjia dankepatuhanterhadapaturan
n yang berlakuk
 Membuat checklist
kelengkapandokumenkegiatan
secarafisik
 Membuatceklistkelengkapando
kumen di scan
Kebutuhanformasi SDM Resikopelayanand direkt
7  Pemetaankebutuhan SDM
ankepuasanmasy ur
.
arakat
J. PEMANTAUAN/EVALUASI TERPISAH

Pemantauan bertujuan untuk meyakinkan bahwa RTP serta informasi dan


komunikasi dilaksanakan sesuai rencana, sedangkan evaluasi bertujuan
untuk menilai efektivitas pelaksanaan kegiatan pengendalian dalam
mendukung pencapaian tujuan. Pemantauan dilakukan dalam bentuk:

1. On Going Monitoring yaitu pemantauan yang melekat dalam proses


pelaksanaan tugas pokok dilakukan secara kontinu oleh atasan
langsung.
2. Pemantauan melekatsecara berkala/per triwulan,
untuktriwulanpertama, kedua , ketiga,
sertasetiapbulanuntuktriwulanterakhirakandilakukanolehpimpinanterka
it.
3. Evalasiterpisahsecaraberkala/semester akandilakukanolehDaftar
pemantauan.

K. PENUTUP

1. Dokumen RTP ini akan menjadi dokumen hidup yang senantiasa akan
disesuaikan dengan perkembangan dan kondisi untuk perbaikan SPIP
secara berkelanjutan.
2. Dokumen RTP berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila terdapat
perubahan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
ataupun apabila terdapat kekeliruan, maka akan diadakan pembetulan
sebagaimana mestinya

Mojokerto,01 Mei 2019


A.nDirektur RSUD R.A Basoeni
KabupatenMojokerto
KoordinatorPokjaPenguawatanPe
ngawasan

(Janadi,S.T.,M.MKes)

Anda mungkin juga menyukai